Anda di halaman 1dari 2

Nama : Diah Rai Wardhani

NIM : 042452646
Prodi : S1 Akuntansi

Diskusi 3
Manajemen Operasi

Dua perspektif kualitas dalam perusahaan menurut Russel dan Taylor (2009)
adalah perspektif produsen dan perspektif konsumen. Produsen (penyedia
produk dan layanan) dan konsumen memiliki perbedaan dalam mendefinisikan
kualitas.

1) Perspektif Kualitas dari Pandangan Produsen


Kualitas dari pandangan produsen meliputi kualitas kesesuaian ( quality
of conformance) yaitu sesuai dengan standar ( conformance of
spesifications) dan biaya (cost) dalam proses produksi. Produk dan jasa
dikatakan berkualitas jika telah sesuai dengan standar kualitas yang
telah ditetapkan oleh produsen sebelumnya dan biaya produksinya
sesuai dengan biaya standar yang telah dianggarkan. Produsen melihat
kualitas dari perspektif ukuran efektivitas proses produksi dalam
memenuhi spesifikasi yang disyaratkan dari desain produk dan proses
yang telah dibuat. Ketercapaian kualitas kesesuaian ini dipengaruhi oleh
banyak faktor, misalnya desain proses produksi, level kinerja mesin,
peralatan dan teknologi, material yang digunakan, serta inspeksi proses
produksi.

2) Perspektif Kualitas dari Pandangan Konsumen


Kualitas dari pandangan konsumen meliputi kualitas desain ( quality of
design) yang terdiri dari karakteristik kualitas (quality characteristics)
dan harga (price) yang ditawarkan oleh produsen untuk barang atau
jasa. Maksudnya adalah konsumen akan menilai suatu produk dan jasa
berkualitas jika manfaat dan fungsinya sesuai dengan ekspektasi
konsumen dengan harga yang relatif terjangkau. Karakteristik kualitas
meliputi bentuk, warna, sifat, dan kegunaan barang dan jasa. Harga
menunjukkan nilai yang konsumen bersedia bayarkan untuk memperoleh
produk dan jasa. Kualitas dari pandangan konsumen ini akan digunakan
sebagai dasar oleh produsen untuk menetapkan kualitas dari pandangan
produsen.

1
Jika kedua perspektif kualitas tersebut disatukan, maka akan tercapai
kesesuaian untuk digunakan oleh konsumen ( fitness for consumer use),
sehingga dapat tercapai suatu kesepakatan bersama mengenai standar kualitas
yang akan memenuhi harapan pihak produsen dan konsumen. Sehingga,
perusahaan dalam kegiatan pengendalian kualitasnya harus memastikan bahwa
standar yang dibuat produsen telah sesuai dengan spesifikasi dan toleransi
yang ditetapkan oleh konsumen. Bagaimanapun, penilai terakhir dari kualitas
adalah konsumen sebagai pengguna barang dan jasa, sehingga kualitas dari
perspektif konsumen harus diutamakan.

Referensi:
Ariani, Dorothea Wahyu. 2020. Manajemen Operasi. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka. Hal 4.3-4.4.
Russel, Roberta S. dan Taylor, Bernard W. 2011. Operations Management.
New Jersey: John Wiley & Sons.

Anda mungkin juga menyukai