Anda di halaman 1dari 1

Maraknya upaya bunuh diri

di Indonesia

Pada tahun ke tahun jumlah kasus bunuh diri di Indonesia semakin bertambah. Kasus bunuh diri yang
terjadi di kalangan remaja semakin meningkat yang disebabkan oleh depresi, stres, gangguan mental dan
lain-lain

Pemikiran yang mendorong perilaku bunuh diri seringkali berhubungan dengan perasaan putus asa.
Mereka sering kali merasakan kesulitan melihat masa depan yang lebih baik, krisis pribadi seperti krisis
keuangan kehilangan pekerjaan atau kegagalan dalam hubungan hingga perilaku seseorang menjauhi
kehidupan sosial.

Tak jarang kalangan remaja bahkan mengakhiri hidupnya karena permasalahan asrama. Munculnya
perasaan sedih yang cukup mendalam dalam waktu yang lama menyebabkan terpicunya gangguan psikis,
seperti stres yang kemudian berkembang menjadi depresi

Banyak juga dari mereka yang berpikir secara impulsif, sehingga memicu adanya upaya untuk
melakukan tindakan bunuh diri

Namun, sebagian besar masyarakat menilai bahwa individu yang stres kemudian depresi dan bunuh diri
adalah akibat semata-mata hanya karena lemah mental hingga lemah iman.

Banyaknya kasus bunuh diri yang di Semarang menyebabkan mental masyarakat menjadi ciut dan
menganggapnya sebagai hal yang remeh. Dengan banyaknya masalah tersebut, di Semarang masih minim
sekali pengetahuan tentang bunuh diri dan pencegahannya secara menyeluruh

Masyarakat awam menganggap depresi dan gangguan mental lainnya adalah hal yang enteng dan
dipandang sebelah mata. kebanyakan dari mereka akan menganggap depresi hanya "galau sementara saja''
padahal risiko terburuk dari depresi yang tidak ditangani adalah bunuh diri

Percobaan bunuh diri umumnya disebabkan oleh ketidakmampuan seseorang dalam menghadapi situasi
atau masalah tertentu. Mereka menganggap bunuh diri merupakan jalan keluar terbaik

Anda mungkin juga menyukai