Anda di halaman 1dari 1

Leaflet No.

20/2020

Bawang putih (Allium sativum) adalah allicin. Pada dasarnya, allicin juga
tanaman rempah yang berasal dari merupakan senyawa aktif yang terdiri
Asia Tengah, lalu menyebar ke seluruh atas 40% sulfur dan tanpa nitrogen
Asia, Eropa, dan akhirnya ke seluruh maupun halogen yang memiliki sifat
dunia. Di Indonesia, rempah ini antibakteri terhadap gram positif dan
dikenal dengan beberapa nama negatif. Allicin mampu menyatu
daerah, seperti bawang bodas dengan protein untuk mendukung
(Sunda), lasun (Aceh), dasun kekuatan antibiotikanya sehingga
(Minangkabau), lasuna (Batak), apabila allicin menempel pada
bawang ksihong (Dayak), incuna (Nusa protein mikroba, maka antibiotika
Tenggara). akan membunuh mikroba tersebut.
Bawang putih telah lama diketahui Pada budidaya perikanan, dapat
memiliki kemampuan farmakologis digunakan untuk mengendalikan
untuk menghambat aktivitas agen infeksi kutu ikan (Argulus sp), dimana
infeksius penyebab penyakit. Bawang pemberian 30% ekstrak bawang putih
putih mengandung beberapa dengan lama perendaman 1 menit
komponen senyawa aktif seperti asam efektif untuk menghambat aktivitas
amino, mineral, vitamin, dan minyak infektifnya. Pada pengujian efektivitas
atsiri dengan kandungan sulfur. Sulfur bawang putih dalam pengendalian
yang terkandung di dalam bawang penyakit ikan dilakukan uji secara in
putih dapat bermanfaat meningkatkan vitro dengan bakteri A. hydrophila
dan mempercepat kegiatan membran yang diinfeksikan pada ikan patin
mucus di saluran pernapasan, (Pangasionodon hypophthalmus).
membantu melegakan pemampatan, Pada konsentrasi ekstrak bawang
dan mengeluarkan lendir. Bawang putih sebesar 25 mg/ml disimpulkan
putih juga mengandung sebagai dosis yang efektif untuk
phytochemical yang dapat membantu menghambat pertumbuhan A.
membunuh bakteri dan virus. Selain hydrophila dan berpotensi sebagai
sulfur, bahan aktif lainnya yang antibakteri yang bersifat
dikandung oleh bawang putih adalah bakteriostatik.

Anda mungkin juga menyukai