Askep Kegawatan Sistem Endokrin (22 April 2020)
Askep Kegawatan Sistem Endokrin (22 April 2020)
A. Pengkajian
Identitas
Nama : Tn.A
Usia : 62 tahun
Diagnosa medis : KAD dengan gangren pedis sinistra
Keluhan utama
Lemes, mual, muntah,nyeri ulu hati
2) Nutrisi
Intake nutrisi pasien mengatakan mual(+), muntah (+)10x/hari, keluar hanya air,
tidak nafsu makan(+),nyeri ulu hati(+), saat di berangkat ke RS belum makan hanya
minum air putih saja, kembung(-), stomatitis (-), disfagia (-)
Pemeriksaan fisik :
Rambut bersih, tidak mudah rontok,konjungtiva anemis, abdomen simetris, datar,
peristaltik usus (+) 5 x/mnt, nyeri tekan epigastrik (+)
Hasil Lab : GDS :464 mg/dl, keton 1,90 mmol/l (↑)
3) Eliminasi
Bowel: kesulitan BAB tidak ada, sebelum masuk RS belum BAB
Bladder: klien menyatakan sering kencing, Distensi kandung kemih (-), nyeri
kandung kemih tidak ada, sejak 1 jam sebelum masuk RS belum BAK, ureum : 150
mg/dl (↑), creatinin 1,9 mg/dl (↑).
Pengkajian PEDIS :
(a) Perfusi : Palpasi Arteri dorsalis pedis kanan teraba kuat, kiri teraba lemah ,
ABI : tidak terkaji
(b) Extent : Kaki kiri : dengan ukuran 10 cm x 12 cm .
(c) Depth : subkutis
(d) Infeksi : Terlihat bengkak pada sekitar luka. Keluar pus (+),bau (+), nekrotik
(+), tepi luka kemerahan
(e) Sensasi : pasien merasakan baal pada kakinya. Tidak terdapat rasa nyeri
berdenyut pada luka post operasi.
6) Sensori
1) Luka terasa nyeri saat dilakukan perawatan luka. Klien merasa baal pada telapak
kakinya
2) Mata : reaksi cahaya pupil (+/+), ketajaman penglihatan menurun
3) Telinga : pendengaran baik, dapat mendengar suara orang lain dengan jelas.
Dapat menjawab pertanyaan dan jawaban sesuai dengan maksud pertanyaan. Alat
bantu dengar (-).
4) Penciuman: tidak ada keluhan.
5) Lidah tidak kotor, nyeri (-). Gigi sudah ada yang tanggal, penyakit gusi (-), Caries
(-).
6) Integumen : kulit kaki kiri terlihat kering, sebagian bersisik
8) Fungsi Neurologi
Kesadaran compos mentis, GCS: 15, klien tampak gelisah, cemas sedang kekuatan
dan pergerakan ekstremitas bilateral simetris. Orientasi waktu, tempat, dan orang
baik.
9) Fungsi endokrin.
Pasien memiliki riwayat penyakit Diabetes Melitus sejak 10 tahun yang lalu. Pasien
minum OHO tidak teratur. Klien klien menyatakan sering kencing, kaki berasa baal dan
terdapat luka di kaki sejak 1 bulan yang lalu tanpa diketahui penyebabnya. Hasil
laboratorium menunjukkan : GDS 464 mg/dL; keton 1,90 mmol/l(↑)
Penatalaksanaan selama di IGD
1. Fase akut :
a. 02 2-4 l/mnt
b. Nacl 0,9% Loading 2000 -2500cc
c. Vascon 0,05 mg/kg bb/jam
d. Ondansentron 3x mg iv
e. Omeprazole 1x 40 mg IV
f. Ketorolac 30 mg
g. RI menunggu hasil hasil lab
h. Pasang DC
2. Fase lanjutan/maintenance
a. IVFD : - TE 1000 500 cc/12 jam ,
- Nacl 500 cc/6 jam
b. RI drip 1 U/jam
c. Metronidazole 3x500 mg
d. Ceftriaxone 2x 2gr
e. Diet DM 1700 kalori