Anda di halaman 1dari 4

Tanggal Judul Identitas Latar Belakang Ringkasan Pelaksanaan

Kegiatan
24 Januari Imunisasi
Indonesia, sebagai bagian dari masyarakat global, telah
2023 dalam kegiatan
berkomitmen untuk mendukung semua agenda
BIAS diberikan
pengendalian penyakit global seperti eradikasi Polio,
kepada
eliminasi Campak Rubella/CRS, eliminasi Hepatitis B,
sasaran anak
pengendalian Difteri, penurunan insidensi penyakit
usia sekolah
Tuberkulosis dan eliminasi Tetanus maternal dan
tingkat dasar
neonatal. Penyakit-penyakit tersebut termasuk masuk Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak
baik yang
dalam kategori penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Sekolah (BIAS) dilaksanakan di
sekolah
Imunisasi (PD3I). dalam ruang UKS/Kelas.
maupun yang
Vaksinasi Pada tahun 2021, tercatat 132 kasus Campak konfirmasi Sebelumnya pihak Puskesmas telah
tidak sekolah.
Dasar/Bulan laboratorium terdapat di 71 Kab/Kota, 25 Provinsi, dan menyurat ke pihak sekolah
Pada anak
Imunisasi 267 kasus Rubela konfirmasi laboratorium terdapat di 84 mengenai kegiatan BIAS yang akan
yang
Anak Sekolah Kab/Kota di 25 Provinsi. Kejadian Luar Biasa (KLB) dilaksanakan guna mendapat
berkebutuhkan
(BIAS) di SDN dilaporkan di beberapa wilayah seperti di Maluku Utara, persetujuan dari orang tua siswa.
khusus
2 Tawiri Papua, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara. Pelaksanaan BIAS berjalan baik
pemberian
Di awal tahun 2022 KLB juga sudah dilaporkan di Aceh, tanpa menemukan kejadian yang
antigen
Jawa Timur, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Hal ini tidak diinginkan selama
menyesuaikan
tentu sebagai salah satu dampak dari penurunan cakupan pelaksanaan BIAS.
dengan usia
imunisasi selama masa pandemi.
sasaran dan
Pada tahun 2019, terjadi KLB Polio cVDPV-1 di Provinsi
jenis vaksin
Papua yang mengharuskan dilakukannya Sub-Pekan
sesuai
Imunisasi Nasional (Sub-PIN) sebanyak 2 putaran pada
rekomendasi
anak usia di bawah 15 tahun di Provinsi Papua dan Papua
dokter yang
Barat.
menangani.
25 Januari Vaksinasi Imunisasi Indonesia, sebagai bagian dari masyarakat global, telah Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak
2023 Dasar/Bulan dalam kegiatan berkomitmen untuk mendukung semua agenda Sekolah (BIAS) dilaksanakan di
Imunisasi BIAS diberikan pengendalian penyakit global seperti eradikasi Polio, dalam ruang UKS/Kelas.
Anak Sekolah kepada eliminasi Campak Rubella/CRS, eliminasi Hepatitis B, Sebelumnya pihak Puskesmas telah
(BIAS) di SDN sasaran anak pengendalian Difteri, penurunan insidensi penyakit menyurat ke pihak sekolah
1 Hative usia sekolah Tuberkulosis dan eliminasi Tetanus maternal dan mengenai kegiatan BIAS yang akan
Besar tingkat dasar neonatal. Penyakit-penyakit tersebut termasuk masuk dilaksanakan guna mendapat
baik yang
dalam kategori penyakit yang Dapat Dicegah Dengan
sekolah
Imunisasi (PD3I).
maupun yang
Pada tahun 2021, tercatat 132 kasus Campak konfirmasi
tidak sekolah.
laboratorium terdapat di 71 Kab/Kota, 25 Provinsi, dan
Pada anak
267 kasus Rubela konfirmasi laboratorium terdapat di 84
yang
Kab/Kota di 25 Provinsi. Kejadian Luar Biasa (KLB)
berkebutuhkan
dilaporkan di beberapa wilayah seperti di Maluku Utara, persetujuan dari orang tua siswa.
khusus
Papua, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara. Pelaksanaan BIAS berjalan baik
pemberian
Di awal tahun 2022 KLB juga sudah dilaporkan di Aceh, tanpa menemukan kejadian yang
antigen
Jawa Timur, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Hal ini tidak diinginkan selama
menyesuaikan
tentu sebagai salah satu dampak dari penurunan cakupan pelaksanaan BIAS.
dengan usia
imunisasi selama masa pandemi.
sasaran dan
Pada tahun 2019, terjadi KLB Polio cVDPV-1 di Provinsi
jenis vaksin
Papua yang mengharuskan dilakukannya Sub-Pekan
sesuai
Imunisasi Nasional (Sub-PIN) sebanyak 2 putaran pada
rekomendasi
anak usia di bawah 15 tahun di Provinsi Papua dan Papua
dokter yang
Barat.
menangani.
27 Vaksinasi Imunisasi Indonesia, sebagai bagian dari masyarakat global, telah Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak
Desember Dasar/Bulan dalam kegiatan berkomitmen untuk mendukung semua agenda Sekolah (BIAS) dilaksanakan di
2023 Imunisasi BIAS diberikan pengendalian penyakit global seperti eradikasi Polio, dalam ruang UKS/Kelas.
Anak Sekolah kepada eliminasi Campak Rubella/CRS, eliminasi Hepatitis B, Sebelumnya pihak Puskesmas telah
(BIAS) di SDN sasaran anak pengendalian Difteri, penurunan insidensi penyakit menyurat ke pihak sekolah
Inpres 58 Air usia sekolah Tuberkulosis dan eliminasi Tetanus maternal dan mengenai kegiatan BIAS yang akan
Manis tingkat dasar neonatal. Penyakit-penyakit tersebut termasuk masuk dilaksanakan guna mendapat
baik yang dalam kategori penyakit yang Dapat Dicegah Dengan persetujuan dari orang tua siswa.
sekolah Imunisasi (PD3I). Pelaksanaan BIAS berjalan baik
maupun yang Pada tahun 2021, tercatat 132 kasus Campak konfirmasi tanpa menemukan kejadian yang
tidak sekolah. laboratorium terdapat di 71 Kab/Kota, 25 Provinsi, dan tidak diinginkan selama
Pada anak 267 kasus Rubela konfirmasi laboratorium terdapat di 84 pelaksanaan BIAS.
yang Kab/Kota di 25 Provinsi. Kejadian Luar Biasa (KLB)
berkebutuhkan dilaporkan di beberapa wilayah seperti di Maluku Utara,
khusus Papua, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara.
pemberian Di awal tahun 2022 KLB juga sudah dilaporkan di Aceh,
antigen
Jawa Timur, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Hal ini
menyesuaikan
tentu sebagai salah satu dampak dari penurunan cakupan
dengan usia
imunisasi selama masa pandemi.
sasaran dan
Pada tahun 2019, terjadi KLB Polio cVDPV-1 di Provinsi
jenis vaksin
Papua yang mengharuskan dilakukannya Sub-Pekan
sesuai
Imunisasi Nasional (Sub-PIN) sebanyak 2 putaran pada
rekomendasi
anak usia di bawah 15 tahun di Provinsi Papua dan Papua
dokter yang
Barat.
menangani.
09 Imunisasi
Indonesia, sebagai bagian dari masyarakat global, telah
Februari dalam kegiatan
berkomitmen untuk mendukung semua agenda
2023 BIAS diberikan
pengendalian penyakit global seperti eradikasi Polio,
kepada
eliminasi Campak Rubella/CRS, eliminasi Hepatitis B,
sasaran anak
pengendalian Difteri, penurunan insidensi penyakit
usia sekolah
Tuberkulosis dan eliminasi Tetanus maternal dan
tingkat dasar
neonatal. Penyakit-penyakit tersebut termasuk masuk Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak
baik yang
dalam kategori penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Sekolah (BIAS) dilaksanakan di
sekolah
Imunisasi (PD3I). dalam ruang UKS/Kelas.
Vaksinasi maupun yang
Pada tahun 2021, tercatat 132 kasus Campak konfirmasi Sebelumnya pihak Puskesmas telah
Dasar/Bulan tidak sekolah.
laboratorium terdapat di 71 Kab/Kota, 25 Provinsi, dan menyurat ke pihak sekolah
Imunisasi Pada anak
267 kasus Rubela konfirmasi laboratorium terdapat di 84 mengenai kegiatan BIAS yang akan
Anak Sekolah yang
Kab/Kota di 25 Provinsi. Kejadian Luar Biasa (KLB) dilaksanakan guna mendapat
(BIAS) di SDN berkebutuhkan
dilaporkan di beberapa wilayah seperti di Maluku Utara, persetujuan dari orang tua siswa.
3 Hative khusus
Papua, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara. Pelaksanaan BIAS berjalan baik
Besar pemberian
Di awal tahun 2022 KLB juga sudah dilaporkan di Aceh, tanpa menemukan kejadian yang
antigen
Jawa Timur, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Hal ini tidak diinginkan selama
menyesuaikan
tentu sebagai salah satu dampak dari penurunan cakupan pelaksanaan BIAS.
dengan usia
imunisasi selama masa pandemi.
sasaran dan
Pada tahun 2019, terjadi KLB Polio cVDPV-1 di Provinsi
jenis vaksin
Papua yang mengharuskan dilakukannya Sub-Pekan
sesuai
Imunisasi Nasional (Sub-PIN) sebanyak 2 putaran pada
rekomendasi
anak usia di bawah 15 tahun di Provinsi Papua dan Papua
dokter yang
Barat.
menangani.
23 Imunisasi
Indonesia, sebagai bagian dari masyarakat global, telah
Februari dalam kegiatan
berkomitmen untuk mendukung semua agenda
2023 BIAS diberikan
pengendalian penyakit global seperti eradikasi Polio,
kepada
eliminasi Campak Rubella/CRS, eliminasi Hepatitis B,
sasaran anak
pengendalian Difteri, penurunan insidensi penyakit
usia sekolah
Tuberkulosis dan eliminasi Tetanus maternal dan
tingkat dasar
neonatal. Penyakit-penyakit tersebut termasuk masuk Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak
baik yang
dalam kategori penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Sekolah (BIAS) dilaksanakan di
sekolah
Imunisasi (PD3I). dalam ruang UKS/Kelas.
Vaksinasi maupun yang
Pada tahun 2021, tercatat 132 kasus Campak konfirmasi Sebelumnya pihak Puskesmas telah
Dasar/Bulan tidak sekolah.
laboratorium terdapat di 71 Kab/Kota, 25 Provinsi, dan menyurat ke pihak sekolah
Imunisasi Pada anak
267 kasus Rubela konfirmasi laboratorium terdapat di 84 mengenai kegiatan BIAS yang akan
Anak Sekolah yang
Kab/Kota di 25 Provinsi. Kejadian Luar Biasa (KLB) dilaksanakan guna mendapat
(BIAS) di SD berkebutuhkan
dilaporkan di beberapa wilayah seperti di Maluku Utara, persetujuan dari orang tua siswa.
AL Hilal IV khusus
Papua, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara. Pelaksanaan BIAS berjalan baik
Laha pemberian
Di awal tahun 2022 KLB juga sudah dilaporkan di Aceh, tanpa menemukan kejadian yang
antigen
Jawa Timur, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Hal ini tidak diinginkan selama
menyesuaikan
tentu sebagai salah satu dampak dari penurunan cakupan pelaksanaan BIAS.
dengan usia
imunisasi selama masa pandemi.
sasaran dan
Pada tahun 2019, terjadi KLB Polio cVDPV-1 di Provinsi
jenis vaksin
Papua yang mengharuskan dilakukannya Sub-Pekan
sesuai
Imunisasi Nasional (Sub-PIN) sebanyak 2 putaran pada
rekomendasi
anak usia di bawah 15 tahun di Provinsi Papua dan Papua
dokter yang
Barat.
menangani.

Anda mungkin juga menyukai