BAB I
PENDAHULUAN
1|P a g e
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL HSSE
1.2 TUJUAN
Tujuan dari pelaksanaan monitoring dan evaluasi penerapan budaya HSSE ini adalah:
1. Monitoring dan Evaluasi kepatuhan terhadap perundangan yang berlaku PMK No. 66
Tahun 2016 dan PMK No.34 Tahun 2022.
2. Pemantauan dan evaluasi keselamatan, kesehatan lingkungan tempat kerja.
3. Melakukan walk through survey dan observasi lingkungan secara rinci.
4. Pelaksanaan laporan rutin bulanan dan laporan insiden keselamatan pekerja.
2|P a g e
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL HSSE
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Perencanaan K3RS
Kondisi Aktual Rekomendasi
a. Sudah ada perencanaan kegiatan K3 a. Agar program K3RS ditinjau setiap
di RS Medika Utama berupa program tahun terutama apabila ada
kerja HSSE (Health, Safaety, Security perubahan proses bisnis,
& Environment) dengan Surat pembangunan/ renovasi, perubahan
Keputusan Direktur RS No. Kpts- sarana dan prasarana.
009.02001/C00000/2023-S0 tentang
Penetapan Program Kerja HSSE
Tahun 2023. Perencanaan K3RS
3|P a g e
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL HSSE
3. Pelaksanaan K3RS
Kondisi Aktual Rekomendasi
a. Pelaksanaan K3RS yang sudah a. Agar pelaksanaan K3 dilakukan
dilakukan RS Medika Utama sudah monitoring dan evaluasi secara
meliputi: manajemen risiko K3, berkala sehingga berjalan sesuai
keselamatan dan keamanan, dengan jadwal dan standar yang
kesehatan kerja, pengelolaan B3 dan sudah di tetapkan sehingga
limbahnya, pencegahan dan pelaksanaan K3 menjadi konsisten
pengendalian kebakaran, dan membudaya di rumah sakit.
pengelolaan sarana prasarana,
pengelolaan peralatan medis,
kesiapan menghadapi kondisi
darurat/ bencana. Evidence
pelaksanaan dapat dilihat pada
dokumen program kerja dan
pelaksanaan di lapangan.
b. Pelaksanaan K3RS sudah meliputi b. Dalam pelaksanaan K3 agar
mencakup kegiatan Manajemen memperhatikan proses dan kondisi
4|P a g e
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL HSSE
5|P a g e
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL HSSE
6|P a g e
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL HSSE
7|P a g e
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL HSSE
2.3 Manajemen Risiko dan Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
1. Manajemen Risiko
Kondisi Aktual Rekomendasi
a. Pelaksanaan manajemen risiko K3 di a. Agar kedepannya identifikasi bahaya
RS Medika Utama sudah dilakukan dan risiko K3 dilakukan secara
dengan membuat Risk Register mendetail dengan menuliskan risiko
Tahunan. Kegiatan dalam program untuk memberikan gambaran seluruh
tersebut yaitu melakukan identifikasi risiko yang benar – benar potensial
bahaya dan risiko potensial yang terjadi berdasarkan laporan kejadian
timbul baik bagi pekerja, pasien sebelumnya.
ataupun pengunjung. Analisis risiko b. Agar dokumen pendukung di lampiran
dilakukan dengan menggunakan 3 disesuaikan dengan yang tertera di
metode kualitatif dengan menghitung Permenkes 66 Tahun 2016.
probability dan severity sesuai c. Agar pengendalian risiko dilakukan
standar perhitungan dan pedoman pencegahan dan pengendalian
manajemen risiko PT NMU. Evaluasi secara berkala dan dipantau
risiko sebelum dan setelah dilakukan pelaksanannya apakah sudah sesuai
intervensi risiko. Selain itu juga sudah dengan time line yang sudah dibuat.
dilakukan sosialisasi terkait risiko K3. d. Perlu diperhatikan juga adalah
b. Analisis risiko perorangan dilakukan perilaku bekerja, hygiene perorangan,
1 tahun sekali berupa pemeriksaan serta kebiasaan selama bekerja yang
kesehatan bagi pekerja. Sedangkan dapat meningkatkan risiko gangguan
untuk pasien dilakukan sesuai kesehatan.
