Anda di halaman 1dari 4

Nama: Hazza Harris Al Farizi U

NIM: 200110401049
No Urut: 20
Matkul: Filsafat Modern B

SOAL

1. Tonggak sejarah peradaban manusia modern dimulai semenjak zaman renaissance


yang berawal dari para filosof barat dengan pemikiran-pemikirannya dalam mengelola
sumber pengetahuan bercorak antroposentrisme. Jelaskan kenapa sumber pengetahuan
dalam filsafat modern digali dari diri manusia sendiri bercorak antroposentrisme!

2. Rene Descarte adalah Salah satu tokoh rasionalisme dengan gagasan besar dan karya
cemerlangya ikut menyumbang gerakan budaya modern tumbuh subur khususnya
dibidang ilmu pengetahuan. Apa saja gagasan besar dan karya cemerlang Rene
Deskartes Tersebut yang telah menyumbang gerakan budaya modern tumbuh subur?
Sebutkan dan jelaskan yang anda ketahui!

3. Empirisme adalah salah satu aliran yang telah melahirkan karya-karya besar yang
telah banyak merubah gerakan budaya modern. Sebagai mahasiswa Televisi dan Film
silahkan anda analisis karya besar dalam empirisme yang telah merubah budaya
modern tersebut ketika dihubungkan dengan dunia televisi dan film !

4. Positivisme adalah salah satu aliran yang berkembang setelah empirisme yang
memiliki peranan penting dalam penyempurna budaya modern. Sebagai mahasiswa
Televisi dan Film silahkan anda analisis budaya modern dalam positivisme tersebut
ketika dihubungkan dengan dunia Televisi dan Film !

5. Uraikan subtansi pokok makalah yang menjadi jalan keluar pemecahan masalah
dengan pendekatan Casse Methode yang telah didiskusikan di kelas berdasarkan
kelompok masing-masing dan bagaimana relevansinya terhadap kondisi bangsa
Indonesia saat ini khususnya di bidang Televisi dan Film !
JAWABAN

1. Paradigma Antroposentrisme memadang bahwa manusia sebagai pusat dari alam


semesta dan hanya manusia yang mempunyai nilai, sementara alam dan segala isinya
sekedar sebagai alat pemuas kepentingan dan kebutuhan hidup manusia.
Antroposentrisme adalah teori hubungan manusia dengan lingkungan yang
memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta. Manusia dan
kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam tatanan ekosistem dan
dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam, baik secara langsung atau
tidak langung. Nilai tertinggi adalah manusia dan kepentingannya. Hanya manusia
yang mempunyai nilai dan mendapat perhatian. Segala sesuatu yang lain di alam
semesta ini hanya akan mendapat nilai dan perhatian sejauh menunjang dan demi
kepentingan manusia. Oleh karenanya alam pun hanya dilihat sebagai obyek, alat dan
sarana bagi pemenuhan kebutuhan dan kepentingan manusia. Alam hanya alat bagi
pencapaian tujuan manusia. Alam tidak mempunyai nilai pada dirinya sendiri.

2. Descartes akrab dipanggil sebagai "Penemu Filsafat Modern" dan "Bapak Matematika
Modern", karena dianggap sebagai salah satu sosok pemikir paling penting dan
berpengaruh dalam sejarah barat modern. Ia menginspirasi generasi filsuf
kontemporer dan setelahnya, membawa mereka untuk membentuk apa yang sekarang
kita kenal sebagai rasionalisme kontinental, sebuah posisi filosofikal pada Eropa abad
ke-17 hingga abad ke-18.
Buah dari pemikirannya membuat sebuah revolusi falsafi di Eropa karena pendekatan
pemikirannya yang menyatakan bahwa semuanya tidak ada yang pasti, kecuali
kenyataan bahwa seseorang itu bisa berpikir. Teori tersebut juga berarti membuktikan
keterbatasan kemampuan manusia dalam berpikir dan mengakui sesuatu yang di luar
kemampuan pemikiran manusia. Karena itu, ia membedakan "pikiran" dan "fisik".
Pada akhirnya, kita mengakui keberadaan kita karena adanya alam fikir. Meskipun
lebih dikenal karena karya-karya filosofinya, Descartes juga telah terkenal sebagai
pencipta sistem koordinat Kartesius, yang memengaruhi perkembangan dari ilmu
kalkulus modern.
Terdapat lima poin dari ide Descartes yang punya pengaruh penting terhadap jalan
pikiran peradaban Eropa: (1) pandangan mekanis mengenai alam semesta; (2) sikap
positif terhadap penjajakan ilmiah; (3) tekanan dan pendekatan yang pada penggunaan
matematika dalam ilmu pengetahuan; (4) pembelaan terhadap dasar awal sikap
skeptis; dan (5) penitikpusatan perhatian terhadap epistemologi.

