Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN TUTORIAL

BLOK KEGAWATDARURATAN
MODUL 6
KELOMPOK A1
Semester VII

Hari/tanggal : Rabu/ 20 Oktober 2021


Disusun Oleh :
Nama : Rombadi Yuliana Sihombing
NPM : 218 210 007

NAMA FASILITATOR

dr. Julenda Sebayang, M. Biomed

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
TAHUN AJARAN 2020/2021
Kata Pengantar

Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun hasil tutorial ini. Dengan selesainya tutorial ini,
saya mengucapkan terimakasih kepada dr. Julenda Sebayang, M.Biomed, fasilitator yang
telah membimbing saya dalam menyelesaikan laporan tutorial ini.
Saya menyadari bahwa tutorial ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan
untuk penyempurnaan tutorial selanjutnya. Akhir kata semoga tutorial ini dapat memberikan
manfaat kepada kita sekalian.

Medan, 19 Oktober 2021


Penulis

Rombadi Yuliana Sihombing

i
Daftar Isi

Kata Pengantar .................................................................................................. i


Daftar Isi ........................................................................................................... ii
Pemicu ............................................................................................................... 1
Klarifikasi Istilah ............................................................................................... 1
Identifikasi Masalah .......................................................................................... 1
Analisis Masalah ............................................................................................... 1
Kerangka Konsep .............................................................................................. 2
Learning Objektive ............................................................................................ 3
Pembahasan ....................................................................................................... 3
Kesimpulan ........................................................................................................ 8
Daftar Pustaka .................................................................................................... 9

ii
PEMICU
Seorang perempuan berumur 37 tahun, G4P3A0, hamil 30 minggu, datang ke rumah sakit
dengan keluhan nyeri perut dan keluar bercak darah. Keluar bercak darah dialami sejak 6 jam
yang lalu. Nyeri perut dialami sejak 3 jam yang lalu, nyeri dirasakan makin lama makin kuat.
Pasien mengaku sebelumnya perutnya dipijat oleh tukang pijat. Pada pemeriksaan fisik
dijumpai kesadaran CM lemah, TD 80/60 mmHg, Nadi 115x/menit, frek. Nafas 28x/menit,
Temp 370C. Pada pemeriksaan abdomen dijumpai perut tegang, nyeri tekan seluruh lapangan
abdomen, pemeriksaan Leopold sulit dilakukan. Auskultasi : denyut jantung janin tidak
terdengar.

I. KLARIFIKASI ISTILAH
-

II. IDENTIFIKASI MASALAH


1. Keluhan nyeri perut dirasakan makin lama makin kuat (sejak 3 jam yang
lalu) dan keluar bercak darah (sejak 6 jam yang lalu)
2. Pasien mengaku sebelumnya perutnya dipijat oleh tukang pijat.
3. Pada pemeriksaan fisik dijumpai kesadaran CM lemah, TD 80/60 mmHg,
Nadi 115x/menit, frek. Nafas 28x/menit
4. Pada pemeriksaan abdomen dijumpai perut tegang, nyeri tekan seluruh
lapangan abdomen dan Auskultasi : denyut jantung janin tidak terdengar.

III. ANALISIS MASALAH


1. Keluarnya bercak darah mungkin akibat dari perdarahan antepartum
2. Mungkin bisa ada trauma atau kemungkinan tukang pijat melakukan
manuver/kompresi yang dapat membahayakan janin
3. TD rendah karena perubahan hormon, peningkatan aliran darah ke janin
dan perdarahan yang sudah terjadi sejak 6 jam yang lalu. Nadi meningkat
karena kerja jantung yang lebih dalam memompa darah.
4. DJJ tidak terdengar mungkin karena si ibu dipijat sehingga terjadi
perubahan posisi janin atau mungkin janin sudah meninggal di dalam
rahim. Pemeriksaan abdomen dijumpai perut tegang, nyeri tekan seluruh
lapangan abdomen mungkin bisa ada trauma atau kemungkinan tukang
pijat melakukan manuver/kompresi yang dapat membahayakan janin atau
plasenta yang terlepas

1
IV. KERANGKA KONSEP

G4P3A0, hamil 30
Sebelumnya perutnya minggu
dipijat oleh tukang pijat Perempuan 37 tahun

Keluhan : nyeri perut (sejak 3


jam yang lalu) dan keluar bercak
darah (sejak 6 jam yang lalu)

Pemeriksaan Fisik :
 Kesadaran CM lemah
 TD 80/60 mmHg
 Nadi 115x/menit
 frek. Nafas 28x/menit
 Temp 370C
Pemeriksaan Abdomen :
 Dijumpai perut tegang, nyeri tekan seluruh
lapangan abdomen
Pemeriksaan Auskultasi :
 Denyut jantung janin tidak terdengar.

DD :
1. Solusio plasenta
2. Plasenta previa

2
V. LEARNING OBJECTIVE
1. Menjelaskan tentang perdarahan antepartum
2. Perbedaan DD dan cara mendiagnosa
3. Etiologi dan faktor resiko
4. Patofisiologi dari diagnosa
5. Tatalaksana awal dan tatalaksana selanjutnya
6. Komplikasi, prognosis dan rujukan

VI. PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE


1. Menjelaskan tentang perdarahan antepartum :adalah perdarahan yang terjadi
setelah minggu ke 28 masa kehamilan. Perdarahan antepartum dapat bersumber
dari :Kelainan plasenta, yaitu plasenta previa, solusio plasenta ( placenta
abruption ), atau perdarahan antepartum yang belum jelas sumbernya,
seperti insersio velamentosa, ruptur sinus marginalis dan plasenta
sirkumvalata,Bukan dari kelainan plasenta, biasanya tidak begitu berbahaya,
misalnya kelainan serviks dan vagina ( erosio porsionis uteri, polip servisis uteri,
varises vulva, karsinoma porsionis uteri ) serta trauma.
2. Perbedaan DD dan cara mendiagnosa :
A. Diferensial diagnose
 Solusio plasenta : adalah terlepasnya sebagian atau keseluruhan
plasenta dari dinding rahim yang terjadi sebelum janin lahir. Hal ini
berbahaya, sebab plasenta berfungsi sabagai media pemberian nutrisi
dan oksigen pada janin.adapun gejalanya : Nyeri
punggung,Kontraksi berlangsung cepat,Pendarahan pada
vagina,Rahim terasa sakit,Nyeri perut,Kurangnya pergerakan janin
atau gerakan tidak seperti biasanya

 Previa plasenta : Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi


pada segmen bawah rahim sedemikia rupa sehingga berdekatan atau
menutupi ostium uteri internum secara partial maupun total. Gejala
utama plasenta previa adalah perdarahan dari vagina yang terjadi
pada akhir trimester kedua atau di awal trimester ketiga kehamilan.
Perdarahan bisa banyak atau sedikit, dan akan berulang dalam
beberapa hari
B. Cara menegakkan diagnose :
 Anamnesis
 Keluar bercak darah dan nyeri perut yang dirasakan makin lama
makin kuat.
 Pasien mengaku sebelumnya perutnya dipijat oleh tukang pijat.
 Pemeriksaan umum
 Dijumpai kesadaran CM lemah
 TD 80/60 mmHg : turun
 Nadi 115x/menit : meningkat
 Frek. Nafas 28x/menit : meningkat
 Temp 37 0 C : normal
 Inpeksi
 Pasien gelisah, mengerang kesakitan
 Pucat, sianosis dan berkeringat dingin
 Terlihat darah keluar pervaginam (tidak selalu)
 Palpasi
 Dijumpai perut tegang, nyeri tekan seluruh lapangan abdomen
 Auskultasi
 Denyut jantung janin tidak terdengar
 Pemeriksaan Laboratorium
 Urin : albumin (+)
 Darah : HB menurun
 Pemeriksaan plasenta
 Pemeriksaan USG

3. Etiologi dan faktor resiko :


Etiologic : belum diketahui secara pasti tetapi pada kasus – kasus berat
didapatkan kolerasi dengan penyakit hipertensi vaskuler manahun,15,5%
disertai pre eclampsia.
Factor resiko :
- Factor trauma
- Factor paritas ibu
- Factor usia ibu
- Factor kebiasaan merokok
- Factor pengunaan kokain
- Riwayat solusio plasenta sebelumnya

4. Patofisiologi dari diagnose :


Solusio plasenta di awali perdarahan kedalam desidua basalis. Desidua
kemudian terpisah,meninggalkan satu lapisan tipis yang melekat ke endometrium.
Akibatnya, proses ini padatahapnya yang paling awal memperlihatkan
pembentukan hematom desidua yangmenyebabkan pemisahan, penekanan, dan
akhirnya destruksi plasenta yang ada di dekatnya.Pada tahap awal mungkin belum
ada gejala klinis.Pada beberapa kasus, arteri spiralis desidua mengalami rupture
sehingga menyebabkanhematom retroplasenta, yang sewaktu membesar semakin
banyak pembuluh darah danplasenta yang terlepas. Bagian plasenta yang memisah
dengan cepat meluas dan mencapai tepiplasenta. Karena masih teregang oleh hasil
konsepsi, uterus tidak dapat beronntraksi untukmenjepit pembuluh darah yang
robek yang memperdarahi tempat implantasi plasenta. Darahyang keluar dapat
memisahkan selaput ketuban dari dinding uterus dan akhirnya munculsebagai
perdarahan eksternal, atau mungkin tetap tertahan dalam uterus.

5. Tatalaksana awal dan tatalaksana selanjutnya :


- Konservatif : Menunda pelahiran mungkin bermanfaat pada janin
masih imatur serta bila solusioplasenta hanya berderajat ringan. Tidak
adanya deselerasi tidak menjamin lingkunganintra uterine aman.
Harus segera dilakukan langkahlangkah untuk
memperbaikihipovolemia, anemia dan hipoksia ibu sehingga fungsi
plasenta yang masihberimplantasi dapat dipulihkan. Tokolisis harus di
anggap kontra indikasi pada solusioplasenta yang nyata secara klinis.
- Aktif : Pelahiran janin secara cepat yang hidup hampir selalu berarti
seksio caesaria. Seksiosesaria kadang membahayakan ibu karena ia
mengalami hipovolemia berat dankoagulopati konsumtif. Apabila
terlepasnya plasenta sedemikian parahnya sehinggamenyebabkan janin
meninggal lebih dianjurkan persalinan pervaginam kecualiapabila
perdarahannya sedemikian deras sehingga tidak dapat di atasi bahkan
denganpenggantian darah secara agresif atau terdapat penyulit
obstetric yang menghalangipersalinan pervaginam

6. Komplikasi, prognosis dan rujukan:


a. Komplikasi :
- Syok perdarahan
- Gagal ginjal
- Kelainan pembekuan darah
- Apoplexy uteroplacental
b. Prognosis :
tergantung luasnya plasenta yang terlepas dari dinding uterus,
banyaknyaperdarahan, ada atau tidak hipertensi menahun atau preeklamsia,
tersembunyi tidaknyaperdarahan, dan selisih waktu terjadinya solusio plasenta
sampai selesainya persalinan. Angkakematian ibu pada kasus solusio plasenta
berat berkisar atara 0,5-5%. Sebagian besarkematian tersebut disebabkan oleh
perdarahan, gagal jantung dan gagal ginjal .Hampir 100% janin pada kasus
solusio plasenta berat mengalami kematian. Tetapi adaliteratur yang
menyebutkan angka kematian pada kasus berat berkisar antara 50-80%.
Padakasus solusio plasenta ringan sampai sedang, keadaan janin tergantung
pada luasnya plasentayang lepas dari dinding utenus, lamanya solusio plasenta
berlangsung dan usia kehamilan.Perdarahan lebih dari 2000 ml biasanya
menyebabkan kematian janin. Pada kasus-kasustertentu tindakan seksio
sesaria dapat mengurangi angka kematian janin.
c. Rujukan : Setiap pasien yang dicurigai solusio plasenta harus dirujuk ke
dokter spesialis obgyn karena memerlukan monitoring yang lengkap baik
dalam kehamilan dalam kehamilan maupun persalinan.
- Bila umur kehamilan <37 solusio plasenta ringan,terapi konservatif
- Bila umur kehamilan <37 solusio plasenta sedang dan berat/ringan yg
memburuk,persalinan pervaginam bila persalinan diperkirakan <6 jam
- Bila umur kehamilan >37 minggu/TBF 2500 g seksio sesar
diindikasikan jika persalinan pervagina diperkirakan berlangsung lama
baik pada solusio plasenta ringan, sedang maupun berat.
- Pasien dengan solusio plasenta sedang/berat, tranfusi darah atau
resusitasi cairan hendaknya dilakukan terlebih dahulu sebelum
tindakan obstetri. Ketuban dapat segera dipecah tanpa memperdulikan
apakah persalinan pervagina atau perabdominal untuk mengurangi
regangan uterus
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan pemicu diatas dapat disimpulkan bahwa seorang
perempuan, 37 tahun didiagnosa dengan solusio plasenta dengan gejala yang
sesuai dari pemicu yaitu nyeri perut yang makin lama makin kuat dan terdapat
perdarahan, pada pemeriksaan fisik didapati tekanan darah menurun, nadi dan
frekuensi nafas cepat. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan nyeri tekan
seluruh lapangan abdomen, leopold sulit dilakukan dan DJJ tidak terdengar.
Maka penderita dapat diberikan tatalaksana berupa penanganan syok apabila
dijumpai syok dan dirujuk ke dokter spesialis kandungan untuk ditatalaksana
lebih lanjut.
8

DAFTAR PUSTAKA

1. Ganthikumar, Kaliammah. 2016.plasenta solusio. Bali : FK Udayana.


2. Jennett B, Bond M.Perdarahan Antepartum. Lancet. 1975 Mar 1. 1(7905):480-4.
[Medline].
3. Morgan, Jr, GE, Mikhail MS. Plasenta Previa .2013. edisi 5. New York :
McGraw Hill Companies.

Anda mungkin juga menyukai