Anda di halaman 1dari 13

Perbedaan

Individual dalam
Belajar
KELOMPOK 1
PERBEDAAN INDIVIDUAL DALAM BELAJAR
KEG. BELAJAR 1
FAKTOR INTERNAL

GENDER TEMPRAMEN

Pengaruh Tempramen terhadap


perkembangan kerpribadian di
Keg. Bermain:
beberapa area
1. Fisik
2. Sosial
3. Objek MINAT
4. Pura-Pura

Pengaruh Minat GAYA BELAJAR


Hurlock, 1980
Berdasarkan Dodge, dkk.m 2002
Gaya Auditori, Gaya Visual, Gaya Kinestetik
GENDER

Gender Sebagai Faktor Internal, menurut :


Parke & Gauvian (2009) Gender didasari oleh factor biologis. Tidak
hanya itu,Mereka melakukan penelitian dengan “Hormon” yang
memiliki efek dan pengaruh. Di mana telah dilakukan juga penelitian
kepada monyet hamil yang disuntikan hormon testosterone, dengan
menghasilkan keturunan betina dengan sifat maskulin. Penelitian
pada manusia menunjukan para perempuan yang memiliki tingkatan
yang tinggi dari hormone androgen pada masa kehamilan akan
memperlihatkan perilaku maskulin setelah lahir.

Papalia, Olds & Feldman (2009) gender memiliki sejumlah perbedaan


mengacu kepada factor genetic, hormonal, dan neurologis
Perbedaan Individual Belajar, mengacu pada kegiatan bermain anak (Jhonson, dkk)-1999
1. Bermain Fisik
Kegiatan bermain yang melibatkan motoric halus dan motoric kasar atau menggunakan bagian tubuh
dalam kegiatan bermain

Anak Laki-Laki Anak Perempuan

Kegiatan Banyak Melibatkan Kontak Fisik Cenderung lebih pasif

Area kegiatan lebih ke Outdoor Area Kegiatan cenderung Indoor

Kegiatan fisik mengandung unsur Kegiatan fisik mengandung unsur


kekuatan dan kecepatan seperti rough keindahan seperti menari dan cenderung
and tumble play lebih kooperatif
2. Bermain Sosial ( Social Play)
Mengacu kepada kemampuan anak untuk terlibat dalam interaksi sosial yang kompleks selama kegiatan bermain.
• Perbedaan Antara anak laki-laki dan perempuan tidak terlalu signifikan, ada kecenderungan anak-anak bermain dengan kelompok
teman yang sama di awal permulaan masa taman kanak-kanak awal. Yang membedakan adalah kemampuan dan minat serta akibat
dari pemikiran yang berkembang tentang peran jenis kelamin di masyarakat. ( Maccoby – Jhonson, dkk-1999)

Hartup dalam Jhonson, dkk., 1999


Perbedaan Keterampilan Sosial Anak Laki-laki dan Perempuan
Anak Perempuan,
Menggunakan cara “sopan” ketika Anak Laki-Laki
mengambil giliran dalam bermain. Banyak Ide, Tidak Konsisten terhadap 1
Rentang Waktu satu jenis permainan permainan, cenderung dominan untuk
lebih lama, mengutamakan mengemukakan dan menggunakan ide
kebersamaan dalam kegiatan masing-masing
3. Bermain Dengan Objek
Perbedaan Gender terlihat signifikan dalam jenis mainan yang digunakan anak
perempuan dan laki laki

Anak Laki-Laki Anak Perempuan


Wardle, Johnson, dkk., 1999
Lebih senang bermain di lantai, dengan Lebih senang bermain di atas meja, seperti
mainan yang dapat didorong dan ditarik mewarnai, bermain puzzle atau bermain
seperti mobil, balok, lego. Kecenderungan boneka. Kecenderungan mengarah ke
mengarah ke bermain fungsional bermain konstruktif
Jonshon dan Roopnarine, Johnson, dkk., 1999

Lebih senang memainkan sesuatu secara Lebih senang memainkan sesuatu yang
berulang-ulang sesuai dengan caranya terencana dan memiliki tujuan

