Anda di halaman 1dari 1

Pagi itu suara angin meniup dari sela-sela dinding menusuki kulitku yang masih

ditutupi oleh selimut tebal. Aku punk terbangun sambil mengusap mataku dengan
kesepuluh jariku. Tiba-tiba aku kaget suara piring berjatuhan disudut meja makan.
“Andro lihat itu, apa yang jatuh?”
Suara yang melantang semakin tua dari arah ruang tamu yang tidak pernah asing
bagiku. Aku punk meninggalkan tempat tidurku menuju suara itu dengan jalan
compang-camping,
“meonggg” suara kucing menyambut pagiku, aku punk bergegas mengambil
piring yang berjatuhan dilantai.
“ Huss-huss” suaraku yang begitu lelah.

Pagi yang penuh dengan kesibukan, dengan rasa bosan aku keluar dari rumah
menuju kebun kecil disamping rumah kami. Matahari memancarkan sinarnya dari
ufuk timur menyoroti kulitku. Suasana pagi yang cerah didesaku, burung-burung
punk bersiul-siulan disekitar pepohonan, dekat rumahku. Aku melihat mereka
beterbangan diranting- ranting pohon

Anda mungkin juga menyukai