Anda di halaman 1dari 2

BAB II PENDAHULUAN

2.1 Pengertian AIDS


AIDS adalah kependekan dari ‘Acquired Immune Deficiency Syndrome’. Acquired berarti
didapat, bukan keturunan. Immune terkait dengan sistem kekebalan tubuh kita. Deficiency berarti
kekurangan. Syndrome atau sindrom berarti penyakit dengan kumpulan gejala, bukan gejala
tertentu. Jadi AIDS berarti kumpulan gejala akibat kekurangan atau kelemahan sistem kekebalan
tubuh yang dibentuk setelah kita lahir.
AIDS disebabkan oleh virus yang disebut HIV atau Human Immunodeficiency Virus. Bila kita
terinfeksi HIV, tubuh kita akan mencoba menyerang infeksi. Sistem kekebalan kita akan membuat
‘antibodi’, molekul khusus yang menyerang HIV itu.
Tes darah untuk HIV mencari antibodi tersebut. Jika ditemukan antibodi tersebut di darah kita,
berarti kita terinfeksi HIV. Orang yang mempunyai antibodi terhadap HIV disebut ‘HIV-positif’
atau terinfeksi HIV.
Menjadi terinfeksi HIV bukan berarti kita AIDS. Banyak orang terinfeksi HIV tidak menjadi sakit
selama bertahun-tahun. Semakin lama kita terinfeksi HIV, semakin rusak sistem kekebalan tubuh
kita. Virus, parasit, jamur dan bakteri yang biasanya tidak menimbulkan masalah bagi kita dapat
menyebabkan penyakit jika sistem kekebalan tubuh rusak. Penyakit ini disebut ‘infeksi
oportunistik (IO)’.

Spiritia. (2022). Apa AIDS itu?. Diakses pada 09 Oktober 2022, dari
https://spiritia.or.id/artikel/detail/3
2.2 Sejarah AIDS
Virus HIV pertama kali ditemukan di Kinshasa, Republik Demokratik Kongo tahun 1920. Ketika
simian immunodeficiency viruses (SIV) dari simpanse dan gorilla ke manusia. Setelah itu
kematian mendadak dengan gejala khas menghilang dan dianggap tidak mengancam. Kemudian
awal tahun 80-an terjadi keresahan tepatnya pada tahun 1981 dengan ditemukannya infeksi paru
yang jarang menyerang seseorang disebut dengan pneumocystis carinii pneumonia (PCP) yang
menyerang lima orang pemuda homoseksual dan sebelumnya mereka tidak memiliki riwayat
penyakit atau kesehatan di Los Angeles. Bersamaan di New York dan California turut melaporkan
adanya penyakit kanker ganas yaitu sarcoma kaposi, dimana penyakit tersebut juga menyerang
sekelompok homoseksual. Dua penyakit tersebut setelah dilaporkan ternyata memiliki hubungan
dengan sistem kekebalan tubuh. Akhir tahun 1981 infeksi semakin meluas yaitu 270 kasus pasien
dengan kerusakan kekebalan tubuh berat pada pria homoseksual dan 121 meninggal. Serta tahun
pertama kasus PCP pada orang yang menggunakan narkoba suntik.

Mengingat rute penularan yang diketahui, para ahli pada awal tahun 1982 menamai penyakit itu
dengan homoseksual-related immunodeficiency (GRID). Namun, pada bulan September, CDC
menamakan penyakit Acquired Infestation Syndrome (AIDS) karena percaya bahwa penyebaran
penyakit tidak dapat ditularkan melalui perilaku seksual sesama jenis saja. Bahkan, pada awal
tahun 1983, ditemukan bahwa virus tersebut ditularkan dari pria ke wanita melalui hubungan
seksual heteroseksual. Itu juga tahun yang sama ketika ibu HIV / AIDS diketahui dapat
menginfeksi bayi mereka yang belum lahir. Pada tahun 1984, penyakit ini diiklankan sebagai
penyakit yang sangat menular karena penggunaan jarum suntik bersama. Ini berdampak besar pada
dunia perawatan kesehatan, di mana bahkan pada saat itu, banyak pasien sering menggunakan satu
jarum suntik. Berbagai tindakan telah diambil untuk menghentikan penyebaran penyakit
mematikan ini. Namun setiap tahun, jumlah orang sakit semakin meningkat. Untuk itu, WHO telah
mendeklarasikan hari ini sebagai Hari AIDS Sedunia, 1 Desember 1988. Upacara peringatan ini
diadakan setiap tahun dan membuat komunitas global mendapat informasi tentang penyakit ini.
Dengan lebih dari 36,7 juta orang yang hidup dengan HIV / AIDS saat ini, penting untuk
melindungi diri kita sendiri dan keluarga kita dari sakit. Selain itu, penting untuk selalu merangkul
ODHA dan memiliki keberanian yang tinggi untuk melawan penyakit yang dideritanya.

Komplids. (2022). Sejarah HIV di Dunia. Diakses pada 09 Oktober 2022, pada
https://komplids.fkm.unej.ac.id/sejarah-hiv-di-dunia/

Anda mungkin juga menyukai