Mengacu kepada Objek, Perbedaan gender yang signifikan terlihat dari


arah bermain anak, di mana Anak Laki-Laki Cenderung memilih
permainan yang Fungsional di mana lebih membutuhkan gerakan yang
aktif. Dan Anak Perempuan cenderung memilih bermain konstruktif cara
anak perempuan bermain lebih pasif dan edukatif, dan lebih sedirkit
memindahkan objek (Moore, dkk., Johnson, dkk., 1999)
4. Bermain Pura-Pura (Pretend Play)
Bermain dengan melibatkan orang dan imajinasi anak dengan berpura-pura atau sering disebut bermain fantasi, bermain
drama atau bermain imajinasi (Papalia, Olds & Feldman, 2004). Tidak ditemukan adanya perbedaan yang berarti dalam
jumhah waktu yang dihabiskan untuk bermain namun cenderung tampak melalui tema yang dipilih

Levin & Carlsson-Paige., Johnson, dkk.,1999


Anak Laki-Laki
Anak Perempuan,
Lebih menyukai tema petualangan dan
Lebih senang mengambil tema yang
peran superhero, dan mengandung
mengambil karakter keluarga, peran
unsur fantasi yang tidak familiar. Lebih
yang popular dan familiar
menyukai kegiatan berpura-pura yang
melibatkan fisik
Contoh : Salon-salonan, Dokter-
dokteran
Contoh : Perang-perangan, polisi-
polisian
TEMPERAMEN

DIFINISI :
Dodge, dkk.,2002, tempramen adalah gaya tingkah laku

Papalia,dkk., 2009, tempramen adalah karakteristik atau kecenderungan untuk mendekati dan bereaksi
terhadap situasi
Charlesworth, 2011.
Perbedaan temperamental secara signifikan dapat diidentifikasi sejak bayi lahir, melalui cara bayi
merespon stimulus yang bereda. Dan Bayi diklasifikasikan ke dalam 3 tipe temperamen :

Easy Child, Di mana sang anak memiliki rutinitas teratur, periang, serta mudah menyesuaikan diri

Difficult Child, Di mana sang anak mengalami kesulitan menjalani rutinitas, sulit beradaptasu
dengan pengalaman baru dan cenderung bereaksi begatif dan intensif terhadap sesuatu yang
baru

Slow to Warm Up Children, Sebagian anak tidak aktif pada golongan ini, di mana sang anak
memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri, bereaksi terhadap stimulus lingkugan, memiliki
suasana hati yang buruk dalam menghadapi lingkungan baru.
Beberapa Area yang mempengaruhi perkembangan kepribadian
yang mempengaruhi Bayi baru lahir, Chess & Thomas (Dodge, dkk.,2002)

1. Tingkat Aktivitas (Activity Level), di mana terjadinya penurunan pergerakan bayi dari periode aktif ke inactive
2. Irama Biologis (Biological Rhythms), di mana adanya keteraturan dalam fungsi tubuh atau pola perilaku anak. Contohnya BAB,
bangun, tidur, dan makan
3. Kecenderungan Mendekat dan Menghindar (Tedency to approach or withdraw), di mana adanya respon anak terhadap objek atau
orang baru
4. Kemampuan Beradaptasi (Adaptability), di mana adanya kemudahan anak untuk beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan
5. Ambang Sensory (Sensory Threshold), Di mana adanya Intensitas dari stimulasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu respon
6. Intensitas atau Tingkat energy dari reaksi (Intensity or Energy Level of Reaction), Di mana berhubungan dengan cara anak
merespon emosi yang dia rasakan
7. Suasana Hati (Mood), Berhubungan dengan sikap yang positif dan negative dari anak
8. Rentang Perhatian dan Ketekunan (Attention span dan persistence), jangka waktu yang dicurahkan dalam setiap kegiatan
9. Perhatian yang mudah teralih (distractibility), perubahan perilaku anak akibat adanya stimulasi lingkungan.

Anak dengan temperamen berbeda perlu diperlakukan dengan cara yang berbeda, sekalipun
temperamen adalah sesuatu yang dibawa sejak lahir, adanya dukungan yang tepat bagi anak dapat
membawa suatu perubahan.
MINAT Suatu cara untuk menunjukan individualitas seseorang melalui kesukaan,
preferensi, dari seseorang yang disebut dengan minat
Di Dalam Concise Encyclopedia of Psychology, Minat adalaha kesukaan individu terhadap tpoik-topic atau kegiatan tertentu

Corsini (2002), Minat adalah kesukaan dan ketidaksukaan terhadap kegiatan dan objek , dengan memberi pehatian lebih kepada objek tersebut

Santrock, (2009), Minat memiliki sifat Individual dan cenderung stabil, serta memiliki sifat situasional yang ditunjukan seseorang dengan ketertarikannya
terhadap aspek-aspek pada tugas-tugas yang diberikan.

Minat anak yang berkembang mempunyai pengaruh yang kuatterhadap tingkah laku mereka, tidak hanya selama masa kanak-kanak, tetapi sejalan dengan
pertambahan usia . Dan perkembangan minat yang disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan anak menjadi hal yang Penting

Menurut Hurlock (1980), Minat Mempengaruhi anak dalam hal :


1. Minat mempengaruhi bentuk dan intensitas aspirasi, contoh anak tertarik dan suka berolahraga
mungkin memiliki keinginan menjadi atlet professional
2. Minat dapat menjadi pendorong motivasi yang kuat, mengacu kepada hal no 1, apabila anak tertarik
dengan kendaraan maka anak memiliki dorongan untuk mengetahui, mencari tahu dan memperkaya
pengetahuannya tentang kendaraan melalui ragam media.
3. Prestasi selalu dipengaruhi oleh jenis dan intensitas minat pribadi, Apabila anak menyukai melukis
maka anak akan belajar seni rupa dengan baik untuk mendapat hasil yang bagus.
4. Minat yang sudah ada sejak masa kanak-kanan sering menjadi minat seumur hidup, anak kemungkinan
mengulang kembali aktivitas-aktivitas yang menjadi minatnya dan mengarah kepada kepuasan pribadi
GAYA Setiap Anak memiliki cara yang disukainya dalam
BELAJAR belajar, tiap-tiap gaya belajar yang dimiliki setiap anak
merupakan cara terbaik baginya untuk belajar sesuatu

Tiga Gaya Belajar Dodge, dkk., 2002

Gaya Auditory Gaya Visual, Gaya Kinestetik


Hear It, Say IT See It, Lihat Do It, Lakukan

Anak dengan tipe auditori lebih Gaya Belajar menitikberatkan pada Gaya Belajar mengharuskan anak menyentuh
mengandalkan pendengaran. Ciri-cirinya, ketajaman penglihatan. Artinya, bukti- sesuatu yang memberikan informasi tertentu
agar ia bisa mengingatnya. Tentu saja ada
anak lebih nyaman apabila mendengarkan bukti konkret harus diperlihatkan terlebih
beberapa karakteristik model belajar seperti
dan lebih bisa memahami dengan dahulu agar mereka paham. Gaya belajar ini yang tak semua orang bisa
mendengarkan. seperti ini mengandalkan penglihatan melakukannya. Karakter anak yang memiliki
Pembelajaran dengan cara berorientasi atau melihat dulu buktinya untuk gaya belajar kinestetik adalah menempatkan
kepada bunyi dan kata-kata. Karena anak kemudian bisa mempercayainya. tangan sebagai alat penerima informasi
semakin belajar sesuatu dan mendapat utama agar bisa terus mengingatnya. Hanya
dengan memegangnya saja, anak yang
pengetahuan melalui istruksi dan
memiliki gaya ini bisa menyerap informasi
penjelasan verbal tanpa harus membaca penjelasannya.
Setiap anak itu unik. Mereka tak sama dengan orang lain di
sebelahnya. Tak sama dengan kakak ataupun adiknya. Bahkan
tak selalu sama dengan saudara kembarnya. Mengapa unik? Hal
ini dikarenakan setiap anak memiliki cara tersendiri yang
memudahkan mereka dalam melakukan kegiatan berpikir,
berproses dan mengerti informasi yang biasa disebut belajar.
Dan keunikan ini akan sangat terlihat pada Gaya Belajar nya.
Anak Visual akan berbeda gaya belajarnya dengan anak Auditori
maupun anak Kinestetik, pun sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai