Anda di halaman 1dari 4

6.

Continuity
Continuity bisa disebut sebagai kontinuitas dari
sambungan shot-shot yang dapat melengkapi isi
cerita maupun karya visual.
Ingat yang dilakukan sebagai sutradara adalah
menyunting potongan-potongan gambar yang telah
ada sesuai naskah dalam proses editing.

Ada 5 faktor kontinuiti yang harus diperhatikan


pada saat syuting, yaitu Content Continuity,
Movement Continuity, Position Continuity, Sound
Continuity, dan Dialogue Continuity.
1. Content Continuity
adalah kontinuitas atau kesinambungan gambar
pada isi cerita yang terangkum dalam sambungan
berbagai shot.
Content Continuity bisa berbentuk benda (tata
artistik-properti), sinar cahaya (tata cahaya),
wardrobe, dan make up.

2. Movement Continuity
adalah kontinuitas atau kesinambungan gambar pada
gerakan yang direkayasa ataupun yang terjadi dengan
sendirinya (natural). Gerakan dalam adegan
diperankan oleh pemain dan figuran, sedangkan
gerakan natural merupakan gerakan yang terjadi
karena faktor alam, misalnya awan ditiup angin, riak
dari air terjun ataupun burung terbang bebas.
3. Position Continuity
adalah kontinuitas atau kesinambungan gambar
untuk blocking pemain, posisi property (tata artistik),
dan berbagai posisi lainnya yang disesuaikan dengan
komposisi gambar dalam berbagai sudut arah
kamera.

4. Sound Continuity
adalah kontinuitas atau kesinambungan suara dalam
gambar, baik bersifat Direct Sound (suara yang
direkam langsung pada saat syuting) maupun
Indirect Sound (Sound Effect & Illustrasi Musik).
5. Dialogue Continuity
adalah kontinuitas atau kesinambungan dialog yang
terwujud dalam percakapan para pemeran sesuai
dengan tuntutan cerita dan logika visual (kebutuhan
gambar sesuai dengan naskah).

Jangan pernah abaikan seluruh elemen makna dibalik


shot ini, karena sangat penting sekali. Semuanya saling
terkait, saling terangkai, dan saling terikat satu dengan
lainnya. Satu saja elemen ini hilang maka lenyap sudah
karya visual Anda.

Anda mungkin juga menyukai