MK. PERENCANAAN
PEMBELAJARAN BAHASA DAN
SASTRA
INDONESIA.FBS.PBSI.S1
SKOR NILAI:
NIM : 2192411018
April 2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...............................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
C. Manfaat CJR......................................................................................................................1
D. Identitas Jurnal...................................................................................................................1
BAB V IMPLIKASI..................................................................................................................9
BAB VI PENUTUP.................................................................................................................10
A. Kesimpulan......................................................................................................................10
B. Saran................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
i
BAB I PENDAHULUAN
C. Manfaat CJR
1. Sebagai rujukan bagaimana untuk menyempurnakan sebuah jounal dan mencari
sumber bacaan yang relevan.
2. Membuat saya sebagai penulis dan mahasiswa lebih terasah dalam mengkritisi sebuah
journal.
3. Untuk menambah pengetahuan tentang perencanaan pembelajaran bahasa dan sastra
Indonesia.
D. Identitas Jurnal
Jurnal Utama
Judul Artikel : Pengaruh strategi pembelajaran, gaya belajar, sarana praktik, dan
media, Terhadap hasil belajar pati seri SMK SE-Gerbang kertasuhla
Volume Penerbitan :V
ISSN :
Jurnal Pembanding
1
Jurnal Artikel : Strategi Belajar dan Pembelajaran dalam Meningkatkan
Keterampilan Bahasa
Volume Penerbitan :I
ISSN : 2614-8226
2
BAB II RINGKASAN JURNAL
A. Jurnal Pedoman
Salah satu keberhasilan peserta didik dalam pendidikan ditunjukkan dengan hasil
belajar. Pada kenyataannya ditemukan tuntutan hasil belajar pada peserta didik semakin
tinggi sementara strategi pembelajarannya biasa-biasa saja. Hal inilah yang menyebabkan
hasil belajar peserta didik kurang memuaskan sebagaimana diharapkan oleh sekolah, orang
tua, dan peserta didik itu sendiri.
Peningkatan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai
faktor yang ada pada diri peserta didik maupun lingkungan sekitar peserta didik. Empat
faktor yang diduga turut mempengaruhi hasil belajar peserta didik adalah strategi
pembelajaran, gaya belajar peserta didik, sarana praktik, dan media pembelajaran untuk
memperoleh hasil belajar yang optimal. Fungsi pendidikan salah satunya adalah membentuk
sikap dan orientasi peserta didik terhadap belajar, menggunakan strategi pembelajaran yang
tepat untuk menanamkan pengetahuan serta untuk mengembang-kan keterampilan belajar
secara efektif. Pengalaman guru dalam proses pembelajaran mempengaruhi strategi
pembelajaran yang dipakai. Sedangkan pengalaman peserta didik akan membentuk gaya
belajar individual, seperti yang diajarkan bagaimana belajar.
Di Sekolah Menengah Kejuruan, Patiseri adalah salah satu program keahlian yang
masuk dalam bidang keahlian Tata Boga. Program keahlian Patiserti difokuskan untuk
bagaimana membuat kue/roti, baik tradisional maupun yang sudah modern. Secara khusus
tujuan program keahlian Patiseri adalah membekali peserta didik dengan keterampilan,
3
pengetahuan, dan sikap agar berkompeten mengolah dan menyajikan produk Patiseri, kue
dari adonan cake dan rich cake, serta kue dari adonan menggunakan bahan pengembang
(http://smkn6sby.sch.id/patiseri.php).
Keberhasilan pembelajaran Patiseri tidak hanya dilihat dari pengetahuan peserta didik
tentang Patiseri dan produk yang dihasilkan, tetapi yang lebih penting adalah memasarkan
produk Patiseri yang telah dibuat oleh peserta didik kepada lingkungan sekitar, baik di
lingkungan sekolah seperti kantin, maupun di lingkungan luar sekolah, seperti pesanan dari
masyarakat sekitar. SMK Negeri 6 Surabaya, SMK Negeri 8 Surabaya, SMK Negeri 1
Buduran Sidoarjo, dan SMK Negeri 1 Lamongan dinilai sudah berhasil dalam pembelajaran
Patiseri karena memenuhi tiga hal diatas yaitu pengetahuan, produk, dan pemasaran hasil
produk Patiseri. SMK YPM Sepanjang Kabupaten Sidoarjo, SMK Negeri 2 Jombang, SMK
Negeri 1 Kertosono, SMK Negeri 1 Dlanggu Mojokerto dan SMK PGRI Sooko Mojokerto
dinilai kurang berhasil dalam pemasaran produk patiseri karena kurang minatnya warga
sekolah terhadap produk Patiseri. Sedangkan SMK Negeri 1 Cerme Gersik walaupun
memiliki peralatan Patiseri lengkap, tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal untuk
meningkatkan hasil belajar Patiseri karena peserta didik yang kurang tertarik terhadap muatan
lokal Patiseri dan tidak adanya minat masyarakat sekitar terhadap produk Patiseri karena
dinilai masih mahal.
B. Jurnal Pembanding
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku melalui interaksi antara
individu dan lingkungan. Dalam hal ini, proses merupakan rangkaian kegiatan yang
berkelanjutan, terancana, terpadu dan berkeseimbangan, yang secra keseluruhan memberikan
karakteristik terhadap proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan kata belajar yang
diberikan imbuhan pe dan an, yang berarti pembelajaran adalah sebuah peningkatan
pengetahuan, proses mengingat, dan proses mendapatkan fakta-fakta atau keterampilan yang
dapat dikuasai serta digunakan sesuai kebutuhan. Pembelajaran juga merupakan proses
memahami atau mengabstraksikan makna, penafsiran dan pemahaman akan realitas dalam
sebuah cara yang berbeda.
4
tersebut secara satu per satu. Pembelajaran bahasa yang efektif didasari dengan strategi yang
tepat.
Cara belajar setiap individu juga berbeda. Hal ini berkaitan erat dengan strategi yang
digunakan dalam proses pembelajaran. Strategi pembelajaran menjadi faktor utama dalam
meningkatkan proses belajar bahasa dan keterampilan bahasa. Strategi pembelajaran yang
tidak tersusun dengan baik memungkinkan adanya hasil yang tidak tercapai sesuai sasaran.
Oleh karena itu, pembelajar perlu diarahkan dengan strategi-strategi yang tepat, terencana,
dan mudah dalam pelaksanaannya.
5
BAB III KEUNGGULAN PENELITIAN
Kegayutan atau keterpautan antar elemen dikatakan baik apa bila dari setiap paragraf
dan setiap sub materi yang disajikan merupakan materi yang berkaitan satu sama lain.
Kegayutan pada jurnal ini sudah baik karena materi dari setiap paragraf saling keterkaitan
contohnya pada bagian pendahuluan jurnal ini Bagian awal tulisan tersebut adalah mengenai
mata kuliah Filsafat pendidikan, kemudian pengalaman pembimbing mahasiswa terhadap
mata kuliah tersebut, permasalahan yang sering terjadi hingga penanggulangan masalahnya.
Sebuah karya tulis dikatakan mutakhir apabila materi sesuai dengan perkembangan
ilmu, penggunaan contoh-contoh di dalamnya terkini/aktual, dan menggunakan rujukan baru.
Jurnal ini dikatakan mutakhir karena jurnal ini merupakan jurnal buatan tahun 2015 dan 2018
yang kurun waktunya kurang dari lima tahun terakhir. Selain itu jurnal ini juga sesuai dengan
perkembangan ilmu, yaitu ilmu pendidikan di kalangan mahasiswa, karena tiap mahasiswa
mempunyai pemahaman yang berbeda-beda dan terus berubah-ubah sesuai dengan kemajuan
zaman, maka dikembangkanlah jurnal mengenai topik bahasan tersebut, maka dari itu jurnal
ini dikatakan mutakhir.
C. Orginalitas Temuan
Sebuah karya tulis dikatakan original apabila tidak ada elemen dalam karya tulis
tersebut yang memiliki kesamaan persis dengan karya tulis lainnnya. Begitu pula dengan
jurnal, Sebuah jurnal dikatakan original apabila semua elemen yang ada di dalam jurnal
tersebut terbukti. Salah satu tolak ukur dalam keaslian sebuah jurnal adalah dilihat dari
kutipan dan daftar rujukan. Jurnal ini merupakan jurnal yang original/asli karena setiap
kutipan yang ada di dalamnya tertulis pada lembar rujukan.
Keaslian tersebut di atas dapat dilihat pula melalui defenisi-defenisi yang ada di
dalam jurnal. Setiap defenisi-defenisi yang dituliskan pada masing-masing jurnal sudah
memuat defenisi simpulan atau defenisi yang dibuat sendiri berdasarkan rujukan defenisi dari
para ahli yang sudah dituliskan sebelumnya. Misalnya pada jurnal ini, hal tersebut dapat
dibuktikan dari adanya daftar rujukan mengenai defenisi mengenai keuntungan dari bahan
ajar modul.
6
D. Kohesi dan Koherensi Isi Penelitian
Koherensi atau keterpaduan makna di dalam jurnal juga baik. Hal ini karena di setiap
paragraf dan kalimatnya jurnal berpadu. Seperti halnya yang saya sampaikan pada kohesi
antar aragraf di dalam jurnal. Hal ini merupakan keterpaduan makna yang sangat tampak,
yaitu penjelasan yang ada pada poin-poin penerapan model pembelajaran berdasarkan
masalah. Maka dari itu jurnal ini memiliki keterpaduan makna di dalamnya.
7
BAB IV KELEMAHAN PENELITIAN
A. Antar Elemen
Pada dasarnya pembahasan dari jurnal ini sudah terkait. Jurnal ini misalnya,
kegayutan yang kurang baik ada pada bagian pendahuluan paragraf kedua, mengenai
pengalaman pembimbing yang tidak disebutkan pengalaman pembimbing yang mana. Hal itu
saja menurut saya yang menjadi kekurangan dari kegayutan antar elemen jurnal.
B. Kemutakhiran Masalah
Sebuah karya tulis dikatakan mutakhir apabila materi sesuai dengan perkembangan
ilmu, penggunaan contoh-contoh di dalamnya terkini/actual, dan menggunakan rujukan baru.
Kelemahan kemutakhiran dalam jurnal ini terdapat pada bagian rujukan jurnal. Hal tersebut
saya katakan karena jurnal ini menggunakan buku lama sebagai rujukannya.
C. Originalitas Temuan
Kohesi dan koherensi di dalam jurnal ini cukup baik. Kalimat pada paragraf cukup
kohesi dan koherensi. Pada kalimat-kalimatnya penulis menjelaskan atau menuliskan
penjelasan mengenai istilah asing di dalam kurung dan memiringkan istilah asing tersebut,
sehingga pembaca mengerti dengan jelas apa yang dituliskan oleh penulis jurnal, begitu pula
secara keseluruhan jurnal. Pada jurnal kegayutan antar elemen jurnal ini sudah baik, namun
hal yang menjadi kelemahan adalah pada banyaknya penggunaan kata tersebut untuk
menggantikan kata atau kalimat yang hendak diutarakan penulis.
8
BAB V IMPLIKASI
A. Teori
Strategi adalah suatu seni merancang operasi di dalam peperangan seperti cara-cara
mengatur posisi atau siasat dalam berperang, seperti dalam angkatan darat atau angkatan laut.
Secara umum, strategi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua (1989), strategi adalah ilmu dan seni
menggunakan semua sumber daya bangsa-bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu
dalam perang dan damai. Menurut O’Malley dan Chamot (1990), strategi adlah seperangkat
alat yang melibatkan individu secara langsung untuk mengembangkan bahasa kedua atau
bahasa asing. Strategi sering dihubungkan dengan prestasi bahasa dan kecakapan dalam
menggunakan bahasa.
9
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi pembelajaran menjadi faktor utama dalam meningkatkan proses pembelajaran
dan keterampilan bahasa. Strategi yang terencana memegang peranan penting dalam proses
pembelajaran. Agar strategi tersebut tidak menjauh dari sasaran yang ingin dicapai perlu
pemahaman yang lebih baik dalam kegiatan pembelajaran bahasa. Strategi yang berhubungan
secara langsung antara pengajar dan peserta didik sehingga menimbulkan stimulus dan
respon sangat berperan pengajaran juga perlu diterapkan agar pembelajaran dapat terlaksana
dengan baik. Strategi yang berpusat pada peserta didik merupakan strategi pembelajaran yang
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif sehingga pengajar hanya berperan
sebagai fasilitator dan motivator. Dalam pembelajaran keterampilan berbahasa strategi
keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan
menulis didukung oleh teknik pengajaran yang sesuai dan perlunya penilaian keterampilan
berbahasa dengan berbagai tes keterampilan untuk mengetahui hasil dari proses
pembelajaran. Sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas dalam keterampilan
berbahasa setiap individu.
B. Saran
Hendaknya seorang guru dapat merancang proses pembelajaran dan
mengimplementasikan metode pembelajaran yang baik serta disesuaikan dengan sasaran
dalam metode pembelajaran, sehingga memperoleh kegiatan pembelajaran yang bermakna.
Adanya Strategi Pembelajaran diharapkan guru dapat menerapkan ini dengan sebaik-baiknya
sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai semaksimal mungkin. Dibalik itu juga
seorang guru harus menguasai atau memahami tentang konsep dan prinsip penggunaan
metode pembelajaran dan hasil pembelajaran pada siswa itu sendiri agar penerapan dalam
kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lancar. Selain itu juga seoarang guru harus
memahami tantangan atau hambatan yang terjadi nantinys dari strategi pembelajaran itu,
dengan memahami maka guru dapat menerapkan dari keunggulan itu dan dapat menghindari
dari kelemahan yang ada dan jika bisa dapat mencari jalan keluar agar kelemahan itu dapat
teratasi.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://ejournal.upi.edu/index.php/penailmiah/article/download/3049/pdf
https://www.google.co.id/url?q=http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jp2sd/article/download/
11