Anda di halaman 1dari 18

TRADISI – TRADISI PERENCANAAN

(Planning Tradition)

(Sumber : Planning in the Public Domain, John Friedmann 1987 : 87–310)

TRADISI-TRADISI PERENCANAAN :

(1) PERENCANAAN SEBAGAI REFORMASI SOSIAL


(Planning as Social Reformation)

Menggabungkan teknologi perencanaan dan power untuk


merancang dan melaksanakan tindakan

(2) PERENCANAAN SEBAGAI ANALISIS KEBIJAKSANAAN


(Planning as Policy Analysis)

Melandaskan diri pada permasalahan dan tujuan secara bertautan

(3) PERENCANAAN SEBAGAI PEMBELAJARAN SOSIAL/PROSES


PENGEMBANGAN MASYARAKAT
(Planning as Social Learning)

Menekankan hubungan kerjasama antara perencana dan


masyarakat yang akan memakai rencana

(4) PERENCANAAN SEBAGAI STRATEGI MOBILISASI


MASYARAKAT
(Planning as Social Mobilization)

Menekankan pada emansipasi sosial (persamaan hak masyarakat),


transformasi sosial (bukan rekayasa sosial), dan perubahan
struktural
PERENCANAAN SEBAGAI REFORMASI SOSIAL
(PLANNING AS SOCIAL REFORMS)

Latar Belakang - Reformasi keadaan sosial ekonomi yang


berantakan yang ditinggalkan oleh Perang
Dunia I (trauma perang)
- Intervensi dari negara (pemerintah) perlu
dilakukan agar ketidakadilan, inefisiensi, dan
pemborosan dapat dihindarkan
Tujuan - Meningkatkan standard hidup masyarakat
- Memanusiakan industri (memanusiakan
hubungan industri dengan masyarakat)
- Menciptakan harmoni dan menghindarkan
konflik dari kelompok-kelompok yang ada
Cara - Merekayasa terbentuknya asosiasi / ikatan /
perkumpulan masyarakat seperti : asosiasi
perdagangan, ikatan profesi, ikatan petani,
koperasi pegawai, dsb
- Sifat dari organisasi ini fleksibel, responsif,
dan produktif, tidak seperti organisasi
pemerintah
- Organisasi-organisasi ini kemudian dijadikan
sebagai instrumen (kaki tangan) pemerintah
didalam rekayasa perencanaan
pembangunan kota
- Model perencanaan yang ditawarkan adalah :
engineering planning atau blue-print
planning atau coordinate planning
COORDINATE PLANNING MODEL
(lihat gambar 6 halaman 96)

1) Dipuncak gambar ada tiga sumber kekuatan yang


dimiliki oleh suatu lembaga perencanaan. Tiga
sumber tersebut adalah :
a. perception (digambarkan sebagai mata)
b. memory (digambarkan sebagai buku)
c. reasoning (digambarkan sebagai kepala manusia)

2) Dibawah tiga kekuatan ini dibentuk suatu tim yang


terdiri dari para ahli/spesialis untuk menyusun
suatu perencanaan dan program secara terpadu
(konprehensif) dengan metoda analisis ilmiah.
Tim ini digambarkan dalam suatu bentuk lingkaran pada
gambar 6

3) Begitu blue-print planning telah selesai dibuat, maka


pelaksanaan rencana segera dimulai dengan
melalui tahapan-tahapan program dan proyek
sampai pada akhirnya seluruh rencana tersebut
terlaksana

4) Aliran informasi sifatnya satu arah yakni dari atas


ke bawah.
Tiap-tiap tingkatan perencanaan (bagian tengah
dari gambar 6) terdiri atas 3 unsur yakni : direktur,
staf dan pekerja, yang semuanya bekerja secara
harmonis dibawah panduan rencana yang telah
ditetapkan
PERENCANAAN SEBAGAI
ANALISIS KEBIJAKSANAAN
(PLANNING AS POLICY ANALYSIS)

3 Stream Policy Analysis :

a. System Engineering : Menyangkut penggunaan


(rekayasa sistem) model-model kuantitatif
(ekonometrik, regresi, dll)

b. Management Science : Menekankan pendekatan teori


(pengetahuan manajemen) sistem secara umum dan
penekanan pada terciptanya
sistem yang terbuka (open
system)

c. Political and administrative : Menekankan pada


Science penganalisaan orientasi
(pengetahuan politik dan perilaku aktor-aktor
administratif kepemerintahan) pengambilan keputusan dan
berfokus pada lembaga-
lembaga politik

Asumsi dasar : Bahwa pendekatan ilmiah akan


membuat pengambilan
kebijaksanaan rasional dan
semakin rasional keputusan
yang diambil maka akan
meningkatkan kemampuan
lembaga dalam memecahkan
masalah
Prinsip-prinsip Teori Sistem : • Hubungan sebab akibat dilihat
bukan dalam alur yang linier
(garis lurus) melainkan sirkular
(lingkaran)

• Setiap sistem harus


beradaptasi dengan
lingkungan (tidak dapat lepas)

• Bahwa semua hubungan


sistematik berjalan pada suatu
kondisi yang harmonis
(manageable = dapat
dikendalikan)

• Setiap sistem dibangun


berdasarkan hierarki/tata
tingkat tertentu
MODEL EKONOMI
DARI ANALISIS KEBIJAKSANAAN
(ECONOMIC MODEL OF POLICY ANALYSIS)

Permasalahan dan Uang


(Problems and Money)

Analisis Kebijaksanaan Pembuat Kebijaksanaan


(Policy Analyst) (Policy Makers)

Pelayanan Kebutuhan
(Supply) (Demand)

Saran dan Pelaporan


(Reports and Advice)
AKTIVITAS DIDALAM ANALISIS KEBIJAKSANAAN
(ACTIVITES IN POLICY ANALYSIS)