3. Kaitannya dengan dunia televisi dan film adalah dengan adanya aliran empirisme
manusia mendapat pengalaman melalui pengamatan dengan menggunakan panca
indera sehingga dapat menghasilkan penemuan baru seperti kamera dan televisi serta
alat-alat lain dalam lingkup televisi dan film yang saat ini sudah tidak asing lagi.
Sehingga di zaman modern ini kita bisa mengetahui berita dan juga film dari manapun
dengan bantuan alat-alat tersebut. Sebuah karya besar yang akhirnya membawa
perubahan pada dunia modern adalah penemuan kamera. Penemuan kamera
merupakan sebuah proses yang amat panjang. Proses tersebut dimulai ketika ilmuwan
dan juga filsuf menyadari adanya fenomena optik alami di dalam kehidupan manusia.
Dimana teknologi juga ikut serta dalam memainkan peran yang cukup penting baik
dari segi ilmu praktik ataupun peralatan yang dipakai.

Jenis-jenisnya antara lain adalah Kodak Brownie, Korona View Camera, Nodak atau
North Dakota, Mercury Univex, Focusing Lens Extension, Kamera Imperial Zeiss
Icon, Kamera Digital Kamera Mirrorless.

4. Positivisme bila dikaitkan dengan studi tentang televisi dan film akan menjadi dasar
bagaimana sifat dari studi ini sendiri. Positivisme mendebatkan masalah objek yang
mudah diteliti dengan obyek yang tidak mudah diteliti, antara pengetahuan dan
pengalaman sebagai dasar. Pemahaman umum dari positivisme diformulasikan oleh
filsuf Kolakowski dan Giddens. Kolakowski menyatakan bahwa positivisme sebagai
kumpulan peraturan yang berkaitan dengan pengetahuan manusia. Positivisme bukan
tempat untuk metaphisis (hal-hal yang gaib dan tak nampak). Kemudian Giddens
menjelaskan bahwa dalam positivisme, pengalaman empiris sebagai dasar pokok
pengetahuan manusia. Objeknya adalah hal-hal yang nyata dari pengetahuan manusia.
Positivisme merupakan kerangka berpikir yang berdasarkan logika dan yang paling
penting adalah objeknya dapat diobservasi. Prinsip dari positivisme yang fundamental
adalah pengalaman terhadap fakta dan verifikasi langsung. Selain itu juga dasar dari
filosifis positivisme adalah pengetahuan empirik; berdasarkan data; yang aktual atau
benar-benar terjadi; objek penelitian dalam bentuk fisik. Kaitannya dengan studi film
dan televisi adalah penerapan studi yang lebih dominan berbasis praktikum daripada
teoritis, namun seiring perkembangan zaman, studi televisi dan film lebih kepada
pertimbangan akademis sehingga penerapan praktik lebih sedikit presentasenya
disbanding teori yang harus dipelajari. Namun, tetap dalam studi televisi dan film
penerapan positivisme masih digunakan sehingga orang-orang dengan pengalaman
akan lebih unggul dibanding orang-orang yang hanya menguasai teori.

5. Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan oleh kelompok saya, maka


relevansinya dengan studi televisi dan film adalah peran dari zaman renaissance itu
sendiri yang membuat dunia ini menjadi lebih bervariasi dan tidak terbatas, terutama
dalam studi televisi film. Apabila tidak ada renaissance maka studi televisi dan film
tidak akan ditemukan. Maka dari itu, renaissance membawa dampak yang sangat
besar pada perkembangan studi televisi dan film, seperti aspek-aspek filsafat yang
akhirnya diterapkan pada studi televisi dan film, kerangka berpikir yang digunakan
sampai sekarang, serta alat-alat yang membantu para mahasiswa televisi dan film juga
tidak terlepas dari hal tersebut. Contoh nyatanya adalah bagaiman film pada zaman
modern ini tidak hanya sekedar menghasilkan sebuah film namun bagaimana agar
film ini dapat diambil pesan dan kesannya bagi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai