NOMOR ___________
Perjanjian Kerja Live Host ini (selanjutnya disebut dengan ”Perjanjian”) dibuat pada hari
...[nama hari].......tanggal …[dalam angka]…… [dalam huruf abjad] bulan …[nama bulan]
…… tahun …[tahun]… bertempat di [masukkan alamat lokasi tempat perjanjian
ditandatangani]…………., oleh kami yang bertanda tangan di bawah ini:
I. [Nama Badan Hukum], suatu perseroan terbatas yang dibentuk dan didirikan
berdasarkan hukum negara Republik Indonesia dan berkedudukan di [alamat badan
hukum] dalam hal ini diwakili oleh [nama orang], selaku Kuasa Direksi, yang
bertindak berdasarkan Surat Kuasa No. [nomor surat kuasa] tanggal [tanggal surat
kuasa], (untuk selanjutnya disebut ”Pihak Pertama ”), dan;
II. [Nama Lengkap], beralamat di [alamat lengkap], Warga Negara Indonesia,
pemegang nomor Kartu Tanda Penduduk dengan nomor [NIK], bertindak untuk dan
atas nama sendiri, (untuk selanjutnya disebut ”Pihak Kedua”),
Pihak Pertama dan Pihak Kedua untuk selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai
Para Pihak, terlebih dahulu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut ;
1. Bahwa Pihak Pertama adalah perusahaan yang bergerak di bidang [masukan bidang
usaha].
2. Bahwa Pihak Kedua adalah profesional yang memiliki kompetensi dan pengalaman
dalam menangani pekerjaan di bidangnya.
3. Bahwa Pihak Pertama membutuhkan pekerja yang mempunyai kompetensi dalam
memberikan arahan di pekerjaan.
4. Bahwa untuk memenuhi kebutuhan pekerja sebagaimana dimaksud pada poin 3 di atas,
Pihak Pertama mengajak Pihak Kedua untuk bekerja sama dan Pihak Kedua setuju
untuk melaksanakan pekerjaan tersebut dan dinyatakan dirinya memenuhi syarat-syarat
yang diperlukan, mampu serta bersedia melakukan pekerjaan sesuai dengan ketentuan
dan syarat-syarat yang ditetapkan dalam Perjanjian ini.
PASAL 1
PENEMPATAN DAN PENUGASAN
1. Pihak Pertama memberi pekerjaan kepada Pihak Kedua, dan Pihak Kedua
menerima pekerjaan dari Pihak Pertama.
2. Pihak Pertama akan menempatkan Pihak Kedua sebagaimana Pihak Kedua
menerima penempatan dari Pihak Pertama tersebut sebagai Live Host (selanjutnya
disebut “Pekerjaan”).
3. Pekerjaan tersebut akan dilaksanakan di [masukan perusahaan pihak pertama] pada
setiap hari [masukan hari] setiap minggunya.
PASAL 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Pihak Kedua sebagai pekerja dengan ruang lingkup Pekerjaan sebagai berikut:
1. Melakukan research dan menentukan ideas untuk Live Streaming Produk Pihak
Pertama.
2. Membuat detail plan live stream
3. Berkoordinasi dengan tim market place untuk menentukan promo dan produk yang
akan direview.
4. Berkoordinasi dengan tim creative untuk menentukan gimmick program di social
media.
5. Membuat jadwal live stream
6. Memandu acara live stream.
7. Meningkatkan jumlah viewers dengan program interaktif.
8. Meningkatkan sales conversation melalui campaign program yang sudah dirancang.
9. Mengevaluasi jalannya live stream.
PASAL 3
WAKTU DAN JAM KERJA
Waktu kerja Pihak Kedua diberlakukan sesuai dengan ketentuan pekerja yang berlaku di
PT [masukan nama perusahaan pihak pertama], yaitu [masukan waktu dan jam kerja].
PASAL 4
REMUNERASI DAN PENGUPAHAN
1. Pihak Pertama akan memberikan upah kepada Pihak Kedua sebagaimana Pihak
Kedua akan menerima upah tersebut atas hasil pekerjaannya. Besarnya upah
sebagaimana dimaksud ialah gaji (lumpsum) sebesar Rp [masukan nominal]
(terbilang) tiap bulan/harinya. (“Upah”).
2. Pembayaran Upah tersebut akan dilaksanakan setiap 1 (satu) bulan sekali per tanggal
[masukan tanggal] setiap bulannya.
3. Apabila tanggal [masukan tanggal] pada bulan tersebut jatuh pada hari libur atau hari
libur nasional maka Upah dibayarkan oleh Pihak Pertama sebelum tanggal
[masukan tanggal] maka Pihak Pertama akan membayarkan upah pada hari kerja.
4. Apabila terjadi pemutusan hubungan kerja sebelum tanggal [masukan tanggal] dalam
jangka waktu sebulan maka Pihak Kedua tidak berhak untuk mendapatkan Upah
atas pekerjaan yang sudah dilakukan pada masa itu.
1. Pembayaran Pihak Pertama kepada Pihak Kedua dilakukan melalui transfer ke
rekening Pihak Kedua tersebut di bawah ini:
Nama Bank :
Nomor Rekening :
Nama Pemilik Rekening :
KC Bank :
PASAL 5
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
1. Pihak Pertama berhak mendapatkan hasil pekerjaan dari Pihak Kedua berdasarkan
ruang lingkup pekerjaan pada Pasal 2 Perjanjian ini.
2. Pihak Pertama wajib membayar Upah kepada Pihak Kedua sesuai ketentuan Pasal 4
Perjanjian ini.
3. Pihak Pertama wajib membina hubungan kerja yang harmonis agar tercipta
ketenangan kerja dan ketenangan usaha.
4. Pihak Pertama berhak untuk memberikan penilaian kinerja terhadap Pihak Kedua.
PASAL 6
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
1. Pihak Kedua wajib dan bersedia untuk melaksanakan pekerjaan dari Pihak Pertama
dan akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan tekun dan sungguh-sungguh sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku di Pihak Pertama.
2. Pihak Kedua berhak untuk mendapatkan Upah dari Pihak Pertama sesuai ketentuan
Pasal 4 Perjanjian ini.
3. Pihak Kedua berhak mendapatkan penilaian kinerja dari Pihak Pertama.
4. Pihak Kedua wajib membina hubungan kerja yang harmonis agar tercipta ketenangan
kerja dan ketenangan usaha.
5. PIHAK KEDUA wajib menaati segala peraturan yang diberikan Pihak Pertama
termasuk tidak diperkenankan untuk bekerja di perusahaan pesaing Pihak Pertama
selama durasi Perjanjian ini berlangsung. Adapun yang dimaksud dengan perusahaan
pesaing adalah perusahaan yang memiliki target pasar yang sama dan bergerak di
bidang yang sama dengan PIHAK PERTAMA yaitu dalam bidang [masukan bidang
usaha].
6. Pihak Kedua wajib mengembalikan semua sarana dan prasarana yang disediakan oleh
Pihak Pertama yang dipakai selama bekerja dalam kondisi sama seperti penyerahan
awal atas sarana dan prasarana dari Pihak Pertama, pada saat Perjanjian ini berakhir
atau pemberhentian dilaksanakan. Apabila Pihak Kedua tidak mengembalikan semua
sarana dan prasarana dalam kondisi sama seperti penyerahan awal atas sarana dan
prasarana dari Pihak Pertama, maka Pihak Pertama akan membebankan kepada
Pihak Kedua sesuai dengan harga perolehan.
PASAL 7
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
PASAL 8
SANKSI
1. Apabila Pihak Kedua tidak memenuhi kewajiban yang telah disepakati maka Pihak
Pertama berwenang untuk:
a. Memberikan teguran lisan dan/atau tertulis yang harus dipenuhi oleh Pihak
Kedua dalam batas waktu yang telah ditetapkan dalam teguran tersebut;
b. Apabila Pihak Kedua tidak mengindahkan teguran atau peringatan sebagaimana
pada huruf (a), Pihak Pertama dapat dikenakan pemutusan hubungan kerja
sebelum masa kontrak kerja berakhir, tanpa adanya kewajiban Pihak Pertama
memberikan uang pesangon, uang jasa, ataupun uang ganti kerugian lainnya
kepada Pihak Kedua.
2. Apabila pelanggaran yang dilakukan oleh Pihak Kedua mengandung unsur-unsur
tindak pidana, maka selain menjatuhkan sanksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
pasal ini, Pihak Pertama juga berhak untuk melaporkan kepada pihak yang berwajib
untuk diselesaikan melalui jalur hukum.
PASAL 9
PEMUTUSAN DAN BERAKHIRNYA PERJANJIAN
PASAL 10
PERNYATAAN DAN JAMINAN
Selama Masa Kontrak ini, Para Pihak menyatakan dan menjamin kepada masing-masing
Pihak bahwa:
1. Para Pihak mempunyai kedudukan hukum yang sah untuk menandatangani
Perjanjian ini serta melaksanakan hak dan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini;
2. Pelaksanaan ketentuan apapun dalam Perjanjian ini tidak akan (i) mengakibatkan
masing-masing Pihak untuk melanggar atau dalam keadaan konflik atas pelaksanaan
kewajibannya berdasarkan perjanjian lain atau (ii) bertentangan dengan yang
diperbolehkan oleh hukum;
3. Para Pihak tidak sedang terlibat dalam perkara pidana maupun perdata, atau
dimohonkan suatu proses kepailitan dan/atau penundaan kewajiban pembayaran
hutang yang dapat mengakibatkan kewajiban-kewajiban dalam Perjanjian ini tidak
dapat dilakukan; dan
4. Para Pihak akan menaati dan mematuhi setiap bagian dari Perjanjian ini, terutama
hak dan kewajiban Para Pihak demi terlaksananya tujuan dibuatnya Perjanjian ini.
PASAL 11
KERAHASIAAN
1. Para Pihak setuju untuk saling bertukar data dan informasi terbatas pada yang
berhubungan dengan pelaksanaan ruang lingkup Perjanjian ini.
2. Masing-masing Pihak akan memperlakukan sebagai rahasia semua informasi milik
Pihak lainnya yang bertanda rahasia atau yang menurut sifatnya harus diketahui oleh
Pihak lainnya sebagai rahasia, termasuk tetapi tidak terbatas pada data atau informasi
mengenai transaksi, pengguna, rencana bisnis, kondisi keuangan, kegiatan operasional
dan non-operasional dan bisnis dalam arti seluas-luasnya dari satu Pihak dan
afiliasinya (“Informasi Rahasia”).
3. Para Pihak sepakat untuk menjaga Informasi Rahasia semua data dan informasi
sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini dan tidak memberikannya kepada
pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari Para Pihak yang menandatangani Perjanjian
ini.
4. Para Pihak setuju untuk tidak menggunakan atau menyebabkan digunakan Informasi
Rahasia apapun yang diterima dari Pihak lain selain sehubungan dengan Perjanjian
ini.
5. Komitmen tersebut tidak berlaku untuk informasi atau bagian yang telah menjadi
informasi publik atau dimana masing-masing Pihak dapat membuktikan bahwa
informasi tersebut telah dimiliki sebelum diberikan oleh Pihak lainnya dan/atau
dimiliki secara hukum dari pihak ketiga manapun.
6. Ketentuan pada pasal ini tetap mengikat Para Pihak walaupun Perjanjian ini telah
berakhir.
PASAL 12
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
PASAL 13
PENGALIHAN PERJANJIAN
Masing-masing Pihak dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan/atau
kewajiban dalam Perjanjian ini kepada Pihak lain tanpa persetujuan tertulis lebih dulu dari
Pihak yang lain.
PASAL 14
FORCE MAJEURE
1. Peristiwa force majeure yaitu suatu keadaan, peristiwa atau kejadian-kejadian diluar
kemampuan wajar suatu Pihak yang mempunyai akibat negatif terhadap kemampuan
yang bersangkutan sehingga Pihak yang bersangkutan tidak dapat melaksanakan
kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini, seperti terjadinya bencana alam
diantaranya banjir, gempa bumi, kebakaran, angin topan, pemberontakan, aksi
terorisme, peperangan atau revolusi, jatuhnya pesawat terbang, epidemik, perubahan
terhadap peraturan perundang-undangan dan Kebijakan Pemerintah yang secara
material mempengaruhi kemampuan Para Pihak untuk memenuhi kewajibannya
dalam melaksanakan Perjanjian ini
2. Apabila selama berlakunya Perjanjian ini terbukti secara sah telah terjadi force
majeure, maka segala biaya dan/atau resiko kerugian yang terjadi menjadi beban dan
tanggung jawab masing-masing Pihak.
3. Apabila salah satu Pihak atau lebih mengalami force majeure, maka Pihak yang
terkena langsung atau tidak langsung akibatnya, dan dapat mempengaruhi
pelaksanaan Perjanjian ini, wajib memberitahukan hal itu kepada Pihak lainnya
secara tertulis, yang dikuatkan dengan surat keterangan dari Pihak yang berwenang
selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender terhitung sejak
tanggal terjadinya force majeure.
4. Pihak yang terkena force majeure wajib berusaha semaksimal mungkin untuk
memulai kembali pekerjaan dan/atau kewajiban lain yang telah disepakati dalam
Perjanjian ini
5. Apabila ternyata terbukti benar terjadi force majeure, maka Para Pihak sepakat
untuk mengadakan musyawarah lebih lanjut untuk menentukan kelanjutan Perjanjian
tambahan yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian
ini.
PASAL 15
PEMBATASAN TANGGUNG JAWAB DAN PENGGANTIAN KERUGIAN
PASAL 16
HUKUM YANG BERLAKU DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Perjanjian ini diatur oleh dan dibuat sesuai dengan peraturan perundang-undangan
Republik Indonesia dan Para Pihak dengan ini menyatakan untuk tunduk pada
peraturan perundang-undangan Republik Indonesia yang berlaku.
2. Sengketa, pertentangan atau perbedaan apa pun di antara Para Pihak yang timbul
dari, atau sehubungan dengan, Perjanjian ini (termasuk perselisihan mengenai
keabsahan, keberadaan atau pengakhiran Perjanjian ini) atau atas pelanggarannya
(“Perselisihan”) harus diselesaikan melalui jalan musyawarah oleh Para Pihak
dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender setelah pemberitahuan oleh salah satu
Pihak kepada Pihak lain dari Sengketa tersebut.
3. Dalam hal upaya untuk menyelesaikan Perselisihan sesuai ayat 2 Pasal ini tidak
membawa hasil, maka Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan Perselisihan tersebut
melalui Pengadilan Negeri [nama kota/kabupaten yang disepakati Para Pihak].
PASAL 17
PENUTUP
1. Perjanjian ini dibuat dengan itikad baik serta saling menguntungkan Para Pihak.
2. Hal-hal yang belum diatur dan/atau belum cukup diatur dalam perjanjian ini akan
diatur dalam Perjanjian Tambahan (Addendum) dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian ini.
3. Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) dan ditanda tangani dengan bermeterai cukup
dan mempunyai kekuatan hukum yang sama masing-masing untuk Para Pihak.
[tanda tangan]
(……nama……………….) (…………………………)