DASAR-DASAR PERIKLANAN
OLEH :
WAHYU FITRI
PADANG
2023-2024
PRAKATA
Puji syukur penulis ucapakan kepada Allah SWT karena atas izinNya penulis dapat
menyelsaikan penyusunan buku ajar Dasar-Dasar Periklanan ini. Penyusunan buku ajar ini
merupakan salah satu sumbangsih penulis sebagai dosen periklanan dalam memenuhi
kebutuhan buku ajar bagi mahasiswa di Fakultas Komunikasi dan Bahasa Universitas Bina
Sarana Informatika khususnya bagi mahasiswa jurusan Periklanan.
Buku ajar ini terdiri dari 10 Bab yang berisi sejarah periklanan, pengertian iklan,
media iklan, biro iklan dan beberapa materi-materi lainnya yang mendukung materi
pengajaran DasarDasar Periklanan. Diharapkan buku ajar ini memberikan manfaat dan
membantu dosen serta mahasiswa dalam proses belajar mengajar.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan pada semua pihak yang telah membantu
dalam penyususan buku ajar ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Word of Mouth
Menurut Jack Angel bentuk iklan yang paling awal ini berupa penyampaian pesan dari
komunikator ke komunikan dalam bentuk personal mulut ke mulut (word of mouth).
Fenomena ini muncul sekitar 5000 SM dimana manusia saling menukar barang yang mereka
miliki dengan saling berkomunikasi secara lisan yang biasa disebut dengan istilah barter.
Bahasa yang digunakan masih sangat sederhana dan cenderung tidak berstruktur dimana
bahasa tubuh (gesture) berperan penting.
1
Media Tradisional
Ketika manusia mulai mengenal tulisan, praktek beriklan mulai bergerak maju yaitu
menggunakan sarana media tulis. Saat itu media yang digunakan umumnya adalah batu, tanah
liat, daun papyrus, kulit binatang dll.
Lukisan batu/dinding untuk tujuan komersial juga telah muncul di Asia, Afrika,
Amerika Selatan, dan terutama India pada tahun 4000 SM. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa periklanan luar ruang seperti baliho adalah bentuk iklan tertua.
Perkembangan Periklanan
William F Arens dalam bukunya Contemporary Advertising mengatakan bahwa iklan
sebagai bagian dari kegiatan ekonomi mengalami perkembanagn yang bersifat evolusioner.
1. Pre-Indusrial Era
Era ini dimulai kurang lebih ketika perekaman sejarah sudah mulai dilakukan hingga
awal abad ke-19. Pada era ini, para pemilik barang banyak menggunakan tanda-tanda atau
symbolsimbol yang dipahat dan dipasang di depan tokonya sebagai sarana untuk
menginformasikan barang yang ditawarkan. Selama era ini berlangsung, ada beberapa
perkembangan penting yang mempengaruhi lahirnya periklanan modern, yaitu ditemukannya
kertasdi Cinapada tahun 1275 dan ditemukannya mesin cetak oleh Johannes Guttenberg pada
tahun 1455.
2
2. Industrializing Era
Era ini berlangsung kurang lebih sejak pertengahan tahun 1700-an sampai akhir perang
dunia I. diwalai dengan revolusi industri yang pecah di inggris, era ini diwarnai dengan
penggunaan mesin-mesin untuk memproduksi barang secara masal dengan kualitas yang
seragam. Upaya pemasaran barang mulai dilakukan untuk menghindari penumpukan barang-
barang hasil produksi tersebut.
3. Industrial Era
Era ini ditandai dengan perkembangan besar dan kedewasaan dari negara-negara berbasis
industri. Pabrik mulai mengubah fokusnya dari orientasi produksi ke orientasi penjualan. Mereka
mencurahkan perhatian pada perkembangan produk baru, penguatan kekuatan penjualan,
pengemasan dan pelabelan barang serta terlibat dalam periklanan berskala nasional. Era ini juga
diwarnai dengan kemunculan radio dan televisi, yang kemudian menjadi sarana komunikasi
massa dan media periklanan baru yang kuat dan berkecepatan tinggi.
4. Post-Industrial Era
Era ini dimulai sekitar tahun 1980-an, ketika pada tahun 1970-an dan 1980-an terjadi
kekurangan energi yang akut, muncul istilah pemasaran yang baru yang disebut demarketing.
Para produsen energi dan produsen barang-barang yang membutuhkan energi mulai
menggunakan iklan untuk memperlambat permintaan barang. Pada saat yang sama perusahaan-
perusahaan multinasional juga mulai membuat iklan korporat untuk menunjukan kesadaran
sosial mereka terhadap lingkungan. Demarketing ini lambat laun menjadi alat strategis yang
semakin agresif bagi para pengiklan untuk menghadapi kompetitor-kompetitornya dan masalah-
masalah soial lainnya
3
yang sama teknologi komputer juga telah memberikan pengaruh yang besar bagi dunia
periklanan, internet telah memberikan media baru bagi para pengiklan untuk menjangkau
konsumen potensialnya.
Iklan mulai diperkenalkan di Indonesia oleh Jan Pieterzoen Coen pendiri Batavia dan
Gubernur jenderal Belanda tahun 1619-1629. J P Coen menulis surat dengan judul Memorie de
Nouvelles, yang merupakan refleksi naluri bersaing rempah-rempah antara Belanda dengan
Portugis di Ambon.
Di masa penjajahan semua advertensi atau pengumuman pemerintah dijalankan oleh dua
biro advertensi yaitu Biro “de Lamar”khusus menangani penyiaran bagi surat kabar belanda,
dan “Balai Pustaka” mengurus pemberitaan khusus mengenai bangsa Indonesia. Di Indonesia
penyiaran iklan-iklan komersial melalui radio baru dimulai pada tahun 1968yang disiarkan lewat
Radio Republik Indonesia Sampai awal tahun 1970-an, pesan-pesan iklan cenderung
4
panjangpanjang dan mendominasi teks iklan secara keseluruhan. Hal ini disebabkan banyak
produk yang masih belum dikenal.
Di tahun 1990-an, simbolisasi dan pencitraan semakin mendominasi teks iklan, didukung
oleh perkembangan media maupun teknologi dalam menciptakan kreatif iklan. Bahasa gambar
atau visiualisasi dalam era ini mendominasi teks iklan.
Dunia periklanan di Indonesia semakin ramai dengan upaya untuk menampilkan gaya
periklanan yang khas Indonesia. Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2007 tentang
Penggunaan Sumber Daya Dalam Negeri untuk Produk Iklan yang Disiarkan Melalui Lembaga
Penyiaran.
Perkembangan Industri periklanan dari tahun ketahun mengalami fluktuasi seiring dengan
dinamika pertumbuhan ekonomi di Indonesia namun dari data yang ada menunjukkan
perkembangan kearah yang positif.
Pengembangan iklan dengan gaya khas indonesia pun terus dilakukan seiring dengan
berkembangnya Industri periklanan. Gaya khas iklan Indonesia ini dibagun melalui tiga hal
yaitu fisik, karakter dan gaya atau style.
Pengambaran fisikyang khas indonesia dilakukan dengan mengacu pada fisik produk
maupun segmentasi geografis dan demografis khalayak sasaran produk, misal fisik orang
indonesia, atau wilayah. Karakterbisa ditinjau dari segmentasi psikografis misal Wanita
eksekutif Indonesia sedangkan gaya atau style bisa dilihat dari gaya busana, logat bahasa yang
digunakan.
Namun gaya periklanan tersebut tetap tidak bisa terlepas dari perkembangan periklanan global.
5
Lembaga-lembaga yang terkait dalam profesi periklanan di Indonesia antara lain adalah :
ATVSI = Asosiasi Televisi Swasta Indonesia
PPPI = Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia
ASPINDO = Assosisi Pemrakarsa dan Penyantun Iklan Indonesia
BPMN/SPS = Serikat Penerbit Surat Kabar
PRSSNI = Persatuan Radio Siaran Swasta Niaga Indonesia
GPBSI = Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia
Y.TVRI = Yayasan Televisi Republik Indonesia
APFII = Assosiasi Pekerja Film Iklan Indonesia
2. George P. Rowel
Pendiri Advertising Agency seperti yang kita kenal sekarang ini, yaitu sebuah organisasi
independen yang berperan sebagai perantara. Ia dikenal sebagai broker space iklan yang
dijual kepada pengiklan.
3. Francis Wayland
Penemu dari advertising dengan mendirikan sebuah firma bernama N. W. Ayer & Son
pada abad ke 19. Pada industri ini ia menggunakan sistem open contract plus commission
system. Ia menjadikan agen periklanan lebih berpihak kepada pemasang iklan, misalkan
memasang negosisasi harga dengan media demi kepentingan pemasang iklan. Ia juga pelopor
etika periklanan, tidak mau membuat iklan yang menipu dan membahayakan konsumen.
6
5. RooserReeves (1910-1984) | Ted Bates & Co, New York
Tokoh periklanan pada tahun 1950-an di biro iklanTed Bates New York. Teorinya yang
paling terkenal di dalam periklanan adalah USP atau biasa disebut“ Unique Selling
Proposition“ dan mengantarkan Rosser Reeves menjadi terkenal di bidang periklanan. Ia
menggambarkan USP di (dalam) tiga komponen yang mengedepankan prinsip dari teknik
menjual agresif. Menurutnya tugas iklan adalah memasukkan merek sebanyak mungkin kedalam
kotak mental, dengan cara menjual ciri khas dari produk tersebut.
Prinsipnya yang palig terkenal adalah menempatkan iklan sebagai sebuah seni bukan
ilmu pengetahuan." Iklan bukan suatu ilmu pengetahuan, Iklan adalah bujukan. Dan
bujukan adalah suatu seni." – Bill Bernbach
7
iklan harus mengganggu kenormalan yang dapat diprediksi, sehingga dapat masuk ke dalam
konteks yang sama sekali baru.
2. Tjokroamidjojo
Pemimpin NV Handel Maatschppij dan Drukkerij “Serikat Dagang Islam”, Semarang.
Ia adalah penerbit suratkabar Sinar Djawa. Perusahaan periklanan Sinar Djawa milik
Tjokroamidjojo tercatat sebagai satu-satunya perusahaan periklanan di Hindia Belanda yang
mempunyai perwakilan untuk benua Eropa dan Amerika.
3. M.Sastrositojo
Pemilik dan pengelola perusahaan periklanan NV Medan Moeslimin. Perusahaan periklanan ini
mengkhususkan diri pada iklan-iklan produk buku, terutama buku-buku yang dicetak oleh Albert
Rusche & Co.
8
Tokoh Periklanan Di Indonesia Era Depresi Hindia Belanda 1. Liem Kha Tong
Untuk menggugah bangkitnya kembali minat masyarakat untuk beriklan, perusahaannya sendiri
kemudian memasang iklan. Di antara sekian banyak naskah iklannya yang sangat terkenal dan
fenomenal adalah yang berbunyi :
2. S. Soemodihardjo
Konsep dan pengalaman S. Soemodihardjo tentang periklanan dan pemasaran dianggap
melawan arus, karena banyak menentang kecenderungan yang terjadi di antara para praktisi
pemasaran dan periklanan. Dalam hal periklanan, ia sering berbicara tentang periklanan
sebagai suatu ilmu pengetahuan yang baru untuk mencapai ekonomisasi yang tinggi. Sementara
dalam hal pemasaran, ia mengingatkan para pemasar (marketer) bahwa menurunkan harga
tidak selalu merupakan tindakan yang benar dalam pemasaran. Menurut S. Soemodihardjo
penurunan harga dapat menimbulkan persepsi di antara calon konsumen akan turunnya pula
mutu produk dan sangat membahayakan tujuan pemasaran dalam jangka panjang
Hendromartono menjadi praktisi periklanan yang juga aktif dalam perjuangan kemerdekaan. Dia
yang menciptakan slogan "Boeng, Ayo Boeng" pada tahun 1942.
9
sendiri InterVista Advertising Ltd. InterVista tercatat sebagai perintis masuknya iklan-iklan
komersial di TVRI.
BAB 2:
DEFINISI KOMUNIKASI,
BAURAN PEMASARAN, & PROMOTION MIX Komunikasi
Manusia adalah makhluk sosial. Karena itu cenderung melakukan interaksi sosial dan saling
membangun hubungan. Semakin baik hubungan terjalin semakin positif interaksi sosial tersebut.
Dalam membangun hubungan ini dan melakukan interaksi sosial, komunikasi memegang
peranan yang sangat penting bagi ekspresi, pembentukan, dan pengembangan pribadi.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunikasi adalah pengiriman dan
penerimaan berita atau pesan dari dua orang atau lebih supaya pesan yang dimaksud bisa
dipahami. Definisi Komunikasi Menurut Para Ahli
James A.F.Stoner: Komunikasi merupakan proses dimana seseorang yang sedang berusaha
memberikan pengertian dengan cara pemindahan pesan.
Harorl D. Lasswell: Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan
siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa?
(Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect?)
Dan masih banyak lagi pengertian komunikasi menurut para ahli yang lain.
10
Fungsi Komunikasi
1. Sebagai Informasi: Komunikasi memberikan suatu informasi yang diperlukan dari
setiap individu ataupun kelompok dalam mengambil suatu keputusan dengan meneruskan data
untuk menilai beberapa pilihan yang akan diputuskan.
2. Sebagai Kendali: Fungsi komunikasi sebagai kendali mempunyai arti bahwa komunikasi
berperan untuk mengendalikan perilaku orang lain atau anggota dalam beberapa cara yang harus
dipatuhi oleh semua pihak.
3. Sebagai Motivasi: Komunikasi memberikan dalam hal memotivasi melalui penjelasan
yang dilakukan oleh para motivator.
Definisi Pemasaran
Ada banyak definisi tentang pemasaran, namun dari definisi beberapa ahli tersebut dapat
disimpulkan bahwa pengertian pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang
berkelanjutan, berorientasi pada pemuasan kebutuhan, keinginan dan permintaan konsumen
potensial melalui kegiatan-kegiatan perencanaan, penetapan harga, pendistribusian dan promosi
produk yang bernilai untuk mencapai tujuan perusahaan.
Bauran Pemasaran
Jangkauan Pemasaran sangat luas, berbagai tahap kegiatan harus dilalui oleh barang dan jasa
sebelum sampai ke tangan konsumen, sehingga ruang lingkup kegiatan yang luas itu
disederhanakan menjadi empat kebijakan pemasaran yang lazim disebut sebagai Bauran
Pemasaran ( marketing mix ).
Definisi bauran pemasaran menurut Kotler, ”Bauran Pemasaran adalah seperangkat alat
pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar
sasaran.”
Bauran Pemasaran terdiri dari segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk
mempengaruhi permintaan produknya. Kemungkinan yang banyak itu dapat dikelompokkan
menjadi empat kelompok variabel yang dikenal sebagai 4P, yaitu
1. Product,
2. Price,
3. Place dan
11
4. Promotion.
1. Produk (Product)
Produk adalah apa saja yang ditawarkan kepasar untuk diperhatikan, diperoleh, digunakan, atau
dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Produk termasuk objek fisik, jasa,
orang, tempat, organisasi dan ide.
Produk merupakan unsur pertama dan paling penting dalam bauran pemasaran. Masingmasing
produk diidentifikasikan melalui merek yang berbeda untuk membedakannya dari pesaing
dengan menggunakan nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau kombinasi dari hal-hal itu.
2. Harga (Price)
Harga adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk atau jasa. Harga
dapat juga dikatakan penentuan nilai suatu produk di benak konsumen yang harus dibayar
oleh pelanggan untuk memperoleh produk tadi.
Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan bagi
perusahaan, unsur lainnya menimbulkan biaya. Harga juga merupakan salah satu unsur
bauran pemasaran yang paling fleksibel, harga dapat diubah dengan cepat, tidak seperti
bauran pemasaran lainnya.
3. Distribusi (Place)
Tempat adalah ”Place includes company activities that make product available to target
consumers.” (Tempat termasuk kegiatan-kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia
bagi pelanggan sasaran.)
Tempat bukan berarti hanya lokasi perusahaan saja tapi juga termasuk di dalamnya : saluran
pemasaran, kumpulan dan pengaturan lokasi, persediaan serta transportasi. Dalam industri
jasa, tempat terutama mengacu pada lokasi dan distribusi yang dapat memberikan
kemudahan bagi pelanggan dalam memperoleh jasa perusahaan.
4. Promosi (Promotion)
Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk
merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal
sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut. Dengan promosi pada
12
dasarnya diharapkan dapat membuat permintaan menjadi inelastis pada saat harga naik dan
membuat elastis pada saat harga turun.
13
BAB 3 JENIS-JENIS IKLAN
Menurut Frank Jefkins, secara garis besar iklan bisa digolongkan menjadi tujuh kategori
pokok, diantaranya :
Iklan-iklan yang dibuat dan dibiayai oleh pihak pemasok/perusahaan dan dilancarkan kepada
pihak pengecer.
5. Iklan Keuangan
Iklan-iklan untuk bank, jasa tabungan, asuransi dan investasi. Untuk pelengkap terkadang disertai
juga laporan keuangan perusahaan.
6. Iklan Langsung
Iklan yang memakai medium pos (direct mail).
7. Iklan Lowongan Kerja
Iklan yang mempunyai tujuan merekrut calon pegawai atau pekerja untuk dipekerjakan.
Menurut Courtland L. Bovee iklan secara khusus dapat dibagi dalam 4 kategori, antara lain:
14
1. Berdasarkan khalayak sasaran psikografis .
2. Berdasarkan khalayak sasaran geografis .
Iklan internasional, nasional, regional, dan lokal
1. Berdasarkan penggunaan media .
Iklan media cetak dan media elektronik
2. Berdasarkan fungsi dan tujuan iklan .
Iklan produk/bukan produk, iklan komersial/bukan komersial, iklan berdampak langsung/tidak
langsung
Sementara itu Alo Liliweri juga telah menyusun pembagian iklannya secara khusus yang
meliputi, antara lain:
A. Media above the line memiliki beberapa karakter yang khas, antara lain;
1) Informasi yang disebarkan bersifat serempak 2) Khalayak penerima pesan cenderung anonim
3) Mampu menjangkau khalayak secara luas.
15
BAB 4 IKLAN INTERNASIONAL
Lingkungan Internasional
a. Lingkungan Ekonomi
Ada Beberapa hal yang termasuk dalam lingkungan ekonomi, antara lain:
1) Tahap Perkembangan Ekonomi
2) Infrastruktur Ekonomi
3) Standar Hidup
4) Pendapatan per Kapita
5) Distribusi Kemakmuran
6) Stabilitas Mata Uang
7) Tingkat Pertukaran (Nilai Uang)
b. Lingkungan Demografis
Ada Beberapa hal yang termasuk dalam lingkungan demografis, antara lain:
1) Jumlah Populasi
2) Jumlah Rumah Tangga
16
3) Distribusi Usia
4) Distribusi Pekerjaan
5) Tingkat Pendidikan
6) Tingkat Kelompok Pekerja (Employment Rates)
7) Tingkat Pendapatan
c. Lingkungan Kultural
Ada Beberapa hal yang termasuk dalam lingkungan kultural, antara lain:
1) Bahasa
2) Gaya Hidup
3) Tata Nilai
4) Norma & Adat Istiadat
5) Standar Moral & Etika
6) Tabu
d. Lingkungan Politis/Hukum
Ada Beberapa hal yang termasuk dalam lingkungan politis/hukum, antara lain:
1) Kebijakan-kebijakan Pemerintah
2) Hukum Dan Peraturan
3) Stabilitas Politik
4) Nasionalisme
5) Sikap Terhadap Keberagaman Nasional
1. Perbedaan Bahasa.
Penerjemahan merek atau slogan kampanye iklan kedalam bahasa setempat bisa meminimalkan
masalah besar jika ternyata makna atau artinya sama sekali berbeda dari yang dimaksud. 2.
Media
17
Ketersediaan media sangat tergantung pada regulasi pemerintah dan infrastruktur media.
3. Kendali Pemerintah.
Regulasi pemerintah bisa menyangkut penggunaan media, pesan yang disampaikan, anggaran
periklanan, dan kepentingan agen periklanan.
Dua faktor yang paling berdampak langsung dan segera pada organisasi dan aktivitas
komunikasinya (Shimp, 2003), diantaranya adalah. :
1. Budaya
Nilai, keyakinan, gagasan, kebiasan, tindakan dan simbol yang dipelajari oleh para anggota
masyarakat tertentu dikenal dengan istilah budaya. Budaya berperan penting dalam memberikan
identitas dan pedomen bagi setiap individu mengenai perilaku yang bisa diterima dan yang tidak
bisa diterima.
18
Budaya diturunkan dari generasi ke generasi. Proses ini berlangsung melalui keluarga, agama,
pendidikan, dan media.
Budaya memiliki berbagai aspek. Aspek-aspek yang berkaitan langsung dengan komunikasi
pemasaran antara lain: nilai dan keyakinan yang berhubungan dengan simbol, seperti bahasa dan
estetika; institusi dan kelompok, seperti keluarga, rekan kerja, pendidikan, media, dan agama;
dan nilai-nilai yang menurut Hofstede (1990) mencerminkan inti budaya. a. Simbol.
Bahasa, baik dalam bentuk tertulis maupun lisan memungkinkan anggota masyarakat untuk
melakukan dialog dan bertukar pikiran. Estetika, dalam bentuk desain dan warna, membentuk
bagian intergral dari pengemasan, promosi penjualan, dan periklanan.
Pengiklan harus berhati-hati supaya tidak meyalahi kode estetika budaya tertentu saat
merancang visualisasi iklan atau menerjemahkan copy iklan ke dalam bahasa setempat.
Sebagai ilustrasi, aspek warna kadangkala sensitif dalam budaya-budaya tertentu. Misalnya,
bunga warna ungu melambangkan kematian dan kesedihan di Brazil; bakung putih berkonotasi
sama di Kanada, Inggris, dan Swedia; bunga bakung putih dan kuning di Taiwan;dan bunga
bakung kuning di Meksiko. Bunga warna kuning melambangkan ketidaksetiaan di Perancis dan
sikap tidak sopan terhadap wanita di mantan Uni Soviet.
Di antara kelompok tersebut, keluarga memainkan peranan penting. Bentuk keluarga berbeda
antar budaya. Contohnya, unit keluarga tradisional di negara Barat semakin berkurang dan
jumlah keluarga single-parent berkembang pesat
Selain keluarga, beberapa aspek lainnya (seperti institusi kerja, pandidikan dan agama) juga
berbeda antar budaya. Pola kerja, misalnya, berbeda antar kawasan. Tidak semua budaya
melakukan aktivitas kerja dari pukul 9 pagi hingga 5 sore selama 5 hati seminggu. Di beberapa
negara di kawasan Asia Pasifik, bekerja 6 hari seminggu merupakan norma yang berlaku umum.
19
Tingkat melek huruf sangat berpengaruh terhadap kemampuan target khalayak untuk
memahami pesan komunikasi pemasaran. Keseimbangan antara komponen visual dan non-visual
dalam pesan dan kompleksitas relatif pesan harus dipertimbangkan sesuai dengan tingkat
pendidikan di negara atau kawasan regional yang dimasuki. Sebaliknya, sebagian audiens di
negara maju justru memiliki tingkat pemahaman iklan yang sangat tinggi.
c. Nilai.
Orang cenderung merasa terancam atau tidak tenang menghadapi situasi ketidakpastian, oleh
sebab itu biasanya mereka menghindari situasi yang tidak menyenangkan tersebut. Budaya yang
lebih tergantung pada aturan formal dinilai memiliki tingkat uncertainty avoidance yang tinggi.
Masyarakat dalam budaya semacam ini membutuhkan nasehat seorang ahli, sehingga
komunikasi pemasaran yang mencerminkan karakteristik seperti itu, yaitu logis dan jelas, serta
menyediakan informasi secara langsung dan tidak mendua akan memiliki peluang sukses yang
lebih besar.
2. Media
Perkembangan teknologi berdampak besar pada bentuk dan jenis media yang bisa diakses
audiens. Namun, ketersediaan media tidak sama antar negara dan rentang serta tipe media juga
bervariasi antar negara.
Perkembangan media dipengaruhi oleh perubahan struktural dan regulasi menyangkut industri
media di setiap negara. Banyak organisasi (media dan agen) berusaha tumbuh melalui
deversifikasi dan pengembangan jaringan internasional (pertumbuhan organik dan aliansi). Ada
kecenderungan terjadi peningkatan konsentrasi kepemilikan dan pengendalian terhadap sebagian
besar industri media oleh sejumlah kecil organisasi atau individu.
Beberapa trend yang dijumpai dalam perkembangan media global antara lain meliputi:
a. Belanja iklan untuk media elektronik berkembang pesat dan bahkan ‘menyedot’ sebagian
anggaran belanja media cetak.
b. Belanja iklan untuk surat kabar di seluruh dunia mengalami penurunan signifikan.
c. Jumlah majalah umum (general interest magazines) berkurang dan sebaliknya, jumlah
majalah spesifik (specialist interest magazines) berkembang pesat.
20
d. Pertumbuhan fasilitas satelit memfasilitasi perkembangan jaringan televisi dan TV kabel.
e. Pemrograman dan distribusi televisi semakin hari semakin penting.
f. Media di luar rumah (out-of-home media), khususnya media di luar gedung dan media
alternatif baru, mengalami pertumbuhan signifikan.
g. Webvertising (iklan di internet, baik di portal, fasilitas email, chatting, maupun situs
spesifik) mengalami perkembangan dramatis, terutama dalam beberapa tahun terakhir.
Pendapat yang mendukung strategi adaptasi pesan agar bisa memenuhi kebutahan lokal
atau regional tertentu didasarkan pada beberapa hal (Shikiterimo, 2018) , yaitu :
2. Infrastruktur
Infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung penyampaian pesan standar sangat bervariasi,
baik antar negara maupun antar daerah dalam negara yang sama.
21
Ini berarti bahwa kemampuan konsumen untuk memberikan makna pada pesan yang diterima
juga berbeda-beda. Demikian pula kemampuan untuk memproses informasi juga beraneka
ragam, sehingga kompleksitas isi pesan harus ditekan serendah mungkin agar penyampaian
informasi secara universal bisa sukses.
5. Manajerial
Manajemen lokal terhadap implementasi pesan standar yang ditentukan secara terpusat sangat
mungkin tidak efektif karena kurangnya rasa kepemilikan atas pesan bersangkutan. Pesan yang
dirancang oleh perancang lokal untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal cenderung mendapatkan
dukungan dan motivasi yang lebih besar.
2. Kampanye Iklan
Banyak kampanye iklan yang dirancang secara lokal rendah kualitasnya, karena kurangnya
sumber daya lokal, pengalaman dan keahlian. Oleh sebab itu, lebih baik mengendalikan proses
total dan menciptakan keunggulan komperatif.
22
3. Media & Teknologi
Karena media, teknologi dan travel internasional berdampak pada banyak orang, maka pesan
standar untuk penawaran tertentu bisa mendukung terciptanya citra merek yang kuat.
4. Seperti halnya manajemen lokal yang lebih menyukai kampanye lokal, maka
manajemen pusat juga menyukai kemudahan implementasinya dan pengendalian
kampanye standar.
Ini memungkinkan manajer lokal untuk berkonsentrasi pada manajemen kampanye iklan dan
terbebas dari tanggung jawab merancang gagasan kreatif dan hal lain yang terkait dengan agen
periklanan lokal.
Meskipun strategi standarisasi dan adaptasi pesan memiliki argumen yang masing-masing sama
kuatnya, dalam praktik jarang ada perusahaan yang menerapkanadaptasi total maupun
standarisasi total. Sebaliknya mayoritas perusahaan lebih memilih pendekatan kontingensi.
Sumber : www.whiteboardjournal.com
Organisasi menyusun pesan standar secara terpusat, namun untuk memberikan kebebasan
pada para manajer di negara tujuan pemasaran untuk mengadaptasinya agar bisa memenuhi
kebutuhan budaya setempat dengan cara menyesuaikan bahasa dan komponen media lainnya. Ini
berarti ada unsur standarisasi dan ada pula unsur adaptasi.
Kepemilikan asing terhadap agen periklanan sangat dibatasi di negara Nigeria, Indonesia,
dan Pakistan.Contoh kasus dalam isu budaya, yaitu :
Sumber : www.optiek-vandekeere.be
Johnson & Johnson pernah melakukan kesalahan sewaktu merancang iklan global untuk
memperkenalkan salah satu produk barunya. Iklan tersebut menggambarkan seorang ibu dengan
seorang bayi yang baru lahir di rumah sakit. Dilihat dari segi konten, tidak ada yang salah dengan
iklan tersebut. Namun, jika dtinjau dari aspek sensitivitas budaya, barulah kelihatan bahwa iklan
tersebut bahwa iklan tersebut ‘bermasalah’ di Eropa Timur’. Mengapa demikian? Para ibu di
Eropa Timur melahirkan di rumah dan hanya datang ke rumah sakit jika ada masalah serius pada
sang ibu atau bayinya.
24
Beberapa kondisi periklaanan di beberapa negara yang berhubungan dengan penggunaan media,
yaitu :
1. Di Meksiko, pemasang iklan yang dapat membayar iklan satu halaman penuh akan
mendapat tempat di halaman depan
2. Di India, kekurangan kertas menyebabkan pemesanan tempat untuk iklan dilakukan
enam bulan sebelum dimuat.
3. Di Arab Saudi, tidak boleh ada iklan di televisi. Di negara-negara seperti itu porporsi
dana periklanan yang dialokasikan untuk media cetak amat tinggi. Televisi menjadi penting di
pasar Amerika Latin.Dari sepuluh negara yang mengalokasikan Iebih dari 50 persen pengeluaran
periklanan untuk televisi, sembilan terletak di Amerika Tengah/Selatan atau Karibia.
25
Media periklanan adalah segala sarana komunikasi yang dipakai untuk mengantarkan
dan menyebarluaskan pesan – pesan iklan. Pada prinsipnya, jenis media iklan dalam bentuk fisik
dibagi kedalam dua kategori yaitu media iklan cetak dan media iklan elektronik. (Kasali,
2007)
Kustadi Suhandang (2016) Untuk memperluas khalayak sasaran, tentunya, media yang
perlu digunakan adalah media massa. Dimana kini orang banyak mengenalnya sebagai media
cetak (seperti suratkabar, majalah, dan barang-barang cetakan lainnya) dan media elektronik
(seperti radio, televise, film, dan internet).
Media cetak adalah media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual yang dihasilkan
dari proses percetakan; bahan baku dasarnya maupun sarana penyampaian pesannya
menggunakankertas. Media cetak adalah suatu dokumen atas segala hal tentang rekaman
peristiwa yangdiubah dalam kata-kata, gambar foto dan sebagainya ( contoh : surat kabar,
majalah,tabloid, brosur, pamflet, poster).
Sumber : www.bincangmedia.wordpress.com
26
Sedangkan media elektronik adalah media yang proses bekerjanya berdasar pada prinsip
elektronik dan eletromagnetis (contoh televisi, radio, internet).
Diantara dikotomi media tersebut ada satu media yang tidak termasuk dalam kategori keduanya
yaitu media luar ruang (papan iklan atau billboard).
Media Iklan adalah segala sarana komunikasi yang dipakai untuk mengantarkan dan
menyebarluaskan pesan-pesan iklan. Menurut Ismiaji Cahyono, terdapat 3 prinsip yang
membedakan jenis media iklan berdasarkan bentuknya (Cahyono, 2006), sebagai berikut :
Above the line promotion, mencakup komunikasi media massa, tertuju pada khalayak umum,
dan sulit terukur karena jangkauannya yang luas. Outputnya berupa : televisi, cinema, radio,
print, banner, search engines, banner ads, web.
Bellow the line promotion, mencakup media komunikasi non massa, sehingga spesifik kepada
target komunikasinya, jenis teknik komunikasi ini mudah diukur karena target pemakai jelas.
Outputnya : direct mail, public relation, company profile, annual report, corporate (brand)
identity, dan sebagainya.
Pelaksana BTL biasanya perusahaan grafis (desain grafis) atau perusahaan iklan yang memiliki
divisi grafis, marketing consultant, brand consultant, dan sebagainya.
Trough The Line, Mencakup penyempurnaan komunikasi media massa dan non media massa,
sehingga crossing the line(melintasi/menyebrang media).
TTL berkembang seiring dengan kemajuan dan penyamarataan teknologi dan ilmu
pengetahuan, globalisasi dan disiplin branding yang mendayagunakan segala teknik komunikasi,
marketing, untuk penamaan citra korporat secara internaldan eksternal. rumah branding,
advertising, grafis, rumah produksi, multimedia, dan banyak lagi.
Meskipun terjadi perubahan dalam industri teknologi dan iformasi yang memengaruhi penataan
media sebagai saluran komunikasi, namun media atau wahana periklanan sebenarnya hanya
terbagi ke dalam dua kategori, yaitu:
27
1. Sebagai Saluran Pesan
Pada Kategori ini, media berperan sebagai saluran pengantar atau pembawa pesan – periklanan
ataupun bukan – dalam komunikasi umum.
Misalnya, media-media tradisional seperti surat kabar, majalah, radio dan televisi, serta bioskop
dan media luar ruang. Termasuk media interaktif seperti internet dan ponsel.
Pada kategori ini, yaitu media sebagai saluran pesan, biasanya disebut “media periklanan” atau
“media” saja.
Pada kategori ini, ruang, waktu, atau peluang yang tersedia pada media terkait yang berperan
sebagainpengantar atau pembawa pesan periklanan.
Misalnya, sebuah iklan yang ditayangkan di televisi dalam sebuah program variety show. Disini
televisi adalah medianya, sedangkan program variety show adalah sarananya. Pada
kategori ini, yaitu media sebagai sarana pesan, biasanya disebut “sarana media”, namun lebih
sering lagi disebut “sarana periklanan”.
New Media terdiri dari 2 kata yaitu New dan Media. New yang berarti Baru dan Media yang
berarti Perantara. Jadi New Media merupakan Sarana perantara yang baru. Baru dalam arti
disini dilihat dari segi waktu, manfaat, produksi, dan distribusinya. New Media juga dapat
disebut sebuah istilah yang dimaksudkan untuk mencakup kemunculan digital, komputer, atau
jaringan teknologi informasi dan komunikasi di akhir abad ke-20.
New media merupakan media yang menawarkan digitisation, convergence, interactiviy, dan
development of network terkait pembuatan pesan dan penyampaian pesannya. Kemampuanya
menawarkan interaktifitas ini memungkinkan pengguna dari new media memiliki pilihan
informasi apa yang dikonsumsi, sekaligus mengendalikan keluaran informasi yang dihasilkan
28
serta melakukan pilihan-pilihan yang diinginkannya. Kemampuan menawarkan suatu
interactivity inilah yang merupakan konsep sentral dari pemahaman tentang new media.
Sebutan media baru/ new media ini merupakan pengistilahan untuk menggambarkan
kerakteristik media yang berbeda dari yang telah ada selama ini. Media seperti televisi, radio,
majalah, koran digolongkan menjadi media lama/ old media, dan media internet yang
mengandung muatan interaktif digolongkan sebagai media baru/ new media. Sehingga
pengistilahan ini bukan lah berarti kemudian media lama menjadi hilang digantikan media baru,
namun ini merupakan pengistilahan untuk menggambarkan karakteristik yang muncul saja.
Dalam media baru ada kombinasi antara komunikasi interpersonal dengan komunikasi massa.
Karena menjangkau khalayak secara global maka bisa dikatakan komunikasi massa, dan pada
saat yang sama karena pesan yang ada dibuat, diarahkan, dan dikonsumsi secara personal, maka
dikatakan komunikasi interpersonal.
Hal ini tentu saja sejalan dengan perkembangan teknologi yang saat ini sedang sangat
pesat yaitu teknolgi internet. Tidak heran jika banyak pihak yang memanfaatkan kecanggihan ini
dengan membuat beragam promosi melalui media tersebut mengingat akan banyak orang yang
melihatnya Promosi ini biasanya dilakukan melalui situs web tertentu yang umumnya dikenal
sebagai situs yang banyak mendapat pengunjung.
Dengan memanfaatkan situasi tersebut tentu saja promosi yang mereka lakukan akan lebih
dikenal oleh banyak masyarakat.
Pastinya masyarakat juga akan melihat penawaran pada promosi tersebut sehingga kemungkinan
besar mereka juga akan membeli produknya. Sistem promosi seperti ini tentu saja dikenal lebih
praktis. Ada beberapa media yang digunakan sebagai tempat melakukan promosi atau iklan
tersebut. Beberapa media tersebut diantaranya adalah facebook, twitter, path, instagram, situs
web dan masih banyak lagi alternatif lainnya.
29
Advertising Online
Advertising online adalah cara mempromosikan sebuah produk di internet dengan
menggunakan berbagai fitur internet. Dengan ke datangan internet dunia bisnis telah menjadi
digital dan orang lebih suka membeli barang-barang secara online yang lebih mudah dan lebih
cepat.
Iklan online atau di kenal sebagai E-iklan memberikan dimensi baru dan daya tarik yang unik
untuk produk,yang merupakan keuntungan tambahan.
Internet, juga dirujuk sebagai ruang maya atau informasi supercepat, memungkinkan transfer
informasi secara elektronik. Ini merupakan jaringan global dari komputer-komputer yang saling
terhubungkan di mana satu individu yang terhubung dengan sebuah jaringan dapat bercakap-
cakap dengan komputer mana pun dari ribuan komputer lain seandainya jaringan tersebut juga
dihubungkan dengan berbagai jaringan.
2. Google Trends
Dengan menggunakan google trends anda dapat mengetahui : a.
Pencarian berdasarkan waktu.
30
c. Topik dan pencarian yang berhubungan dengan produk/jasa anda.
3. Google Adwords
Google Adwords adalah tool yang sangat ampuh jika anda ingin bermain di mesin pencari
google tetapi tidak mengerti mengenai SEO (Search Engine Optimization). Dengan
menggunakan Adwords anda dapat menempatkan iklan/website anda pada halaman pertama
mesin pencari google.
Beberapa alasan mengapa banyak iklan yang tidak efektif di google diantaranya: a.
Target market masih belum mengenal produk/jasa anda
31
5. Backlink/Incoming Link
Backlink/incoming link adalah sebuah link yang datang dari website lain menuju website anda.
Jika penggunaan backlink anda tepat maka website anda akan mendapatkan manfaat sebagai
berikut:
7. Menulis Artikel
Menulis artikel telah menjadi salah satu cara efektif untuk mendatangkan pengunjung ke website
anda, orang banyak mencari informasi di internet dan kebanyakan mereka mencari produk/jasa
yang mereka butuhkan.
Sebelum menulis artikel, ada beberapa tahap yang harus anda perhatikan, seperti: a.
Identifikasi market anda
32
9. Download Bonus
Tidak ada orang yang tidak suka bonus, apalagi bonusnya menjawab masalah yang sedang
dialami oleh pembaca website anda. Bonus juga dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan
database dalam waktu yang sangat singkat.
Ada beberapa jenis diskon yang biasa digunakan oleh marketplace di indonesia, yaitu: a.
Diskon Persentase
b. Diskon Voucher
c. Diskon Gratis Ongkos Kirim
d. Bonus Hadiah Pembelian
Waktu terbaik untuk memberikan diskon sehingga diskon anda tidak terkesan murahan
yaitu:
a. Ketika Launching
b. Hari Libur Nasional
c. Event Hari Spesial
d. Diskon Pembelian Pertama
e. Diskon Sosial Media
11. Penawaran Terbatas
Beberapa kunci dalam menerapkan strategi penawaran terbatas antara lain:
1. Ciptakan Keterdesakan
Banyak orang tidak membeli karena mereka merasa belum butuh ataupun karena produk yang
tersedia masih berlimpah di pasar. Oleh karena itu sebagai tenaga pemasar kita harus bisa
menciptakan keterbatasan sehingga calon pembeli akan merasa terdesak jika tidak membeli
sekarang.
12. Blogging
6 cara startegi blog menurut spokal adalah sebagai berikut:
1. Plan (Buat Rencana)
Langkah pertama dalam membuat strategi blog yang efektif adalah rencana penerbitan, sehingga
anda tahu apa yang akan anda katakan, kapan mengatakannya dan hal-hal yang harus anda
lakukan, sehingga anda tahu apa yang anda lakukan untuk menyelesaikan rencana anda.
2. Research (Penelitian)
Pada setiap ide dan topik yang anda buat di tahap perencanaan, anda harus temukan kata kunci
yang tepat untuk difokuskan pada setiap postingan, dan tambahkan 1 atau 2 fakta penting dari
sumber terpercaya sehingga akan menaikan otoritas anda.
13. Forum
Di dunia onlie anda cukup bergabung dengan forum, dan semua orang yang sesuai dengan
kriteria anda ada disana. Hal yang perlu diperhatikan saat bergabung dalam forum di dunia onlie
yaitu:
34
a. Bergabunglah Dengan Forum Yang Sesuai Dengan Bidang Anda
b. Hadirlah Dalam Setiap Diskusi
c. Perhatikan Kondisi Forum Terlebih Dahulu, Baru Melakukan Prospekting
d. Taati Peraturan Forum
e. Jika Tidak Tahu, Tanya Admin Forum
f. Isi Profile Anda Dengan Lengkap
14. Belajar Dari Kompetitor
Ketika anda menganalisa kompetitor anda, bukan berarti anda menjiplak hasil karya mereka,
tetapi anda harus tahu apa yang anda cari, yaitu strategi kompetitor anda dan kenapa kompetitor
anda melakukan strategi tersebut.
35
2. Twitter
Twitter adalah salah satu layanan social networking yang termasuk dalam kategori
Microblogging. Atau ngeblog singkat dalam satu paragraf (maksimal 140 huruf) dalam satu
posting. Ada beberapa strategi yang dapat anda gunakan untuk meningkatkan interaksi dan
pemasaran anda di twitter, yaitu:
36
BAB 7 TEORI PERIKLANAN
Secara teoritik iklan sebagai suatu bentuk penyampaian pesan dalam komunikasi non
personal mengikuti alur teori yang berlaku pada ilmu komunikasi umumnya dan khususnya
komunikasi massa.Berkaitan dengan iklan ada beberapa teori yang patut dicatat sebagai
pegangan dengan teori tersebut kita dapat menjadikannya dasar pijakan melihat konsep-konsep
iklan. A. Teori Efek Minimal
Anggapan yang beredar di masyarakat umum bahwa ada korelasi positip antara peningkatan
biaya pemasangan iklan dengan banyaknya produk yang terjual dalam satuan waktu tertentu.
Kalau biaya pemasangan iklan makin besar akan makin banyak pula penjualannya terhadap
produk yang diiklankan, demikian juga bila sebaliknya kalau biaya pemasangan iklan semakin
kecil maka semakin kecil juga volume penjualan atas barang-barang atau jasa tersebut.
Michael Scudson mengemukakan teorinya yang membantah anggapan di atas. Menurutnya yang
terjadi malah sebaliknya, ada korelasi negatif antara biaya pemasangan iklan dengan volume
penjualan produksi.
Artinya semakin besar biaya pemasangan iklan akan mempengaruhi makin kecilnya volume
penjualan dan sebaliknya semakin kecil biaya yang dikeluarkan untuk memasang iklan
mengakibatkan semakin besar volume penjualan.Teori ini kemudian dia sebut dengan “Teori
Efek Minimal”.
Contoh; Penjualan kondom yang dinilai tabu bagi masyarakat tapi tetap laris padahal
produkproduk itu tidak pernah diiklankan secara gamblang melalui media-media iklan kepada
khalayak.
Menurut teori efek minimal, iklan memberikan efek yang sangat kecil atau efek minimal yang
pada saat sesuatu produk benar-benar sangat diperlukan oleh para pembeli dalam kurun waktu
tertentu.
Teori ini mengajarkan bahwa iklan secara tidak disadari dapat mengubah bentuk prilaku
yang menyimpang dari suatu budaya umum dan membentuk sub budaya kelompok tertentu.
Dikatakan teori “efek samping”, hal ini karena efek yang semula direncanakan untuk
khalayak sasaran tertentu tidak tercapai malah mencapai efek pada khalayak yang tidak
direncanakan. Akibatnya sasaran baru itu terpengaruh dan membentuk suatu sub budaya
kelompok baru.
Menurut Liliweri, teori ini mengatakan bahwa iklan secara tidak disadari dapat
mengubah bentuk perilaku yang menyimpang dari suatu budaya umum dan membentuk sub
budaya kelompok tertentu. Dalam pengertian lain efek yang semula direncanakan untuk sasaran
khalayak tertentu tidak tercapai namun malah mencapai sasaran yang tidak direncanakan.
37
Contoh kasus adalah iklan tentang rokok pada tahun 1920 yang menggambarkan seorang
perempuan sedang merokok di samping teman laki-lakinya. Beberapa tahun kemudian banyak
perempuan mulai merokok.
Akibatnya masyarakat menilai iklan tersebut telah mempengaruhi perubahan tata nilai
masyarakat tentang feminisme yang dianut masa itu. Perempuan penghisap rokok dikatakan telah
berubah menjadi laki-laki.
Iklan ini mengasumsikah bahwa pengguna internet itu bukan hanya pebisnis dan eksekutif yang
harus online setiap saat tetapi juga terjadi pergeseran nilai bahwa yang menjadi pengguna
internet terbesar itu adalah remaja muda di mana mereka ingin eksis diantara teman-temannya.
Teori ini mengajarkan bahwa khalayak itu dapat dipengaruhi oleh iklan, hasilnya kita akan
menemukan sekelompok orang yang relatif tetap memakai atau membeli produk-produk hasil
iklan tersebut.
Untuk mendapatkan kelompok orang yang menggunakan produk atau jasa secara tetap harus
dilakukan tehnik penyampaian pesan yang disebut A-T-R ( awareness, trial, reinforcement).
Upaya pertama, menggugah kesadaran khalayak bahwa produk yang diinginkan itu ada
di sekeliling mereka.Harapan kedua ialah setelah menggugah kesadaran, setiap iklan harus kuat
mempengaruhi khalayaknya terutama segi konatifnya sehingga khalayaknya langsung mencoba
(trial) proses yang ditunjukan menurut iklan tersebut;Harapan ketiga adalah proses
peneguhan/pengukuhan (reinforcement) iklan yang ditampilan harus mempunyai kekuatan
peneguh sikap tertentu (sikap positip terhadap produk).
Bagaimana khalayak merespon pesan-pesan iklan dari media massa dapat diterangkan melalui
teori-teori selective influence yang terdiri dari empat prinsip :
38
1. Selective Attention (memilih memperhatikan pesan tertentu)
Pertama, perbedaan individu dalam merespon pesan-pesan iklan terjadi hanya karena perbedaan
dalam struktur kognitip yang mereka miliki.
Cara pandang, berpikir, berpengetahuan, kepercayaan setiap orang terhadap sesuatu yang baru
ternasuk pesan-pesan iklan tidaklah sama.
Kedua, karena keanggotaan seseorang dalam masyarakat ada dalam pelbagai kelompok
sosial maupun kemasyarakatan maka ada dugaan memilih perhatian terhadap pesan tertentu pun
akan dipengaruhi oleh kelompoknya itu.
Ketiga, bahwa orang lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra
hubungannya dengan pihak lain. Pesan iklan membuat orang harus memperhatikannya karena
pesan itu mengakibatkan orang itu aktif berhubungan dengan anggota keluarganya, tetangganya,
kenalannya.
2. Selective Perception
Aspek lain yang perlu diperhatikan dalam pemilihan pesan iklan adalah pilihan terhadap sesuatu
pesan yang didasarkan pada “persepsi” tertentu. Karena adanya perbedaan dalam faktorfaktor
kognitif; minat dan kepercayaan, pengetahuan,sikap dan kebutuhan, nilai-nilai maka individu
secara selektif pula mempersepsi pesan iklan yang menerpanya. Jadi terdapat perbedaan
penerimaan pesan yang dipersepsi oleh penerima karena terdapat perbedaan kognisi itu.
3. Selective Recall
Dalam selective recall ini bahwa seseorang cenderung memilih kembali hanya pesan-pesan yang
diingat saja. Jadi prinsip ini meskipun parallel dengan seleksi pada perhatian namun setiap orang
memilih pesan iklan yang paling berkesan saja.
4. Selective Action
Selective action dalam periklanan mungkin mengarahkan seseorang untuk memutuskan jenis
produk apa yang dipilihnya setelah menimbang keuntungan dan kerugian dari semua produk
yang sama atau iklan menawarkan pada kita untuk menabung atau tidak pada suatu bank tertentu
lantaran godaan mobil BMW dan hadiah 500 juta.
Teori ini mengajarkan bahwa setiap orang dapat memutuskan membeli sesuatu atau
memakai suatu produk tidak hanya berdasarkan iklan yang menerpanya. Dalam kenyataanya
terdapat berbagai sumber informasi non iklan yang mungkin saja berdampak lebih luas dan
positip dalam menentukan pengambilan keputusan terhadap produk.
39
1.Pengalaman pribadi pembeli
4.Kredibilitas konsumen
5.Perusahaan saingannya.
F. Teori S-O-R
Bahwa tingkah sosial dapat dimengerti melalui suatu analisa dari stimuli yang diberikan dan
dapat mempengaruhi reaksi yang spesifik dan di dukung oleh hukuman maupun penghargaan
sesuai dengan reaksi yang terjadi.
Teori S-O-R menitik beratkan pada penyebab sikap yang dapat mengubahnya dan tergantung
pada kualitas rangsang yang berkomunikasi dengan organisme.
Menurut Hovland, proses dari perubahan sikap adalah serupa dengan proses belajar, dimana ada
tiga variable penting yang menunjang proses belajar tersebut ialah 1) perhatian 2). Pengertian
3) Penerimaan.
Dari pemahaman gambar tersebut dapat dijelaskan iklan merupakan stimulus yang akan
ditangkap oleh organisme khalayak. komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari
komunikan.
Proses selanjutnya komunikan mengerti. Kemampuan dari komunikan ini yang menentukan
proses selanjutnya , setelah komunikan mengolah dan menerimanya maka terjadilah kesediaan
untuk mengubah sikap.
Dalam hal ini perubahan sikap terjadi ketika komunikan memiliki keinginan untuk membeli atau
memakai produk yang diiklankan.
40
BAB 8 KOMUNIKASI PERSUASI DALAM PERIKLANAN
Pada dasarnya, secara etimologis kata komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu
communis yang bersumber pada kata communis yang berarti “sama”, communico,communicatio,
atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama communis
paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata latin
lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu
pesan dianut secara sama (Mulyana, 2014:46).
David. K Berlo dalam Erliana Hasan mengemukakan komunikasi sebagai suasana yang
penuh keberhasilan jika dan hanya jika penerima pesan memiliki makna terhadap pesan tersebut
dimana makna yang diperolehnya tersebut sama dengan apa yang dimaksudkan oleh sumber
(Oktavia, 2016).
Komunikasi dilakukan melalui bahasa verbal dan non verbal yang memudahkan kedua
belah pihak untuk mengerti maksud yang disampaikan.Komunikasi verbal menggunakan bahasa
verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, perasaan danmaksud kita.Bahasa verbal
menggunakan kata-kata yang merepresentasikan berbagai aspek realitas individual
kita.Komunikasi verbal ternyata tidak semudah yang kita bayangkan.Simbol atau pesan verbal
adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih.(Rina Nurmala, Syarif
Maulana, & Arie Prasetio, 2016) Komunikasi verbal yakni komunikasi yang berupa kata-kata
baik lisan maupun tulisan seperti berbicara, membaca dan bernyanyi.Sedangkan komunikasi non
verbal merupakan komunikasi yang dilakukanmenggunakan symbol atau tanda.Contohnya
adalah gerak tubuh, kedipan mata, lambaian tangan, gelengan kepala, postur tubuh, warna, serta
mimik wajah.Komunikasi non verbal (Indriani, 2016)berfungsi untuk memprkuat pesan verbal
dan berperan dalam mengganti bahasa verbal jika pihak-pihak yang berkomunikasi tidak
mengerti pesan verbal tersebut.
41
A. Komunikasi Persuasi
Komunikasi dikatakan berhasil jika pesan dapat diterima dan dimengerti dengan baik oleh
komunikan.Selain itu efektivitas komunikasi juga dapat dilihat dari perubahan persepsi dan
perilaku komunikan sesuai dengan pesan atau kehendak dari komunikator.Diperlukan berbagai
cara agar dapat mempengaruhi pihak penerima pesan. Salah satunya adalah dengan persuasi.
Persuasi merupakan bujukan serta meyakinkan orang lain agar mempercayai apa yang dilakukan
dan katakan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia persuasif bersifat membujuk secara halus
(supaya menjadi yakin).
Persuasif merupakan sifat dari persuasi, sementara dalam kamus ilmuah populer persuasi
adalah tenaga meyakinkan, bujukan, bentuk karangan yang menguraikan suatu masalah atau
keadaan yang dibuktikan dengan data-data dan fakta-fakta yang bertujuan membujuk, mengajak
atau mempengaruhi pembaca, sehingga mereka mau mengikuti atau melakukan sebagaimana
yang diharapkan (Nugroho, 2019:34)
Kegiatan yang persuasifmerupakan sebuah strategi yang dilakukan dalam sebuah interkasi
dengan tujuan pesan yang disampaikan dapat mempengaruhi sikap, pendapat serta persepsi
khalayak.Kegiatan persuasi dalam segala bentuk komunikasi dapat dilakukan. Seperti contoh
dalam komunikasi antar pribadi seorang Ayah menginginkan anaknya dapat memperoleh nilai
yang bagus dalam ujian semester. Maka persuasinya si Ayah dapat dilakukan dengan mendukung
dan membantu kegiatan belajar anaknya dengan membelikan buku-buku yang diperlukan,
meluangkan waktu menemani anak belajar dan menjanjikan akan memberikan rewardketika
anak dapat memenuhi keinginan sang Ayah.
Contoh kegiatan persuasif yang lain dalam komunikasi politik. Seorang calon pemimpin
dapat menarik simpati rakyat dengan mendengarkan keluhan mereka, menunjukan rasa simpati
dengan kejadian yang menimpa rakyatnya dan bisa juga dengan berbaur bersama rakyat untuk
menunjukan dan meyakinkan jika dia adalah calon pemimpin yang perduli dengan rakyat.
42
BAB 9 SEGMENTASI, TARGETING, POSITIONING DAN DIFERENSIASI
Kegiatan penting yang harus dilakukan oleh pemasar atau pengusaha setelah menentukan
bauran pemasaran untuk produk adalah menentukan siapa yang akan dijadikan target pasar, baik
yang menjadi target market dan target audience. Target pasar adalah salah satu bagian yang
berpengaruh dalam pemasaran, karena mereka adalah bagian dari pihak yang akan menentukan
kelanjutan sebuah usaha.
Target pasar adalah kelompok konsumen atau calon konsumen yang menjadi sasaran
pendekatan dari produk perusahaan.Target pasar merupakan orang yang dituju untuk membeli
dan meggunakan produk. Target pasar secara umum memiliki kesamaan dari segi sifat, usia,
perilaku, gaya hidup, kebutuhan serta cara pandang.
Dalam target pasar yang pertama kali harus dilakukan adalah segmentasi. Karena tidak
semua khalayak memiliki ketertarikan pada suatu jenis barang dan merek. Ini juga akan
membantu efisinesi biaya pemasaran, karena pemasar atau pengusaha tidak akan mau
mengeluarkan biaya yang besar untuk melakukan kampanye pemasaran kepada sekelompok
orang yang tidak tertarik pada produknya.
A. Segmentasi
Menurut Erik Berkowitz dan rekan dalam Morrisan (2014:57) Segmentasi pasar adalah
suatu konsep yang sangat penting dalam pemasaran.mendefinisikan segmentasi pasar sebagai
“dividing up a market to distinct groups that (1) have common needs and (2) will respond
similiary to a market action (membagi suatu pasar ke dalam kelompok-kelompok yang jelas
yang (1) memiliki kebutuhan yang sama dan (2) memberikan respon yang sama terhadap suatu
tindakan pemasaran. Dengan demikian, segmentasi pasar adalah suatu kegiatan untuk
mebagibagi atau mengelompokan konsumen ke dalam kotak-kotak yang lebih homogen.
Khalayak yang memiliki jumlah yang sangat besar merupakan kumpulan indivu yang
beragam atau heterogren baik dari segi usia, suku, agama, pendidikan, pekerjaan, sifat maupun
daerah tempat tinggal. Perbedaan-perbedaan yang ada ini tentu menyulitkan perusahaan dalam
menyampaikan pesan, kesulitan dalam menjangkau dan melayani semua konsumen. Oleh
karena itu diperlukan pengelompokan atau mengotakan konsumen berdasarkan beberapa faktor
43
kesamaan.Dengan melakukan straregi segmentasi, pemasar atau perusahaan dapat lebih
menyesuaikan dengan tepat kebutuhan dan keinginan konsumen. Segmentasi memiliki beberpa
komponen, diantaranya yaitu :
a. Segmentasi Demografi
Segementasi konsumen adalah segmentasi yang didasarkan pada peta
kependudukan, misalnya : usia, jenis kelamin, besarnya anggota keluarga, pendidikan
tertinggi yang dicapai, jenis pekerjaan konsumen, tingkat penghasilan, agama, suku
dan sebagainya.
Variabel usia penting diperhatikan oleh pengusaha atau pemasar karena beda usia
beda juga kebutuhannya. Pesan periklanannya juga akan menggunakan bahasa dan
pendekatan yang berbeda pula. Menentukan perbedaan usia membantu untuk
mengetahui apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen. Cara mengkonsumsi
dan kandungan yang dimiliki oleh produk akan berbeda sesua dengan usianya. Misal
susu UHT hanya boleh dikonsumsi oleh anak di atas 1 tahun, takaran penggunaan dan
kandungan yang ada dalam pasta gigi antara anak-anak dengan dewasa berbeda.
Contoh lainnya sepeda motor memiliki usia minimal penggunanya dan tayangan di
Televisi juga berbeda bagi setiap usia.
b. Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis berdasarkan pada lokasi tempat tinggal masyarakat, seperti
pedesaan dan perkotaan., urban, sub urban. Letak geografis juga berdasarkan pulau atau negara
serta iklim atau kondisi cuaca yang berlaku di suatu daerah.
44
Menurut Morissan (2014:65) pasar dibagi-bagi ke dalam beberapa unit geografis yang
berbeda yang mencakup suatu wilayah negara, provinsi, kabupaten, kota hingga ke lingkungan
perumahan. Konsumen terkadang memiliki kebiasaan berbelanja yang berbeda-beda yang
dipengaruhi lokasi dimana mereka tinggal.
Misal Indonesia sebagai wilayah dengan iklim tropis, Masyarakat yang tinggal di desa
lebih sering berbelanja di pasar tradisional, warung kecil atau minimarket kecil sedangkan
untuk masyarakat di perkotaan lebih sering berbelanja di pusat perblanjaan. Contoh lainnya
ketika kita berada di daerah pegunungan seperti Puncak, Bogor dan Lembang di Bandung, di
sana kita akan banyak menemukan jagung bakar dan minuman yang dapat memberikan rasa
hangat.
c. Segmentasi psikografi
Menurut Morrisan (2014:66) psikografis adalah segmentasi berdasarkan gaya hidup
dan kepribadian manusia. Gaya hidup mempengaruhi perilaku sesorang, dan akhirnya
menentukan pilihan-pilhan konsumsi seseorang. Gaya hidup mencerminkan bagaimana
seseorang menghabiskan waktu dan uangnya yang dinyatakan dalam aktivitas-aktivitas, minat
dan opiniopinnya.
Schiffman dan Kanuk (2000) menyatakan psikografik disebut sebagai analisis gaya
hidup atau riset A (Activity), I (Interest) dan O (Opinion) adalah suatu bentuk riset konsumen
yang memberikan profil yang jelas dan praktis mengenai segmen-segmen konsumen, tentang
aspek-aspek kepribadian konsumen yang penting, motif belinya, minatnya, sikapnya,
keyakinannya dan nilai-nilai yang dianutnya (Khaerunissa, Prabawani, & Listyorini, 2015).
Konsumen yang memiliki kesamaan dari segi demografis dan geografis belum tentu
memiliki kesamaan dari segi gaya hidup, kesukaan, sudut pandang, attitudedan aktivitas.
45
2) Minat mereka; apa yang dianggap penting di sekitarnya (keluarga, rumah,
karier, makanan, dan lain-lain)
3) Pandangan-pandangan baik terhadap diri sendiri maupun orang lain (isu-isu
sosial, politik, masa depan, dan lain-lain)
4) Karakter-karakter dasar seperti tahap yang mereka lalui dalam kehidupan life
cycleI, penghasilan, pendidikan, dan di mana mereka tinggal.
B. Targeting
Menentukan target pasar merupakan pekerjaan yang masuk dalam salah satu tugas
pemasar. Mengenali target pasar dengan baik akan membantu penyampaian pesan dengan
tepat dan produk dengan diterima dengan baik oleh khalayak sehingga usaha akan menjadi
sukses. Target pasar harus ditentukan secara spesifik, karena jika masih mengeneralkan
konsumen ini merupakan suatu kesalahan, sasran pasar diharapkan bisa menjadi konsumen
potensial dari produk tertentu. Tidak semua Ibu akan memberikan makanan instan pada
anaknya karena terdapat pemahaman dan cara pandang yang berbeda di setiap Ibu. Atau
46
kita akan menemuka remaja perkotaan yang lebih memilih menghabiskan waktunya
dengan membaca buku dibandingkan dengan bermain game online, ini disebabakan karena
ketertarikan mereka yang berbeda dan pengaruh lingkungan seperti keluraga yang
memiliki cara didikan yang berbeda. Maka pemasar atau pengusaha harus benar-benar
menyeleksi atau menentukan target pasarnya. Tapi tidak menutup kemungkinan pemasar
akan menentukan lebih dari satu target pasar.
Morissan (2014:70) mendefinisikan target pasar adalah memilih satu atau beberapa
segmen konsumen yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran atau produksi.
Kadang-kadang targeting disebut juga disebut dengan selecting karena audiensi harus
diseleksi.Perusahaan harus memiliki keberanian untuk memfokuskan kegiatannya pada
beberapa bagian saja (segmen) konsumen dan meninggalkan bagian lainnya.
Menurut Tjiptono dan Chandra (2012) pengertian pasar sasaran adalah proses
mengevaluasi dan memilih satu atau beberapa segmen pasar yang dinilai paling menarik
untuk dilayani dengan program pemasaran spesifik perusahaan. Sedangkan menurut
Daryanto (2011), pengertian pasar sasaran adalah proses mengevaluasi daya tarik segmen
pasar dan memilih satu atau beberapa untuk dimasuki(Sinurat, 2018).
C.Positioning
Saat ini satu jenis produk dengan berbagai merek dapat dengan mudah kita temukan, jenis
usaha di bidang yang sama terkadang membuat masyarakat susah membedakan antara satu
dengan lainnya. Masing-masing produk baik barang dan jasa memiliki strategi pemasaran
masing-masing agar bisa bersaing dan bertahan di tengah gempuran produk
kompetitor.Pemberian harga yang murah, potongan harga, kupon, penyajian makanan dan
minuman dengan berbagai bentuj yang unik, packaging yang lucu dan menarik merupakan
berbagai upaya dilakukan untuk membujuk masyarakat agar mau menggunakan dan membeli
produknya.
Di tengah perkembangan bisnis yang semakin maju dan banyaknya pesaing baik dari
dalam dan luar negeri, pemasar atau pengusaha harus bisa bertahan di pasaran dengan
menonjolkan uniqe selling point (USP) yang dimiliki. USP bisa diartikan sebagai penawaran
keunggulan atau memberikan sesuatu yang unik dari sebuah produk dan tidak dimiliki oleh
47
produk yang lain. Misalnya produk penghilang noda Vanish menonjolkan keunggulannya yakni
mampu menghilangkan noda yang bandel sekalipun dan tidak merusak kain.
Setelah pemasar menentukan segmenatasi dan target market, maka langkah yang harus
dilakukan adalah positioning. Menurut Morrisan (2014:71) positioning adalah strategi
komunikasi yang berhungan dengan bagaimana sutau produk, merek atau perusahaan di dalam
otaknya, di dalam alam khayalnya, sehingga khalayak memiliki penilaian tertentu. Penglola
pemasaran harus mengetahui bagaimanakonsumen memproses infromasi, menciptakan persepsi,
dan bagaimana persepsi mempengaruhi pengambilan keputusannya. Sebeb, sekali iformasi
ditempatkan pada posisi yang salah, ia akan sulit diubah.
Tjiptono (2008) menyatakan beberapa indikator positioning yang dapat dilakukan oleh
perusahaan dalam kegiatan pemasaran produknya kepada pasar sasarannya terdiri dari 7
positioning sebagai berikut(Sinurat, 2018):
48
d) Positioning berdasarkan pemakai produk. Dasar positioning ini terletak pada
kepribadian
atau tipe para pemakai.
dalam suatu manfaat tertentu atau lebih dikaitkan dengan manfaat lebih yang diberikan dari suatu
produk .
D. Diferensiasi
Setelah pemasar berhasil menetapkan positioning dari produknya, hal selanjutnya yang
dilkukan adalah diferensiasi.Positioning dapat ditegaskan dengan melakukan diferensiasi.
Diferensiasi dilakukan untuk membedakan satu produk dengan produk lain yang sejenis di
tengah gencarnya persaingan. Diferensiasi memberikan perbedaan yang memiliki nilai jual,
menggugah minat konsumen untuk membeli produk, misalnya dengan memberikan harga yang
murah dibandingkan kompetitor, sebuah perusahaan jasa memberikan diferensiasinya melalui
pelayanan yang ramah dan cepat.
49
Bab 10 Biro iklan
Biro iklan adalah sebuah bisnis pelayanan jasa dalam komunikasi pemasaran yang memiliki
peran penting dalam membantu memperkenalkan serta menjaga produknya tetap berada di
tengahtengah pasar.Biro iklan memiliki peranan penting dalam sebuah pemasaran.Membantu
pemasar atau pemiliki produk, untuk mengemas pesan penjualan dalam sebuah tampilan yang
kreatif sehingga mampu membujuk masyarakat untuk menggunakan produk tertentu.Pesan
pemasaran dari sebuah produk harus direncanakan dengan sebaik mungkin, diperlukan strategi
perencanaan dari awal pembuatan, bentuk dan isi pesan, pemantauan iklan yang telah
ditayangkan dan ditampilkan hingga pada tahap evaluasi dan di sinilah biro iklan berperan.
Morissan (2014:146) mendefinisikan suatu perusahaan atau biro iklan adalah suatu
organisasi jasa yang mengkhususkan diri dalam merencanakan dan melaksanakan program
periklanan bagi klien, yaitu perusahaan yang menggunakan jasa biro atau perusahaan iklan
eksternal.
Biro iklan sebelmunya telah mengalami beberapa perubahan dalam tugasnya. Menurut
Rheynald Kasali Orientasi-biro-biro iklan mengalami beberapa kali perubahan sebagai
berikut(Nathan, 2014):
50
1. Sebagai Perpanjangan Tangan Media
Ini adalah orientasi pertama suatu biro iklan tatkala biro iklan hidup dengan hanya
memperoleh komisi dari pihak media atas sejumlah iklan yang diterima dari
pengiklan.Biasanya pengiklan memiliki pengetahuan yang minim soal pemasangan iklan,
setting huruf, dan tidak memiliki informasi media yang sesuai dengan kebutuhan. Biro
iklan akan membantu membuat disain iklan serta memilihkan media yang sesuai dengan
sasaran dan anggaran periklanan. Di Indonesia dewasa ini masih dapat dijumpai sejumlah
besar biro iklan yang membatasi pada kegiatan ini saja.Umumnya mereka merasa sudah
cukup sibuk melayani permintaan untuk memuat iklan. Beberapa anak perusahaan media
cetak seperti Transito Ad (anak perusahaan PT Gramedia-Kompas), dengan akses yang
kuat pada sejumlah media cetak di lingkungan Kompas Grup, banyak menerima
pemesanan iklan tanpa banyak terlibat pada proses kreatif sebuah iklan. Iklan yang diterima
biasanya sudah siap cetak atau iklan-iklan yang relatif mudah pembuatannya.
1) Analisa Industri
Sejauh mana prospek industri klien dalam kecenderungan pasar internasional dan di
mana pasar yang lebih memberi peluang, apakah pasar domestik atau ekspor.Apakah
industri ini sudah mendapat perhatian dari pemerintah sebagai penunjang ekonomi
nasional atau belum.
52
Berusaha mengetahui persepsi konsumen terhadap produk dan pola konsumsi yang
berlaku secara lebih terinci.Umumnya dilakukan dengan bantuan hasil penelitian dari
perusahaan jasa riset pemasaran.
7) Strategi Kreatif.
penjabaran tujuan periklanan yang diterjemahkan menjadi pesan perdagangan. Muncul
dalam bentuk artwork, iklan.
8) Strategi Media.
Pemilihan media publikasi sesuai dengan tujuan periklanan dan metri iklan yang disiapkan.
Bagian media di biro iklan terbagi menjadi dua bagian yakni perencana media (media
planer) dan media buyer.Seorang perencana media bertugas unutk membuat suatu
perencanaan media massa apa saja yang akan digunakan untuk menempatkan iklan klien
53
termasuk program/acara dan rubrik yang sesuai. Perencana media harus memahami dengan
baik konsumen media yang akan dituju apakah sudah sesuai dengan konsumen produk klien.
c) Departemen Kreatif
Bagian lainnya dalam departemen kreatif adalah Coypy writer, bertugas memikirkan
ide atau gagasan berupa kata-kata atau kalimat yang akan digunakan dalam iklan seperti
kalimat dalam judul iklan (headlines), sub judul serta badan iklan (body copy) (Morissan,
2014:151). d) Departemen Traffic
Pekerjaan di biro iklan terbilang sibuk dan akan melibatkan banyak orang. Pada
perusahaan biro iklan yang berskala besar akan menangani banyak klien. Diperlukan bagian
yang membantu koordinasi dan menghubungkan antara departemen produksi dan bagian
kreatif sehingga tidak menimbulkan permasalah dan penyelsaian pekerjaan bisa tepat waktu.
Untuk mengatasi hal ini terdapat departemen traffic yang bertanggung jawab
mengoordinasikan seluruh tahapan produksi iklan untuk memastikan iklan yang
54
bersangkutan dapat diselsaikan tepat pada waktunya serta tenggat waktu pengajuan iklan
kepada media massa terpenuhi (Morissan, 2014:152).
55
DAFTAR PUSTAKA
56
https://media.neliti.com/media/publications/116461-ID-strategi-komunikasi-
persuasifdalam-mena.pdf
levinson, Jay conrad. 1996. Guerrilla Marketing. Solo: Dabara Publishers.
Morissan. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu.2014. Jakarta. Kencana Prenadamedia
Group.
M.A, M. (2015). Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu.
Penerbit Kencana. https://doi.org/10.1016/j.jallcom.2006.01.145
Mulyana, D. (2014). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nathan, W. (2014). NILAI PERUSAHAAN & PROSES KREATIVITAS IKLAN (Studi Kasus
Proses Kreativitas Iklan di Leo Burnett Indonesia Dengan Nilai HumanKind). Universitas
Gajah
Mada. Retrieved from
http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?
mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act
=view&typ=html&buku_id=110764&obyek_id=4
Nugroho, David Rizar. 2019. Komunikasi Politik: Edisi Revisi. Bogor PT. Idemedia Pustaka
Utama.
Oktavia, F. (2016). UPAYA KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA DESA BORNEO
SEJAHTERA DENGAN. E-Journal Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman, 4(1), 239–
253. Retrieved from http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/?p=2381
Putri, P. K. (2016). Aplikasi Pendekatan-Pendekatan Persuasif Pada Riset Komunikasi
Pemasaran:
Iklan Melibatkan Penciptaan dan Penerimaan Pesan Komunikasi Persuasif Mengubah
Perilaku Pembelian. The Messanger, VIII(1), 1–16. Retrieved from
http://journals.usm.ac.id/index.php/the-messenger/article/viewFile/313/211
Pertiwi, R. (2014). AKTIVITAS KOMUNIKASI DALAM TRADISINYAWERPADA PROSES
PERNIKAHAN ADAT SUNDA DI KOTA BANDUNG (Studi Etnografi Komunikasi
Mengenai Aktivitas Komunikasi Dalam TradisiNyawer Pada Proses Pernikahan Adat Sunda
Di Kota Bandung) RATU AULIA PERTIWI NIM: 41810087. Jurnal UNIKOM.
Poluan, J. G., Lumintang, G. G., & Untu. (2016). PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN MINUMAN COCA COLA (STUDI KASUS PADA PT.
BANGUN WENANG BEVERAGE COMPANY MANADO). ISSN 2303-1174, 4(3), 671–
681. Retrieved from https://media.neliti.com/media/publications/140433-ID-none.pdf
Rina Nurmala, ., Syarif Maulana, ., & Arie Prasetio, . (2016). KOMUNIKASI VERBAL DAN
57
NONVERBAL DALAM PROSES KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR ( Studi Kasus
pada Kegiatan Belajar Mengajar di Rumah Bintang Gang Nangkasuni , Wastukencana
Bandung ). E-Proceeding of Management, 3(1), 1–8.
Sari, Ratna Puspita. Abdiansyah, D. (2014). KOMUNIKASI PERSUASIF FUNDING OFFICER
(FO) BRISyariah CABANG DIPONEGORO SURABAYA. Jurnal Ilmu Komunikasi
SPEKTRUM, 2(1), 15–23.
Setiarini, A. T. (2015). STRATEGI POSITIONING DAN DIFERENSIASI DALAM Abstrak
Pendahuluan, I(2), 54–67. Retrieved from
https://www.researchgate.net/publication/323362728_STRATEGI_POSITIONING_DAN_
DIFERENSIASI_DALAM_UPAYA_MEMBANGUN_BRAND_STUDI_KASUS_NGAY
OGJAZZ
Shikiterimo, Edo. 2018. Strategi Komunikasi Pemasaran Global. Universitas Sriwijaya
https://www.academia.edu/8650926/Strategi_Komunikasi_Pemasaran_Global
Shimp, a Terennce. 2003, Advertising And Promotion & Supplemental Aspects Of Integrated
Communications, Sixth Edition, Thomson South-Western.Ohio
Susanto, Jimmy dan Juanda Rovelim. 2016. Digital Marketing In Action: 70 Strategi Mudah dan
Efektif Untuk Memenangkan Persaingan di Era Digital. PLP Book. Jakarta)
Sinurat, E. J. (2018). ANALISIS SEGMENTATION, TARGETTING, POSITIONING
TERHADAP KINERJA PEMASARAN PADA PT BANK SUMUT IMAM BONJOL
MEDAN. Jurnal Ilmiah Methonomi, 4(2), 160–167. Retrieved from
https://textid.123dok.com/document/1y9675ry-analisa-segmenting-targeting-dan-
positioningtabungan-martabe-di-pt-bank-sumut-studi-kasus-wilayah-medan.html
Sulianta, Feri.2015.Keajaiban Sosial Media. Jakarta. PT.Elex Media Komputindo.
Struktur Dalam Advertising Company Indonesia. (2016). Jakarta: www.brightstars.co.id.
Retrieved from http://www.brightstars.co.id/blog/struktur-dalam-advertising-
companyindonesia/
58
59