Anda di halaman 1dari 5

LAJU

REAKSI
Laju reaksi merupakan berkurangnya konsentrasi pereaktan akibat bereaksi. Kalau di
bumbu ketoprak, konsentrasi kepadatan bubuk kacangnya berkurang karena
tercampur dengan air atau dalam kata lain karena pengenceran, bukan karena reaksi,
sehingga tidak bisa disebut sebagai laju reaksi. Laju reaksi itu terjadi jika konsentrasi
pereaktan berkurang akibat bereaksi, bukan karena pengenceran. Contohnya antara
lain pemakaian bensin pada kendaraan bermotor, pagar besi yang berkarat,
pelapukan pada kayu, dan ledakan kembang api.

Laju sendiri memiliki kaitan dengan waktu. Apabila waktu yang dibutuhkan itu singkat,
maka lajunya besar. Sebaliknya, kalau waktu yang dibutuhkan itu panjang, maka laju
tersebut kecil. Artinya, laju berbanding terbalik dengan waktu.
Contoh reaksi yang berlangsung dengan laju cepat adalah ledakan kembang api.
Sedangkan contoh reaksi yang berlangsung dengan laju lambat adalah pelapukan
pada kayu dan proses pembentukan karat pada besi.

A. Persamaan Laju Reaksi


Dalam laju reaksi, umumnya penyebutan satuan dinyatakan dengan M/s
(molaritas per detik) atau yang disebut juga dengan molaritas. Molaritas itu
sendiri ialah ukuran yang menyatakan banyak mol zat terlarut dalam satu liter
larutannya. Persamaan laju reaksi merupakan sebuah persamaan yang
memperlihatkan keterkaitan atau hubungan antara laju reaksi tertentu dengan
konsentrasi pereaksinya.

Coba perhatikan rumusnya, selain ada tetapan laju reaksi, juga ada orde
reaksi. Orde reaksi itu merupakan pangkat molaritas dalam persamaan laju
reaksi. Mudahnya, orde reaksi itu adalah tingkat reaksi.

B. Orde Reaksi
Orde reaksi menampilkan hubungan antara perubahan konsentrasi dengan
perubahan laju reaksi. Hubungan antara keduanya dinyatakan dengan grafik
orde reaksi. Ada tiga macam grafik orde reaksi.
Pada grafik orde satu, laju reaksi itu punya perbandingan yang lurus dengan
konsentrasi pereaksi. Kalau konsentrasi tersebut dinaikkan dua kali, maka laju
reaksi juga akan dua kali lebih cepat dari awalnya. Begitu juga seterusnya.
Kalau grafik orde dua, ketika konsentrasi dinaikkan n kali maka laju reaksi akan
naik n pangkat 2 (n2) kali. Contohnya yaitu ketika laju reaksi dinaikkan 2x, maka
laju reaksi akan naik 2 pangkat 2 (22) atau 4x lebih cepat dari semula.
Orde reaksi tidak bisa ditentukan dari bentuk persamaan reaksi. Orde reaksi
hanya bisa ditentukan dari hasil eksperimen dengan mengubah variabel
molaritasnya (reaksi berbentuk larutan dan gas).

C. Teori Tumbukan
Dalam proses terjadinya reaksi, ada salah satu teori yang bisa menjelaskan
tentang hal tersebut, namanya teori tumbukan. Menurut teori ini, reaksi
kimia yang terjadi itu bisa terjadi karena partikel-partikel yang saling
bertumbukan. Tumbukan bisa terjadi kalau ada dua molekul atau
lebih dan permukaannya saling bersentuhan di satu titik. Satu titik di sini itu
merupakan anggapan bentuk molekul bulat seperti bola. Tumbukan yang
menghasilkan reaksi kimia disebut dengan tumbukan efektif.

Supaya bisa terjadi tumbukan yang efektif harus ada orientasi tumbukan
molekul yang tepat. Orientasi sendiri merupakan arah atau letak posisi
antarmolekul yang bertumbukan.

D. Faktor yang Memengaruhi Laju Reaksi


Laju reaksi bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut dapat
mempercepat laju reaksi atau malah memperlambat laju reaksi. Faktor-faktor
tersebut antara lain suhu, konsentrasi, katalisator, dan luas permukaan sentuh.
Contoh:
Perhatikan data laju reaksi pada suhu 25 °C berikut!
Zn (s) + 2HCl (aq) → ZnCl2 (aq) + H2 (g)
Waktu (detik) 10 20 30
Volume gas H2 (mL) 80 200 320
Laju pembentukan gas H2 rata-rata pada suhu tersebut adalah ….
Penyelesaian:
ΔV
Laju reaksi dalam satuan volume per waktu dirumuskan sebagai: v = Δt
Untuk mengetahui laju rata-rata pembentukan gas hidrogen, kita tentukan laju reaksi
dalam selang waktu yang sama, misal dalam selang waktu 10 detik.
- Laju reaksi dalam selang waktu 10 - 20 detik
ΔV
v = Δt
Selisih volume gas 𝐻2 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 10 detik – 20 detik
= Selisih waktu 10 detik – 20 detik
80−200
= 10−20
120
= 10
mL
= 12
detik

- Laju reaksi dalam selang waktu 20 - 30 detik


ΔV
v = Δt
Selisih volume gas 𝐻2 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 20 detik – 30 detik
= Selisih waktu 20 detik – 30 detik
200 − 320
= 20−30
120
= 10
mL
= 12 detik
mL
Jadi, laju pembentukan gas hidrogen rata-rata pada suhu tersebut adalah 12 detik
LATIHAN
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan laju reaksi!
2. Gambarlah grafik orde reaksi dua!
3. Gambarlah orientasi tumbukan yang tepat!
4. Kenapa konsentrasi dapat mempengaruhi laju reaksi? Jelaskan!
5. Perhatikan data laju reaksi pada suhu 25 °C berikut!
Zn (s) + 2HCl (aq) → ZnCl2 (aq) + H2 (g)
Waktu (detik) 60 90 120
Volume gas H2 (mL) 100 350 600
Laju pembentukan gas H2 rata-rata pada suhu tersebut adalah ...

Anda mungkin juga menyukai