Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

PENGANTAR MANAJEMEN
FUNGSI MANAJEMEN DAN ANALISIS SWOT

DI SUSUN OLEH
NAMA : YOHANIS KEVIN TAWAKALI
NIM : 146120123007

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SORONG
(UNIMUDA)
2023
KATA PENGANTAR

Manajemen adalah kunci bagi keberhasilan setiap organisasi, baik itu bisnis,

pemerintahan, atau organisasi nirlaba. Dalam menghadapi lingkungan yang terus

berubah, manajemen berperan sentral dalam merencanakan, mengorganisasikan,

mengarahkan, dan mengawasi sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan.

Pertama, saya akan membahas fungsi manajemen, yang terdiri dari

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Setiap fungsi ini

memiliki peran dan tanggung jawabnya sendiri dalam mencapai tujuan organisasi.

Selanjutnya, saya akan mendalami Analisis SWOT. Analisis ini adalah alat

yang berguna dalam mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan

(Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) yang dihadapi

oleh organisasi.

Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik

tentang bagaimana fungsi manajemen berperan dalam membentuk arah dan

keberhasilan organisasi. Selain itu, kami juga akan menggali bagaimana Analisis

SWOT dapat digunakan sebagai alat strategis untuk mengidentifikasi faktor-faktor

internal dan eksternal yang memengaruhi kinerja organisasi.

Semoga makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam

tentang fungsi mananejem dan analisis swot. Terima kasih atas kesempatan ini.

Hormat saya

i
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................3

C. Tujuan...........................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4

A. Fungsi Manajemen........................................................................................4

B. Analisis SWOT...........................................................................................20

BAB III PENUTUP..............................................................................................26

A. Kesimpulan..............................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................27

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia yang terus berubah dan kompetitif, manajemen dan

pengambilan keputusan yang cerdas menjadi kunci untuk kesuksesan berbagai

jenis organisasi. Fungsi manajemen dan Analisis SWOT (Strengths,

Weaknesses, Opportunities, Threats) merupakan dua konsep yang sangat

relevan dan penting dalam upaya mengelola organisasi dengan efektif dan

efisien. Latar belakang konsep-konsep ini menggambarkan evolusi dan

kebutuhan mereka dalam menghadapi tantangan yang kompleks dalam

lingkungan bisnis dan organisasi modern.

Sejarah fungsi manajemen bermula dari pemikiran awal tentang bagaimana

mengelola sumber daya dalam organisasi. Pemikiran ini kemudian berkembang

menjadi kerangka kerja konseptual yang menggambarkan empat fungsi utama

manajemen: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.

Salah satu tokoh penting dalam pengembangan teori ini adalah Henri Fayol,

yang mengidentifikasi fungsi-fungsi ini pada awal abad ke-20.

Fungsi manajemen menjadi semakin penting seiring dengan pertumbuhan

organisasi, kompleksitas bisnis, dan globalisasi. Manajer perlu merencanakan

tujuan dan strategi, mengorganisasikan struktur organisasi, memotivasi dan

memandu karyawan, serta memantau kinerja agar mencapai hasil yang

1
diinginkan. Fungsi-fungsi ini berperan dalam menciptakan efektivitas dan

efisiensi di berbagai tingkat organisasi.

Analisis SWOT adalah alat yang dikembangkan untuk membantu organisasi

mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor-faktor internal dan eksternal yang

memengaruhi kinerja mereka. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh

Albert S. Humphrey pada tahun 1960-an sebagai alat analisis perencanaan

bisnis di Stanford Research Institute.

Analisis SWOT terdiri dari empat elemen utama: Kekuatan (Strengths),

Kelemahan (Weaknesses), Peluang (Opportunities), dan Ancaman (Threats).

Kekuatan dan kelemahan mencerminkan faktor-faktor internal organisasi,

sedangkan peluang dan ancaman berkaitan dengan faktor-faktor eksternal

seperti persaingan pasar, perubahan regulasi, atau tren industri.

Penggunaan Analisis SWOT membantu organisasi untuk memahami

posisinya di pasar, mengidentifikasi keunggulan kompetitif, mengatasi

hambatan, dan merancang strategi yang tepat untuk mencapai tujuan mereka.

Alat ini telah menjadi bagian integral dalam perencanaan strategis dan

pengambilan keputusan di berbagai sektor, termasuk bisnis, pemerintahan, dan

sektor nirlaba.

Dalam makalah ini, kami akan membahas lebih lanjut fungsi manajemen

dan Analisis SWOT, menggali konsep-konsep ini secara mendalam, dan

menunjukkan bagaimana keduanya saling melengkapi dalam membantu

organisasi mencapai kinerja terbaik dan meraih keunggulan kompetitif.