Perumusan Masalah Pencarian data dan


• Lingkup alternatif
• Tujuan • Fakta
• Kriteria • Kemungkinan
• Hipotesis • Biaya

Memuaskan ? Tidak

Interpretasi Analisis
• Kesesuaian • Pengembangan model
• Ketepatan • Uji hipotesis
• Kesimpulan • Hasil

Memuaskan ? Ya

Tindakan/Program
yang Disarankan
MODEL STRUKTURAL ANALISIS KEBIJAKSANAAN
(A STRUCTURAL MODEL OF POLICY ANALYSIS)

r c a
N D I R.n.u

N = Analysis
D = Decision
I = Implementation
R.n.u = Anticipated and Unanticipated Result

g = goals and constraints (sasaran dan hambatan)


r = recommended decisiom (keputusan yang
diusulkan)
c = commands and instructions (tugas dan
perintah)
a = actions (tindakan)
i = information (informasi)
PERENCANAAN SEBAGAI
PEMBELAJARAN MASYARAKAT
(PLANNING AS SOCIAL LEARNING)

FOKUS UTAMA : Tindakan nyata yang bertujuan


yang dilakukan oleh individu maupun
oleh kelompok masyarakat dalam suatu
lingkup tertentu

AKTOR / PELAKU : Bisa suatu kelompok masyarakat


tertentu atau komunitas

AGEN PERUBAHAN : Planner bertindak sebagai widyaiswara


(trainer), fasilitator, konsultan, atau
organisatoris

SIAPA YANG BELAJAR : Planner / aktor dan masyarakat


(learner) belajar bersama-sama

CARANYA : • Planner/aktor melibatkan diri secara


intens (larut) dan belajar bersama-
sama masyarakat
• Planner/aktor membuat pancingan
sedikit strategi/taktik menuju
perubahan (misal : pembersihan
selokan secara gotong royong,
perbaikan jalan, dsb) tujuannya agar
terjadi komunikasi antara planner dan
target group untuk memancing
permasalahan-permasalahan
yang lebih luas lagi yang masih
terpendam
• Tujuan-tujuan tidak dirumuskan
didepan melainkan ditengah-
tengah perjalanan bersama
masyarakat (ditengah-tengah
proses interaksi)
• Membuat kelompok-kelompok
kegiatan berdasarkan
tugas/tantangan/permasalahan
khusus yang langsung
mengenai kepentingan
kelompok

AKAR FILOSOFI : Adalah pragmatisme


Pragmatisme = dari kata
pramata (Yunani), artinya
tindakan, suatu teori untuk
melakukan suatu tindakan nyata

FILOSOFI PERENCANAAN : Suatu rencana yang berisi


prinsip-prinsip, proyeksi dan
pedoman kegiatan dimasa
datang bukanlah suatu dogma,
melainkan suatu hipotesis yang
harus diuji di lapangan dan dapat
ditolak, diperbaharui, dikoreksi,
dan dilengkapi
Kepastian
(Certainty)

(Waktu Datang)

ZONE KEPASTIAN
Dan STABILITAS

Stabilitas Perubahan
(Stability) (Change)

ZONE PERUBAHAN
Dan PERGOLAKAN

(Waktu Sekarang)

Ketidak Pastian
(Uncertainty)
PERENCANAAN SEBAGAI
ALAT MOBILISASI SOSIAL/MASYARAKAT
(PLANNING AS SOCIAL MOBILIZATION)

IDEA DASAR : Emansipasi sosial atau kesetaraan hak


sosial masyarakat dalam
memanfaatkan sumberdaya

AKAR FILSAFAT :
1. Utopianism • Mengajarkan kehidupan sekuler
dalam suatu komunitas kecil yang
terpisah dari campur tangan
pemerintah
• Mengajarkan sistem ekonomi bebas
uang berdasarklan pada pertukaran
jam kerja
• Bahwa lingkungan fisik dan sosial
sangat berpengaruh pada karakter
manusia
• Mengajarkan pembangunan manusia
yang seimbang dengan
pembangunan industri dan
pertanian
• Mengajarkan pentingnya pendidikan
dan proses belajar masyarakat serta
media bermain bagi anak-anak

2. Social Anarchism • Mendambakan suatu dunia yang


harmonis yang saling tukar menukar
(hubungan timbal balik)
• Mengajarkan penggunaan prinsip-
prinsip kedaerahan/lokal dalam
pembentukan asosiasi perburuhan
• Mendambakan suatu bentuk
masyarakat yang mengatur dirinya
sendiri
• Menaruh kecurigaan yang besar
terhadap hubungan-hubungan yang
hierarkial (berjenjang) karena
cenderung menciptakan bentuk-
bentuk eksploitasi
• Mengajarkan prinsip-prinsip
kerjasama saling menguntungkan
didalam hubungan kemasyarakatan
(bukan saling kompetisi)

3. HistoricalMaterialism • Melihat kehidupan masyarakat


modern terkotak-kotak kedalam
sistem klas masyarakat
• Perubahan masyarakat/sejarah
dilihat sebagai proses perjuangan
kelas masyarakat
• Pentingnya menciptakan kesadaran
kelas pada kelas masyarakat bawah

PRINSIP-PRINSIP : • Mendasarkan diri pada gerakan


PERENCANAAN arus bawah
• Tidak berawal dari tujuan maupun
sasaran melainkan dari kritik sosial
tentang keadaan saat ini
• Berfokus pada nilai-nilai
HUBUNGAN ANTARA
PERENCANA DAN MASYARAKAT

PERENCANA MASYARAKAT

TEORI STRATEGI

Kesadaran Dunia
Kritis Praktis

VISI TINDAKAN

Anda mungkin juga menyukai