VULGARIS
Chris Nandita Murniningtyas
G992003030
Pembimbing:
dr. Triasari Oktavriana, M.Sc, Sp.KK
01
PR E S E N TAS I
KAS U S
IDENTITAS PASIEN
Riwayat Kebiasaan
● Riwayat makanan : Pasien makan 3x sehari dengan porsi cukup. Pasien
mengonsumsi gorengan dan minum-minuman
manis hampir setiap hari
● Riwayat istirahat : Pasien cukup tidur kurang lebih 6 jam/hari
● Riwayat penggunaan obat : Ketokonazol (pasien memilki riwayat pitriasis
versicolor sebelumnya)
● Riwayat membersihkan wajah : Pasien tidak menggunakan sabun wajah saat
mencuci wajahnya
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK – STATUS GENERALIS
KULIT HIDUNG
Warna kuning ikterik (-),
Nafas cuping hidung (-/-)
pucat (-), keringat dingin (-), ruam (-), luka jejas
Deformitas (-), darah (-/-)
(-), papul eritem (+), komedo (+)
sekret (-/-)
KEPALA
Bentuk mesocephal, Jejas (-), MULUT
Atrofi muskulus temporalis (-) Bibir kering (-), lidah kotor (-), hiperemis (-),
tremor bila lidah dijulurkan (-), sianosis (-),
lidah simetris, tonsil T1-T1, stomatitis (-),
MATA
mukosa pucat (-), gusi berdarah (-), gusi
Conjunctival anemis (-/-),
bengkak (-), papil lidah atrofi (-)
sklera ikterik (-/-), refleks cahaya
(+/+), pupil isokor (3mm/3mm),
oedem palpebra (-/-), sekret (-/-)
LEHER
Distensi vena jugularis (-)
TELINGA Benjolan pada daerah tiroid (-)
Deformitas (-/-), darah (-/-), sekret (-/-) pembesaran kelenjar getah bening
(-), nyeri tekan (-), nyeri saat
menelan (-)
PEMERIKSAAN FISIK – STATUS GENERALIS
THORAKS
Simetris(+), retraksi (-)
PARU
Inspeksi : Pengembangan dinding simetris
Palpasi : Fremitus teraba kanan-kiri sama
Perkusi : Sonor/sonor
Auskultasi : SDV (normal/normal), ronki (-/-)
JANTUNG
Px Fisik
EKSTREMITAS
Clubbing Finger (-),
CRT < 2 detik
-- - - -
- - - -
status dermatovenerologis
diagnosis banding
1. Akne vulgaris
2. Rosasea
3. Erupsi akneiformis
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan
Penunjang
Tidak dilakukan.
diagnosis kerja
NON MEDIKAMENTOSA
1. Edukasi terkait penyakit, tatalaksana, dan prognosis
2. Edukasi pasien untuk menggunakan dan mengonsumsi
obat yang diberikan secara rutin sesuai dengan aturan
pakai
3. Edukasi pasien untuk menjaga hygiene di wajah:
• Menghindari menyentuh wajah dengan tangan yang
tidak bersih
• Mencuci wajah minimal 2x sehari dengan sabun
MEDIKAMENTOSA
1. Clindamycin gel 1.2% pagi hari
2. Vitacid cream 0,025% malam hari
3. Cetirizin tab 10 mg 1x1
PROGNOSIS
PROGNOSIS
● Komedo terbuka (black head) dan komedo tertutup (white head) merupakan lesi non-
inflamasi, sedangkan papul, pustul, nodul dan kista merupakan lesi inflamasi.
Gradasi
Diagnosis
● Anamnesis biasanya terjadi saat pubertas, tetapi gejala klinis yang muncul sangatlah
bervariasi.
● Pemeriksaan fisik akne non-inflamasi tampak sebagai komedo terbuka dan tertutup, sedangkan
pada lesi inflamasi dimulai dengan adanya mikrokomedo yang dapat berkembang menjadi papul,
pustul, nodul, atau kista.
● Pemeriksaan laboratorium dan histopatologis bukan merupakan standar untuk penegakan
diagnosis, namun bisa diperlukan untuk penelitian etiopatogenesis akne.
● Tes mikrobiologi rutin tidak perlu pada evaluasi dan penanganan pasien dengan akne..
Diagnosis Banding ROSASEA ERUPSI AKNEIFORMIS
perubahan vaskuler berupa menyerupai akne dengan
eritema intermiten dan manifestasi klinis papulopustular
persisten, dan erupsi akibat kortikosteroid, isoniazid,
akneiform berupa papul, bromide dan iodida,
pustul, kista, dan hiperplasia fenobarbital, difenilhidantoin,
sebasea. Tempat predileksi tetrasiklin, litium, pil
rosasea adalah di sentral kontrasepsi, kina, rifampisin,
wajah, yaitu hidung, pipi, vitamin B2, B6 dan B12.
dagu, kening, dan alis Tidak hanya di tempat predileksi
akne, tidak gatal
DERMATITIS PERIORAL
Inflamasi kulit berupa papul
dan pustul yang lebih
banyak terjadi pada wanita
FOLIKULITIS
muda. Tempat predileksi
Predileksi pada area yang
sekitar mulut dan dagu,
banyak folikel rambut
polimorfi tanpa
. Subjektif terasa agak nyeri
telangiektasia dan keluhan
pada area tersebut dan dapat
gatal akibat steroid
disertai demam dan malaise
topikal atau pasta gigi fluor
tata laksana
Non-medikamentosa
Edukasi:
• menjaga hygiene di wajah
• pengaturan diet
• pengendalian stress
Medikamentosa
1. Pengobatan topikal mencegah pembentukan
komedo, menekan peradangan, dan mempercepat
penyembuhan lesi
• Asam retinoid topikal
• Benzoil peroksida
• Antibiotik topikal
• Asam salisilat
tata laksana
Medikamentosa
2. Pengobatan sistemik
• Antibiotik oral akne meradang. Golongan
tetrasiklin (doksisiklin, minosiklin), eritromisin,
kotrimoksasol, dan klindamicin.
• Isotretinoin oral akne berat. Hasil lebih baik
pada lesi inflamasi
• Hormonal tidak berespon pada terapi
konvensional.
tata laksana
Medikamentosa
3. Terapi Fisik
• Ekstraksi komedo bertujuan mencegah
pembentukan lesi inflamasi.
• Chemical peels, menggunakan asam α-hidroksi
(asam gilkolik dan TCA) atau asam β-hidroksi
(asam salisilat). Efek samping dapat berupa
eritema, terbakar, dan fotosensitif.
• Kortikosteroid intralesi pada acne cyst:
triamnisolon 2,5 mg/ml syringe 1 ml Disuntikkan
di tengah lesi. Pada akne tipe nodular: inj
triamnisolon 0,05-0,25 ml perlesi, dan harus
diulang dalam 2-3 minggu.
• Nitrogen cair (cryotherapy), digunakan untuk
terapi pada acne cyst, bekerja dengan
mendinginkan dinding fibrotic acne cyst,
sehingga merusak dinding tersebut.
PROGNOSIS
PROGNOSIS