2
B. Rumusan Masalah

1. Pengertian manajemen secara umum dan menurut para ahli

2. Pengertian Fungsi-fungsi manajemen.

3. Pengertian Fungsi perencanaan dan kegiatanya.

4. Pengertian Fungsi pengorganisasian dan kegiatanya.

5. Pengertian Fungsi pengarahan.

6. Pengertian Fungsi evaluasi.

7. Apa itu analisis swot.

8. Apa itu komponen analisis swot.

9. Bagaimana tujuan dan manfaat analisis swot.

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian manajemen secara umum dan menurut ahli.

2. Mengetahui fungsi-fungsi manajemen.

3. Mengetahui fungsi perencanaan.

4. Mengetahui fungsi pengorganisasian.

5. Mengetahui fungsi pengarahan.

6. Mengetahui fungsi evaluasi.

7. Untuk mengetahui apa itu analisis swot.

8. Untuk mengetahui apa itu komponen analisis swot.

9. Untuk mengetahui bagaimana tujuan dan manfaat analisis swot.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Fungsi Manajemen

1. Pengertian manajemen

Kata manajemen berasal dari Bahasa prancis kuno management. Yang

memiliki arti seni melaksanakan atau mengatur. Manajemen belum memiliki

definisi yang mapan dan di terima secara universal. Manajemenadalah suatu

proses sosial yang berkenaan dengan keseluruhan usahamanusia dengan

bantuan manusia lainnya serta sumber-sumber lainnyadengan metode yang

efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang telahdirumuskan

sebelumnya

Manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses yang

terdiridarirangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian,

pengarahandan evaluasi yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai

tujuan yangtelah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan

sumberdaya lainnya.

2. Pengertian fungsi manajemen

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selaluada dan

melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikanacuan oleh manajer

4
dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapaitujuan. Manajemen

berlangsung dalam suatu proses berkesinambungansecara sistemik, yang

meliputi fungsi-fungsi manajemen, yaitu; perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan evaluasi.

3. Pengertian manajemen secara umum dan menurut ahli

Kata manajemen Bahasa Italia managgiare yang berati “mengendalikan”

terutama “mengendalikan kuda” yang berasal dari Bahasa latin manus yang

berati “tangan”. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manege

yang berati “kepilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa inggris yang berati

seni mengendalikan kuda), dimana istilah inggris ini juga berasal dari

bahasa Italia. BahasaPerancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris

management, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.

Mary Parker Follet mendefinisikan “manajemen sebagai seni

menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain”. Definisi ini berarti bahwa

seorang manajer harus mengatur dan mengarahkan lain untuk

mencapaitujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan “manajem

ensebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengoordinasian,

dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secaraefektif

dan efisien.

Efektif berate bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan,

sedangkan efisien berate bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,

5
terorganisir dan sesuai dengan jadwal George R. Terry dan Leslie W. Rue

dalam bukunya Principle of Management yang dialih bahasakan oleh G. A.

Ticoalu mengemukakan bahwa “manajemen adalah suatu proses atau

kerangka kerja yangmelibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok

orang ke arah tujuan organisasional”. Manajemen adalah suatu kegiatan,

pelaksanaanya adalah “ managing” pelaksanaan, sedangkan pelaksananya

disebut manajer atau pengelola.

4. Fungsi Manajemen

Fungsi – fungsi manajemen adalah elemen – elemen dasar yang selalu

ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan

oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Namun

terdapat perbedaan pandangan mengenai fungsi – fungsi manajemen oleh

beberapa alhli Menurut George R.Terry (Hasibuan, Fungsi Fungsi

Manajemen, 2009 : 38) fungsi-fungsi menejemen meliputi Perencanaan

(Planning), Pengorganisasian (Organizing), Pengarahan (Actuatting),

Pengendalian (Cotrolling). Menurut Henry Fayol (Safroni, 2012 : 47 ),

fungsi-sungsi manajemenmeliputi perencanan (planning), Pengorganisasian

(Organizing), Pengarahan (Commanding), Pengoordinasian (Coordinating)

,Pengendalian (Controlling). Sedangakan menurut Ricki W. Griffin (Safroni

L., 20212 : 47), fungsi-fungsi manajemen meliputi perencanaan dan

pengambilan keputusan (planning and decisionmaking), pengorganisasian

(organizing), pengarahan (leading) serta pengendalian (controling).

6
Dari perbandingan beberapa fungsi-fungsi manajemen di atas,dapat

dipahami bahwa semua manajemen di awali dengan perencanaan (planning)

karena perencanaan yang akan menentukan tindakan apayang harus

dilakukan selanjutnya. Setelah perencanaan adalah pengorganisasaian

(organizing). Hampir semua ahli menempatkan pengorganisasian diposisi

kedua setelah perencanaan.Pengorganisasian merupakan pembagian kerja

dan sangat berkaitan erat dengan fungsi perencanaan karena

pengorganisasian pun harus direncanakan.

Selanjutnya, setelah menerapkan fungsi perencanaan dan

pengorganisasian adalah menerapkan fungsi pengarahan yang diartikan

dalam kata yang berbeda-beda seperti actuating, leading, commanding,

tetapi mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk mengarahkan semua

karyawan agar mau bekerjasama dan bekerja efektif untuk mencapai tujuan

organisasi. Tetapi juga ada penambahan fungsi pengoordinasian

(coordinating) setelah fungsi setelah fungsi pengarahan.

Fungsi pengoordinasian untuk mengatur karyawan agar dapat saling

bekerjasama sehingga terhindar dari kekacauan, percekcokan dan

kekosongan kerja. Selanjutnya fungsi terakhir dalam prosesmanajemen

adlah pengendalian (controlling). Pada fungsi manajemen ini, peneliti lebih

cenderung memakai fungsi manajemen menurut Henry Fayol.

Adapun penjelasan mengenai fungsi-fungsi manajemen menurut Henry

Fayol adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan (planning)

7
Perencanaam (planning adalah fungsi dasar (fundamental)

manajemen, karena pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian, dan

pengendalian pun harus terlebih dahulu direncanakan. Perencanaan ini

dinamis artinya dapat dirubahsewaktu-waktu sesuai dengan kondisi pada

saat itu. Perencanaan ini ditujukan pada masa depan yang penuh dengan

ketidak pastian, karena adanya perubahan kondisi dan situasi, sedangkan

hal dari perencanaan akan diketahui pada masa depan.

Menurut Louis A. Allen (Hasibuan, Fungsi Fungsi Manajemen, 2009 :

92) perencanaan adalah menentukan serangkaian tindakan untuk

mencapai hasil yang diinginkan. Sedangkan menurut ahli manajemen,

Harold Koontz dan Cyril O’Donnel (Sukarna, 2001) perencanaan adalah

fungsi dari padamanajer di dalam pemilihan alternatif-alternatif, tujuan-

tujuan kebijaksanaan, prosedur-prosedur dan program.

Pada dasarnya merencanakan adalah kegiatan yang hendak dilakukan

dimasa depan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengatur berbagai

sumber daya agar hasil yang dicapai sesuai yang diharapan. Ada tiga

kegiatan dalam setiap perencanaan,diantaranya :

1) Perumusan tujuan yang ingin dicapai.

2) Pemilihan program untuk mencapai tujuan.

3) Indentifikasi dan pengerahan sumber yang jumlahnya terbatas.

Untuk mengembangkan suatu rencana, seseorang harus mengacu pada

masa depan (forecast) atau menentukan pengaruh pengeluaran biaya dan

keuntungan, menetapkan perangkat tujuanatau hasil akhir;

8
mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan akhir; menyusun

program yakni menetapkan prioritas dan urutan strategi; anggaran baiaya

atau lokasi sumber-sumber; menetapkan prosedur kerja dengan metode

yang baru; dan mengembangkan kebijakan-kebijakan berupa aturan dan

ketentuan.

Menurut Robert Anthony, perencanaan dibedakanmenjadi tiga macam

jenisnya yaitu :

1) Perencanaan strategis

Merupakan suatu proses perencanaan dimana keputusantentang

tujuan organisasi akan dicapai melalui pengeloaansumber-sumber

daya dan dana yang dimiliki, didasarkan padakebijaksanaan yang

telah ditetapkan sebelumnya.

2) Perencanaan untuk mengendalikan manajemen

Merupakan suatu proses perencanaan dimana manajer bertanggung

jawab bahwa penggunaan sumber-sumber sayadan dana digunakan

seefektif mungkin dan seefisien mungkinuntuk mencapai tujuab

organisasi.

3) Perencanaan operasional

Merupakan sutau proses diamana usaha melaksanakan kegiatan

tertentu dijamin seefektif dan seefisien mungkin.

Dari beberapa definisi mengenai perencanaan, maka peneliti

menyimpulkan bahwa perencanaan meruoakan proses pemikiran

9
dalam memilih dan menentukan program apa yangakan dilaksanakan

di masa yang akan datang untuk mencapaihasil yang diinginkan.

b. Pengorganisasian (organizing)

Fungsi pengorganisasian yang dalam bahasa Inggrisnya organizing

berasal dari kata organize yang berarti menciptakan struktur dengan

bagian-bagian yang diintegrasikan sedemikian rupa, sehingga

hubungannya satu sama lain terikat oleh hubungan terhadap

keseluruhannya. Pengorganisasian tentu berbeda denganorganisasi.

Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen dansuatu proses yang

dinamis, sedangkan organisasi merupakan alatatau wadah yang statis.

Pengorganisasian dapat diartikan penentuan pekerjaan- pekerjaan

yang harus dilakukan, pengelompokan tugas-tugas dan pembagian

pekerjaan kepada setiap karyawan, penetapan departemen-departemen

(subsistem) dan penentuan hubungan-hubungan. Untuk memahami

pengorganisasian secara mendalam,maka perlu mengetahui arti

pengorganisasian menurut beberapaahli. Berdasarkan pengertian

pengorganisasian, maka dapat dikatakan bahwa terdapat ciri-ciri yang

dimiliki oleh organisasi yang melakukan fungsi pengorganisasian

(Hasibuan, Fungsi Fungsi Manajemen, 2009 : 122), yaitu :

1) Manusia, artinya organisasi baru ada jika ada unsur manusiayang

bekerja sama, ada pemimpin dan ada yang dipimpin.

2) Tempat kedudukan, artinya organisasi baru ada jika ada tempat

kedudukannya.

10
3) Tujuan, artinya organisasi baru ada apabila ada tujuan yang hendak

dicapai.

4) Pekerjaan, artinya organisasi itubaru ada jika pekerjaan yangakan

dikerjakan serta ada pembagian pekerjaan.

5) Struktur, artinya organisasi itu baru ada jika ada hubungannyadan

kerjasama antara manusia yang satu dengan yang lainnya.

6) Teknologi, artinya organisasi itu baru ada jika terdapat unsurteknis.

7) Lingkungan, artinya organisasi itu baru ada jika ada lingkunganyang

saling mempengaruhi misalnya ada sistem kerjasamasosial.

Menurut George R. Terry (Hasibuan, Fungsi FungsiManajemen,

2009 : 119) pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-

hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka

dapat bekerjasama secara efisiendan dengan demikian memperoleh

kepuasan pribadi dalam halmelaksanakan tugas-tugas tertentu dalam

kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan sasaran tertentu.

Henry Fayol (Hasibuan, Fungsi Fungsi Manajemen, 2009 :13)

mengemukakan teori pengorganisasian mengenai organisasilini yaitu

terdapat pemusatan wewenang pada tingkat pimpinanorganisasi sehingga

berbagai fungsi berpusat dalam tangan pimpinan tertentu karena dengan

tegas memisahkan bidangkegiatan oimpinan (manajerial sebagai pusat

wewenang) dan bidang teknis (nonmanajerial). Akibatnya muncul

persyaratan tertentu (generalis serba, bisaberpengetahuan luas) bagi

11
jabatan pimpinan yang berbeda dari pekerja teknis/spesialis yang

berpengetahuan kejujuran.

Selain itu, definisi pengorganisasian dikemukakan oleh Koontz

O’Donnell (Hasibuan, Fungsi Fungsi Manajemen, 2009 :119), menurut

mreka fungsi pengorganisasian manajer meliputi penentuan golongan

kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuktujuan-tujuan perusahaan,

pengelompkan kegiatan-kegiatantersebut kedalam suatu bagian yang

dipimpin oleh seorangmanajer, serta melimpahkan wewenang untuk

melakasanakannya.

Menurut Gordon (Siswanto, 2007 : 90) ada tiga bentukstruktur

organisasi yang cukup popular dan selama ini dipergunakan dalam

organisasi publik, yaitu :

1) Lini

Bentuk ini merupakan struktur yang palin sederhana. Liniditandai

dengan garis hubungan yang bersifat vertikal antarasetiap tingkatan

organisasi. Semua anggota organisasi menerima perintah melalui

prinsip scalar. Struktur kewenangan dalam bentuk ini sangat jelas

dandikembangankan dalam organisasi yang memiliki ruanglingkup

kecil. Sistem pembagian printah dari pucuk pimpinankepada kebawah

menyangkut seluruh kegiatan operasional dankegiatan penunjang,

sehingga semua strktur dibawah manajerterlihat dalam kegiatan

operasionaol.

2) Lini dan staf

12
Bentuk lini dan staf menghasilkan konstruksi struktur yangagak

berbeda dengan yang pertama karena adanya tambahanstaf. Staf hanya

merupakan fasilitator, dan membantu tugas pimpinan seperti

memberikan masukan, nasihat, membantu pengawasan. Akan tetapi,

staf tidak memiliki otoritas danhubungan langsung kepada bawahan.

Staf diangkat berdasarkan keahlian yang dimiliki.

3) Matrix

Bentuk matrix adalah bentuk organisasi proyek. Bentuk

inimerupakan kombinasi sumber daya manusia dan non manusia yang

diolah berssama-sama dan bersifat sementara, dan dibuatuntuk tujuan

khusus. Apabila sudah selesai sumber dayamanusia yang

dikonsentrasikan di sana akan dikembalikan pada unit masing-masing.

Berdasarkan penjelasan mengenai definisi pengorganisasian menurut

beberapa ahli, peneliti setuju dengan pendapat para ahli bahwa

pengorganisasian pun perlu adanya perencanaan yang dilakukan oleh

manajer sebelum menetapkankegiatan apa yang harus dilakukan,

pembagian setiap karyawan,serta penggolongan kegiatan-kegiatan agar

proses manajemen berjalan efisien, selaras dan tepat sasaran. Dengan

demikian, peneliti menarik kesimpulan dari definisi pengorganisasian

adalah suatu proses pengelompokan dan pembagian pekerjaan oleh

karyawan, penentuan kegiatan apa yang akan dilakukan gunamencapai

tujuan secara efektif dan efesien. Prinsip-prinsip pengorganisasian

13
menurut Henry Fayol adalah pembagian tugas pekerjaan, kesatuan

pengarahan, sentralisasi, ,mata rantai tingkat jenjang organisasi.

c. Pengarahan (actuating)

Fungsi pengarahan (actuating) merupakan fungsiterpenting dan paling

dominan dalam proses manajemen. Fungsiini baru dapat diterapkan

setelah rencana, organisasi, dan karyawan ada. Jika fungsi ini di terapkan

maka prpses manajemen dalam merealisasi tujuan dimulai. Namun,

penerapan fungsi inisangat sulit, rumit dan kompleks karena keinginan

karyawan tidakdapat dipenuhi sepenuhnya. Hal ini disebabkan karena

karyawanadalah makhluk hidup yang punya pikiran, perasaan, harga

diri,cita-cita, dan lain-lain. Prinsip-prinsip pengarahan (Salsabila,2001)

ditujukan pada keterpaduan antara tujuan perorangan dantujuan

organisasinya, keterpaduan antara tujuan kelompok dantujuan

organisasinya, kerjasama antara pimpinan, partisipasidalam pembuatan

keputusan, terjalinnya komunikasi yang efektifdan pengawasan yang

efektif dan efisien.

Definisi fungsi pengarahan secara sederhana adalah untuk membuat

atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yangdiinginkan, dan

harus mereka lakukan. Menurut Hanry Fayol mengemukakan bahwa

pengarahan dilakukan untuk memberikan arahan kepada Sumber Daya

Manusia sebagai pegawai di dalam suatu organisasi atau perusahaan agar

pegawai tersebut mampu menyelesaikan tugas dengan baik.

14
Menurut George R. Terry, pengarahan adalah membuatsemua anggota

kelompok agar mau bekerjasdan bekerjasama dan bekerja secara ikhlas

serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuaidengan perencanaan dan

usaha-usaha pengorganisasian.

Peneliti menyimpulkan bahwa fungsi pengarahan adalahkegiatan yang

dilakukan oleh pimpinan di dalam suatu organisasiuntuk membimbing,

menggerakan, mengatur segala kegiatan yangtelah diberi tugas dalam

melaksanakan suatu kegiatan usaha.

d. Pengoordinasian (coordinating)

Setelah dilakukan pendelegasian wewenang dan pembagian pekerja

kepada para karyawan oleh manajer, langkah selanjutnyaadalah

pengoordinasian. Setiap bawahan mengerjakan hanya sebagian dari

pekerjaan perusahaan, karena itu masing-masing pekerja bawahan harus

disatukan, diintegrasikan, dan diarahkan untuk mencapai tujuan. Tanpa

koordinasi tugas dan pekerja darisetiap individu karyawan maka tujuan

perusahaan tidak akantercapai.

Koordinasi itu sangat penting di dalam suatu organisasi.Beberapa

alasan mengapa organisasi sangat penting, yaitu :

1) Untuk mencegah terjadinya kekacauan, percekcokan, dankekembaran

atau kekosongan pekerjaan.

2) Agar orang-orang dan pekerjaannya diselaraskan sertadiarahkan untuk

pencapaian tujuan perusahaan/organisasi.

3) Agar sarana dan prasarana dimanfaatkan untuk mencapaitujuan.

15
4) Supaya semua unsur manajemen (6M) dan pekerjaan masing-masing

individu karyawan harus membantu tercapainya tujuan organisasi.

