KERAJAAN SRIWIJAYA
VII.B
KELOMPOK 5
1. BELLA FITRI.A
2. NIAMAH
3. JUNIANSAH
4. EDO SANTANA.P
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesi. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih
baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan
dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
A. Latar B elakang ................................................................................................................................. 1
B. Keh idupan P olitik, So sial, E kono mi, dan Politik Kerajaan S riw ijaya ......... 4
B. Saran ...................................................................................................................................................... 1 2
ii
B elum b anyak b ukti fisik mengenai S riw ijaya yang dapat ditemukan. T
idak terdap at catatan lebih lanjut m engenai Sriw ijaya dalam sejarah Indonesia;
masa lalunya yang terlupakan dibentuk kem bali oleh sarjana asing. T idak ada
o rang Indonesia modern yang mendengar m engenai Sriw ijaya sam pai tahun 19
2 0 - an, k etika sarjana Perancis G eorge C œ dès memp ublikasikan p enem uannya
dalam surat kabar berbahas a Belanda dan Indo nesia. C oedès menyatakan
ribhoja", dan beberap a p rasas ti dalam M elayu Kuno merujuk p ada k ekaisaran
yang sama.
Historiografi S riw ijaya dip eroleh dan disusun dari dua macam sum ber u
tama;
catatan sejarah Tiongkok dan sejum lah p rasasti batu Asia Tenggar a yang telah
rasas ti siddhayatra abad ke- 7 yang ditemukan di Palem bang dan Pulau B angka
2. B agaim ana kehidup an politik, sosial, ekonomi, dan agama kerajaan Sriw ijaya?
diketahui imp erium ini di baw ah kepemimp inan D ap unta Hyang. B ahw a
beliau berangkat dalam perjalanan suci siddhay atra untu k "m engalap
Palem bang. D iketahui, Prasasti Kedukan B ukit adalah p rasasti ter tua
yang ditu lis dalam bah asa M elayu. P ara ahli berpendapat bahw a pr asasti
ini m engadap tasi ortografi India untuk m enulis pr asasti ini. P ada abad ke-7
ini, orang Tionghoa mencatat bahw a ter dapat dua kerajaan yaitu M alayu dan
umatera, pu lau B angka dan Belitung, hingga Lamp ung. P rasasti ini juga
untuk menghukum B humi Jaw a yang tidak berbakti kep ada S riwijaya,
Sriw ijaya di Thailand dan Kam boja. P ada abad ke-7 , p elabu han C ham pa di
sebelah timur Indochina mulai m engalih kan bany ak pedagang dari Sr iw ijaya. U
ntuk m encegah hal tersebut, M ahar aja D harmasetu m elancar kan beberap
a ser angan ke kota- kota pantai di Indochina. Kota Indrapura di tep i s ungai M
meneruskan dominasinya atas Kambo ja, sam pai r aja Khmer Jayaw ar man
II, pendiri kemaharajaan Khm er, m em utus kan hubungan dengan Sriw ijaya p ada
antara lain Tarum anegara dan Holing ber ada di baw ah k ekuasaan Sriw
ijaya. M enurut catatan, p ada masa ini p ula wangsa S ailendra berm igrasi ke
Jaw a T engah dan berkuasa di sana. Pada abad ini p ula, Langkasuka di
Pan dan T ram bralinga, yang terletak di sebelah u tara Langkasuka, juga
pada periode 79 2 sam pai 8 3 5 . Tidak seperti D harm as etu yang ekspans
ionis, Samaratungga tidak m elakukan eksp ansi m iliter, tetap i lebih memilih
untuk memp erkuat penguasaan S riw ijaya di Jaw a . S elam a masa kep em im
tahun 8 2 5 .
Keh idupan p olitik ker ajaan S riw ijaya dap at ditinjau dari raja- raja yang
a. W ilayah kekuasaan
dip indahkan dari M uara Takus ke Palem bang. Dari Palem bang,
dalam abad ke-7 M , Ker ajaan Sriw ijaya telah berhas il menguas ai kunci-
angka, S elat M alaka, dan Laut Jaw a bagian barat. Pada abad ke- 8 M ,
enting Kra memiliki tujuan untuk m engu asai lintas jalur perdagangan
bagi pelajar dari nusantar a yang ingin m enjadi ‘dharma’ yang dibiayai
oleh B alaputradew a.
Letak S riw ijaya sangat strategis di jalur p erdagangan antara India-C ina.
D i samp ing itu juga berhasil menguasai S elat M alaka yang m er upakan urat
atas Selat M alaka m em punyai arti p enting terhadap p erkem bangan S riw
ijay a sebagai negara maritim, sebab bany ak kapal-kapal asing yang singgah
untuk m enam bah air m inum, p erb ekalan makanan dan melaku kan aktivitas p
perdagangan.
erdagangan antara India dan T iongkok, yakni dengan p enguas aan atas Selat M
alaka dan Selat Sunda. O rang Arab mencatat bahwa S riw ijaya memiliki aneka
komoditas sep erti kapur bar us, kayu gaharu, cengkeh, p ala, kepulaga, gading, em
as , dan tim ah, yang membuat raja Sriw ijaya sekay a r aja-r aja di India.
esetiaan dari vassal-vas sal-nya di seluruh Asia T enggara. Dengan ber peran
sebagai entrep ort atau p elabuhan utama di Asia T enggara, dengan mendap atkan
restu, persetu juan, dan p erlindungan dari Kaisar C hina untuk dapat berdagang
bahari dan m enguasi urat nadi p elayaran antara Tiongkok dan India.
Kar ena alasan itulah S riw ijaya harus ter us menjaga do minasi
perdagangannya dengan selalu mengaw asi dan jika perlu memerangi pelabuhan
dan menyerap mereka k e dalam m andala S riw ijaya. B andar M alayu di Jam
bi, Ko ta Kap ur di pulau B angka, T arum anagara dan p elabuhan S unda di Jaw
dis erap kedalam lingkup p engar uh Sriw ijaya. D isebutkan dalam catatan
dari Jaw a terh adap beberapa pelabuhan di C ham pa dan Kamboja. M ungkin
angkatan lau t penyerbu yang dimaksud adalah ar mada Sr iw ijaya, karena saat
itu wangsa S ailendra di Jaw a adalah bagian dari mandala Sriw ijaya. Hal ini
hingga 1 0 2 5 M .
6
menggam barkan Kapal B orobudur, kap al kayu ber cadik ganda dan bertiang
layar yang melayari lautan N usantar a sekitar abad ke-8 M asehi. Fungsi
cadik ini adalah untu k menyeimbangkan dan menstabilkan perahu. C adik tu nggal
atau cadik ganda adalah ciri khas perahu bangsa Austr onesia dan p erahu
Tenggara, O seania, dan Samudra Hindia. Kapal layar ber cadik yang
digunakan arm ada Sailendra dan Sriw ijaya dalam p elayaran antarp ulaunya,
kem aharajaan bahari yang m engu asai kawasan p ada kuru n ab ad k e- 7 hingga
ke-1 3 masehi.
Selain m enjalin hubungan dagang dengan India dan Tiongkok, S riw ijaya
juga menjalin perdagangan dengan tanah Arab. Kem ungkinan utusan M aharaja S ri
Indraw arman yang mengantar kan surat kepada khalifah Umar bin Abdu l-
Aziz dari B ani U mayyah tahun 71 8 , kembali ke Sriw ij aya dengan m em baw a
hadiah Zanj i (budak w anita ber kulit hitam), dan kem udian dari kronik
Tiongkok disebutkan Shih- li-fo- shih dengan raj anya S hih- li- t-'o- p a-
dan naiknya dinasti Song, p erdagangan dengan luar neger i cukup m arak,
uangdo ng . Tak diragu kan lagi S riwijaya m endap atkan keuntungan dari
perdagangan ini. Pada masa inilah dip er kirakan rakyat Sr iw ijaya mulai
mengenal buah semangka (C itrullus lanatus (T hunb.) M atsum . & Nakai), yang
69 5 , I T sing melap orkan bahw a S riw ijaya m enjadi rumah bagi sarjana B
uddha sehingga
7
menj adi pusat pembelajaran agam a B uddha. S elain berita diatas, ter
dapat berita yang dib aw akan oleh I Tsing, dinyatakan bah wa terdapat 1 0
pelajari semua top ik ajaran sebagaimana yang ada di India; vinaya dan
ritual- ritual mereka tidaklah b erbeda sama sekali [dengan yang ada di
Nalanda di India untuk mendengar dan memp elajar i naskah-nas kah Dh arm
tahun untuk memp raktikkan vinaya dan bahasa sansekerta dengan tep at.
Ker ajaan Sriw ijaya banyak dipengaruhi budaya India, pertam a oleh buday a
Hindu kemudian diikuti p ula oleh agama B uddha. Peranannya dalam agama B udha
r, Thailand. Raja- raja S riw ijaya m engu asai k ep ulauan M elayu melalui
perdagangan dan p enaklukkan dar i kurun abad ke-7 hingga abad ke-9 , sehingga
kebudayaannya di Nusantara.
B er dasarkan su mber catatan sejarah dari Arab, Sriw ij aya dis ebut dengan nama
sekaligus s ejarawan Arab klasik m enulis catatan tentang S riw ijaya. D alam
catatan itu, digambarkan S riw ijaya adalah sebuah kerajaan besar y ang kaya raya,
dengan tentara yang sangat banyak. Disebutkan kap al yang tercep at dalam w
aktu dua tahun p un tidak cukup untuk m engelilingi s eluruh p ulau w ilayahnya.
H asil bu mi S riw ijaya adalah kap ur bar us, kayu gah aru, cengkeh, kayu cendana,
C atatan lain menuliskan b ahw a Sriw ij aya maju dalam bidang agraris.
Ini
disim pulkan dari seorang ahli dari B angsa P er sia yang ber nama Abu Zaid H
8
yang m endap at keterangan dari Sujaimana, seorang pedagang Arab. Abu Zaid m enulis
bahw asanya Keraj aan Zabaj (S riw ijaya -sebutan S riw ijaya oleh bangsa Arab p
ada m as a itu-) memiliki tanah yang subur dan kekuasaan y ang luas h ingga k e
seberang lautan.
D ari catatan sejarah dan bukti arkeologi, p ada abad ke-9 Sriw ijaya telah
Kam boja, Vietnam , dan F ilipina. D om inasi atas S elat M alaka dan S elat
pah dan perdagangan lokal yang m engenakan bea dan cukai atas setiap kapal
beda dari D harm as etu yang ekp ansionis, Samaratungga tidak ter jun dalam
candi agung B orobudur; sebu ah mandala bes ar dari batu yang seles ai p ada 82 5
,
abad kesem bilan, Jaw a dan Sum atra bers atu di baw ah kekuas aan w angsa
Rakai P ikatan yang m enganut aliran Siw a. D ia adalah putra R akai P atap an,
seo rang rakai (p enguasa daerah) yang cukup berp engar uh di Jaw a T
engah. Langkah politik ini tamp aknya sebagai u paya untuk m engam ankan p
dengan cara m endam aikan hubungan antara go longan B uddha aliran M ahayana
hola di Korom andel, India selatan, m engirim eksp edis i laut untuk meny erang
Sriw ijaya.
raja S riw ijay a yang b erku asa waktu itu Sangrama- Vijayottunggawarm an. S
tetap tunduk kep adanya. H al ini dap at dikaitkan dengan adanya berita
adanya pengendapan lum pur di S ungai M usi dan beberapa anak sungai lainnya,
Akibatnya, Kota Palem bang semakin m enjauh dari laut dan m enjadi tidak
strategis. Akibat kapal dagang yang datang semakin berkurang, pajak b erkur ang
kerajaan yang sezam an dengan S riw ijaya, namun Keraj aan Tanjungpura
diseb utkan dikelola oleh pelarian orang M elayu S riw ijaya, yang ketika
Kalimantan Selatan.
0 7 9 , Kulothu nga C hola I (Ti-hua-ka- lo) raja dinasti C hola diseb ut juga
sebagai raja S an-fo- ts'i, yang kem udian mengirim kan utusan untuk membantu p
erbaikan candi dekat Kanton. S elanjutnya dalam berita C ina yang berjudu
10 8 2 masih
11
. D uta besar ter sebut m enyamp aikan s urat dar i r aja Kien- pi baw
ahan San-fo-tsi, yang m er upakan surat dari p utri raja yang diser ahi urusan
egem oni S riwijaya atas raja- raja bawahannya m elemah. B eberap a daerah
taklukan m elep askan diri, samp ai muncul D harmasraya dan P agar uyung
S riw ijaya mu lai dar i kaw asan Semenanjung M alaya, Sum atera, samp ai Jaw a
bagian barat.
bahw a ibu kota S riw ijaya selalu bergeser dari satu kota maupun ko ta lainnya
selama periode tersebut. E ksp edisi C hola m engu bah jalur p erdagangan dan
melem ahkan Palem bang, yang memu ngkinkan Jambi untuk mengambil
B erdasarkan su mber Tiongkok p ada buku C hu- fan- chi yang ditulis p ada
enggara terdap at dua keraj aan yang sangat kuat dan kaya, yakni San- fo -ts'i
dan C ho- po (Jaw a). D i Jaw a dia menem ukan b ahw a rakyatnya m em eluk
agam a B udha dan Hindu, sedangkan r akyat S an-fo- ts'i memeluk B udha, dan
mem iliki 1 5 daerah bawahan yang m eliputi; S i- lan (Kamboja), Tan-m a- ling
enanjung m alaya), Pa- t 'a (Sungai Paka, pantai timur Sem enanjung M alaya),
Lan- w u-li (Lam uri di Aceh), P a - lin- fong (P alem bang), Kien- pi (Jambi), dan
S in-t'o (S unda).
12
menyebut San- fo -tsi sebagai k erajaan yang berada di kaw asan Laut C ina
Selatan. Hal ini karena dalam P araraton telah diseb utkan M alayu. Kitab
eksp edisi Pamalayu atau Pamalayu, dan kemu dian menghadiah kan Arca
Amoghap asa kepada raja M elayu, Sr im at T ribhuw anar aja M auli W armadew a
tentang daerah jajahan M ajap ahit, juga sudah tidak menyebutkan lagi nam a
S riw ijaya untuk kaw asan y ang sebelumnya merup akan kaw asan Sriw ijaya.
Sr iw ijaya adalah salah s atu kem aharajaan bahari yang pernah berdiri di
enanjung M alaya, S umatera, Jaw a B ar at dan kem ungkinan Jaw a Tengah. D alam bah
asa S anskerta, sri berarti " bercahaya" atau "gemilang", dan wijaya ber arti
"kemenangan" atau " kejayaan", m aka nam a Sriw ijaya ber makna "kem enangan
B ukti aw al mengenai keberadaan kerajaan ini berasal dari abad ke- 7; seo
yang p aling tua mengenai S riw ijaya juga berada pada abad k e- 7 ,
kekuasaan
Saran untuk para sis wa agar jangan melupakan sejarah bangsa kita, dan