Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENELITIAN LAJU REAKSI

DISUSUN OLEH :

KADEK NATHANIA GAVRILA ASTIKA (14)


KOMANG TRISHA APRIANI SASMITHA (17)
MA JACQUELINE GENEVIERE (19)
KADEK NITA MUTIARA ARTHA DEWI (24)
NI KOMANG DIANA ASTY PARAMITHA (29)
NI LUH TIKA DIYANTARI (30)

SMA NEGERI 1 KUTA


2022
LANDASAN TEORI
Laju reaksi atau kecepatan reaksi menyatakan banyaknya reaksi kimia yang berlangsung per
satuan waktu. Laju reaksi menyatakan molaritas zat terlarut dalam reaksi yang dihasilkan tiap
detik reaksi. Perkaratan besi merupakan contoh reaksi kimia yang berlangsung lambat,
sedangkan peledakan mesiu atau kembang api adalah contoh reaksi yang cepat. Laju reaksi
dipelajari oleh cabang ilmu kimia yang disebut kinetika kimia. Faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi adalah sebagai berikut :

a) Luas Permukaan
Luas permukaan dalam reaksi kimia adalah luas permukaan zat-zat pereaksi yang
bersentuhan untuk menghasilkan reaksi. Dalam reaksi kimia, tidak semua luas permukaan
zat yang bereaksi dapat bersentuhan hingga terjadi reaksi, hal ini bergantung pada bentuk
partikel zat-zat yang bereaksi. Suatu reaksi dapat saja melibatkan pereaksi dalam bentuk
padatan. Luas permukaan zat ini akan berkaitan dengan bidang sentuh zat tersebut.Luas
permukaan zat padat akan bertambah jika ukurannya diperkecil.
Luas permukaan mempercepat laju reaksi karena semakin luas permukaan zat, semakin
banyak bagian zat yang saling bertumbukan dan semakin besar peluang adanya tumbukan
efektif menghasilkan perubahan. Semakin luas permukaan zat, semakin kecil ukuran
partikel zat. Jadi semakin kecil ukuran partikel zat, reaksi pun akan semakin cepat.
Salah satu syarat agar reaksi dapat berlangsung adalah zat-zat pereaksi harus bercampur
atau bersentuhan. Pada campuran pereaksi yang heterogen, reaksi hanya terjadi pada bidang
batas campuran. Bidang batas campuran inilah yang dimaksud dengan bidang sentuh.
Dengan memperbesar luas bidang sentuh, reaksi akan berlangsung lebih cepat. Semakin
banyak molekul zat terlarut yang dapat bersentuhan dengan molekul pelarut, berarti luas
permukaannya semakin besar. Dengan semakin luas permukaan zat pereaksi, akan
memudahkan molekul-molekul tersebut bertumbukkan dan menghasilkan hasil reaksi.
Dengan kata lain, laju reaksinya meningkat. Laju reaksi berbanding lurus dengan luas
permukaan reaktan

b) Konsentrasi Larutan
Jika konsentrasi suatu larutan semakin besar, larutan akan mengandung jumlah partikel
semakin banyak sehingga partikel-partikel tersebut akan tersusun lebih rapat dibandingkan
larutan yang konsentrasinya lebih rendah. Susunan partikel yang lebih rapat memungkinkan
terjadinya tumbukan semakin banyak dan kemungkinan terjadi reaksi lebih besar. Makin
besar konsentrasi zat, makin cepat laju reaksinya.
Hubungan kuantitatif perubahan konsentrasi dengan laju reaksi tidak dapat ditetapkan dari
persamaan reaksi, tetapi harus melalui percobaan .
Semakin tinggi konsentrasi suatu larutan, makin besar laju reaksinya.
c) Suhu
Partikel-partikel dalam zat selalu bergerak. Jika suhu zat dinaikkan, maka energi kinetik
partikel-partikel akan bertambah sehingga tumbukan antar partikel akan mempunyai energi
yang cukup untuk melampaui energi pengaktifan. Hal ini akan menyebabkan lebih banyak
terjadi tumbukan yang efektif dan menghasilkan reaksi. Di samping memperbesar energi
kinetik, ternyata peningkatan suhu juga meningkatkan energi potensial suatu zat. Dengan
semakin besarnya energi potensial zat, maka semakin besar terjadinya tumbukan yang
efektif, sehingga laju reaksi semakin cepat.

d) Katalis
Katalis adalah zat yang pada umumnya ditambahkan ke dalam suatu sistem reaksi untuk
mempercepat reaksi. Pada akhir reaksi, katalis diperoleh kembali dalam bentuk zat semula.
Katalis bekerja dengan cara turut terlibat dalam setiap tahap reaksi, tetapi pada akhir tahap,
katalis terbentuk kembali. Jika suatu campuran zat tidak dapat bereaksi, penambahan katalis
pun tidak akan membuat reaksi terjadi. Dengan kata lain, katalis tidak dapat memicu reaksi,
tetapi hanya membantu reaksi yang berlangsung lambat menjadi lebih cepat.
Katalis bekerja secara khusus. Artinya, tidak semua reaksi dapat dipercepat dengan satu
macam katalis. Dengan kata lain, katalis bekerja hanya pada satu atau dua macam reaksi,
tetapi untuk reaksi yang lain tidak dapat digunakan. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi
bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih
cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya
terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang
lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.

ALAT DAN BAHAN


ALAT :

1. Gelas kimia 100 ml 2 buah dan 50 ml 1 buah


2. Gelas ukur 10 ml
3. Kertas putih
4. Spidol
5. Stopwatch

BAHAN :

1. Na2S2O3 0,2 M
2. HCl 2M
3. Air
PENGAMATAN

Yang dimaksud dengan kecepatan reaksi adalah banyaknya zat yang berubah
dalam satuan waktu tertentu. Reaksi kimia yang berlangsung dalam volume yang tetap
maka perubahan mol sama dengan perubahan konsentrasi zat-zat yang terlibat dalam
suatu reaksi.
Kecepatan reaksi suatu zat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : sifat zat-zat
bereaksi,suhu, luas permukaan, konsentrasi zat yang bereaksi dan katalis
Pada praktikum ini yaitu pengaruh konsentrasi terhadap kecepatan reaksi. Pada
percobaan pertama HCL 2M 10 ml di dalam tabung reaksi ditambah larutan Na2S2O30,2
M 20 ml diatas kertas bertanda x dan dihitung tiap sekon menggunakan stopwatch
sampai tanda x sudah tidak terlihat. Jika konsentrasi zat pereaksi diperbesar, maka laju
reaksi berlangsung dengan cepat. Makin besar konsentrasi maka semakin banyak zat-zat
yang bereaksi sehingga tumbukan semakin besar, dengan ini makin besar pula
kemungkinan terjadinya kecepatan reaksi.
Dari praktikum yang telah dilakukan, maka didapat informasi bahwa
kecepatan reaksi berlangsung dengan cepat apabila konsentrasi zat pereaksi diperbesar.
PEMBAHASAN

Volume (ml) Konsentrasi


Na2S2O3 pada
Waktu v = 1 / waktu
Campuran
HCl 2 M Na2S2O30,2 M Air Campuran ( detik )

10 20 - 30 20× 0.2 20.90 0.047


=
30
0.13
10 15 5 30 15× 0.2 28.71 0.034
=
30
0.10
10 10 10 30 10× 0.2 44.92 0.022
=
30
0.06
10 5 15 30 5× 0.2 125 0.008
= 0.03
30

Konsentrasi Na2S2O3 setelah diencerkan :

1. V1M1 = V2M2
15 × 0,2 = 20M2
3 = 20M2
3
M2 =
20
M2 = 0,15

2. V1M1 = V1M2
10 × 0,2 = 20M2
2 = 20M2
2
M2 =
20
M2 = 0,1
3. V1M1 = V2M2
5 × 0,2 = 20M2
1 = 20M2
1
M2 =
20
M2 = 0,05

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil percobaan di atas, maka dalam praktikum laju reaksi dapat
disimpulkan bahwa ; Konsentrasi larutan semakin tinggi, maka mempercepat laju
reaksi. Hal ini disebabkan karena banyaknya konsentrasi akan memperbesar kemungkinan
terjadinya tumbukan antar reaktan, sehingga reaksi akan semakin cepat terjadi dan laju reaksi
akan semakin cepat / besar.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai