Anda di halaman 1dari 45

PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN MESIN BOILER MIURA

DI PT. MANDOM INDONESIA TBK

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Kerja Praktek


Pada Program Studi Teknik Mesin S-1

Oleh :
ALFITO DINO SANTOSO
41187001190006

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN S-1


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM “45”
BEKASI
2023
HALAMAN PENGESAHAN KERJA PRAKTEK

PENGOPERASIAN DAN SOP PADA MESIN BOILER


DI PT. MANDOM INDONESIA TBK
Oleh :

ALFITO DINO SANTOSO


41187001190006

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan


Kerja Praktek Pada Program Studi Teknik Mesin S-1
Bekasi,………..2023

Menyetujui,

Pembimbing Pembimbing Lapangan

Tri Santoso, S.T., M.T. ARIS SETYAWAN


45102012018001

Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Mesin S-1
Universitas Islam “45” Bekasi

R. Hengki Rahmanto, S.T., M.Eng.


45101032013007

i
HALAMAN PERSETUJUAN
DOSEN PENGUJI
UJIAN SIDANG KERJA PRAKTEK

Dinyatakan lulus setelah dipertahankan di depan tim penguji ujian sidang Kerja
Praktek Program Studi Teknik Mesin S-1 Fakultas Teknik Universitas Islam “45”
Bekasi

PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN MESIN BOILER MIURA


DI PT. MANDOM INDONESIA TBK

Nama : ALFITO DINO SANTOSO

NPM : 41187001190006

Jurusan : Teknik Mesin S-1

Fakultas : Teknik

Bekasi,…………….. 2023

Tim Penguji

Nama Tanda Tangan

1. Paridawati, ST., M.T. ...........................

2. Fatimah Dian Ekawati, ST., M.T. ............................

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
senantiasa melimpahkan rahmat-Nya sehingga penyusun dapat melaksanakan dan
menyelesaikan laporan Kerja Praktek di PT. Mandom Indonesia Tbk. Adapun
maksud dari penyusunan laporan ini adalah sebagai gambaran aktifitas yang
dilakukan penulis selama masa kerja praktek di PT. Mandom Indonesia Tbk.
Selain itu, Laporan Kerja Praktek ini merupakan sebagian persyaratan Tugas
Akhir pada program Studi Teknik Mesin S-1.

Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai
pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu pada
kesempatan ini, penyusun mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Tri Santoso, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing Laporan Kerja
Praktek.
2. Bapak R. Hengki Rahmanto, S.T., M.Eng. selaku Ketua Program Studi
Teknik Mesin S-1 Universitas Islam “45” Bekasi.
3. Bapak H. Sugeng , ST., M.T. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Islam “45” Bekasi.
4. Bapak BENNY SUSANTO selaku Head of Production Unit sekaligus
Pembimbing Kerja Praktek PT. Mandom Indonesia Tbk
5. Bapak ARIS SETYAWAN selaku Pembimbing Kerja Praktek PT.
Mandom Indonesia Tbk
6. Kedua Orang Tua dan seluruh keluarga besar yang selalu memberi
dukungan moral maupun material.
7. Kepada seluruh rekan-rekan Teknik Mesin Universitas Islam “45” Bekasi
angkatan 2019 yang selalu memberikan semangat.
8. Semua pihak yang terlibat yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang
telah membantu penulis baik dalam melaksanakan maupun menyelesaikan
laporan kerja praktek ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu diharapkan saran dan kritik dari pembaca sebagai
bahan evaluasi bagi penulis. Semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk semua
pihak, agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca pada umumnya
dan untuk penulis khususnya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bekasi,...... 2023

Penulis

Alfito Dino Santoso


DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN KERJA PRAKTEK.............................................i

HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii

KATA PENGANTAR..........................................................................................iii

DAFTAR ISI...........................................................................................................v

DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Ruang Lingkup Kerja Praktek...................................................................2

1.3 Tujuan Kerja Praktek.................................................................................2

1.4 Manfaat Kerja Praktek...............................................................................2

1.5 Sistematika Penulisan................................................................................3

BAB II PROFIL PERUSAHAAN........................................................................4

2.1 Sejarah Perusahaan....................................................................................4

2.1.1 Lokasi Perusahaan.....................................................................................5

2.1.2 Visi dan Misi Perusahaan.........................................................................7

2.2 Struktur Perusahaan...................................................................................8

2.3 Fasilitas Perusahaan................................................................................14

2.4 Produk Perusahaan..................................................................................16

BAB III LANDASAN TEORI.............................................................................21

3.1 Perawatan (Maintenance)........................................................................21

3.2 Tujuan Utama Fungsi Pemeliharaan......................................................22

3.3 Fungsi Pemeliharaan...............................................................................22


3.4. Jenis-Jenis Pemeliharaan.........................................................................23

3.5. Mesin Boiler.....................................................................................25

3.1.1 Pengertian Ketel Uap (Boiler)..........................................................25

3.1.2 Klafisikasi Boiler.............................................................................26

3.1.3 Fungsi Boiler....................................................................................29

3.1.4 Komponen Utama Mesin Boiler......................................................29

3.1.5 Prinsip Kerja Boiler.........................................................................33


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Lokasi Perusahaan


Gambar 2. 2 PT Mandom Indonesia Tbk
Gambar 2. 3 Kantor PT Mandom
Gambar 2. 4 Logo PT Mandom
Gambar 2. 5 Struktur Perusahaan
Gambar 2. 6 Mesin Bubut Manual
Gambar 2. 7 PLC
Gambar 2. 8 Mesin Miling Manual
Gambar 2. 9 Mesin Bubut CNC Otomatis
Gambar 2. 10 Gatsby Stling Pomade
Gambar 2. 11 Gatsby Fase Wash
Gambar 2.12 Hand Sanitizer
Gambar 2. 13 Gatsby Urban Colone
Gambar 2.14 Gatsby Urban Ice Dro Stone
Gambar 2.15 Pixy Bedak UV Whitening Two Way Cake
Gambar 2. 16 Tancho Treatment Hair Day
Gambar 2. 17 Gatsby Body Shower Gel
Gambar 3. 1 Mesin Boiler
Gambar 3. 2 Boiler Pipa Api (Fire Tube Boiler)
Gambar 3. 3 Water Tube Boiler
Gambar 3. 4 Ruang Bakar
Gambar 3. 5 Boiler Pipa Api Superheated
Gambar 3. 6 Proses Pembetukan Uap
Gambar 3. 7 Pipa-Pipa

Vii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT. Mandom Indonesia Tbk adalah sebuah perusahaan yang


bergerak dalam bidang manufaktur produksi dan perdangangan kosmetik.
PT. Mandom Indonesia Tbk percaya bahwa keberhasilan perusahaan
bergantung pada pengalaman, keahlian, kemampuan dan kualitas. Untuk
memastikan bahwa filosofi telah tercapai dan dipelihara secara konsisten,
menerapkan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu yang telah ditetapkan
sejak pertama didirikan. PT. Mandom Indonesia Tbk juga memastikan
bahwa semua staf telah dilatih dan dididik sesuai dengan bidang mereka
untuk memastikan bahwa untuk selalu memberian layanan profesional
terbaik. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas baik, yang telah
terbukti keunggulannya serta kualitas material yang baik dan memenuhi
standar oleh Kontrol Kualitas. Kosmetik adalah zat perawatan yang
digunakan untuk meningkatkan Penampilan atau aroma tubuh manusia.
Kosmetik umumnya merupakan campuran dari beragam senyawa kimia,
beberapa terbuat dari sumber-sumber alami dan kebanyakan dari bahan
sintetis. Perihal atau tata cara menggunakan kosmetik disebut dengan tata
rias atau make up.

Maintenance adalah suatu kegiatan untuk merawat atau memelihara


dan menjaga Mesin atau peralatan dalam kondisi yang terbaik supaya dapat
digunakan untuk melakukan produksi sesuai dengan perencanaan. Dengan
kata lain, Maintenance adalah kegiatan yang diperlukan untuk
mempertahankan (retaining) dan mengembalikan (restoring) mesin ataupun
peralatan kerja ke kondisi yang terbaik sehingga dapat melakukan produksi
dengan optimal. Pemeliharaan (maintenance) adalah sebuah pekerjaan yang
dilakukan secara berurutan untuk menjaga atau memperbaiki fasilitas yang
ada sehingga sesuai dengan standar (sesuai dengan standar fungsional dan
2

1.2 Ruang Lingkup Kerja Praktek

Dalam melakukan proses maintenance atau perawatan mesin di PT.


Mandom Indonesia Tbk. Penulis diberi kesempatan mempelajari dan melihat
aktivitas proses maintanance tersebut dengan pendamping lapangan yang sudah
ditunjuk kepada saya untuk membimbing dan mengarahkan didalam industri
tersebut. Dalam melaksanakan kerja praktik mahasiswa membuat laporan kerja
praktik sesuai dengan bidang praktik saat ini yang mencakup pada bagian
maintenance dan Repair

1.3 Tujuan Kerja Praktek

Dengan diadakannya Kerja Praktek di suatu perusahaan maupun instansi


diharapkan mahasiswa dapat memperoleh manfaat yang berguna bagi mahasiswa
maupun orang lain.

Adapun tujuan Kerja Praktek antara lain :

1) Mengetahui part – part yang digunakan untuk Maintenance dan Repair


2) Megetahui jenis Watertube dan firetube yang terjadi pada proses boiler

1.4 Manfaat Kerja Praktek

Dengan terlaksananya Kerja Praktek ini diharapkan nantinya dapat


memberikan manfaat bagi mahasiswa, bagi pihak perguruan tinggi dan juga bagi
perusahaan yag bersangkutan.

1) Bagi Mahasiswa
Menambah pengalaman dan pengetahuan tentang perkembangan teknologi
serta mengetahui hubungan antara teori-teori yang didapat di ruang kuliah
dengan dunia kerja sehingga dapat mempersiapkan diri menghadapi
tantangan dunia kerja nantinya.
2) Bagi Perguruan Tinggi
Terciptanya pola kemitraan yang baik dengan peruahaan tempat
mahasiswa melakukan Kerja Praktek mengenai berbagai persoalan yang
muncul untuk kemudian dicari solusi bersama yang lebih baik.
3

3) Bagi Perusahaan Adanya masukkan yang bermanfaat yang dapat


digunakan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan sesuai denghasil
pengamatan yang dilakukan mahasiswa selama melakukan Kerja Praktek.

1.5 Sistematika Penulisan

Laporan Kerja Praktek ini ditujukan untuk memaparkan hasil pengamatan


proses Maintenance / Perawatan Mesin Produksi dan Utility. Untuk
mempermudah pemahaman, maka penulis menyusun laporan akhir ini dalam
beberapa bab yang lain. Bab yang terkandung dalam bab ini adalah sebagai
berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Memuat latar belakang, ruang lingkup Kerja Praktek, tujuan dan manfaat
Kerja Praktek serta sistematika penulisan.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

Memuat tentang gambaran umum perusahaan, lokasi perusahaan tempat


dilaksanakannya Kerja Praktek, visi dan misi perusahaan serta struktur organisasi
perusahaan.

BAB III LANDASAN TEORI

Memuat uraian tentang landasan teori yang berhubungan dengan topik


Kerja Praktek.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Merupakan pelaksanaan lapangan di dalam Kerja Praktek serta uraian


pekerjaan dari beberapa proses dalam proses produksi.

BAB V PENUTUP

Memuat kesimpulan dan saran.


4

BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

PT. Mandom Indonesia Tbk berdiri pada tanggal 5 November 1969 sebagai
perusahaan joint venture antara Mandom Corporation, Jepang dan PT The City
Factory. Perseoran awalnya berdiri dengan nama PT. Tancho Indonesia baru
kemudian pada tahun 2001 berubah menjadi PT. Mandom Indonesia Tbk hingga
saat ini. Pada bulan September tahun 1993, PT. Tancho Indonesia menjadi
perusahaan ke-167 dan perusahaan joint venture Jepang ke-11 yang mencatatkan
sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Tahun 1971 menjadi tahun pertama kegiatan
produksi komersial dilakukan oleh pihak perseoran dimana pada awalnya produk
perawatan yang dihasilkan adalah hair care (perawatan rambut), dan kemudian
berkembang dengan memproduksi produk fragrance (wangi-wangian) dan
cosmetics (kosmetik). Hingga saat ini, merek utama PT. Mandom Indonesia Tbk
antara lain adalah GATSBY, PIXY, Pucelle, dan Bifesta. Selain itu, PT. Mandom
Indonesia Tbk juga memproduksi berbagai macam produk lain dengan merek
Tancho, Mandom, Spalding, Lovillea, Miratone, dan ada juga merek yang khusus
diproduksi untuk ekspor seperti Axya, Oxxo, dan Style Up. Selain pasar domestik,
PT. Mandom Indonesia Tbk juga mengekspor produkproduknya ke beberapa
negara antara lain Uni Emirat Arab (UEA), Jepang, India, Malaysia, Vietnam,
Thailand, dan lain-lain. Selanjutnya, Melalui UEA, produk-produk PT. Mandom
Indonesia Tbk di re-ekspor ke berbagai negara di Afrika, Timur Tengah, Eropa
Timur, dan lain-lain. Dalam menunjang operasional dan juga proses bisnis yang
dijalankan, PT. Mandom Indonesia Tbk memiliki kantor pusat di Wisma 46 Kota
BNI, Lt. 7, Jl. Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta Pusat. Untuk proses produksi dan
pusat logistik, PT. Mandom Indonesia Tbk mempunyai dua lokasi pabrik di
Kawasan Industri MM2100, Bekasi. 13 Pabrik yang pertama terletak di Jl. Irian,
khusus memproduksi seluruh produk kosmetik Mandom, sementara Pabrik kedua
terletak di Jl. Jawa berfungsi untuk memproduksi kemasan plastik dan juga
berfungsi sebagai pusat logistik.
5

2.1.1. Lokasi Perusahaan


PT. Mandom Indonesia Tbk memiliki 3 kantor yaitu 1 perseroan dan 2 Proses
Produksi yang dimana memiliki daerah yang berbeda untuk kantor Perseroan yang
pertama berada di Head office Wisma 46 Kota BNI, Suite 7.01, 7th Floor, Jl. Jend.
Sudirman No.Kav. 1, RT.10/RW.11, Karet Tengsin, Jakarta, Kota Jakarta Pusat. Untuk
Proses Produksi yang pertama di Factory 1 Kawasan Industri MM2100 Jl. Irian Block PP
Bekasi 17520 INDONESIA. Dan untuk yang kedua Factory 2 Kawasan Industri MM2100 Jl.
Jawa Block J-9 Cibitung-Bekasi 17520 INDONESIA

Gambar 2. 1 Lokasi Perusahaan

Ini adalah gambar dari google maps PT. Mandom Indonesia yang berada di Kawasan
Industri MM2100 Blok PP, Jalan Irian, Jatiwangi, Cikarang Barat, Jatiwangi, Kec. Cikarang
Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat 17520
6

Gambar 2. 2 PT. Mandom Indonesia Tbk

Disinilah berbagai macam kegiatan produksi dilakukan dan juga tempat sebagai
mesin – mesin industri diletakkan ada berbagai jenis mesin produksi.

Gambar 2. 3 Kantor PT. Mandom Indoneisa Tbk

Foto tersebut merupakan kantor pusat PT. Mandom Indonesia Tbk dimana
semua sistem pendataan, penerimaan informasi, memberi informasi serta
melindungi aset perusahaan.
7

2.1.2 Visi Dan Misi Perusahaan

Visi dan Misi PT. Mandom Indonesia Tbk Prinsip ini yang kemudian
diterjemahkan ke dalam visualisasi logo baru.

Gambar 2. 4 Logo PT. Mandom Indonesia Tbk

Yang menggambarkan hubungan antar manusia, simbolisasi senyuman


yang ditujukan kepada seluruh stakeholders dan huruf M sebagai huruf awal dari
nama perusahaan. Kesemuanya melambangkan Mandom Group sebagai
perusahaan yang berorientasi pada hubungan human to human yang senantiasa
memberikan OYAKUDACHI atau semangat memberikan manfaat bagi
seluruh stakeholders baik internal Untuk melengkapi perubahan ini dan untuk
memperkuat misi dan visi yang sudah diperkenalkan sebelumnya, slogan
perusahaan BE ANYTHING, BE VERYTHING turut diluncurkan.
Pimpinan PT. Mandom Indonesia Tbk bersama manajemen lainnya
menetapkan sasaran mutu secara spesifik dan terukur dan memutakhirkannya
setiap tahun. Penetapan sasaran mutu memperhatikan visi, misi dan kebijakan
mutu. Sasaran mutu pimpinan PT. Mandom Indonesia Tbk dikomunikasikan
kepada seluruh tingkatan organisasi dan kemajuan pencapaiannya ditinjau secara
periodik.
8

PT. Mandom Indonesia Tbk menetapkan:

1. Melakukan pembuatan produk serta mengecek kembali produk untuk


menjaga produk tetap bagus dan dalam kondisi baik ke konsumen.
2. Menjaga kepuasaan pelanggan terhadap produk.

2.2. Struktur PERUSAHAAN


Struktur organisasi adalah suatu sistem yang digunakan untuk
mendefinisikan suaut hirarki dalam suatu organisasi. Ini mengidentifikasi setiap
perkerjaan, fungsinya dan kemana dia melapor ke dalam organisasi. Struktur ini
dikembangkan unutk menetapkan bagaimana bisnis beroperasi dan membantu
usaha dalam mencapai tujuannya untuk memungkinkan pertumbuhan di masa
depan. Struktur diilustrasikan menggunakan bagan organisasi, yang merupakan
diagram dan memperlihatkan interaksi, tugas, dan tanggung jawab masing –
masing karyawan. Pada struktur organisasi terkadang alur perintah yang
mengidentifikasi jabatan pekerjaan yang harus di pertanggung jawabkan. Dalam
penjelasan struktur tersebut terdapat hubungan antar komponen dan posisi yang
ada didalamnya, dan semua komponen tersebut mengalami saling ketergantungan.
Artinya, masing-masing komponen di dalamnya saling mempengaruhi yang pada
akhirnya akan berpengaruh pada sebuah organisasi secara keseluruhan. Struktur
tersebut merupakan komponen penting yang harus ada dalam organisasi
pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing sebagai contoh, untuk
menghindari adanya tumpah tindih suatu wewenang.
9

Gambar 2. 5 Struktur Organisasi

Berdasarkan struktur organisasi di atas setiap pekerjaan memiliki tugas


dan wewenang masing – masing. Agar setiap pekerjaan dapat memahami secara
lebih jelas mengenai kewajiban dan tanggung jawab maka dibuatlah sebagian
deskripsi pekerjaannya. Berikut deskripsi PT. Mandom Indonesia Tbk adalah:
10

DESKRIPSI TUGAS

1. Human Resource Deparment

Tugas seorang HRD berhubungan dengan sumber daya manusia, maka


seorang HRD harus memahami tugas dan tanggung jawabnya. Berikut ini
tugas dan tanggung jawab HRD:

1. Bertanggung jawab mengelola dan mengembangkan sumber daya


manusia. Dalam hal ini termasuk perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan sumber daya manusia dan pengembangan kualitas sumber
daya manusia.
2. Membuat sistem HR yang efektif dan efisien, misalnya dengan membuat
SOP, job description, training and development system dll.
3. Bertanggung jawab penuh dalam proses rekrutmen karyawan, mulai dari
mencari calon karyawan, wawancara hingga seleksi.
4. Melakukan seleksi, promosi, transfering dan demosi pada karyawan yang
dianggap perlu.
5. Melakukan kegiatan pembinaan, pelatihan dan kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan pengembangan kemampuan, potensi, mental,
keterampilan dan pengetahuan karyawan yang sesuai dengan standar
perusahaan.
6. Bertangggung jawab pada hal yang berhubungan dengan absensi
karyawan, perhitungan gaji, bonus dan tunjangan.
7. Membuat kontrak kerja karyawan serta memperbaharui masa berlakunya
kontrak kerja.
8. Melakukan tindakan disipliner pada karyawan yang melanggar peraturan
atau kebijakan perusahaan.
11

2. Production

1. Briefing

2. Mengoperasikan Mesin Produksi

3. Memonitoring Kondisi Mesin Produks

4. Menjaga Produktivitas

5. Menjaga Kualitas Produksi

6. Menjaga dan memelihara lingkungan kerja

7. Membuat laporan kerja

3. Packaging

1. Melakukan Pekerjaan yang berhubungan dengan bagian packing / packer

barang.

2. Menjaga barang saat pengepakan.

3. Menjaga lingkungan kerja.

4. Melakukan packing barang sesuai SOP yang ada.

5. Melakukan Packing Barang produk jadi untuk di pasarkan.

6. Membuat laporan kerja

4. Quality Control

1. memonitor setiap proses yang terlibat dalam produksi produk.

2. Memastikan kualitas barang yang dibeli serta barang jadi.

3. Merekomendasikan pengolahan ulang pada produk-produk berkualitas

rendah.

4. Bertanggung jawab untuk dokumentasi inspeksi dan tes yang dilakukan

pada produk dari sebuah perusahaan


12

5. Purchasing

1. Mencari dan menganalisa calon supplier yang sesuai dengan kebutuhan.


2. Melakukan negosiasi harga sesuai standar kualitas material dan
memastikan tanggal pengiriman material.
3. Melakukan koordinasi dengan pihak supplier mengenai kelengkapan
dokumen.
4. Pendukung material sesuai standar mutu yang berlaku.
5. Berkoordinasi dengan PPIC dan Gudang tentang jadwal dan jumlah
material yang akan disorder.
6. Bersedia melakukan pembelian dilapangan / keluar kantor.
7. Membuat laporan pembelian & pengeluaran barang (inventory, material,
dll).
8. Melakukan pengelolaan pengadaan barang melalui perencanaan secara
sistematis dan terkontrol (FIFO atau ERP/ MRP).
9. Melakukan pemilihan / seleksi rekanan pengadaan sesuai kriteria
perusahaan.
10. Bekerjasama dengan departemen terkait untuk memastikan kelancaran
operasional perusahaan.
11. Memastikan kesedian barang/material melalui mekanisme audit / control
stock dll.

6. Gudang

1. Membuat perencanaan pengadaan barang dan distribusinya


2. Mengawasi dan mengontrol operasional gudang
3. Mengawasi dan mengontrol semua barang yang masuk dan keluar sesuai
dengan SOP
4. Melakukan pengecekan pada barang yang diterima sesuai SOP
5. Membuat perencanaan, pengawasan dan laporan pergudangan
6. Memastikan ketersediaan barang sesuai dengan kebutuhan
7. Memastikan aktivitas keluar masuk barang berjalan lancar
13

7. Technical

Teknisi merupakan seseorang yang memiliki keahlian di bidang teknologi

tertentu. Umumnya pekerjaan ini memiliki sistem kerja yang kompleks. Di

beberapa bidang, mereka dapat bekerja secara independen atau di bawah

pengawasan seorang professional. Dibanding pekerjaan lain, profesi ini lebih

banyak menghabiskan waktu di lapangan daripada di dalam ruangan. Banyak

sektor industri yang memiliki teknisi atau mekanik dalam bidangnya dan di

dalam teknisi di bagi ke dalam tiga bagian yaitu:

1. Technical support

adalah layanan yang diberikan oleh suatu perusahaan untuk membantu

mengatasi masalah client dalam penerapan, pemakaian, dan konfigurasi

perangkat keras atau perangkat lunak.

2. Maintenance

adalah aktivitas perawatan pada peralatan yang digunakan untuk proses

produksi pada perusahaan dan industri manufaktur agar peralatan dapat

tetap berfungsi dengan baik.

3. Utility

adalah tenaga profesional yang bertugas mengelola sumber daya energi di

dalam perusahaan industri, mengukur jumlah energi yang dilepaskan, dan

mengidentifikasi metode untuk meminimalkan pemborosan energi.


14

8. PPIC (Production Planning Inventory Control)

1. Menyediakan pemesanan dari bagian pemasaran dan menyusun rencana


produksi sesuai dengan pesanan pemasaran.
2. Memenuhi permintaan contoh produk dari bagian pemasaran perusahaan
serta melakukan pemantauan dalam proses pembuatan contoh produk ke
tangan konsumen langganan.
3. Menyusun rencana pengadaan bahan yang didasarkan atas forecast dari
pemasaran melalui pemantauan kondisi stock barang yang akan
diproduksi.

2.3 Fasilitas Perusahaan

Gambar 2. 5 Mesin Bubut Manual

Mesin Bubut Manual, mesin bubut manual adalah mesin bubut yang
proses pengoperasiannya secara manual dilakukan oleh manusia secara
langsung, proses pemotongan benda kerja yang dilakukan dengan membuat
sayatan pada benda kerja dimana pahat digerakkan secara translasi dan sejajar
dengan sumbu dari benda kerja yang berputar dan digunakan untuk memodifikasi
part.
15

Gambar 2. 6 PLC

PLC sendiri merupakan singkatan dari Programmable Logic Controller


artinya adalah suatu mikroprosesor yang digunakan untuk otomasi proses industri
seperti pengawasan dan pengontrolan mesin di jalur perakitan suatu pabrik.

Gambar 2.8 Mesin Milling Manual

Mesin Milling manual, mesin ini biasa dipergunakan untuk benda – benda
kerja yang berukuran sangat kecil dan mesin ini juga mudah dipergunakan karena
tidak perlu memprogram menggunakan computer, serta digunakan untuk
memodifikasi part.
16

Gambar 2.9 Mesin Bubut CNC Otomatis

Mesin Bubut CNC Otomatis Computer Numerical Control, disingkat CNC,


(berarti "komputer kontrol numerik") merupakan sistem otomasi mesin perkakas
yang dioperasikan oleh perintah yang diprogram secara abstrak dan disimpan di
media penyimpanan dan untuk memproses gambar dan desain yang Anda buat.
Gambar kemudian diubah menjadi program khusus dan dapat dibaca oleh mesin
CNC. Mesin kemudian secara otomatis memproses produk jadi yang dibutuhkan
atau memodifikasi part.

2.4. Produk Perusahaan

1) Gatsby styling pomade


Gatsby Styling Pomade bisa dijadikan pilihan untuk kamu yang senang
men-styling rambut tanpa harus “tersiksa” karena terlalu keras. Ini
karena based dari pomade ini adalah air. Memang wangi yang diberikan
pada varian ini cukup terasa di hidung. Gatsby Styling Pomade memiliki
lima varian berbeda sesuai dengan kegunaan.

Gambar 2.10 Gatsby styling pomade


17

2) Gatsby face wash


Produk Gatsby untuk pria selanjutnya adalah produk-produk face care.
Produk face care dari Gatsby pertama adalah Facial Micro Foam yang
akan membersihkan wajah Anda dari kotoran, debu dan minyak berlebih.

Gambar 2.11 Gatsby face wash

3) Hand Sanitizer
Mandom Hand Sanitizer mengandung 75% alkohol dan teruji secara
efektif membunuh kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan berbagai
penyakit. Hand sanitizer ini pun memiliki formula yang cepat kering,
tanpa tambahan parfum dan memiliki efek menyejukkan sehingga nyaman
untuk digunakan.

Gambar 2.12 Hand Sanitizer


18

4) Gatsby Urban Cologne


Gatsby Urban Cologne Infinity 125mL merupakan salah satu
varian cologne dari Gatsby yang diformulasi khusus bagi pria untuk
memberikan kesegaran dan keharuman yang tahan lama.

Gambar 2.13 Gatsby Urban Cologne

5) Gatsby Urban Ice Deo Stone


Deodorant berbentuk stick dengan wewangian modern dan wangi yang up
to date, memberikan sensasi dingin menyegarkan untuk menjaga tubuh
tetap segar. Memberikan kesan pribadi yang keren dan bergaya.

Gambar 2.14 Gatsby Urban Ice Deo Stone


19

6) Pixy Bedak UV Whitening Two Way Cake


Pixy Bedak UV Whitening Two Way Cake + SPF 15 berfungsi untuk menutupi
kekurangan di wajah, seperti jerawat, noda hitam, kulit belang, atau kerutan.
Bedak padat ini dapat digunakan pada spons kering untuk hasil yang lebih natural,
atau menggunakan spons basah agar hasil coverage lebih maksimal dan tahan
lama.

Gambar 2.15 Pixy Bedak UV Whitening Two Way Cake

7) Tancho Treatment Hair Dye


Penghitam rambut tanpa amonia yang tidak menimbulkan bau, lembut untuk
rambut.

Gambar 2.16 Tancho Treatment Hair Dye


20

8) Gatsby Body Shower Gel


Gatsby Body Shower Gel merupakan satu varian dari Gatsby yang
diformulasi untuk membersihkan tubuh secara maksimal sekaligus
menyegarkan tubuh dengan keharuman yang maskulin. Mengandung
Double Deo Protection Agent yang mampu membunuh bakteri penyebab
bau badan dan High Cleansing Power yang membersihkan secara
maksimal.

Gambar 2.17 Gatsby Body Shower Gel


BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Perawatan (Maintenance)

3.1.1 Definisi Perawatan


Perawatan adalah kegiatan memelihara atau menjaga fasilitas maupun alat-
alat pabrik dan melakukan perbaikan atau penggantian yang diperlukan akan
tercipta suatu kondisi proses produksi yang memuaskan sesuai dengan yang
direncanakan (Assauri, 1980:88). Menurut Corder (1996:4), perawatan adalah
suatu kolaborasi dari setiap tindakan yang dilaksanakan untuk menjaga suatu
barang dalam, atau untuk memperbaikinya sampai suatu keadaan yang bisa
diterima. Sedangkan menurut Dhillon (2002),

Perawatan (maintenance) adalah kombinasi kegiatan yang dilakukan untuk


memulihkan komponen atau mesin dimana mesin dapat terus melakukan
fungsinya. Berdasarkan definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perawatan
merupakan suatu kolaborasi kegiatan perbaikan, atau penggantian untuk menjaga
fasilitas pabrik seperti mesin dan alat pada kondisi yang baik untuk melakukan
kegiatan yang direncanakan. Dalam usaha untuk dapat menggunakan terus
fasilitas tersebut agar keberlangsungan produksi dapat terjamin.

Maka diperlukan kegiatan-kegiatan perawatan seperti kegiatan


pengecekan, melumasi (lubrication) dan perbaikan/reparasi atas kerusakan yang
ada serta penyesuaian atau pengantian spare part atau komponen yang terdapat
pada fasilitas tersebut. Peran maintenance tidak hanya untuk menjaga agar pabrik
dapat tetap bekerja dan produk dapat diproduksi lalu disalurkan ke konsumen
dengan tepat waktu, selain itu juga untuk menjaga agar pabrik dapat bekerja
secara efisien dengan menekan atau mengurangi keterlambatan terjadi menjadi
sekecil mungkin.
22

3.2. Tujuan Utama Fungsi Pemeliharaan

Tujuan utama dari fungsi perawatan menurut Assauri adalah:

1. Kemampuan produksi dapat mencukupi kebutuhan sesuai dengan rencana


produksi.
2. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang
diperlukan oleh produk tersebut dan kegiatan produksi yang tidak
terganggu.
3. Untuk membantu meminimalisir pemakain dan penyimpangan yang di
luar batas dan menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan
selama waktu yang ditentukan sesuai dengan kebijakan perusahaan
mengenai investasi itu sendiri.
4. Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan sekecil mungkin, dengan
melakukan kegiatan maintenance secara efektif dan efisien secara
menyeluruh.
5. Menghindari kegiatan maintenance yang dapat membahayakan
keselamatan dan kesehatan para pekerja.
6. Mengadakan suatu kerjasama yang erat dengan fungsi-fungsi utama
lainnya dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan utama perusahaan,
yaitu tingkat keuntungan (return of investment) yang sebaik mungkin dan
total biaya yang terendah.

3.3. Fungsi Pemeliharaan

Agus Ahyari (2002) menerangkan bahwa, “Fungsi Pemeliharaan adalah


memperpanjang nilai guna dan ekonomis suatu mesin, serta mengupayakan agar
mesin dan alat produksi lainnya bisa selalu beroperasi seoptimal dan siap pakai
untuk pelaksanaan proses produksi mungkin sesuai dengan kebutuhkan”.
23

Keuntungan yang akan diperoleh dengan adanya pemeliharaan yang baik terhadap
mesin adalah sebagai berikut:

1) Mesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang


bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu Panjang.
2) Pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan
berjalan dengan lancer.
3) Dapat menghindarkan diri atau dapat menekan sekecil mungkin
terdapatnya kemungkinan kerusakan-kerusakan berat dari mesin dan
peralatan produksi selama proses produksi berjalan.
4) Peralatan produksi yang digunakan dapat berjalan stabil dan biakk, maka
proses dan pengendalian kualitas proses harus dilaksanakan dengan baik
pula.
5) Dapat dihindarkannya kerusakan-kerusakan total dari mesin dan peralatan
produksi yang digunakan.
6) Apabila mesin dan peralatan produksi berjalan dengan baik maka
penyerapaan bahan bakar dapat berjalan normal.
7) Dengan adanya kelancaran penggunaan mesin dan peralatan produksi yang
ada semakin baik.

3.4. Jenis-jenis Pemeliharaan

Menurut Asyari dikutip oleh Rumekso (2016:19), membagi jenis-jenis


pemeliharaan diantaranya:

1. Pemeliharaan Pencegahan (Preventive Maintenance)

Adalah pemeliharaan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan,


atau cara pemeliharaan yang direncanakan untuk pencegahaan ruang lingkup
pekerjaan preventive termasuk inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan
penyetelan, sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari
kerusakan.
24

2. Pemelihararaan Korektif (Corecttive maintenance)

Adalah pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan untuk memperbaiki dan


meningkatkan kondisi fasilitas atau peralatan sehingga mencapai standar yang
dapat diterima. dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-peningkatan
sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi rencangan agar
peralatan menjadi lebih baik.

3. Pemeliharaan Berjalan (Runing Maintenance)

Pemeliharaan ini dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam keadaan


berkerja. Pemeliharaan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang harus
beroperasi terus dalam melayani proses produksi.

4. Pemeliharaan Predikif (Predictive Maintenance)

Pemeliharaan predektif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahaan


atau kelalaian dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan biasanya
pemeliharaan predikif dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat
monitor canggih.

5. Pemeliharaan Setelah Terjadi Kerusakan (Breakdown Maintenance)

Pekerjaan pemeliharaan ini dilakukan ketika terjadinnya kerusakan pada


peralatan, dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, alat-alat dan
tenaga kerjanya.

6. Pemeliharaan Darurat (Emergency Maintenance)

Pemeliharaan ini adalah pekerjaan pemeliharaan yang harus segera dilakukan


karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.

7. Pemeliharaan Berhenti (Shutdown Maintenance)

Pemeliharaan berhenti adalah pemeliharaan yang hanya dilakukan selama


mesin tersebut berhenti beroperasi.
25

3.2. Mesin Boiler

3.1.1. Pengertian Ketel Uap (Boiler)

Boiler atau ketel uap adalah suatu alat berbentuk bejana tertutup yang
digunakan untuk memproduksi steam/uap. Steam diperoleh dengan memanaskan
air yang berada didalam bejana dengan bahan bakar. Boiler mengubah energi-
energi kimia menjadi bentuk energi yang lain untuk menghasilkan kerja. Boiler
dirancang untuk memindahkan kalor dari suatu sumber pembakaran, yang
biasanya berupa pembakaran bahan bakar (Purba 2015, 2). Boiler adalah sebuah
konteiner dimana diberi air dan dipanaskan, sehingga air mendidih dan menguap
terus menerus menjadi uap. (Malek 2004, 2).

Uap (steam) yang dihasilkan dari boiler digunakan untuk berbagai proses
dalam aplikasi industri, seperti penggerak, pemanas, dan lain-lain. Pengoperasian
Boiler harus sesuai dengan standar operasi yang telah ditentukan oleh pengguna
boiler maupun standar pabrik pembuat boiler itu sendiri. Standar yang dibuat akan
menjamin keamanan dalam pengoperasian, sehingga akan meningkatkan efisiensi
ketel uap sekaligus menekan biaya operasional (Sugiharto, 56).

Boiler pada dasarnya terdiri dari tabung/bejana (drum) yang tertutup pada
ujung pangkalnya, dan dalam perkembangannya dilengkapi didalamnya pipa api
maupun pipa air. Banyak orang mengklasifikasikan ketel uap tergantung kepada
sudut pandang masing-masing (Purba 2015, 2).
26

Gambar 3.1 Mesin Boiler

3.1.2. Klasifikasi Boiler

Menurut Jmail (2015:7) menjelaskan bahwa, Boiler/Ketel uap pada


dasarnya terdiri dari bumbung (drum) yang tertutup pada ujung pangkalnya dan
dalam perkembangannya dilengkapi dengan pipa api maupun pipa air. Banyak
orang mengklasifikasi ketel uap tergantung kepada sudut pandang masing-masing.
Berdasarkan fluida yang mengalir dalam pipa, maka ketel diklasifikasikan
sebagai:

1) Ketel Uap Pipa Api (fire tube boiler)


Pada boiler pipa api, fluida yang mengalir dalam pipa adalah gas nyala,
yang membawa energi panas, yang segera mentransfer ke air melalui
bidang pemanas. Tujuan pipa-pipa api ini adalah untuk memudahkan
distribusi panas kepada air, sehingga luas bidang pemanas yang dapat
dibuat terbatas.
27

Gambar 3.2. Boiler Pipa Api (Fire Tube Boiler)

2) Ketel Uap Pipa Air (water tube boiler)

Pada boiler pipa air ini, fluida yang mengalir dalam pipa adalah air, energi
panas ditransfer dari luar pipa (yaitu dari ruang bakar) ke air ketel. Cara kerja
proses pengapian terjadi diluar pipa. Panas yang dihasilkan digunakan untuk
memanaskan pipa yang berisi air. Air umpan itu sebelumnya dikondisikan terlebih
dahulu melalui ecomonizer. Steam yang dihasilakan kemudian dikumpulkan
terlebih dahulu didalam sebuah steam drum sampai sesuai. Setelah melalui tahap
secondary superheater dan primary superheater, baru steam dilepaskan ke pipa
utama distribusi. Proses pembakaran pada boiler tipe water tube dapat dilihat pada
gambar 3.3.

Gambar 3.3 Water Tube Boiler


28

3) Ketel Api Kombinasi (FBC)

Pembakaran dengan fluidized bed (FBC) muncul sebagai alternatif yang


memungkinkan dan memiliki kelebihan yang cukup berarti dibanding sistem
pembakaran yang konvensional dan memberikan banyak keuntungan antara lain
rancangan boiler yang kompak, fleksibel terhadap bahan bakar, efisiensi
pembakaran yang tinggi dan berkurangnya emisi polutan yang merugikan seperti
SOx dan NOx. Bahan bakar yang dapat dibakar dalam boiler ini adalah batubara,
barang tolakan dari tempat pencucian pakaian, sekam padi, bagas & limbah
pertanian lainnya. Boiler fluidized bed memiliki kisaran kapasitas yang luas yaitu
antara 0.5 T/jam sampai lebih dari 100 T/jam.
Bila udara atau gas yang terdistribusi secara merata dilewatkan keatas melalui
bed partikel padat seperti pasir yang disangga oleh saringan halus, partikel tidak
akan terganggu pada kecepatan yang rendah. Begitu kecepatan udaranya
berangsur-angsur naik, terbentuklah suatu keadaan dimana partikel tersuspensi
dalam aliran udara sehingga bed tersebut disebut “terfluidisasikan”. Dengan
kenaikan kecepatan udara selanjutnya, terjadi pembentukan gelembung, turbulensi
yang kuat, pencampuran cepat dan pembentukan permukaan bed yang rapat. Bed
partikel padat menampilkan sifat cairan mendidih dan terlihat seperti fluida yang
disebut “bed gelembung fluida (bubbling fluidized bed)”.
Jika partikel pasir dalam keadaan terfluidisasikan dipanaskan hingga ke suhu
nyala batubara, dan batubara diinjeksikan secara terus menerus ke bed, batubara
akan terbakar dengan cepat dan bed mencapai suhu yang seragam. Pembakaran
dengan fluidized bed (FBC) berlangsung pada suhu sekitar 840C hingga 950°C.
Karena suhu ini jauh berada dibawah suhu fusi abu, maka pelelehan abu dan
permasalahan yang terkait didalamnya dapat dihindari. Suhu pembakaran yang
lebih rendah tercapai disebabkan tingginya koefisien perpindahan panas sebagai
akibat pencampuran cepat dalam fluidized bed dan ekstraksi panas yang efektif
dari bed melalui perpindahan panas pada pipa dan dinding bed. Kecepatan gas
dicapai diantara kecepatan fluidisasi minimum dan kecepatan masuk partikel. Hal
ini menjamin operasi bed yang stabil dan menghindari terbawanya partikel dalam
jalur gas.
29

3.1.3. Fungsi Boiler

Menurut Effendi (2013:9) mengemukakan bahwa “Boiler berfungsi sebagai


pesawat konversi energi yang mengkonversi energi kimia (potensial) dalam hal ini
adalah bahan bakar menjadi energi panas”. Boiler/ketel uap terdiri dari 2
komponen utama, yaitu:

1. Dapur sebagai alat untuk mengubah energi kimia (bahan bakar)


menjadi energi panas.
2. Alat penguap (evaporator) yang mengubah energi pembakaran (energi
panas) menjadi energi potensial uap (energi panas).

Keduanya komponen tersebut di atas telah dapat untuk memungkinkan sebuah


boiler untuk fungsi dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya
boiler berfungsi untuk memproduksi steam (uap) yang dapat digunakan untuk
proses/kebutuhan selanjutnya. Seperti yang kita ketahui bahwa steam dapat
digunakan untuk menjaga suhu dalam kolam destilasi minyak bumi dan proses
evaporasi pada evaporator.

Umumnya bakar yang digunakan untuk memanaskan boiler yaitu batu


bara, gas, dan bahan bakar minyak.

3.1.4. Komponen Utama Mesin Boiler

Sama seperti pompa, kompenen dan peralatan pabrik lainnya yang tersusun
dari berbagi dari berbagi komponen sehingga alat tersebut dapat beroperasi dan
menjalankan perannya. Boiler juga tersusun dari berbagi ini adalah fungsi dari
masing-masing. Di bawah ini adalah fungsi dari masing-masing komponen pada
boiler yaitu:

a. Tungku Pengapian (Furnace)

Bagian ini merupakan tempat terjadinya pembakaran bahan bakar yang akan
menjadi sumber panas, proses penerimaan panas oleh media air dilakukan melalui
30

pipa yang telah dialiri air. Pipa tersebut menempel pada dinding tungku
pembakaran. Proses perpindahaan panas pada furnace terjadi dengan tiga acara:

 Perpindahan panas secara radiasi, dimana akan terjadi pencaran panas dari
api atau gas yang akan menempel pada dinding tube sehingga panas
tersebut akan diserap oleh fluida yang mengalir di dalamnya.
 Perpindahan panas secara konduksi, panas mengalir melalui hantaran dari
sisi pipa yang menerima panas kedalam sisi pipa yang memberi panas
pada air.
 Perpindahan panas secara konversi, panas yang terjadi dengan singgungan
melekul-molekul air sehingga panas akan menyebar kesetiap aliran air.

Gambar 3.4. Ruang Bakar

Di dalam Furnace, ruang bakar terbagi atas dua bagian yaitu ruang
pertama dan ruang kedua. Pada ruang pertama, didalamnya akan terjadipemanasan
langsung dari panas yang diterima oleh tube (pipa), sedangkan pada ruang kedua
yang terdapat pada bagian atas, panas yang diterima berasal dari udara panas hasil
pembakaran dari ruang pertama. Jadi, fungsi dari ruang pemanas kedua ini yakni
untuk menyerap panas yang terbuang dari ruang pemanasan pertama agar energi
panas yang terbuang secara cuma-cuma tidak terlalu besar, dan untuk mengontrol
panas fluida yang telah dipanaskan pada ruang pertama agar tidak mengalami
penurunan panas berlebihan.
31

b. Steam Drum
Fungsi steam drum adalah memisahkan uap air dan air pada uap basah sehingga
keluaran steam drum menjadi uap kering serta mencegah terbawanya mineral-
mineral ke superheater yang dapat menyebabkan timbulnya korosi pada pipa
superheater yang berakibat pada kebuntuan. Peran steam drum cukup penting
karena apabila level uap basah dalam steam drum kurang maka akan terjadi
kegagalan sirkulasi air, dan apabila level steam drum melebihi range tertentu akan
terjadi kegagalan pemisahan uap air dan air.

c. Superheater

Superheater adalah salah satu dari komponen boiler yang sangat penting
untukmeningkatkan efisiensi kerja dari boiler itu sendiri. Superheater berfungsi
untuk menaikkansuhu uap basah menjadi lebih tinggi dari suhu uap jenuh dari
boiler agar menjadi uap kering. Hal ini dimaksudkan karena uap hasil dari boiler
digunakan untuk memutarkan sudut-sudut turbin, untuk menjaga kualitas dan agar
penggunaan sudut turbin lebih awet maka uap yang digunakan untuk memutar
harus menggunakan uap kering sehingga tidak mudah membuat sudut turbin
menjadi korosi dan rusak dan dapat menurunkan efisiensi dari pemakaian dan
meningkatkan frekuensi perbaikan atau perawatan dari sudut turbin sendiri.

d. Air Heater

Air preheater memiliki dua fungsi penting pada boiler yaitu mendinginkan
gas sebelum lepas ke atmosfer (sehingga meningkatkan efisiensi), dan menaikkan
suhu udara pembakaran yang masuk (sehingga mengeringkan padatan bahan
bakar lebih cepat). Udara panas dari air preheater juga digunakan untuk
mengangkut bahan bakar di boiler pulvurized coal dan boiler fluidized bed. Air
preheater dapat dianggap salah satu jenis boiler regeneratif.
32

e. Safety Valve (Katup Pembuangan)

Safety valve akan melindungi alat dan perangkat dari bahaya yang
diakibatkan oleh temperatur dan gaya karena tekanan uap berlebih dalam sistem.
Jadi, safety valve akan membuka dan membuang steam yang berlebih apabila
tekanan dan temperatur di dalam sistem uap melampaui batas set poin (kondisi
yang telah diatur). Selain itu safety valve juga berfungsi membuang uap yang
telah menjadi kondensat agar tidak masuk ke turbin dan menyebabkan korosi pada
turbin.

f. Pembuangan Air Ketel

Komponen boiler ini berfungsi untuk membuang air dalam drum bagian
atas. Pembuangan air dilakukan bila terdapat zat-zat yang tidak dapat terlarut,
contoh sederhananya ialah munculnya busa yang dapat menganggu pengamatan
terhadap gelas penduga. Untuk mengeluarkan air dari dalam drum, digunakan
blowdown valve yang terpasang pada drum atas, katup ini bekerja bila jumlah
busa sudah melewati batas yang telah ditentukan.

g. Gelas Pendukung (Sight Glass)

Gelas penduga dipasang pada drum bagian atas yang berfungsi untuk
mengetahui ketinggian air di dalam drum. Tujuannya adalah untuk memudahkan
pengontrolan ketinggian air dalam ketel selama boiler sedang beroperasi. Gelas
penduga ini harus dicuci secara berkala untuk menghindari terjadinya
penyumbatan yang membuat level air tidak dapat dibaca.

h. Pengatur Pembuangan Gas Buang

Asap dari ruang pembakaran dihisap oleh blower IDF (Induced Draft Fan)
melalui dust collector selanjutnya akan dibuang melalui cerobong asap. Damper
pengatur gas asap diatur terlebih dahulu sesuai kebutuhan sebelum IDF
dinyalakan, karena semakin besar damper dibuka maka akan semakin besar isapan
yang akan terjadi dari dalam tungku.
33

i. Dust Collector (Pengumpul Abu)

Bagian ini berfungsi untuk menangkap atau mengumpulkan abu yang berada pada
aliran pembakaran hingga debu yang terikut dalam gas buang. Keuntungan
menggunakan alat ini adalah gas hasil pembakaran yang dibuang ke udara bebas
dari kandungan debu. Alasannya tidak lain karena debu dapat mencemari udara di
lingkungan sekitar, serta bertujuan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya
kerusakan pada alat akibat adanya gesekan abu maupun pasir.

3.1.5. Prinsip Kerja Boiler

Prinsip kerja boiler sebenarnya cukup sederhana sama seperti pada saat
kita sedang mendidihkan air menggunakan panci. Proses pendidihan air tersebut
akan selalu diiringi proses perpindahan panas yang melibatkan bahan bakar,
udara, material wadah air, serta air itu sendiri. Proses perpindahan panas ini
mencakup tiga jenis perpindahan panas yang sudah sangat kita kenal yakni
konduksi, konveksi, dan radiasi.

Gambar 3.5. Boiler Pipa Air Superheated


34

Pada boiler pipa air di atas misalnya, sumber panas didapatkan dari
pembakaran bahan bakar di dalam furnance. Energi panas ini sebagian akan
terpancar secara radiasi ke pipa-pipa evaporator sehingga memanaskan pipa-pipa
tersebut. Panas yang terserap oleh permukaan pipa akan secara konduksi
berpindah ke sisi permukaan dalam pipa. Di dalam pipa, mengalir air yang terus-
menerus menyerap panas tersebut. Proses penyebaran panas antar molekul air di
dalam aliran ini terjadi secara konveksi. Perpindahan panas konveksi antar
molekul air, seakan-akan menciptakan aliran fluida tersendiri terlepas dengan
aliran air di dalam pipa-pipa boiler.

Gambar 3.6. Proses Pembentukan Uap

Gas hasil pembakaran yang mengandung energi panas akan terus mengalir
mengikuti bentuk boiler hingga ke sisi keluaran. Di sepanjang perjalanan, panas
yang terkandung di dalam gas buang akan diserap oleh permukaan tubing boiler
dan diteruskan secara konduksi ke air di dalam pipa. Secara bertahap, air akan
35

berubah fase menjadi uap basah (saturated steam) dan dapat berlanjut hingga
menjadi uap kering (superheated steam).

Gambar 3.7. Pipa-Pipa

Pipa-air adalah boiler dengan pipa-pipa berisikan air tersirkulasi, yang


dipanaskan oleh api di sisi luar pipa. Boiler pipa-air memiliki desain berkebalikan
dengan boiler pipa-api. Boiler ini mensirkulasikan air melewati saluran-saluran
pipa dengan sumber panas berasal dari ruang bakar (furnance).

Anda mungkin juga menyukai