Ada beberapa bentuk sighat amar yang Dalam Bahasa Arab bentuk
dirumuskan oleh pakar Bahasa Arab sighat nahi banyak macamnya,
sebagai lafadz yang menunjukkan diantaranya sebagai berikut:
perintah, diantaranya:
a. Fi’il Amar, kata kerja bentuk a. Fi‟il Mudhori‟ yang didahului oleh
perintah, contoh lafadz َو َأِقيُم واdalam اَلnahi, contohnya lafadz َو اَل َت ْق َر ُبو۟ا,
firman Allah: pada firman Allah Swt:
َو اَل َت ْق َر ُبو۟ا ٱلِّز َن ٰٓى ۖ ِإَّنُهۥ َك اَن َٰف ِح َش ًة َو َس ٓاَء َس ِبياًل
َو َأِقيُم وا الَّص اَل َة َو آُتوا الَّز َكاَة َو اْر َك ُعوا َم َع
الَّراِكِع يَن
janganlah karnu mendekati zina,
Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat, Sesungguhnya zina itu adalah suatu
dan ruku‟ lah beserta orang orang yang perbuatan yang keji, dan suatu jalan
ruku‟ (QS. Albaqarah (2):43) yang buruk. (QS. Al-Isra [17]: 32)
b. Fi‟il Mudhori‟ yang didahului oleh “”ل b. Fi‟il Mudhori‟ yang didahului oleh اَل
Amar, contoh lafadz َو ْلَتُك ْنpada firman nafi, contohnya lafadz اَّل َيَم ُّسٗهpada
firman Allah Swt:
Allah:
َو ْلَتُك ْن ِّم ْنُك ْم ُاَّم ٌة َّيْدُع ْو َن ِاَلى اْل ٰۤلَخْيِر َو َيْأُم ُرْو َن ِباْلَم ْع ُرْو ِف
َو َيْنَهْو َن َع ِن اْلُم ْنَك ِۗر َو ُاو ِٕىَك ُهُم اْلُم ْفِلُحْو َن
Dan hendaklah ada di antara kamu
segolongan umat yang menyeru kepada اَّل َيَم ُّس ۤٗه ِااَّل اۡل ُم َطَّهُر ۡو َؕن
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan
Tidak menyentuhnya kecuali orang-
mencegah dari yang munkar, merekalah
orang yang disucikan.(QS. Al-
orang-orang yang beruntung.(QS. Ali-
Waqi'ah [56]: 79)
Imran [3]: 104)
c. Lafadz-lafadz yang memberi
c. Isim Fi‟il Amar, contoh lafadz َع َلْيُك ْم َأنُفَس ُك ْم pengertian haram/ perintah
Allah meninggalkan sesuai perbuatan,
َاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا َع َلْيُك ْم َاْنُفَس ُك ْۚم اَل َيُضُّر ُك ْم َّم ْن َض َّل ِاَذ ا contohnya lafadz ُحِّر َم ْتpada
اْهَتَد ْيُتْۗم ِاَلى ِهّٰللا َم ْر ِج ُع ُك ْم َجِم ْيًعا َفُيَنِّبُئُك ْم ِبَم ا ُكْنُتْم firman Allah Swt:
َتْع َم ُلْو َن ُحِّر َم ْت َع َلْيُك ْم ُاَّم ٰه ُتُك ْم
Wahai orang-orang yang beriman, Diharamkan atas kamu (mengawini)
jagalah dirimu! Orang yang sesat itu tidak ibu-ibumu
akan memberimu mudarat apabila kamu
telah mendapat petunjuk. Hanya kepada
Allah kamu kembali semuanya, lalu Dia
akan menerangkan kepadamu apa yang
selama ini kamu kerjakan. (QS. Al-Maidah
[5]: 105)
َفُك ُلْو ا ِمَّم ا َر َز َقُك ُم ُهّٰللا َح ٰل اًل َطِّيًبۖا َّواْشُك ُرْو ا ِنْع َم َت ِهّٰللا ِاْن ُكْنُتْم ِاَّياُه
َتْعُبُد ْو ن
Maka makanlah yang halal lagi baik dari
rezki yang telah diberikan Allah kepada
mu: dan syukurilah nikmat Allah, jika
kamu hanya kepada-Nya saja
menyembah. (QS. An-Nahl [16]: 114)
Kaidah Kedua
الَّنْهُي َع ِن الَّش ْي َأْم ُر ِبِض ِّد ِه
Kaidah Kedua
اَأْلْم ُر َبْعَد الَّنْه ي ُيِفيُد اِإل َباَح ة “Larangan terhadap sesuatu berarti perintah
akan kebalikannya.”
”Amr atau perintah terhadap sesuatu berarti
larangan akan kebalikannya.”
Contoh: contoh:
لُعسفو[ ُ ُال ُكلَاَل ل: ]36 ال ُتْش ِرْك ِباِهلل
”Dan Sembahlahlah Allah…” (Q.S. an-Nisa: 36) "Janganlah kamu mempersekutukan Allah"
Kaidah Ketiga
Kaidah Ketiga Maksud kaidah ini adalah bahwa suatu
larangan itu bersifat kelanjutan. Larangan itu
اَأْلْص ُل ِفي اَأْلْم ِراَل َيْقَتِض ي الَفْو ًرا harus ditinggalkan untuk selama- lamanya.
“Perintah itu pada dasarnya tidak menunjukkan Contoh firman Allah Swt.:
kepada kesegeraan”.
ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا اَل َتْقَر ُبوا الَّص ٰل وَة َو َاْنُتْم ُس َك اٰر ى
Contoh:
َو اَّتُقْو ا َيْو ًم ا اَّل َتْج ِز ْي َنْفٌس َع ْن َّنْفٍس َش ْئًـا َّو اَل ُيْقَبُل Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu shalat, sedang kamu dalam Keadaan
”Berlomba-lombalah kamu dalam mengejar mabuk. (QS. An-Nisa' [4]: 43)
kebaikan…” (Q.S. al-Baqarah: 148)
Kaidah Keempat
Kaidah Keempat
Contoh:
Contoh; firman Allah SWT:
ِم ْن ُك ِّل َفٍّج َع ِم ْيٍۙق َو ِاْذ َقاَل ُلْقٰم ُن اِل ْبِنٖه َو ُهَو َيِع ُظٗه ٰي ُبَنَّي اَل ُتْش ِرْك ِباِۗهّٰلل ِاَّن الِّش ْر َك
”Dan berserulah kepada manusia untuk َلُظْلٌم َع ِظ ْيٌم
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata
mengerjakan haji”(Q.S.Al-Hajj:27)
kepada anaknya, di waktu ia memberi
pelajaran kepadanya: "Hai anakku,
janganlah kamu mempersekutukan Allah,
Sesungguhnya mempersekutukan (Allah)
adalah benar-benar kezaliman yang besar".
(QS. Luqman [31]: 13)
Kaidah Kelima
2. Bentuk-bentuk 2. Bentuk-bentuk
a. Lafadz ُ نكdan ًاعيمجseperti pada firman a. Lafadz khaash berbentuk
Allah Swt.: muthlaq,
yaitu lafadz khash yang tidak
ْلا ُة
ٍس ِئ َم ْو ِتَق ا َذ ْفَن ُّل ُك ditentukan dengan sesuatu.
Contohnya; hukuman bagi pelaku
merasakan akan berjiwa yang Tiap-tiap zina muhshan yaitu 100 kali dera,
.185) [3]: Imran Ali (QS. mati maka sanksi hukuman tersebut tidak
boleh kurang atau lebih dari 100 kali
dera.
اْلُم ْج َم ُل ُهَو الَّلْفُظ اَّلِذ ي ال يفهُم اْلَم ْعَنى اْلُمَر اُد ِم ْنُه ِإاَّل الَبَياُن ِإْخ َر اُج الَّش ْي ِء ِم ْن َح َّيِز اِإل ْش َكاِل ِإَلى َح ْيِز
ِبِإْس ِتْفَس اِر ِم َن اْلُج َم ال الَّتَج ِّلي
Mujmal adalah lafadz yang belum jelas Bayan adalah mengeluarkan sesuatu
artinya yang tidak dapat menunjukkan arti dari tempat yang sulit ke tempat yang
yang sesungguhnya jia tidak ada keterangan jelas.
lain yang menentukannya. Dengan demikian arti mubayyan
menurut istilah adalah suatu lafadz
yang jelas maksudnya tanpa
memerlukan penjelasan.
1. Pengertian 1. Pengertian
اًْياا ةو يلفل اًيليبا ا يًليإل يواوبا اًيشاْل اكا يفل اواًل ايإل اك اًييجزا اًيتللْف اا
اك االًئجا ةإل فلتخ اًييجزإ
a) Secara Bahasa : lafadz yang bermacam – اًئج
macam dengan arti yang sama
a) Secara Istilah : Musytarak adalah setiap
b) Secara istilah : lafadznya banyak, lafadz yang mempunyai arti berbeda-
sedangkan artinya sama atau satu beda dari beberapa arti yang berbeda
( sinonim ) atau nama-nama yang berbeda-beda dari
beberapa nama yang berbeda artinya
Contoh :
Lafadz اللَو لdan لعل'ما, singa artinya
b) Secara Bahasa : Musytarak adalah
Lafadz لعَُفمdan لعويك, gandum artinya satu lafadz yang mempunyai dua arti
Lafadz لعيل 'َلdan اللَو تِف atau lebih,
seperti:
Contoh:
Ulama berbeda pendapat, apakah dua lafad atau lebih Jumhur ulama termasuk Imam Syafi‟i, Kadi Abu
yang bersamaan arti boleh digunakan keduanya dalam Bakar dan Abu Ali al-Juba‟i berpendapat:
pemakaian atau tidak. Menurut pendapat yang terkuat:
Menempatkan dua muradif pada tempat yang lain Penggunaan musytarak menurut makna yang
itu diperbolehkan apabila ada ketetapan syara’. dikehendaki ataupun untuk beberapa
maknanya diperbolehkan
a.
Mutlaq itu dibawa ke muqayyad jika sebab
dan hukumnya sama.
Apabila antara mutlaq dan muqayyad sama
dalam materi dan hukum, hukum
mutlaq disandarkan kepada muqayyad.
Contoh , seperti firman Allah Swt.:
Syarat-Syarat Takwil
a. Takwil harus sesuai dengan
ketentuan bahasa, atau kebiasaan
pemakaiannya atau kebiasaan sahibus
syar'i (Allah Swt. dan Rasul-Nya).
Takwil di luar ketentuan-ketentuan
ini tidak sah.
b. Ada dalil yang menujukkan, bahwa
yang dimaksud dengan lafadz itu
adalah makna (arti) yang ditakwilkan
c. Apabila takwil itu didasarkan kepada
qiyas, maka hendaklah qiyas jali,
bokan qlyas khafi.
Contoh Takwil yang Sah
Diantara takwil yang sah adalah
pengkhususan terhadap yang umum dan
pembatasan terhadap yang mustlaq.
المنطوق ُهَو ما َدَك َع َلْيِه الَّلْفِظ في َم َح ِل الُّنْطِق َأي َيُك ْو ُن ُح ْك ًم ا ِلْلَم ْذ ُك ِر النطق محل في ال اللْفُظ َع َلْيِه َدَّل َم ا ُهَو اْلَم ْفُهْو ُم
َو َح اًل ِم ْن َأْح َوِلِه
Mafhum adalah suatu hukum yang diterangkan
Mantuq adalah suatu hukum yang diterangkan oleh oleh suatu lafadz tidak menurut bunyi lafadz
suatu lafadz tidak menurut bunyi lafadz itu sendiri. itu sendiri.
Mantuq adalah suatu lafadz yang kandungan Mafhum adalah suatu lafadz yang kandungan
hukumnya dipahami dari apa yang diucapkan hukumnya dipahami dari apa yang terdapat
dibalik arti mantuq-nya.
2. Pembagian Mantuq 2. Pembagian Mafhum
Mantuq terbagi ke dalam dua bagian yaitu: Mafhum dibagi dua:
المنطوُق ُهَو َم ااَل َيْح َتِم ُل الَّتْأِويَل ِفيِه َم ْلَفوِظ ًال موافًقا َع ْنُه المسكوت يُك وَن َح ْيُث اْلُمَو اَفَقُة الَم ْفُهوُم
Mantug adalah dalil yang tidak menerima takwil Mafhum muwafaqah adalah mafhum yang
apabila hukum-hukum yang tidak disebutkan
Mantuq nash adalah lafadz-lafadz yang artinya sudah dalam lafadz itu cocok atau sesuai dengan yang
pasti dan jelas. Tidak ada kesulitan dalam memahami disebutkan dalam lafadz tersebut tidak
dan memberikan arti. Lafadz tersebut tidak mungkin berlawanan.
ditakwikan.
Menetapkan hukum dari makna yang sejalan
atau sesuai dengan makna mantuq-nya (yang
diucapkan). contohnya haramnya memukul
orang tua dan hal-hal yang menyakiti orang
tua.Contoh:
Contohnya,
أن َّلُهَم ا َتُقل َفال
فصيام ثالثة ايام
سَوِد اَأل اْلَخ ْيِط ِم َن األبيض اْلَخ ْيُط َلُك ْم َيَتَبَّيَن َح َّتى َو اْش َر ُبوا َو ُك ُلوا
اْلَفْج ِر ِم َن
نَْفًسا ِمْنُه َشْيٍء َعن َلُكْم ِط ْبَن َفِإن ِنْح َلًة َص ُدَقِتِهَّن الِّنَساَء َو اُتوا َّمِرَنا َهِنَيا َفُكُلوُه
Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita
(yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan
penuh kerelaan, kemudian jika mereka
menyerahkan } kepada kamu sebagian dari
maskawin itu dengan senang hati, Maka-
makanlah (amhillah) pemberian itu (sebagai
makanan) yang sedap lagi baik akibatnya. (QS.
Anisa [4]:4)