Anda di halaman 1dari 10

Tugas kliping ppkn

Keberagaman suku,agama,ras,dan budaya

DI SUSUN OLEH :

1. Arik Hasan Ma’ruf


2. Ariffaizin
3. Aditya Wahyu Saputra
4. Sheva ramadhani

a. keberagaman suku,AGAMA,RAS,DAN BUDAYA


INDONESIA kaya akan keberagaman mulai dari suku,agama,ras,dan budaya.sehingga indonesia
sehingga INDONESIA sering disebut sebagai negara yang majemuk atupun negara yang
multikurasi.

Maka dari itu terdapat berbagai macam suku,agama,ras,dan budaya di INDONESIA seperti
berikut :

1. SUKU

Berdasarkan sensuk penduduk dari Badan Pusat Statistik pada 2010, Indonesia memiliki sekitar
1.340 suku bangsa. Di mana suku Jawa menjadi kelompok suku terbesar dengan populasi
sebanyak 85,2 juta atau sekitar 40,2 persen dari populasi penduduk Indonesia. Suku Jawa ini
terletak di Pulau Jawa bagian tengah hingga timur. Adapun suku suku yang lain diantaranya sebagai
berikut

Berikut suku-suku yang ada di INDONESIA

a. SUKU JAWA

Suku Jawa (Bahasa jawa) Ngoko: ꦮꦺꦴꦁꦗꦮ (Wong Jawa), Krama: ꦠꦶꦪꦁ ꦗꦮꦶ (Tiyang Jawi))
[5]
merupakan suku bangsa terbesar di Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa
Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Indramayu, Kabupaten/Kota Cirebon (Jawa Barat)
dan Kabupaten/Kota Serang–Cilegon (Banten). Pada tahun 2010, setidaknya 40,22% penduduk
Indonesia merupakan etnis Jawa.[6] Selain itu, suku Jawa ada pula yang berada di negara Kaledonia
Baru dan Suriname, karena pada masa kolonial Belanda suku ini dibawa ke sana sebagai pekerja.
Saat ini suku Jawa di Suriname menjadi salah satu suku terbesar di sana dan dikenal sebagai Jawa
Suriname. Ada juga sejumlah besar suku Jawa di sebagian besar provinsi di
Indonesia, Malaysia, Singapura, Arab Saudi, dan Belanda.
Mayoritas orang Jawa adalah umat Islam, dengan beberapa minoritas yaitu Kristen, Kejawen,
Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Meskipun demikian, peradaban orang Jawa telah dipengaruhi oleh
lebih dari seribu tahun interaksi antara budaya Kejawen dan Hindu-Buddha, dan pengaruh ini masih
terlihat dalam sejarah, budaya, tradisi, dan bentuk kesenian Jawa. Dengan populasi global yang
cukup besar, suku Jawa ialah kelompok etnis terbesar keempat di antara umat Islam di seluruh
dunia, setelah bangsa Arab,[7] suku Bengali,[8] dan suku Punjab.[9]
b. SUKU SUNDA

Suku Sunda (Urang Sunda, aksara Sunda:, Cacarakan:ꦈꦫꦁ ꦱꦸꦤ꧀ꦝ) adalah kelompok etnis yang
berasal dari bagian barat pulau Jawa, Indonesia, dengan istilah Tatar Pasundan yang mencakup
wilayah administrasi provinsi Jawa Barat & Banten. Populasi suku Sunda secara signifikan juga
dapat ditemukan di wilayah Jakarta, Lampung dan wilayah barat Jawa Tengah (Banyumasan).
Orang Sunda tersebar diberbagai wilayah Indonesia, dengan provinsi Banten dan Jawa
Barat sebagai wilayah utamanya.

c. SUKU

Dayak berasal dari kata “Daya” yang artinya hulu, untuk menyebutkan masyarakat yang tinggal di
pedalaman atau perhuluan. Suku Dayak sendiri merupakan salah satu suku “Asli” yang mendiami “Pulau
Borneo” (Kalimantan). Borneo terbagi berdasarkan wilayah Administratif yang masing-masing terdiri dari
Kalimantan Timur ibukotanya Samarinda, Kalimantan Selatan ibukotanya Banjarmasin, Kalimantan
Tengah ibukotanya Palangka Raya, Kalimantan Barat ibukotanya Pontianak, dan Kalimantan Utara
Ibukotanya Tanjung Selor.

Suku Dayak terbagi dalam 405 sub-sub suku. Masing-masing sub suku Dayak mempunyai adat istiadat
dan budaya yang mirip, sesuai dengan sosial kemasyarakatannya, baik Dayak di Indonesia maupun
Dayak di Sabah dan Sarawak Malaysia sebagai negara serumpun.
Suku Dayak memiliki kesamaan ciri-ciri budaya yang khas antara lain seperti mandau, sumpit, beliong,
rumah betang atau rumah panjang (rumah radank) dan lain-lain. Ciri-ciri khas Dayak lainnya seperti;
kepemilikan senjata, dan seni budayanya.

2. AGAMA
Agama di Indonesia terdiri atas berbagai macam agama. Dalam data Kementerian Dalam
Negeri tahun 2018, penduduk Indonesia berjumlah 266.534.836 jiwa dengan 86,7%
beragama Islam (Indonesia merupakan wilayah dengan penduduk muslim terbanyak di dunia[2]),
7,6% Kristen Protestan, 3,12% Kristen Katolik, 1,74% Hindu, 0,77% Buddha, 0,03% Konghucu, dan
0,04% agama lainnya.[1]
Ideologi Indonesia, Pancasila, pada sila pertama berbunyi, “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Ideologi ini
adalah kompromi antara gagasan negara Islam dan negara sekuler.[3] Dalam Undang-Undang Dasar
1945 dinyatakan bahwa "negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu".
[4]
Dalam Penetapan Presiden Nomor 1 Tahun 1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau
Penodaan Agama, negara secara resmi hanya mengakui enam agama, yakni Islam, Protestan,
Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
Berikut Agama yang ada di INDONESIA.

a. ISLAM
Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia, dengan 86,7%
dari jumlah penduduk adalah penganut ajaran Islam Mayoritas muslim dapat dijumpai di wilayah
barat Indonesia (seperti di Jawa dan Sumatra) hingga wilayah pesisir Pulau Kalimantan. Sedangkan
di wilayah timur Indonesia, persentase penganutnya tidak sebesar di kawasan barat.
Sejarah Islam di Indonesia sangatlah kompleks dan mencerminkan keanekaragaman dan
kesempurnaan tersebut ke dalam kultur. Pada abad ke-13, sebagian besar pedagang orang Islam
dari Gujarat, India tiba di pulau Sumatra, Jawa dan Kalimantan (misalnya, sekitar tahun 1297 telah
ada jemaah di Peureulak, Aceh Timur). Hindu yang dominan beserta kerajaan Buddha,
seperti Majapahit dan Sriwijaya, mengalami kemunduran, dimana banyak pengikutnya berpindah
agama ke Islam. Dalam jumlah yang lebih kecil, banyak penganut Hindu yang berpindah ke Bali,
sebagian Jawa dan Sumatra. Dalam beberapa kasus, ajaran Islam di Indonesia dipraktikkan dalam
bentuk yang berbeda jika dibandingkan dengan Islam daerah Timur Tengah.
b. Kristen
Agama Kristen adalah agama Abrahamik monoteistik berasaskan riwayat
hidup dan ajaran Yesus Kristus, yang merupakan inti sari agama ini. Agama Kristen adalah agama
terbesar di dunia,[1][2] dengan lebih dari 2,5 miliar pemeluk, atau sekitar 2,6 miliar jiwa atau hampir
33% dari populasi global, yang disebut "umat Kristen", atau "umat Kristiani".[note 2] Umat Kristen
percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah dan Juru Selamat umat manusia yang datang
sebagai Mesias (Kristus) sebagaimana dinubuatkan dalam Alkitab Perjanjian Lama
Agama Kristen adalah agama Abrahamik yang bermula sebagai sebuah sekte dari agama Yahudi
era Kenisah kedua pada pertengahan abad pertama tarikh Masehi. Sekte ini berasal dari Yudea,
kemudian menyebar dengan
pesat ke Eropa, Syam, Mesopotamia, Anatolia, Transkaukasia, Mesir, Etiopia, serta India, dan pada
akhir abad ke-4 telah menjadi agama resmi Kekaisaran Romawi. Sesudah Abad Penjelajahan,
agama Kristen menyebar pula ke Benua Amerika, Australasia, Afrika Sub-Sahara, dan ke segenap
penjuru dunia melalui karya misi dan kolonialisme. Agama Kristen telah berperan besar dalam
pembentukan Peradaban Dunia Barat.

3. Agama Hindu
Agama Hindu (disebut pula Hinduisme) merupakan agama dominan di Asia Selatan—
terutama di India dan Nepal—yang mengandung aneka ragam tradisi. Agama ini meliputi berbagai
aliran—di antaranya Saiwa, Waisnawa, dan Sakta—serta suatu pandangan luas akan hukum dan
aturan tentang "moralitas sehari-hari" yang berdasar pada karma, darma,
dan norma kemasyarakatan.
Agama Hindu diklaim sebagian orang sebagai "agama tertua" di dunia yang masih bertahan hingga
kini,[a] dan umat Hindu menyebut agamanya sendiri sebagai Sanātana-dharma artinya
"darma abadi" atau "jalan abadi"[11] yang melampaui asal mula manusia.[12] Agama ini menyediakan
kewajiban "kekal" untuk diikuti oleh seluruh umatnya—tanpa memandang strata, kasta, atau sekte—
seperti kejujuran, kesucian, dan pengendalian diri. Praktik keagamaan Hindu meliputi ritus sehari-
hari (contohnya puja [sembahyang] dan pembacaan doa), perayaan suci pada hari-hari tertentu, dan
penziarahan. Kaum petapa yang disebut sadu (orang suci) memilih untuk melakukan tindakan yang
lebih ekstrem daripada umat Hindu pada umumnya, yaitu melepaskan diri dari kesibukan duniawi
dan melaksanakan tapa brata selama sisa hidupnya demi mencapai moksa

.
4. Agama Buddha
Agama Buddha (Sanskerta: बुद्ध ; Jawa: ꦧꦸꦢ꧀ꦝ) atau Buddhisme (/ˈbʊdɪzəm/, US
also /ˈbuːd-/)[1][2] adalah sebuah agama berpaham nonteisme atau filsafat yang berasal dari bagian
timur anak benua India dan berlandaskan kepada ajaran Siddhartha Gautama. Penyebaran agama
Buddha di India dimulai sejak abad ke-6 sebelum Masehi hingga abad ke-4 sebelum Masehi.
[3]
Agama Buddha adalah agama terbesar keempat di dunia[4][5] dengan lebih dari 520 juta pengikut,
atau lebih 7% populasi dunia, yang dikenal sebagai Buddhis.
Dua aliran utama Buddhisme yang masih ada yang diakui secara umum oleh para
ahli: Theravada ("Aliran Para Sesepuh") dan Mahayana ("Kendaraan Agung"). Vajrayana, suatu
bentuk ajaran yang dihubungkan dengan siddha India, dapat dianggap juga sebagai aliran ketiga
atau hanya merupakan bagian dari Mahayana. Theravada mempunyai pengikut yang tersebar luas
di Sri Lanka, dan Asia Tenggara. Mahayana, yang mencakup tradisi Tanah
Murni, Zen, Nichiren, Shingon, dan Tiantai (Tiendai) dapat ditemukan di seluruh Asia
Timur. Buddhisme Tibet, yang melestarikan ajaran Vajrayana dari India abad ke-8,[8] dipraktikkan di
wilayah sekitar Himalaya, Mongolia,[9] dan Kalmykia

5. Agama Khonghucu
Konfusianisme muncul dalam bentuk agama di beberapa negara
seperti Korea, Jepang, Taiwan, Hong Kong dan Tiongkok. Dalam bahasa Tionghoa, agama
Khonghucu sering kali disebut sebagai Kongjiao
Konghucu sebagai institusi agama di Indonesia menerapkan hal-hal berikut.

 Mengangkat Konfusius sebagai salah satu nabi (先知)


 Menetapkan Litang (Gerbang Kebajikan) dan klenteng sebagai tempat ibadah resmi bagi umat
Khonghucu.
 Menetapkan Sishu Wujing (四書五經) sebagai kitab suci resmi
 Menetapkan tahun baru Imlek, sebagai hari raya keagamaan resmi

6. Agama Katolik
Kata "katolik" (καθολικός, katolikos; bahasa Latin: catholicus)[1][2] berasal dari frasa
Yunani καθόλου (katolou), yang berarti "sarwa sekalian", "secara keseluruhan", atau "am",
gabungan kata κατά (kata), yang berarti "perihal", dan kata ὅλος (holos), yang berarti "sarwa".[3]
[4]
Istilah "Katolik" (dengan huruf k besar) pertama kali digunakan pada permulaan abad ke-2 sebagai
sebutan bagi seantero Dunia Kristen.[5] Dalam ranah eklesiologi, istilah ini memiliki sejarah yang
panjang dan digunakan dengan berbagai makna.
Di Indonesia, kata ini dapat berarti "hal ihwal agama Kristen Katolik" maupun "hal ihwal ajaran dan
amalan bersejarah Gereja Barat". Kata ini digunakan banyak orang Kristen sebagai sebutan
bagi Gereja Semesta atau segenap orang yang beriman kepada Yesus Kristus tanpa pandang
denominasi, dan digunakan pula dengan makna yang lebih sempit sebagai sebutan
bagi kekatolikan, yang mencakup beberapa gereja bersejarah dengan keyakinan-keyakinan pokok
yang sama. Katolikos, gelar pemimpin tertinggi di sejumlah Gereja Timur, juga berasal dari akar kata
yang sama.

3. RAS

Ras (dari bahasa Prancis race, yang sendirinya dari bahasa Latin radix, "akar") adalah suatu
sistem klasifikasi yang digunakan untuk
mengkategorikan manusia dalam populasi atau kelompok besar dan berbeda melalui ciri fenotipe,
asal usul geografis, tampang jasmani dan kesukuan yang terwarisi. Di awal abad ke-20 istilah ini
sering digunakan dalam arti biologis untuk menunjuk populasi manusia yang beraneka ragam dari
segi genetik dengan anggota yang memiliki fenotipe (tampang luar) yang sama.[1] Arti "ras" ini masih
digunakan dalam antropologi forensik (dalam menganalisis sisa tulang),
penelitian biomedis dan kedokteran berdasarkan asal usul.
Ras itu sendiri artinya pembedaan variasi penduduk bedasarkan tampilan fisik (warna
kulit,rambut,bentuk warna mata,dan bentuk tubuh)

A.L. Krober membagi ras di dunia menjadi:

1. Ras Mongoloid

(Berkulit Kuning), adalah ras manusia yang sebagian besar menetap di Asia Utara, Asia Timur, Asia
Tenggara, Madagaskar di lepas pantai timur Afrika, beberapa bagian India Timur Laut, Eropa Utara,
Amerika Utara, Amerika Selatan dan Oseania. Ciri khas utama anggota ras ini ialah rambut berwarna hitam
yang lurus, bercak mongol pada saat lahir dan lipatan pada mata yang seringkali disebut mata sipit. Selain
itu anggota ras manusia ini seringkali juga lebih kecil dan pendek daripada ras Kaukasoid

Ras mongoloid :
a. indonesia
2.Ras Negroid

(Berkulit Hitam), adalah ras manusia yang terutama mendiami benua Afrika di sebelah selatan gurun
sahara. Keturunan mereka banyak mendiami Amerika Utara, Amerika Selatan dan juga Eropa serta Timur
Tengah.
Ciri khas utama anggota ras negroid ini ialah kulit yang berwarna hitam dan rambut keriting. Meski begitu
anggota ras Khoisan dan ras Australoid, meski berkulit hitam dan berambut keriting tidaklah termasuk ras
manusia ini.
Contohnya yaitu penduduk asli wilayah Afrika dan sebagian Asia. Mereka bisa dibagi menjadi:
African Negroid, Negrito, Melanesian

3. Ras Kaukasoid

(Kulit Putih), adalah ras manusia yang sebagian besar menetap di Eropa, Afrika Utara, Timur Tengah,
Pakistan, dan India Utara. Keturunan mereka juga menetap di Australia, Amerika Utara, sebagian dari
Amerika Selatan, Afrika Selatan dan Selandia Baru.
Anggota ras Kaukasoid biasa disebut “berkulit putih”, namun ini tidak selalu benar. Oleh beberapa pakar
misalkan orang Ethiopia dan orang Somalia dianggap termasuk ras Kaukasoid, meski mereka berambut
keriting dan berkulit hitam, mirip dengan anggota ras Negroid. Namun mereka tengkoraknya lebih mirip
tengkorak anggota ras Kaukasoid.
Contohnya yaitu penduduk asli wilayah Eropa, sebagian Afrika, dan Asia. Mereka bisa dibagi
menjadi: Nordic,Alpine, Mediteranian, Indic.

RAS KAUKASOID :
4. Budaya Indonesia

adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang
telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945. Budaya Indonesia dapat juga
diartikan bahwa Indonesia memiliki beragam suku bangsa dan budaya yang beragam seperti tarian
daerah, pakaian adat, dan rumah adat. [1] Budaya Indonesia tidak hanya mencakup budaya
asli bumiputera, tetapi juga mencakup budaya-budaya pribumi yang mendapat pengaruh budaya
Tionghoa, Arab, India, dan Eropa.

Berikut beberapa macam budaya yang ada di indonesia :

a. Wayang kulit

wayang kulit lahir, hidup, tumbuh, berkembang terutama dalam masyarakat Jawa. Lebih dari sekadar pertunjukan,

wayang kulit dahulu merupakan media permenungan menuju roh spiritual para dewa. Istilah “wayang” sendiri berasal

dari kata “ma Hyang”, yang berarti menuju spiritualitas Sang Kuasa.

b. Reog ponorogo
Reog adalah tarian tradisional dalam arena terbuka yang berfungsi sebagai hiburan rakyat,
mengandung unsur magis, penari utama adalah orang berkepala singa dengan hiasan bulu merak,
ditambah beberapa penari bertopeng dan berkuda lumping.

c. lompat fahombo

Fahombo, Hombo Batu atau dalam bahasa Indonesia "Lompat Batu" adalah olahraga
tradisional Suku Nias. Olahraga yang sebelumnya merupakan ritual pendewasaan Suku Nias ini
banyak dilakukan di Pulau Nias dan menjadi objek wisata tradisional unik yang teraneh hingga ke
seluruh dunia

Anda mungkin juga menyukai