Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SEJARAH IKLAN TELEVISI

Dosen Pengampu: Islah Taufik. ST

Di susun oleh:

Sri Muliatin Annisak

200301106

PRODU KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan hidayah serta inayah sehingga kami mampu
menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul “SEJARAH IKLAN TELEVISI"

Adapun tujuan penulisan makalah ini yakni untuk memenuhi tugas dari Bapak Islah Taufik.ST selaku
dosen pada bidang studi periklanan/broadcasting. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi kami penulis dan juga pembaca.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Islah Taufik.ST yang telah memberikan tugas ini,
sehingga kami dapat menambah wawasan sesuai dengan bidang yang kami tekuni. Akan tetapi, kami
menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Mataram, 15 Mei 2022

Penyusun,
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Iklan merupakan media yang dipakai perusahaan dengan tujuanmengingatkan, membujuk dan
memberi informasi (Kotler, 1993). Selain itu iklansebagai sarana memperkenalkan produk baru terutama
kepada konsumen yang sesuaidengan sasaran. Dengan kata lain seperti awal mula pemasaran produk
baru tersebut.Periklanan dapat dilakukan dengan melalui beberapa media, seperti media elektronik
televisi. Dengan media ini pesan iklan dapat tersampaikan dalam bentuk visual,audio, dan gerak
(Widyatama, 2006).

Melalui media televisi, iklan akan mudah tersampaikan kepada konsumen.Untuk lingkup
Indonesia, melalui media televisi sebesar 53,2% - 61,1% selama kurunwaktu 1996 sampai dengan 2003
proporsi biaya iklan yang dikeluarkan oleh pelaku bisnis menunjukkan dominasi alokasi yang sangat
signifikan (PPPI, 2005). Dominasiini yang menjadi jalan pintas akan besarnya daya pikat konsumen akan
intensitasmelihat televisi. Karena televisi memiliki kelebihan tersendiri saat periklanan berlangsung.
Televisi mempunyai kemampuan mempengaruhi bahkan membangun pesepsi konsumen dengan kuat,
sehingga konsumen lebih percaya pada perusahaanyang mengiklankan di televisi dari pada media lain
(Mittal, 1994).

Media informasi iklan diciptakan agar dapat menarik khalayak dan orisinil,serta mempunyai karakteristik
dan persuasif sehingga konsumen secara sukarelauntuk melakukan tindakan seperti tindakan yang ada
pada iklan (Jefkins,1997).Dengan gaya meniru itu tadi secara tidak sengaja konsumen akan terpikat
ataupuntertarik untuk membeli serta memakai produk yang diiklankan tersebut.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana cerita sejarah iklan Telvisi?

C. Tujuan

Agar oara pembaca dapat memahami tentang sejarah iklan Televisi


PEMBAHASAN

A. Sejarah iklan Televisi

Berdasarkan fakta sejarah, terbukti periklanan telah ada kurang lebih 3000 tahun yang lalu. Periklanan
pertama ditemukan di zaman Messopotamia dan Babilonia. Dalam sebuah naskah kuno papirus di
Thebes, dilukiskan pelarian budak ke Athena, lukisan orang berkelahi dengan pedang dengan berbagai
kalimat yang menyatakan perkelahian mereka pada tiang-tiang di Forum, Roma. Tumbuhnya periklanan
televisi dimulai pada tahun 1947 berupa iklan sponsorship atau pendukung suatu acara. Adanya iklan
televisi memperbaiki keterbatasan penyiaran radio dan kebekuan karakter iklan cetak. Selain itu, iklan
televisi menjadikan jangkauan penyiaran lebih luas dan membuat karakter menjadi lebih hidup. Iklan di
radio hanya bisa didengar oleh pendengar, sedangkan iklan di media cetak hanya memanfaatkan
kekuatan gambar. Iklan di televisi memungkinkan pesan dapat disampaikan lebih hidup. Stasiun televisi
CBS mulai menayangkan iklan televisi pada bulan Juni 1948 berupa iklan sponsorship dari Lincoln-
Mercury pada acara The Ed Sullivan Show, yang menjadi salah satu acara dengan jam tayang paling
panjang dan serial yang paling sukses. The Ed Sullivan Show, yang menjadi salah satu acara dengan jam
tayang paling panjang dan serial Alo Liliwewi,

Dasar-dasar Komunikasi Periklanan, Bandung, Citra Aditya Bakti, 1992, h.2 22 Reymon William,
Advertising: The Magic System, London, Routledge, 1993, h.320. yang paling sukses. The Ed Sullivan
Show memacu kemajuan skor karier bisnis pertunjukan. Pada tahun 1971, ada 933 sponsor yang
mensponsori acara televisi, atau meningkat 515 dibanding tahun 1947. 23 Dari tahun ke tahun
periklanan terus berkembang hingga akhirnya di saat dunia mulai mengenal televisi pada tahun 1960,
peran iklan menjadi lebih populer lagi dan iklan televisi mulai mengendalikan dominasi periklanan
sampai saat ini. 24 Iklan disebut juga dengan istilah Advertising.

MenurutJohn Vivian Advertising adalah produk dari kekuatan-kekuatan besar yang membentuk
masyarakat modern, dimulai dengan mesin cetak Gutenberg, yang memungkinkan pesan massal. Tanpa
media massa, tidak akan ada sarana untuk menayangkan iklan ke audien massa. Advertising juga produk
dari pengalaman demokrasi; dari revolusi industri dan efek- efeknya, termasuk perkembangan jaringan
transportasi dan mass market; dan dari pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut. Dari pengalaman
demokrasi, menurut John Vivian pada awal sejarahnya, orang Amerika diharuskan oleh sistem politiknya
untuk menggunakan opini individual. Mereka mencari informasi agar bisa mengevaluasi pimpinan
mereka dan memilih kebijakan publik. Hal ini membuka jalan bagi advertising dimana warga Amerika
memanfaatkan media massa untuk mendapatkan informasi, dan juga menggunakan media massa untuk
mencari informasi sebelum mengambil keputusan. Iklan bukan media massa, tetapi ia mengandalkan
pada media untuk menyampaikan pesannya. Mesin cetak Johanness Gutenberg, yang bisa menghasilkan
produksi cetakan massal, memungkinkan iklan diproduksi secara massal. Pertama muncul selebaran
pamflet flyers. Kemudian iklan muncul di koran dan majalah. Pada tahun 1800-an, ketika teknologi bisa
menciptakan mesin cetak berkecepatan tinggi yang 23 M. Suyanto, Strategi Perancangan Iklan Televisi
Perusahaan Top Dunia Yogyakarta: ANDI, 2005, h. 1. 24 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa
Jakarta, Kencana, 2008, h. 73. memungkinkan produksi yang cukup untuk audien yang lebih besar,
pengiklan menggunakannya untuk mengembangkan pasar. Dengan munculnya radio, pengiklan belajar
cara menggunakan komunikasi elektronik.

Lalu datanglah televisi. Pamflet adalah bentuk iklan cetak pertama. Pelukis Inggris William Caxton
mengeluarkan iklan cetak pertama pada 1486 untuk mempromosikan buku-bukunya. Di Amerika
penerbit John Campbell dari Boston News Letter memuat iklan pertama pada 1704, berisi
pemberitahuan dari seseorang yang ingin menjual tanah di Long Island. Koran kolonial memuat daftar
kargo yang datang dari Eropa dan mengundang orang- orang untuk datang, melihat, dan membeli.
Dimulai tahun 1869 para pedagang mengakui pentingnya iklan, tetapi mereka menggerutu karena
pembuatan iklan membutuhkan waktu tersendiri. Seorang pemuda Philadelphia, Wayland Ayer, umur
20 tahun, menangkap peluang. Dia berspekulasi bahwa para pedagang, dan bahkan pabrik-pabrik
nasional, akan mau menggunakan perusahaan lain untuk membantu mereka membuat iklan dan
menempatkannya di publikasi. Tetapi, Ayer khawatir bahwa ide ini mungkin tidak dianggap serius oleh
calon kliennya karena dia masih muda dan kurang berpengalaman. Maka Wayland Ayer membuka toko,
dan meminjam nama ayahnya sebagai nama tokonya. Sang ayah tak pernah ikut-ikutan dalam bisnis,
tetapi nama agensinya, N.W. Ayer Sons, membuat Ayer muda punya akses ke klien potensial, dan
lahirlah agensi periklanan pertama. Agensi Ayer bukan hanya membuat iklan tetapi juga menawarkan
serangkaian jasa antara lain;

1. Saran tentang penjualan produk dan jasa,

2. Mendesain layanan, yakni, menciptakan iklan dan kampanye aktual, John Vivian, Teori Komunikasi
Massa, Edisi Kedelapan Jakarta: Kencana, 2008, h. 367. Ibid , h. 367. 3. Menempatkan iklan di media
yang paling menguntungkan. Di Indonesia iklan dikenal sejak surat kabar beredar pertama di Indonesia
sekitar lebih dari 100 tahun yang lalu, yang pada saat itu, iklan dinamakan Pemberitahoewan .

Contohnya seperti iklan yang dimuat dalam surat kabar Tjahaja Sijang yang terbit di Manado sejak 1869,
atau surat kabar De Locomotief yang terbit pada tahun 1864 dan beredar sampai ke Paris dan
Amsterdam, sehingga juga memuat iklan-iklan penginapan di Paris. Pada awalnya iklan di Indonesia
lebih banyak berupa iklan-iklan pribadi daripada iklan perusahaan dan lebih menyerupai iklan baris di
surat kabar saat ini. Oleh karena perkembangan teknologi cetak yang masih tradisionil, maka umumnya
surat kabar terbit dengan warna hitam putih dan belum banyak menggunakan gambar. Dalam bahasa
Inggris dikenal dengan advertising yang berasal dari bahasa latin ad-vere yang berarti mengoperkan
pikiran dan gagasan kepada orang lain, sebagaimana halnya pengertian komunikasi. Di Prancis disebut
dengan reclamare yang berarti meneriakkan sesuatu secara berulang-ulang. Sementara bangsa Arab
menyebutkan I lan. Istilah dalam bahasa Arab inilah yang diadopsi oleh bahasa Indonesia dengan
melafalkan menjadi kata iklan . Beberapa pandangan mengenai iklan telah dituliskan oleh beberapa ahli
antara lain:

1. Liliweri, secara lengkap menuliskan bahwa iklan merupakan suatu proses komunikasi yang
mempunyai kekuatan sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, atau
memberi layanan, serta gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi yang
persuasif. Ibd, h. 368-369. Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia
Jakarta, Gramedia, 1995, h.2. Burhan Bungin, Sosiologi, h.77.Yanis Rusli, Komunikasi Persuasif dalam
Iklan, http:massofa.wordpress.com 20090205 komunikasi-persuasif-dalam-iklan, 05 Pebruari 2009,
diakses tanggal 07 Agustus 2013.

2. Kotler mengartikan iklan sebagai semua bentuk penyajian non personal, promosi ide-ide, promosi
barang produk atau jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu yang dibayar. Artinya dalam
menyampaikan pesan tersebut, komunikator memang secara khusus melakukannya dengan cara
membayar kepada pemilik media atau membayari orang yang mengupayakannya.

Iklan biasanya di sampaikan melalui media masa, baik media cetak maupun elektronik. Media muncul
sebagai alat yang digunakan untuk menyampaikan suatu pesan dari sumber kepada khayalak. Dari
media masa yang ada, media masa yang banyak didapati oleh masyarakat adalah media elektronik, salah
satunya televisi. Menurut nasution (2017:58,) peran televisi kini semakin besar, televisi berperan sebagai
media visual yang sangat luar biasa jika dibandingkan dengan media lainnya.Perkembangan teknologi
semakin pesat berdampak terhadap tata cara hidup manusia. Kini media televisi telah menjadi panggung
yang sangat menarik untuk menayangkan iklan.Menurut adi Badjuri (2010:39) Televisi adalah media
pandang sekaligus media pendengar (audio-visual), yang dimana orang tidak hanya memandang gambar
yang ditayangkan televisi, tetapi sekaligus mendengarkan atau mencerna narasi dari gambar tersebut.
Televisi adalah media yang sangat digemari oleh masyarakat dan

dekat dengan kehidupan sehari-hari. Keunggulan televisi dari media yang lain adalah televisi mempunyai
segmentasi pasar yang sangat luas, kemampuan menjangkau audiens dalam jumlah banyak ini membuat
televisi menjadikan media yang idel untuk beriklan. Selain itu televisi memiliki perbedaan yang
mendasar dari media yang lain, dimana televisi mempunyai

keunggulan perpaduan antara audio dan visual. Kini media televisi telah menjadi panggung yang sangat
menarik untuk menayangkan iklan. Tidak bisa diingkari beriklan di televisi banyak diincar produsen
dibanding media lainnya. Dukungan media juga memaksa produsen berlomba-lomba membuat iklan
sebaik mungkin agar konsumen tertarik terhadap produk yang ditawarkan

Iklan televisi tidak samata-mata hanya alat untuk menginformasikan suatu produk, namun
membujuk/mempengaruhi seseorang atau golongan tertentu untuk berfikir danbertindak sesuai apa
yang di inginkan oleh pembuat iklan. Iklan pada kenyataanya sangat mempengaruhi pola pikir
masyarakat, keputusan konsumen dapat dikonstruki oleh iklan. Kemampuan iklan mengkonstruksi
realitas dapat mempengaruhi gaya hidup dan budaya. Iklan tidak serta merta hanya menjual
produk,atau jasa, melainkan lebih kepada penjualan sistem pembuatan ide-ide atau gagasan yang
menginterpretasikan dan memproyeksi citra produk yang saling tergantung, mengidealkan konsumsi
untuk mendapatkan manfaat dari produk yang diiklankan sehingga terjadi konstrukis sosial. Tanpa
disadari, televisi telah menyebabkan terjadinya doktrinasi melalui iklan. Citra–citra yang ditampilkan
oleh iklan di televisi telah membentuk ketidak sadaran bahwa telah terjadi pembentukan diri melalui
iklan. Mengenai konstruksi iklan, maskulinitas dan femininitas merupakan sebuah rekonstruksi yang di
buat oleh iklan, femininitas sendiri adalah hal yang melekat dengan kelembutan kesabaran, kebaikan.
Kebalikan dari maskulinitas yang melekat dengan kejantanan, keberanian, dan kedewasaan.

Walaupun terdapat perbedaan pengertian dan perspektif tentang iklan namun sebagian besar memiliki
kesamaan dalam bentuk prinsip pengertian iklan, dimana dalam iklan mengandung enam prinsip dasar
yaitu:

1. Adanya pesan tertentu

2. dilakukan oleh komunikator sponsor

3. dilakukan dengan cara non-personal

4. disampaikan untuk khalayak tertentu

5. dalam menyampaikan pesan dilakukan dengan cara membayar

6. penyampaian pesan tersebut, mengharapkan dampak tertentu.

Berdasarkan jenisnya, iklan dapat dibagi menjadi 5 macam, yaitu :

1. Jenis Price Advertising, yaitu iklan yang menawarkan barang atau jasa dimana yang ditonjolkan
mengenai harga yang menarik.

2. Jenis Brand Advertising yakni pada jenis ini merupakan iklan yang berusaha memberikan

tentang Brand atau merek yang menonjol dari segi merek kepada para pendengar atau pemirsa.

3. Jenis Quality Advertising jenis ini disahkan memberikan kesan pada mutu kualitas atau jenis barang
yang diiklankan atau mutu barang sangat baik.

4. Jenis Product Advertising yakni jenis yang merupakan iklan yang menawarkan suatu barang dan jasa,
dimana ditonjolkan produknya dengan mengemukakan faedah atau manfaat suatu produk atau jasa
tertentu.

B. Contoh Iklan

1. Iklan media cetak


3. Iklan new media
2. Media elektronik
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

A.Sejarah Iklan Televisi

Periklanan adalah sebuah metode atau kegiatan yang sudah ada sejak dulukala bahkan sejak zaman
Yunani. Bukti sejarah dan peninggalan yang berhasilditemukan adalah gambaran tentang eksistensi dari
periklanan yang sudah munculsejak jaman dahulu meskipun masih dalam bentuk paling
sederhananya.Dewasa ini, iklan sudah berkembang dengan begitu pesat dan berubah darisekedar media
promosi menjadi sebuah –bisa dibilang- media propaganda yangdigunakan untuk berbagai kebutuhan
dan kepentingan.Tujuan akhir dari iklan pun turut berkembang dari sekedar memasarkansebuah produk
menjadi berbagai hal kompleks lain seperti penanaman kultur budayaatau bahkan penciptaan pop
culture dengan metode Word of mouth atau viralisasi.Secara umum, iklan sudah berkembangd dari
bentuk paling sederhananyamenjadi iklan yang kini Kita kenal. Dari hanya bermediakan tulisan dan
mediaseadanya kini pun sudah merambah bahkan tidak hanya dalam bentuk visual namunsudah ada
beberapa iklan yang kerap kali secara surealis membenamkan diri dansecara tanpa disadari ada di
kehidupan Kita.
DAFTAR PUSTAKA

https://text-id.123dok.com/document/7qv9e641y-sejarah-iklan-di-televisi.html

https://www.britannica.com/topic/advertising

https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_periklananhttp://p3i-pusat.com/definisi-iklan

https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/Komvisper02_02.pdf
Contoh iklan

1.iklan media cetak

2.Iklan media internet

Anda mungkin juga menyukai