Anda di halaman 1dari 6

LK 1.

2 Eksplorasi Faktor Penyebab Masalah

Nama : Tuti Harti


Asal sekolah : SMP NEGERI 3 LARANGAN

Instruksi
1. Identifikasi faktor-faktor penyebab dari masalah-masalah yang ditemukan di sekolah.
2. Tuliskan dengan detail pada setiap faktor penyebab (bila tidak teridentifikasi faktor penyebab pada salah satu kolom, silahkan
dikosongkan).
3. Bila terdapat faktor penyebab yang tidak termasuk pada faktor fisik, psikologis, dan lingkungan, silahkan tuliskan pada
kolom lainnya.

Masalah Faktor Penyebab Timbulnya Masalah


Yang Fisik Psikologis ( emosi, Lingkungan keluarga Lingkungan Lainnya
ditemukan pikiran dll ) Sosial
Di sekolah
Membolos (  Peserta didik  terbatasnya sarana  pengaruh
tapi tetap membolos sekolah keluarga teman
mengirimkan karena ada tugas yang  kurangnya sebaya
surat izin belum diselesaikan
dukungan dan
 Ketidakmampuan
kesekolah ) perhatian dari
peserta didik dalam
mengikuti pelajaran orang tua
Bidang dalam memahami  kurangnya
Pribadi materi yang diberikan keharmonisan
guru ( kurang dalam keluarga
memahami)
 guru yang tidak disukai
karena proses
belajarnya yang tidak
menyenangkan ( galak )
 Tanggung jawab
sebagai seorang peserta
didik rendah
KAJIAN LITERASI DAN WAWANCARA
KAJIAN LITERASI:
 Menurut Prayitno dan AMti (2004;98) penyebab siswa membolos disekolah adalah;
1. Tak senang dengan sikap atau perilaku guru
2. Merasa kurang mendapatkan perhatian dari guru
3. Proses belajar mengajar yang membosankan
4. Kurang berminat terhadap mata pelajaran
5. Terpengaruh oleh teman yang membolos
6. Takut masuk karena tidak membuat tugas
 Menurut Aridlowi, 2010:87) orangtua yang kurang dalam memberikan perhatian terhadap pendidikan
anaknya, guru yang kurang menyenangkan, pelajaran yang dianggap sulit, pengaruh buruk dari teman-
temannya, siswa yang kurang sadar akan arti pentingnya pendidikan, dan siswa yang belum mempunyai rasa
tanggungjawab dan rasa rendah diri.
 Menurut Surya (2001:122) kebiasaan membolos dapat bersumber dari berbagai faktor baik internal maupun
eksternal. Secara internal, kebiasaan membolos bersumber dari dalam diri siswa. Faktor eksternal yang
mempengaruhi kebiasaan membolos dapat bersumber dari lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat
dan pergaulan teman sebaya. Faktor dalam keluarga yang menjadi sumber timbulnya kebiasaan membolos,
yaitu suasana keluarga yang kurang mendukung, keterbatasan sarana keluarga, kurangnya
keharmonisan hubungan dalam keluarga.

HASIL WAWANCARA DENGAN WAKA SEKOLAH:


1. Guru BK harus bisa menggali apa saja penyebab yang bisa membuat peserta didik membolos
2. Guru BK harus bekerjasama dengan Wali kelas, Guru mapel dan orang tua peserta didik
3. Peserta didik berusaha menghindari guru tertentu dimungkinkan karena cara pengajaran yang menakutkan (
galak ) atau memebosankan.

HASIL WAWANCARA DENGAN KOORDINATOR BK:


1. Pemberian motivasi terhadap peserta didik kurang sehingga peserta didik membolos
2. Membuat piket keliling keluar sekolah kali saja menemukan peserta didik didik kita yang membolos (
berkeliaran diluar jam sekolah ).

HASIL WAWANCARA DENGAN TEMAN SEJAWAT :


1. Peserta didik tidak peduli dengan nilai karena menganggap mereka akan tetap dinaikkan walaupun tidak
masuk sekolah.
2. Suasana belajar yang tidak menyenangkan yang menyebabkan peserta didik bosan dan lebih memilih
membolos
3. Ada tugas yang belum diselesaikan sehingga peserta didik berusaha untuk menghindari mapel/guru
tersebut.

Merokok - Bau - Biar terlihat Melihat kebiasaan bapa Akan lebih


disekolah - Bibirnya yang jantan ( dewasa) ( saudara ) yang sering mudah
hitam - Kurangnya merokok di rumah. diterima
Bidangnya pengetahuan dilingkungan
Pribadi mengenai teman
bahaya sebayanya
merokok
- Sekedar ikut-
ikutan ( meniru
karena sering
melihat ada
beberapa guru
yang merokok
disekolah

KAJIAN LITERASI DAN


WAWANCARA KAJIAN LITERASI:
1. https://www.psychologymania.com/2012/08/faktor-penyebab-merokok.html
 Kebiasaan, Perilaku merokok adalah untuk meneruskan perilakunya tanpa tujuan tertentu.
 Reaksi emosi yang positif menunjukkan kejantanan (kebanggaan diri) dan menunjukkan kedewasaan.
 Reaksi untuk penurunan emosi mengurangi rasa tegang, kecemasan biasa, ataupun kecemasan
 Kecanduan dan ketagihan karena kandungan nikotin dalam rokok
 ebiasaan orang terdekat
2. Menurut Fikriyah dan Febrijanto (2012),factor dalam mempengaruhi kegiatan merokok dalam kalangan remaja
ini diklasifikasikan menjadi tiga utama yaitu factor psikologi, factor biologi, dan factor persekitaran social.

HASIL WAWANCARA DENGAN WAKA SEKOLAH :


 Kurangnya kerjasama guru BK, guru mapel, penjaga sekolah dalam menangani masalah merokok
 kadang ada beberapa guru yang merokok di sekolah yang kemudian banyak peserta didik yang melihat
( sehingga timbul pemikiran guru saja merokok kenapa kita tidak ).
 perlu dipasang banner atau pamflet tentang bahaya merokok ditempat-tempat yang sering di lewati
peserta didik.

HASIL WAWANCARA DENGAN KOORDINATOR BK:


 permasalahan untuk peserta didik merokok memang sangat membutuhkan perhatian ekstra, karena
banyak ditemukan peserta didik merokok di WC ketika jam istirahat ataupun izin ke Wc padahal
malah merokok.
 mengusahakan setiap jam-jam tertentu untuk keliling kearea sekolah (wc,warung dll).

HASIL WAWANCARA DENGAN TEMAN SEJAWAT :


 kadang ada guru yang tidak masuk kelas yang menyebabkan peserta didik berkeliaran ke WC atau
sampai melompat pagar untuk hanya sekedar merokok.

Berpacaran  pengaruh globalisasi  kurangnya  Pengaruh


disekolah ( medsos ) perhatian orang teman
 membuktikan diri tua, menyebabkan sebaya
Bidangnya cukup menarik anak mecari  Konten
social  kurangnya perhatian dengan pornografi
pengetahuan tentang orang lain yang bisa
Reproduksi Remaja membuat dia
sering melihat nyaman untuk
 film/sinetron tentang menceritakan keluh
pacaran sehingga kesahnya
timbul rasa ingin  keluarga yang
merasakan. Broken

KAJIAN LITERASI DAN WAWANCARA


KAJIAN LITERASI
 Menurut EL HAKIM (2014):factor penyebab pacaran antara lain:factor predisposisi(pengetahuan remaja
tentang kesehatan reproduksi, sikap permisif remaja,karakteristik remaja), kondisi lingkungan yang
terpapar pornografi, dan factor orang tua .
 Menurut Myers (2012) mengungkapkan beberapa factor pemicu munculnya rasa suka dan cinta yaitu
kedekatan fisik yang menarik persamaan dan perbedaaan dan imbalan dalam hubungan

HASIL WAWANCARA DENGAN WAKA SEKOLAH:


 Pengaruh HP membuat peserta didik kurang bijak dalam menggunakan HP,
 kurangnya control orang tua karena orangtua sibuk dengan pekerjaanya

HASIL WAWANCARA DENGAN KOORDINATOR BK


 perlu mengadakan kolaborasi dengan pihat terkait untuk memberikan materi mengenai
Reproduksi Remaja,
 Sering mengadakan keliling dalam jam-jam tertentu sehingga bisa mengontrol peserta didik yang
berpacaran ditempat-tempat tertentu

HASIL WAWANCARA DENGAN TEMAN SEJAWAT:


 Perlu melakukan pendekatan dengan peserta didik sehingga akan mudah mencari info siapa saja yang
sering berpacaran disekolah.

Bullying  perilaku agresif,  Kehidupan keluarga Pengaruh


kecemasan yang tidak teman
Bidangnya  mengalami tekanan harmonis,pendisiplin sebaya
social hidup an peserta didik yang
 kurang empati,tidak berlebihan atau
memahami perbedaan, seringnya terjadi
atau mencari perhatian pertengkaran.
 pernah menjadi korban  kurangnya
( dendam ) komunikasi dengan
 kebiasaan mengejek orangtua
orang lain  peserta didik yang
broken
KAJIAN LITERASI DAN WAWANCARA
KAJIAN LITERASI
 https://www.psychologymania.com/2012/06/faktor-faktor-penyebab-terjadinya.html:pengaruh
negative dari teman sebaya yang menganggap bullying sebagai sesuatu yang wajar,keluarga yang
terlalu mendisiplinkan anak,kurangnya perhatian terhadap anak, kurangnya empati, pernah melihat
atau menjadi korban secara langsung,kebiasaan .
 Menurut Elliot menyebutkan bahwa kompleksitas masalah keluarga seperti ketidak hadiran ayah, ibu
menderita depresi, kurangnya komunikasi antara orang tua dan anak, perceraian orang tua, ketidak
mampuan sosial ekonomi merupakan penyebab agresi yang signifikan. Selain itu karakteristik pelaku
juga menjadi faktor penyebab terjadinya bullying. Dendam dan iri hati serta adanya tradisi senioritas,
kemudian kurangnya pengawasan dan bimbingan etika dari para guru serta sekolah dengan
kedisiplinan yang sangat kaku atau sekolah dengan peraturan yang tidak konsisten menjadi penyebab
munculnya tindakan bullying.

HASIL WAWANCARA DENGA WAKA SEKOLAH :


 Ada rasa dendam ( karena pernah menjadi korban) kemudian dia membalasnya dengan orang lain,
kurangnya pengawasan dari orang tua.
 perlu mengadakan kerjasama dengan polsek setempat sehingga peserta didik akan mendapatkan
informasi mengenai bahaya dan dampak Bullying

HASIL WAWANCARA DENGAN KOORDINATOR BK :


 Bullying merupakan perilaku seorang peserta didik karena kurang mendapatkan perhatian dari orang
tua dan pendisiplinan yang keras dari orang tua ( overprotektif )
 perlu dipasang pamphlet atau banner tentang Bullying disekitar sekolah.

HASIL WAWANCARA DENGAN TEMAN SEJAWAT


 Factor keluarga, ekonomi bahkan masa lalu sangat mempengaruhi peserta didik kenapa melakukan
bullyng terhadap temannya.

Disiplin - Bajunya sering - perilaku peserta didik - orangtua yang kurang Pengaruh
berpakaian ( dikeluarkan yang mau menunjukan memberikan teman
berseragam ) - Dasi/hasduk dia itu jagoan, gaul/ perhatian kepada sebaya
dilepas
sekedar meniru kakak peserta didik
dilingkungan
Bidangnya sekolah kelas - orangtua yang sangat
Belajar - Tidak memakai - kurangnya kesadaran over protektif
topi dan dasi peserta didik dalam sehingga peserta
pada saat disiplin berpakaian didik merasa bebas
upacara - ada beberapa guru jika berada didunia
yang kadang acuh tak luar ( pola asuh orang
acuh ( tidak menegur ) tua )
ketika melihat siswa - orang tua yang tidak
tersebut tidak rapi ( mampu dalam hal (
berpakaian ) ekonomi/ sarana )
- kurangnya pemberian
motivasi yang akan
membentuk karakter
peserta didik
KAJIAN LITERASI DAN WAWANCARA :
KAJIAN LITERASI :
- Menurut Wisnu Aditya Kurniawan (2018;1)Budaya disiplin dalam melaksanakan tata tertib
merupakan salah satu alternative yang dapat digunakan sebagai alat pembentukan karakter peserta
didik.
- Artikel https://cintalia.com/kehidupan/remaja/penyebab-siswa-tidak-disiplin-di-sekolah;faktor-faktor
siswa tidak disiplin dalam berpakaian disekolah diantaranya: factor keluarga, factor guru, lingkungan
yang mendukung dan pergaulan
- berdasarkan Jurnal PGSD yaitu factor penyebab indisipliner dalqm mematuhi tata tertib sekolah.
- Menurut Issaura Sherly Pamela, dkk (2019) Kedisiplinan adalah kriteria pertama yang dinilai untuk
memutuskan prestasi siswa. Karena kedisiplinan ini mencakup bagaimana siswa taat mengikuti
aturan sekolah. Siswa perlu memiliki kedisiplinan dalam setiap kegiatannya agar mencapai prestasi
yang baik.
- Elpendi, pada tahun (2015) yang berjudul “Motif Siswa Melanggar Tata Tertib Sekolah Tentang Aturan
Pakaian dan Penampilan di SMA Negeri 1 Pasaman”.

HASIL WAWANCARA DENGAN WAKA SEKOLAH :


- Kurangnya perhatian dari orang tua dan kesadaran dari guru untuk menegur peserta didik yang
bermasalah ( berseragam )
- Kurangnya kesadaran diri dari peserta didik dalam berpakaian

HASIL WAWANCARA DENGAN GURU BK :


- Kebanyakan peserta didik yang tidak disiplin itu karena kurangnya pemberian motivasi dalam
berpakaian
- Perlu diberikan materi mengenai disiplin berpakaian ( berseragam )
- Penyebaran brosur tata tertib sekolah termasuk dalam berseragam untuk ditempel didinding kelas.

HASIL WAWANCARA DENGAN TEMAN SEJAWAT:


- Peserta didik yang berpakaian tidak rapi disebabkan karena banyak sekali factor salah satunya
biasanya orang tua terlalu keras, ada juga orang tua yang ekonominya kurang mampu.
- Guru kurang tegas dalam menegur peserta didik

Perilaku  emosi yang berlebih  keluarga yang  pengaruh


agresitas ( sehingga kesulitan broken, kurangnya teman
berkelahi, mengontrol perhatian dari kedua sebaya
mengumpat,  ingin menunjukan saya orang tua  pengaruh
merusak, hebat, jagoan  orang tua yang medsos
mencoret  frustasi mendidik anak terlalu dihp
tembok, meja  keinginan hanya untuk keras
dll) sekedar bercanda
 mengintimidasi orang
Bidangnya lain
social  kebiasaan ( berperilaku
)
 suhu udara yag panas (
amarah )
 sering melihat adegan
kekerasan di tv, hp (
games )

KAJIAN LITERASI DAN WAWANCARA


KAJIAN LITERASI :
 Menurut Baron dan Branscombe (2012), factor- factor yang mempengaruhi agresifitas yaitu factor
social, factor budaya, factor pribadi, factor situasi
 artikel https://www.universitaspsikologi.com.2018/07/teori.faktor penyebab timbulnya agresitifitas.
 emosional yang tinggi, menunjukan jagoan,pengaruh lingkungan keluarga broken, didikan keluarga
yang keras.pengaruh pergaulan dengan teman dan medsos.
 Teori ini dikemukakan oleh Dollar dkk (1939) dan Miller (1941) yang berpendapat bahwa agresi
dipicu oleh frustasi. Frustasi adalah hambatan terhadap pencapaian suatu tujuan. Agresi merupakan
pelampiasan dari perasaan frustasi.
 Menurut Anderson dan Bushman (dalam Milla, 2003) terpaan media massa yang mengandung
kekerasan oleh banyak ahli diyakini memiliki kontribusi dalam meningkatkan perilaku agresif

HASIL WAWANCARA DENGAN WAKA SEKOLAH :


 Peserta didik yang cenderung agresif adalah peserta didik yang memerlukan perhatian khusus dari
orang tua, guru dan ligkungan sekitar.
 Peserta didik yang suka mencoret-coret tembok memerlukan perhatian khusus karena sesungguhnya
peserta didik itu mempunyai bakat yang tidak disadari yang bisa dialihkan ke media lainnya seperti
melukis dll

HASIL WAWANCARA DENGA KOORDINATOR BK


 Pengaruh keluarga, teman sebaya sangatlah penting, memberikan materi tentang emosional diri dan
dampak dari perilaku agresifitas

HASIL WAWANCARA DENGA TEMAN SEJAWAT


 Peserta didik melakukan tindakan tersebut dimungkinkan karena kadang ada guru yang tidak masuk
yang akan membuat kelas menjadi ramai sehingga peserta didik kurang terkontrol.
 Pemberian pengertian materi mengenai dampak dari agresifitas

Pilihan  Peserta didik Masih  Kurangnya Pengaruh


Karier bingung dengan cita- perhatian dari teman
citanya dan pilihan orang tua karena sebaya
Bidangnya karirnya terlalu sibuk
karir  Peserta didik dengan pekerjaanya
kurang paham  kondisi ekonomi
dengan jenis keluarga
pekerjaan  perbedaan
 peserta didik belum keinginan antara
mengetahui dan peserta didik dan
memahami mengenai orang tua.
bakat dan minatnya
KAJIAN LITERASI DAN WAWANCARA
KAJIAN LITERASI
Suherman, Uman, Konseling Karir .( Badung: ProgramStudi BK SPs UPI Bandung, . 2009)hal 145
Pemilihan karier disekolah penyebabnya:
Kombinasi dari minat, bakat, nilai-nilai, keterampilan, pengalaman, lingkungan sosial, dan faktor ekonomi
membentuk preferensi dan tujuan karier seseorang. Penting bagi setiap individu untuk menyadari dan
memahami faktor-faktor ini agar dapat membuat keputusan karier yang tepat sesuai dengan kebutuhan,
keinginan, dan potensi mereka

HASIL WAWANCARA DENGAN WAKA SEKOLAH


 peserta didik cenderung kekurangan info tentang karir makanya ketika ditanya mengenai cita, bakat
dan minat masih bingung dan ragu-ragu untuk menjawabnya

HASIL WAWANCARA DENGAN KOORDINATOR BK :


 Kurangnya layanan BK dalam membantu peserta didik untuk menentukan cita-cita, bakat dan
minatnya

HASIL WAWANCARA DENGAN TEMAN SEJAWAT


 Masa adaptasi lingkungan disekolah ( peralihan SD-SMP) yang membutuhkan waktu sehingga peserta
didik masih bingung untuk bisa menyebutkan cita-cita mereka ( sibuk dengan dunia main).
 keluarga kurang mendukung peserta didik mungkin disebabkan karena beberapa factor, mungkin
ekonomi atau keinginan yang berbeda antara peserta didik dan orang tua.

Pornografi  kecanduan  kurangnya pengaruh


 rasa ingin tahu perhatian dan teman
Bidangnya  Pendidikan agama pengawasan dari sebaya
Pribadi yang rendah orang tua (
 kesepian sibuuk bekerja )
 penggunaan medsos  keluarga yang
yang kurang bijak broken
 Rendahnya wawasan
mengenai seks

KAJIAN LITERASI DAN WAWANCARA


KAJIAN LIETARSI
 Menurut Galih Haidar,Nurliana Cipta asari. Pornografi pada kalangan Remaja. No 1 hal 136-141 april
2020.
 Muh. Saufi Ramdani, Nur Amin Barokah Asyari ( journal Flourishing.pornografi pada remaja: factor
penyebab dan dampaknya.

HASIL WAWANCARA DENGAN WAKA SEKOLAH


 perlu mengadakan kerjasama dengan pihak terkait untuk memberikan materi tentang pornografi
 Guru BK harus selalu aktif untuk mendekati anak yang memiliki kecenderungan seperti itu.

HASIL WAWANCARA DENGAN KOORDINATOR BK


 sering mengadakan razia mendadak dengan melakukan kolaborasi dengan kesiswaan dan STP2k
 Melarang siswa membawa HP kesekolah
 Meningkatkan keagamaan dilingkungan sekolah

HASIL WAWANCARA DENGAN TEMAN SEJAWAT


 Kurangnya perhatian dan pengawasan dari orang tua, yang membebaskan anak untuk bermain hp dan
orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaannya.

HASIL WAWANCARA DENGAN WAKA SEKOLAH


HASIL WAWANCARA DENGAN KOORDINATOR BK

HASIL WAWANCARA DENGAN TEMAN SEJAWAT

Anda mungkin juga menyukai