Supaya semua tegas, kegiatan, dan pekerjaan terintegrasi

kepadasasaran yang diinginkan. Menurut Henry Fayol ada beberapa tipe-

tipe koordinasi, antara lain :

1) Koordinasi vertical

Koordinasi vertikal adalah kegiatan-kegiatan penyatuan,

pengarahan yang dilakukan oleh atasan terhadap kegiatan unit-unit,

kesatuan-kesatuan kerja yang ada dibawah dantanggungjawabnya.

2) Koordinasi horizontal

Koordinasi horizontal adalah mengoordinasikan tindakan-tindakan

atau kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yangdilakukan terhadap

kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahanyang dilakukan terhadap

kegiatan-kegiatan dalam tingkatorganisasi (aparat) yang setingkat.

Koordinasi horizontal dibagiatas interdisciplinary dan interralated.

Interdisciplinary adalah suatu koordinasi dalam rangka mengarahkan,

menyatukan tindakan-tindakan, meuwujudkan, dan menciptakan

disiplin antar unit yang satu dengan antar unit yang lain secara intrn

maupun ekstrn pada unit-unit yang sama tugasnya. Interralated adalah

koordinasi antar badan (instansi) atau unit-unit yang fungsinya

16
berbeda, tetapi instansi yang satu dengan yang lainsaling

bergantungan atau mempunyai kaitan baik secara intrnmaupun ekstern

yang levelnya setara.

Pengoordinasian ini merupkan tugas penting yang harusdilakukan

oleh seorang manajer dan tugas ini sangat sulit.Untuk lebih jelasnya

mengenai pengertian pengoordinasian, perlu pamahaman lebih

mendalam mengenai fungsi pengoordinasian. Peneliti mengutip

beberapa definisi fungsi pengoordinasian oleh beberapa ahli.

Menurut E.F.L Brech,pengoordinasian adalah mengibangidan

menggerakan tim dengan memberikan lokasi kegiatan pekerjaan yang

cocok kepada masing-masing dan menjaga agarkegiatan itu

dilaksanakan dengan keselarasan yang smestinyadiantara para anggota

itu sendiri. Henry Fayol mengatakan bahwa mengoordinasi berarti

mengikat bersama menyatukan dan menyelaraskan semua kegiatan

yang ada dalam mecapai tujuan organisasi. Koordinasi yang baik

dapat dilakukan jikamasing-masing individu menyadari dan

memahami akan tugas-tugas mereka. Mereka harus mengetahui bahwa

sebenarnya tugas mereka sangat membantu pada usaha-usaha

untukmencapai organisai. Definisi selain itu, menurut T.

HaniHandoko, pengoordinasian adalah pengintegrasian tujuan-tujuan

dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen

atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai

tujuan organisasi secara efisien.

17
Cara-cara mengadakan koordinasi yang baik dapatdilakukan yaitu

dengan cara :

1) Memberikan keterangan langsung dan secara

bersahabat.Keterangan mengenai pekerjaan saja tidak cukup,

karena tindakan-tindakan yang tepat harus diambil untuk

menciptakan dan menghasilkan koordinasi yang baik.

2) Mengusahakan agar pengetahuan dan penerimaan tujuan yang

akan dicapai oleh anggota, tidak menurut masing-masing

individu anggota dengan tujuannya sendiri-sendiri.Tujuan itu

tujuan bersama.

3) Mendorong anggota untuk bertuka pikiran, mengemukan ide

dan saran-saran dan sebagainya.

4) Mendorong para anggota untuk berpartisipasi dalam tingkat

perumusan penciptaan sasaran.

5) Emembina human relation yang baik antara sesama pegawai.

6) Manajer sering melakukan komunikasi informal dengan para

bawahan.

Ringkasannya suatu koordinasi yang baik jika memperoleh

partisipasi dari bawahan, dan pihak-pihak yang terkait yangakan

melakukan pekerjaan diikutsertakan dalam proses pengambilan

keputusan supaya mereka antusias dalammelaksanakannya.

Dari beberapa definisi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

pengoordinasian adalah usaha untuk mengatur parakaryawan agar

18
bekerja secara teratur, sinkron dan selaras agar pekerja tersebut

dapat dilakukan secara efektif dan tujuan dariorganisasi tersebut

dapat tercapai.

e. Pengendalian (controlling)

Fungsi pengendalian (controlling) adalah fungsi terakhirdari proses

manajemen. Fungsi ini sangat penting dan sangat menentukan

pelaksanaan proses manajemen, karena itu harus dilakukan dengan

sebaik-baiknya. Pengendalian ini berkaitan eratdengan fungsi

perencanaan dan kedua fungsi ini merupakan halyang saling mengsisi,

karena :

1) Pengendalian harus terlebih dahulu direncanakan.

2) Pengendalain baru dapat dilakukan jika ada rencana.

3) Pelaksanaan rencana akan baik, jika pengendaliandilakukan dengan

baik.

4) Tujuan baru dapat diketahuan tercapai dengan baik atautidak setelah

pengendalian atau penilaian dlakukan.

Pemahaman mengenai fungsi pengendalian dikemukakanoleh

beberapa ahli. Seperti menurut George R. Terry dalam buku Principles of

Management mengemukakan pengendalian dapatdirumuskan sebagai

proses penentuan apa yang harus dicapai yaitustandar, apa yang sedang

dilaksanakan yaitu pelaksanaan,menilaipelaksanaan sesuai dengan

rencana yaitu selaras denganstandar.

19
Menurut Harold Koontz, pengendalian artinya pengukurandan

perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-rencana

yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan dapat

terselenggarakan. Sedangkan Earl P. Strong, mengatakan bahwa

pengendalian adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu

perusahaan, agar pelaksanaan sesuaidengan ketepatan-ketepatan dan

rencana.

Peneliti menyimpulakan bahwa pengendalian adalah salahsatu fungsi

manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan

koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahandapat diarahkan kejalan

yang benar dengan maksud dengan tjuanyang telah digariskan semula

agar rencana dapat terselenggarakandengan baik.

B. Analisis SWOT

1. Pengertian Analisis Swot

Analisis SWOT merupakan singkatan dari strength (kekuatan), weakness

(kelemahan),opportunity (kesempatan), dan threat (ancaman). Analisis ini

pertama kali diperkenalkan oleh Albert Humphrey yang memimpin proyek

riset di Stanford University. Melaluianalisis SWOT, dapat melakukan

identifikasi faktor internal (strength dan weakness) dan faktor eksternal

(opportunity dan threat) dari organisasi secara sistematis untuk merumuskan

strategi organisasi.

Analisis SWOT adalah analisis yang berdasarkan pada anggapan bahwa

suatu strategiyang efektif berasal dari sumber daya internal (strength dan

20
weakness) dan eksternal(opportunity dan threat). Keuntungan dari analisis

SWOT adalah menghubungkan faktorinternal dan eksternal untuk

merangsang strategi baru, oleh karena itu perencanaan yang berdasarkan

pada sumber daya dan kompetensi dapat memperkaya analisis

SWOTdengan mengembangkan perspektif internal (Dyson, 2002).

Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi

bisnis atau proyekdan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang

mendukung dan yang tidakmendukung dalam mencapai tujuan tersebut pada

kondisi yang ada saat ini.

Hasil identifikasi tersebut dibandingkan untuk memaksimalkan strength

dan opportunity(strategi SO) serta meminimalkan weakness dan threat

(strategi WT) guna mencapaistrategi yang optimal. Dalam penelitian ini,

analisis SWOT digunakan terhadap data yangdiperoleh dari hasil

pengumpulan data, sehingga akan diperoleh strategi yangmemaksimalkan

kekuatan dan peluang dan meminimalkan kelemahan dan ancaman.

2. Komponen Analisis SWOT

a. Strenght (S)

Yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan

kekuatan dari suatuorganisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang perlu

di lakukan di dalam analisis iniadalah setiap perusahaan atau organisasi

perlu menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahandi bandingkan dengan

para pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan tersebutunggul di

dalam teknologinya, maka keunggulan itu dapat di manfaatkan untuk

21
mengisisegmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan juga

kualitas yang lebih maju.

b. Weaknesses (W)

Yaitu analisi kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan

kelemahan dari suatuorganisasi atau perusahaan pada saat ini. Merupakan

cara menganalisis kelemahan didalam sebuah perusahaan ataupun

organisasi yang menjadi kendala yang serius dalamkemajuan suatu

perusahaan atau organisasi.

c. Opportunity (O)

Yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang

diluar suatuorganisasi atau perusahaan dan memberikan peluang

berkembang bagi organisasi dimasadepan. Cara ini adalah untuk mencari

peluang ataupun terobosan yang memungkinkansuatu perusahaan

ataupun organisasi bisa berkembang di masa yang akan depan ataumasa

yang akan datang.

d. Threats (T)

Yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman

yang harus dihadapioleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk

menghadapi berbagai macam faktorlingkungan yang tidak

menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi

yangmenyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di atasi, ancaman

22
tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan

baik di masa sekarang maupun masayang akan datang.

Penting untuk mencatat bahwa analisis SWOT adalah alat yang fleksibel

dan dapat disesuaikan dengan berbagai situasi dan konteks. Dalam

praktiknya, hasil analisis SWOT sering digunakan sebagai dasar untuk

merumuskan strategi organisasi atau proyek. Dengan memahami kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman, organisasi dapat mengembangkan

rencana tindakan yang lebih baik untuk mencapai tujuan mereka dan

menghadapi tantangan eksternal.

