Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

SUSPEK TUBERKULOSIS
PROGRAM TUBERKULOSIS PARU

UPT PUSKESMAS BAGAN BATU


KECAMAATAN BAGAN SINEMBAH
KABUPATEN ROKAN HILIR
TAHUN 2022
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
SUSPEK TUBERCULOSIS
PROGRAM TUBERCULOSIS PARU

A. Pendahuluan
Sejak tahun 1995 ,program pemberantasan tuberkulosis paru, telah di laksanakan
dengan strategi DOTS ( Directly Observed Treatment, Shortcourse chemotherapy )
yang di rekomendasikan oleh WHO. Kemudian berkembang seiring dengan
pembentukan GERDUNAS-TUBERCULOSISC (gerakan terpadu nasional), maka
pembewrantasan penyakit tuberklosis paru berubah menjadi program penanggulangan
tuberklosi (TUBERCULOSIS). Penanggulangan dengan strategi DOTS dapat
memberikan angka kesembuhaan yang tinggi. Bank dunia menyatakan strategi DOTS
merupakan strategi kesehatan yang paling cost-effective.
Cara penularan
- Pada waktu batuk atau bersin
- Umumnya penularan terjadi dalam ruangan dimana percikan dahak berada dalam
waktu yang lama.
Gejala klinis pasen Tuberculosis :
- Gejala utama pasien tuberculosis paru adalah batuk berdahak selama 2-3 minggu
atau lebih.
- Dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah,batuk
darah,sesak nafas,badan lemas,nafsu makan menurun berat badan menurun,
berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik,demam meriang > 1 bulan.

B. Latar Belakang
Penanggulangan tuberculosis di indonesia sudah berlangsung sejak zaman
penjajahan belanda namun terbatas pada kelompok tertentu.setelah perang kemerdekaan
tuberculosis di tanggulangi melalui balai pengobatan penyakit paru-paru (BP4). Sejak
tahun 1969 penanggulangan di lakukan secara nasional melalui puskesmas dengan
penyediaan obat gratis.obat. Pada tahun 1994 ,Indonesia telah melakukan uji coba
implementasi. Strategi DOTS ( Directly Observed Treatment, Shortcourse
chemotherapy ) dengan demontrasi area di Provinsi Jambi ( Kabupaten Bunga Tebo )
dan Jawa Timur ( Kabupaten Sidoarjo ). Hasil uji coba lapangan ini member angka
kesembuhaan yang tinggi lebih dari 85%. Angka kesembuhaan ini sangat ytensi obat
penting untuk memutuskan mata rantai penularan dan mencegah resistence tensi atau obat
ganda atau Multi Drug Resistance (MDR). Yang merupakan ancaman besar bagi
masyarakat. tuberkulosis merupakan problem yang sangat komplek terutama di negara
1
yang sedang berkembang.morbiditas anak merupakan parameter dari pada berhasil atau
tidaknya pemberantasan tuberkulosis di suatu daerah ataupun satu negara. Secara klinik
mengatakan diagnosis anak karena gambaran klinik radiologi tidak khas terutama dalam
stadium dini
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
a) Menurunkan angka kesakitan dan angka kematiaan penyakit tuberkulosis
b) Dengan cara memutuskan rantai penularan, penyakit tuberkulosis tidak lagi
merupakan masalah kesehatan masyarakat

2. Tujuan Khusus
a) Tercapainya angka kesembuhaan minimal 85% dari semua kasus
b) Penderita baru BTA (Basil Tahan Asam ) positif yang di temukan
c) Tercapainya cakupan penemuan penderita secara bertahap

D. Kegiatan
Kegiatan dengan melakukan pemeriksaan ke masyarakat umum maupun kelompok
pasien tuberkulosis di Wilayah kerja UPT Puskesmas Bagan Batu, dengan rincian
kegiatan sbb:
No. Kegiatan Rincian Kegiatan
1 Anamnese Pasien a. Pendaftaran
b. Pengukuran Tinggi Badan,Berat Badan,Lingkar
perut
c. Pemeriksaan Tekanan Darah, Temperatur
d. Edukasi dan Konseling
e. Mencatat hasil kegiatan
2 Pemeriksaan Lab a. Pemeriksaan sputum untuk mengetahui pasien
terduga tuberculosis (+)
b. Setelah pasien tuberculosis (+) pasien Kembali ke
Ruang tuberculosis Paru untuk melakukan
pengobatan tuberculosis
c. Pasien diberi OAT (Obat Anti Tuberkulosis) sesuai
dengan dosis yang ditentukan

E. Cara pelaksanaan kegiatan


1. Menentukan jadwal pelaksanaan kegiataan
2. Menentukan tempat pelaksanaan kegiatan
3. Menyediakan sarana dan prasarana
2
4. Melaksanakan kegiatan pemeriksaan :
 Pendaftaran
 Pengukuran tinggi badan,Berat badan,lingkar perut,
 Pemeriksaan tekanan darah,
 Pemeriksaan Sputum di laboratorium
 Edukasi dan Konseling
 Mencatat hasil kegiatan

F. Sasaran
Semua pasien rawat jalan yang mempunyai tanda dan gejala dari penyakit
tuberculosis dan seluruh masyarakat yang berada di wilayah kerja UPT Puskesmas
Bagan Batu pada tahun 2022.

G. Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan pemeriksaan Suspek tuberkulosis paru dilakukan apabila ada masyarakat
dan pasien yang batuk 3 sampai 4 minggu.

Kegiatan/tahapan Bulan
NO
kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Augt Sep Okt Nov Des
Pemeriksaan
Suspek
1 tuberculosis √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

H. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan


Evaluasi pelaksanaan kegiatan program tuberculosis paru dalam menjaring suspek
rutin dilaksanakan setiap hari dengan hasil dilaporkan kepada ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Rokan Hilir

I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi


Sistem pencatatan, pelaporan dan evaluasi pelaksanaan penjaringan suspek tuberculosis
dibuat oleh penanggung jawab kegiatan penanggulangan penyakit tuberculosis secara
manual dengan menggunakan aplikasi online SITB (Sistem Informasi Tuberkulosis)

J. Biaya Pelaksanaan
Seluruh pembiayaan kegiatan penjaringan suspek tuberkulosis dibebankan kepada Global
Fund dengan biaya Rp. 25.000 per suspek.

3
K. Peran Lintas Sector
No Sektor Terkait Rincian Peranan
1 Camat Mensukseskan
pelaksanaan program
tuberculosis Paru
2 Kader Membantu petugas
Kesehatan dalam
penjaringan suspek
tuberculosis
3 RT/RW Membantu dan
mendukung kader dan
petugas Kesehatan dalam
penjaringan suspek
tuberculosis
4 Sekolah dan Pesantren -Menyediakan data untuk
pelaksanaan suspek
tuberculosis
-Menyiapkan siswa/santri
untuk pelaksanaan suspek
tuberculosis

L. Penutup
Demikian kerangka acuan suspek tuberculosis ini dibuat agar dapat digunakan
sebagai acuan dalam melaksanakan tugas.

Mengetahui,
Pemegang Program Kepala UPT Puskesmas Bagan Batu

SRI NURITA dr.HERDIANTO


NIP.197810282008011016

4
5

Anda mungkin juga menyukai