asuhan medis dan keperawatan
8|P a g e
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL HSSE
9|P a g e
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL HSSE
10 | P a g e
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL HSSE
11 | P a g e
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL HSSE
12 | P a g e
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL HSSE
13 | P a g e
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL HSSE
14 | P a g e
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL HSSE
15 | P a g e
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL HSSE
2.6 Pelatihan dan Organisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit
Kondisi Aktual Rekomendasi
a. SDM di bagian K3 rumah sakit sudah a. Selain pelatihan Ahli K3 Umum
mendapatkan pelatihan Ahli K3 Umum sebaiknya petugas K3 rumah sakit
dan pelatihan akreditasi rumah sakit. ikut serta dalam pelatihan K3 khusus
Ada 1 orang yang memiliki sertifikasi Ahli rumah sakit untuk meningkatkan
K3 Umum dari Kemnaker RI di RS kemampuannya, misalnya Ahli K3
Medika Utama. Lingkungan Kerja, Ahli K3 Rumah
b. Di RS Medika Utama sudah ada unit Sakit, dll.
kerja struktural yang menangani K3 yaitu b. Agar P2K3 dimaksimalkan fungsi dan
di bagian urusan IPS RS, K3 dan tugasnya.
Kesling. Selain secara struktural ada
juga unit kerja fungsional yang
bertanggung jawab dalam pelaksanaan
K3RS yaitu Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
16 | P a g e
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL HSSE
17 | P a g e
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL HSSE
18 | P a g e
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL HSSE
Selain temuan negatif yang perlu diperbaiki, saat telusur lapangan juga ada juga beberapa
temuan positif antara lain:
No. Temuan Rencana Tindak Lanjut PIC
1. Poster pelaporan unsafe action unsafe condition Dimonitoring dan Tim HSSE
sudah terpasang dievaluasi pelaporannya
2. Pemilahan sampah medis sudah sesuai dengan Dimonitoring dan Semua
SPO dievaluasi Karu/Kaur,
Kesling
19 | P a g e
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL HSSE
20 | P a g e
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL HSSE
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hasil monitoring dan evaluasi internal HSSE di RS Medika Utama didapatkan kesimpulan
sebagai berikut:
1. Manajemen K3 rumah sakit di RS Medika Utama sudah sesuai dengan Permenkes No.
66 Tahun 2016.
2. Keselamatan dan Keamanan Kerja dan Pelayanan Kesehatan Kerja secara program
sudah sesuai dengan Permenkes No. 66 Tahun 2016, namun perlu dilakukan monitoring
dan evaluasi secara berkala untuk pelaksanaannya.
3. Manajemen Risiko dan Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) secara umum
sudah sesuai dengan Permenkes No. 66 Tahun 2016, namun untuk konsistensi
pelaksanannya perlu dilakukan monitoring dan evaluasi.
4. Pengelolaan Prasarana dan Pengelolaan Peralatan Medis sudah sesuai dengan
Permenkes No. 66 Tahun 2016, namun pelaksanaannya perlu ditingkatkan lagi karena
ada beberapa checklist maintenance peralatan yang tanggalnya tidak sesuai.
5. Pengelolaan kebakaran dan tanggap darurat sudah sesuai dengan Permenkes No. 66
Tahun 2016, namun program masih perlu dikembangkan.
6. Pelatihan dan Organisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit sudah
sesuai dengan Permenkes No. 66 Tahun 2016, dan harus selalu dilakukan upgrading/
refreshment setiap tahunnya.
3.2 Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat diberikan antara lain:
1. Agar rekomendasi pada setiap pokok bahasan di hasil dan pembahasan ditindaklanjuti
dan dilaksanakan untuk peningkatan program HSSE RS Medika Utama.
2. Hasil temuan lapangan agar segera ditindak lanjuti dan dilakukan perbaikan sesuai
rekomedasi oleh PIC terkait, serta agar dibuat laporan tindak lanjut yang sudah
dikerjakan.
21 | P a g e
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL HSSE
TIM MONEV
Monitoring dan Evaluasi RS Medika Utama dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 2023, :
1. Miftahul Khoir, S.Kep. Ns (50401551) Manager HSSE & Risk Management
2. Apris Fitriani, S.KM (222000049) Staf HSSE
Pembuat, Menyetujui,
Mengetahui,
22 | P a g e
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL HSSE
DOKUMENTASI KEGIATAN
23 | P a g e
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL HSSE
24 | P a g e
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL HSSE
25 | P a g e
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL HSSE
Negative Finding: APAR terlalu tinggi Positive Finding: Penyimpanan B3 sudah ada
penempatannya pallete dan ada symbol B3
26 | P a g e
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL HSSE
I. Manajemen K3RS
Kriteria Kesesuaian
Peraturan
No. menteri Kondisi Aktual Evidence Saran
Kesehatan No. Tidak Sesuai
Sesuai
66/PMK/M/2016
1 (BAB 2 Pasal 5, Point 1) Terdapat kebijakan berupa √
Adanya penetapan SK Direktur RS Medika
kebijakan K3RS secara Utama terkait pelaksanaan
tertulis dan ditetapkan K3RS berupa pengesahan
olehkepala atau Direktur Panitia Pembina K3 Rumah
rumahsakit. Sakit.
(BAB 2 Pasal 6, √
4 Perencanaan K3RS
Point 3) Perencanaan
disusun berdasarkan Risk
K3RS disusun
Register yang disusun
berdasarkan tingkat
setiap tahun
resiko
(BAB 2 Pasal 6, Point 4) √
5 Perencanaan
K3RSdibuatsecara
berkala setiap 1 (satu)
tahun dan di tinjau jika Perencanaan K3RS berada
terdapatperubahan dalam program kerja tahunan
sarana dan prasarana yang dibuat oleh unit IPS, K3,
serta proses kerja Kesehatan Lingkungan
diRumah. Sakit
(BAB 2 Pasal 7, Point 1 √
6 a) pelaksanaan K3RS
meliputi
: manajemenrisiko
Kriteria
Peraturan Kesesuaian
No. menteri Kondisi Aktual Evidence Saran
Kesehatan No. Tidak
Sesuai
66/PMK/M/2016 Sesuai
1 (BAB 3 Pasal 13, Point Terdapat Risk Register yang √
2) Kegiatan Keselamatan dibuat setiap 1 tahun sekali,
dan Keamanan di Rumah terdapat panduan sistem utilitas
sakit dilakukan dengan yang didalamnya sudah terdapat
mengidentifikasi dan identifikasi area beresiko jika
penilaian risiko, upaya terjadi kegagalan air, listrik, gas
pengendalian risiko medik, server dll. Adanya daftar
risiko terkait kemanan dan
keselamatan.
(BAB 3 Pasal 13, Point Identifikasi dan penilaian risiko √
2 3) Identifikasi dan dilakukan melalui metode inspeksi
penilaian risiko K3 yang terdapat dalam Form
dilakukandengan cara Inspeksi K3 Manajemen Fasilitas
inspeksi Keselamatan dan Keamanan
dan
Kesehatan Kerja di area
rumah sakit
Kriteria
Peraturan menteri Kesesuaian
No. Kesehatan No. Kondisi Aktual Evidence Saran
66/PMK/M/2016 Tidak
Sesuai
Sesuai
1 (BAB 3 Pasal 12, Point Telah dilakukan sosialisasi dan √
2) Manajemen resikoK3RS harus pelatihan K3RS
dilakukan secara menyeluruh.
Kriteria
Peraturan menteri Kesesuaian
No. Kesehatan No. Kondisi Aktual Evidence Saran
66/PMK/M/2016 Tidak
Sesuai
Sesuai
1 (BAB 3 Pasal 16, Point 2A) Terdapat panduan
Pencegahan dan penanggulangan bencana,
Pengendalian kebakaran adanya pengkajian risiko
dilakukan melalui proteksi kebakaran identifikasi √
identifikasi area beresiko
risiko area berisiko kebakaran
bahaya kebakaran dan
ledakan. berupa FSRA (Fire Safety Risk
Assessment)
(BAB 3 Pasal 16, Point 2 1. Ledakan tabung gas LPG
2 B) Pemetaan area
Beresiko bahaya a. Ruang Gizi
ebakaran dan ledakan.
b. Ruang Linen
2. Ledakan Gas Medis
a. Ruang Gas Medis
Central
b. Gas medis cair
√
3. Kebakaran
a. Panel lift
b. Ruang CSSD
c. Ruang gas medis
d. Ruang Gizi
e. Ruang Genzet
Kubigel Travo
(BAB 3 Pasal 16, Point 2
3 D) Adanya sistem Terdapat APAR yang
pengendalian Kebakaran terpasang di lingkungan RS
√
berupa Alat pemadam Medika Utama sejumlah 30
api ringan. buah
(BAB 3 Pasal 16, Point 2 Terdapat 10 fire alarm dan 3
4 D) Adanya sistem smoke detector di gedung
Pengendalian kebakaran ranap 3 lantai. Dan terdapat
berupa alat pendekteksi √
asap dan api
183 Fire alarm, 90 smoke
detector dan180 sprinkler di
gedung Polter 3 lantai
(BAB 3 Pasal 16, Point 2D)
5 Adanya sistem
Terdapat sistem alarm
pengendalian kebakaran √
berupa sistem alarm kebakaran
kebakaran.
(BAB 3 Pasal 16, Point 2D) Terdapat petunjuk arah jalur
6 Adanya sistem “KELUAR” atau “EXIT” pada
pengendalian kebakaran setiap pintu ruangan, sejumlah
berupa pintu darurat. 30 buah. Terdapat juga tangga
yang berfungsi sebagai akses
jalur evakuasi apabila terjadi
bencana atau kebakaran yang √
tidak memungkinkan
penggunaan lift. Tangga
berlokasi di gedung rawat inap
3 lantai (vinolia, asoka, Kamar
Operasi) dan gedung polter 3
lantai
(BAB 3 Pasal 16, Point 2D) Terdapat petunjuk arah “Jalur
7 Adanya sistem
evakuasi” di seluruh area RS
pengendalian kebakaran √
berupa jalur evakuasi.
Medika Utama sebanyak 30
buah
(BAB 3 Pasal 16, Point 2D)
8 Adanya sistem Terdapat 2 area titik kumpul
pengendalian kebakaran yaitu pada depan IGD, Depan √
berupa tempat titikkumpul Mushola
aman.
(BAB 3 Pasal 16 , Point
9 2 E) Adanya simulasi Sudah dilaksanakan simulasi
kebakaran minimal 1 kebakaran setiap 1 tahun √
Tahun sekali untuk setiap sekali oleh Tim Code Red
gedung.
(BAB 3 Pasal 19, Point 2A)
10 Identifikasi risiko kondisi Terdapat HVA Tools dan
darurat atau bencana. Panduan Penanggulangan √
Bencana
(BAB 3 Pasal 19, Point 2B)
11 penilaian risiko kerentanan
bencana.
Kriteria
Peraturan menteriKesehatan Kesesuaian
No. No. 66/PMK/M/2016 Kondisi Aktual Evidence Saran
Tidak
Sesuai
Sesuai
(BAB 3 Pasal 19, Point 2C) Pemetaan
12 risiko keadaan darurat danbencana.
Kriteria
Peraturan menteriKesehatan Kesesuaian
No. No. 66/PMK/M/2016 Kondisi Aktual Evidence Saran
Tidak
Sesuai
Sesuai
1 (BAB 4 Pasal 21,
Point 1) Dilakukan pendidikan dan
Pelatihandibidang K3RS bagi SDM
Dibidang K3RS
(BAB 4 Pasal 21
2 Point 2) Pelatihan yang dilakukan harus
sesuai dengan standar kurikulum
dibidang K3RS yang di Akreditasi oleh
Kementerian Kesehatan.