3. Manfaat Analisis SWOT

Metode analisis SWOT bisa dianggap sebagai metode analisis yangg

paling dasar, yang bermanfaat untuk melihat suatu topik ataupun suatu

permasalahan dari 4 empat sisi yang berbeda. Hasil dari analisa biasanya

berupa arahan ataupun rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan

untuk menambah keuntungan dari segi peluang yang ada,sambil mengurangi

kekurangan dan juga menghindari ancaman. Jika digunakan dengan benar,

analisis ini akan membantu untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau

tidakterlihat selama ini. Dari pembahasan diatas tadi, analisis SWOT

merupakan instrumenyang bermanfaat dalam melakukan analisis strategi.

Analisis ini berperan sebagai alatuntuk meminimalisasi kelemahan yang

terdapat dalam suatu perusahaan atau organisasiserta menekan dampak

ancaman yang timbul dan harus dihadapi.

23
4. Contoh Analisis SWOT

Berikut ini adalah contoh sederhana dalam melakukan analisis SWOT

untukmengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman suatu

perusahaan.

a. Strength (Kekuatan)

1) Kami dapat merespon dengan cepat setiap permintaan pelanggan

tanpa harus melalui birokrasi yang panjang

2) Kami memiliki biaya overhead yang rendah, sehingga dapat

memberikan tawaran hargayang paling baik bagi pelanggan.

3) Kami sangat memperhatikan setiap permintaan dan kebutuhan

pelanggan.

4) Kami sangat fleksibel dalam menangani setiap kasus dan permintaan

pelanggan.

5) Kami memiliki reputasi yang baik pada market yang ditekuni

b. Weakness (Kelemahan)

1) Staf kami masih memiliki kemampuan yang rendah dibidang-bidang

tertentu

2) Perusahaan kami memiliki keterbatasan dalam permodalan.

3) Cash flow kadang-kadang tidak lancar.- Lokasi kantor letaknya di

tempat yang kurang strategis.

c. Opportunities (Peluang)

1) Sektor yang kami tekuni sedang mengalami kenaikan

2) Pemerintah sangat mendukung perusahaan lokal seperti kami.

24
3) Belum ada persaingan yang ketat dalam sektor yang kami tekuni.

4) Hanya dengan modal yang rendah kami dapat memulai bisnis dengan

baik.

d. Threats (Ancaman)

1) Perkembangan teknologi yang cepat di bidang ini berada di luar

kemampuan kamisehingga dapat menyebabkan kami terlambat dalam

mengadopsinya.

2) Perubahan strategi pesaing dapat mengancam posisi kami di bidang

ini.

3) Kurangnya minat perbankan dalam membiayai pendanaan untuk

industri yang kamitekuni saat ini.

Sebagaimana sebuah metode pada umumnya, analisa SWOT ini hanya

dapat membantumenganalisa situasi yang sedang dihadapi oleh perusahaan

atau sebuah organisasi. Danmetode ini bukan sebuah jawaban pasti yang

mampu memberikan solusi pada tiapmasalah yang sedang dihadapi, namun

minimal akan memecah persoalan yang adadengan mengurainya menjadi

bagian-bagian kecil yang akan lebih tampak sederhana.

25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Fungsi manajemen merupakan landasan utama dalam pengelolaan

organisasi secara efektif dan efisien. Perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, dan pengawasan adalah elemen-elemen utama yang membantu

manajer merancang dan menjalankan operasi organisasi. Dalam dunia yang

terus berubah dan kompleks. Manajemen yang efektif memainkan peran kunci

dalam menghadapi tantangan dan mengoptimalkan peluang di lingkungan

bisnis yang dinamis. Analisis SWOT adalah alat yang kuat dalam membantu

organisasi mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang memengaruhi kinerja

mereka. Dengan mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman,

organisasi Analisis SWOT membantu organisasi merumuskan rencana tindakan

yang lebih baik, merespons perubahan lingkungan dengan lebih efektif, dan

mengambil keputusan strategis yang lebih baik. Dengan demikian, alat ini

26
menjadi elemen penting dalam perencanaan strategis dan pengelolaan

organisasi secara keseluruhan.

DAFTAR PUSTAKA

http://repo.iain-tulungagung.ac.id/3463/2/BAB-II-TONI.pdf

https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-analisis-swot/12849/3

http://www.pengertianku.net/2015/03/pengertian-analisis-swot-dan

manfaatnya.html

https://www.jurnal.id/id/blog/2017/manfaat-faktor-yang-memengaruhi-dan-

contoh-analisis-swot

27

Anda mungkin juga menyukai