Anda di halaman 1dari 5

ROLEPLAY PRAKTIKUM 6

(Kehadiran diri secara terapeutik, bagaimana dimensi respon dan Tindakan, pengaruh
adat istiadat dan budaya terhadap perilaku kesehatan)

DOSEN PENGAMPU: ALI SABELA HASIBUAN, S. KEP., NS., M. KEP.

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 3

CUT MUTIA (2214201080) RIZKY FAUZIAH RITONGA (2214201098)


ASWITA SARI MUNTE (2214201074) EPA WAHYUNI HARAHAP (2214201084)
DESI RIZKIYANI GULE (2214201112) CRESIA NATALIA MARPAUNG (2214201079)
DIAN PADLI ROMADOMU RAMBE (2214201106) NURLIA LUBIS (2214201094)
GITA AMELIA (221421086) DINDA SILVYANA RITONGA (2214201082)
PUTRI NAZIRA (2214201097) ROMA APRILIANI SIHOMBING (2214201100)
DIANA ZUNIA (2214201081)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

UNIVERSITAS IMELDA MEDAN

TAHUN 2023
NASKAH ROLEPLAY

KOMUNIKASI TERAPEUTIK KEPERAWATAN

(Kehadiran diri secara terapeutik, bagaimana dimensi respon dan Tindakan, pengaruh
adat istiadat dan budaya terhadap perilaku kesehatan)

PEMERAN

Penyusun Skenario: Cut Mutia dan Aswita Sari Munte

Kameramen/dokumentasi: Nurlia Lubis, Cresia dan Roma Apriliani

Pembaca Skenario: Diana Zunia

Perawat 1: Desi Rizkiyani Gule

Perawat 2: Gita Amelia

Pasien : Dian Padli Romadomu

Ibu Pasien: Rizky Fauziah

Istri Pasien: Epa Wahyuni

Petugas Pengantar Makanan: Putri Nazira dan Dinda Silvyana


KASUS

Tn. Dian berusia 30 tahun datang Bersama keluarganya ke RSU Imelda Medan pada tanggal 21
oktober 2023 pukul 07.15 Wib. Pasien mengeluh merasakan nyeri luka operasi dibagian kakinya
bekas kecelakaan sebelumnya, pasien juga merasa badannya terasa panas dan juga lemas. Yang
sebelumnya Tn. Dian pernah dioperasi di rumah sakit RSU Imelda Medan ini juga.

Fase Prainteraksi

- Perawat menyiapkan mental dan rasa percaya diri


- Perawat telah memahami tentang penyakit luka dan lingkupnya
- Perawat telah mendapatkan data-data pasien

Fase Perkenalan/Orientasi

Pagi hari pukul 07.30 Wib

Perawat 1: “perkenalkan pak saya perawat Desi, mulai pagi ini saya akan merawat bapak dari
pukul 07.00 sampai 14.00 siang, kalau boleh saya tahu nama bapak siapa? dan senangnya dipanggil
bapak apa?”

Pasien : “iya salam kenal juga sus, nama saya dian”

Perawat 1: “ baik pak dian, bagaimana keadaan bapak sekarang? apa yang bapak rasakan?”

Pasien : “sejak kecelakaan kemarin luka dibagian lutut saya masih agak sedikit nyeri sus, badan
saya panas dan juga lemas

Perawat 1: “hmm.” (menganggukkan kepala) “iya pak, itu memang efek dari luka yang bapak
alami, karena , pada luka bapak terjadi respon peradangan.

Pasien: “apa itu berbahaya sus?” (sedikit cemas)

Perawat 1: “tidak pak, peradangan ini merupakan gejala yang menguntungkan dan merupakan
pertahanan tubuh yang bekerja untuk menetralisir dan menghancurkan agen pencedera dalam
persiapan penyembuhan luka, jadi pak… tidak usah khawatir.” (menjelaskan)

Pasien : “mm… begitu” (sedikit lega)

Perawat 1: “iya pak, baiklah saya permisi dulu. Silahkan bapak beristirahat Kembali, saya akan
Kembali lagi sekitar jam 11.00 siang nanti ya pak untuk melakukan Tindakan perawatan luka, tidak
lama bu kira-kira 5 menit dan kita melakukannya disini saja, apa bapak bersedia?

Pasien : “ ya sus saya bersedia” (menganggukkan kepala)


Perawat 1: “oke pak dian, apabila bapak membutuhkan bantuan saya, silahkan bapak/keluarga
bapak panggil saya diruangan perawat atau bapak juga bisa memencet tombol disamping tempat
tidur bapak ya”

Pasien : “baik sus”

Fase Kerja

Pada pukul 10.00 Wib

(Petugas pengantar makanan pun mengantarkan makanan ke ruangan Tn. dian)

Pukul 11.00 Wib tiba

Perawat menuju ke kamar pasien dengan teman perawatnya

Perawat 1: “selamat siang pak”

Pasien : “siang sus”

Perawat 1: “baik pak, sesuai perjanjian kita tadi, sekarang saya melakukan tindakan perawata luka
kepada bapak, apa bapak bersedia?

Pasien : “iya sus”

Perawat 1: “baik, sebelumnya, kenalkan ini teman saya pak namanya perawat Gita, dia adalah
perawat spesialis perawatan luka, jadi dia yang akan membantu merawat luka bapak ya pak.”

Pasien : “iya sus”

Perawat 2: “baik pak, saya akan menyiapkan peralatannya ya pak.”

(Perawat Gita pun menyiapkan alat dan melakukan tindakan)

Perawat 2: “bagaimana perasaan bapak setelah saya bersihkan luka bapak tadi”

Pasien : “Rasanya lega sus dan senang karna luka saya sudah tampak bersih, terima kasih ya sus,
oh iya sus saya mau nanya sus”

Perawat 1: “ oh iya mau tanya apa pak?”

Pasien : “begini lo sus, tadi saya dapat makanan yang isian telur gitu sus”

Perawat 1: “trus pak”

Pasien : “saya gak dibolehin makan telur sama ibu saya”

Perawat 2: “kalo boleh tau kenapa ya pak?”


Ibu Pasien: “gak boleh sus, dari dulu dulu tuh anak-anak saya kalo sakit atau luka, gak saya bolehin
makan telur sus karna menurut kepercayaan kami, makan telur dapat membuat luka lama
sembuhnya sus.”

Perawat 2: “maaf sebelumnya ibu, malah makan telur dapat membuat penyembuhan luka itu cepat.”

Ibu pasien: “kenapa begitu sus?”

Perawat 2: “iya bu dengan mengonsumsi telur sangat penting, karna mengandung tinggi protein
yang bermanfaat untuk pembentukan dan memperbaiki luka bu.”

Pasien dan keluarga: “oh seperti itu ya sus”

Perawat 2: “iya bu”

Fase Terminasi

Perawat 1: “nah pak, karna saya sudah melakukna Tindakan perawatan luka di kaki bapak, jadi
dijaga kesehatannya ya pak. Dan jangan lupa habiskan makanan bapak ya pak, apalagi yang ada
telurnya, jangan lupa dihabiskan.”

Pasien : “eh iya sus, terima kasih sus”

Perawat 1: “iya pak dian, nanti kalo ada apa-apa, tinggal pencet tombol disamping ini ya pak atau
panggil saya pak, saya permisi dulu, selamat siang.”

Pasien : “iya sus, selamat siang”

Anda mungkin juga menyukai