Anda di halaman 1dari 23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif menggunakan

quasi eksperimental design dengan menggunakan rancangan two group

pretest-posttest with control group. Observasi dilakukan dua kali yaitu

sebelum eksperimen (O1) disebut pretest, dan sesudah eksperimen (O2)

disebut dengan posttest.

3.1 Rancangan Penelitian

Pretest Perlakuan Posttest

Kel. Intervensi O1 X O2

Kel. Kontrol O1 X O2

Keterangan :

O1 : Mengukur dependen variable dalam vaksinasi HPV pada remaja

X : Memberikan pendidikan kesehatan berbasis PMT, Psikoedukasi kepad

remaja

O2 : Mengkur……

A. Lokasi dan waktu penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Klinik Praktik Bidan Yuni

Warsita Di Kabupaten Bandung Barat dan waktu penelitian ini mulai pada

bulan juni 2021 – Maret

25
B. Kerangka Konsep Penelitian

Variabel independen dalam penelitian ini yaitu psikoedukasi

sedangkan variabel dependen yaitu Birth Preparedness and Complication

Readiness pada kehamilan beresiko, berdasarkan uraian diatas maka

kerangka penelitian digambarkan sebagai berikut:

Bagan 3.2 Kerangka Penelitian

Variabel Independen X Variabel Dependen Y

Birth Preparedness and


Kehamilan Complication Readiness pada
Beresiko kehamilan beresiko

Psikoedukasi

C. Variabel Penelitian

1. Variabel independen (Variabel Bebas)

Variabel independen dalam penelitian ini yaitu psikoedukasi terhadap

Birth Preparedness and Complication Readiness pada kehamilan

beresiko

2. Variabel dependen (Terkait)

Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu Birth Preparedness and

Complication Readiness pada kehamilan beresiko

26
D. Definisi Konseptual dan Operasional

1. Definisi konseptual

Untuk memudahkan dalam penelitian ini maka dilakukan definisi

dalam penelitian ini dari variabel berikut

a. Psikoedukasi merupakan pengembangan dan pemberian informasi

bisa mempergunakan berbagai media dan pendekatan. Psikoedukasi

bukan pengobatan namun merupakan suatu terapi yang dirancang

untuk menjadi bagian dari rencana perawatan secara holistic melalui

psikoedukasi mengenai diagnosa penyakit kondisi pasien prognosis

dan lain-lain dapat di tingkatkan (Hijriani, 2018)

b. Birth Preparedness and Complication Readiness (BPCR)

BPCR terdiri dari 2 point yang pertama yaitu pengetahuan danger

sign kehamilan, persalinan, pasca persalinan dan pada bayi baru

lahir. Kemudian yang kedua yaitu birth preparedness and

complication readiness pada kehamilan beresiko, pengetahuan

danger sign adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu

seseorang terhadap suatu tanda gejala pada kehamilan, persalinan,

dan bayi baru lahir melewati pancra indra yang dimilikinya,

pengetahuan tersebut paling pentig dalam terbentuknya prilaku pada

seseorang (Donsu, 2017). Birth preparedness and complication

readiness merupakan salah satu program pada salah satu wilayah

yang masyarakat nya memiliki kemauan untuk mencegah atau

menangani akan adanya masalah dalam kehamilan menjelang

27
persalinan dan masalah yang terjadi pada saat dimulainya kehamilan

sampe persalinan, komplikasi ini bisa terjadi karena faktor kesehatan

ibu yang terjadi sebelum kehamilan dan akhirnya berdampak pada

saat kehamilan bahkan sampe persalinan dan komplikasi ini dapat

terjadi mengenai bayi pada saat lahir, Komplikasi yang dialami pada

saat bayi dilahirkan diantaranya adalah kejang, pre-eklamsi, kepala

pusing, oedema, anemia, ketuban pecah dini (KPD).(Suci

Maisyarah, 2018).

2. Definisi operasional

Adapun definisi operasional pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

28
29

No Variabel Definisi Operasional Alat ukur Cara ukur Skala Hasil ukur

1 Independen : Merupakan pemberian edukasi atau - Peneliti memberikan intervensi - -


psikoedukasi pendidik untuk mengubah seseorang psikoedukasi aktif dan pasif
ibu hamil dengan kehamilan beresiko yang berlangsung selama 1
dalam mempersiapkan persalinan dan minggu yang terdiri dari tiga
kesiapan untuk menghadapi sesi,
komplikasi
1.pada sesi pertama
berlangsung selama 30 menit
dan peneliti melakukan
konseling yaitu dimana peneliti
menanyakan bagaimana
responden cara mempersiapkan
persalinan dan kesiapan
komplikasi pada saat persalinan

2. Sesi kedua yang berlangsung


selama 30 menit dan peneliti
memberikan psikoedukasi
menggunakan PPT melalui
WAG materi yang diberikan
30

berisi tentang persiapan


persalinan seperti mengetahui
HPHT, persiapan donor darah,
dana untuk persalinan, dimana
ibu akan melahirkan,
transfortasi dan persiapan
perlengkapan ibu dan bayi

3. Sesi ketiga dan peneliti


memberikan materi kembali
selama 30 menit menggunakan
ppt melalui WAG dan materi
yang diberikan seputar kesiapan
komplikasi kehamilan,
persalinan, pasca persalinan
dan tanda bahaya pada bayi
abru lahir dan responden
diberikan kesempatan untuk
bertanya mengenai materi yang
diberikan. Dan peneliti
memberikan poster kepada
31

responden melalui whatsapp


grup (Arnemi, et.al 2018)

2 Dependen BPCR terdiri dari 2 point yang Kuesioner Pengisian Kuesioner Ordinal BPCR
Birth pertama adalah pengetahuan danger BPCR • Persiapan
Preparedness sign dan yang kedua yaitu Birth buruk : tidak
And Preparedness and Complication menjawab
Complication Readiness yang merupakan hal sangat • Persiapan
Readiness penting dalam proses hamil dan kurang
persalinan, karena dari siapnya ibu :menjawab
untuk menjalani persalinan akan kurang dari 3
menurunkan angka kematian ibu dan • Persiapan
kematian bayi pada kehamilan matang :
beresiko dan kesiapan komplikasi menjawab 3
persalinan ini dapat dilakukan dengan atau lebih dari
mempersiapkan rencana kelahiran, 3
serta mempersiapkan tabungan untuk Pengetahuan
menghadapi persalinan. danger sign
Sedangkan pengetahuan danger sign • Pengetahuan
merupakan hasil tau seseorang buruk : tidak
32

mengenai tanda bahaya kehamilan, menjawab


persalinan dan bayi baru lahir, sama sekali
pengetahuan danger sign ini • Pengetahuan
umumnya untuk meningkatkan kurang
pengetahuan ibu dengan kehamilan :menjawab
beresiko. kurang dari 3
• Pengetahuan
baik :
menjawab 3
atau lebih
dari 3
33

E. Populasi, sampel dan teknik sampling penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil beresiko yang sudah di skrining

berdasarkan kartu skor Poedji Rochjati dengan minimal skor 2.

2. Sampel

Dalam penelitian ini menggunakan teknik accedidental sampling yang merupakan

pengambilan sampel berdasarkan isidental yang bertemu dengan peneliti. Dalam

perhitungan ini menggunakan G.power 3.1 dengan total sampel 52 ditambah 10-15%

attrition rate yang menjadi 60 sample yang terdiri dari kelompok intervensi 30 dan

kelompok kontrol 30. Pembagian sampel dengan cara random dimana jika responden

mengisi pre-test urut pertana sampai 30 maka dijadikan kelompok intervensi dan nomer

urut selanjutnya dijadikan kelompok kontrol.

Gambar F.1 perhitungan Sampel Menggunakan G.power 3.1


34

Adapun kriteria inklusi dan eklusi

Kriteria inklusi :

1. Ibu yang memiliki kehamilan beresiko

2. Ibu yang sudah di skrining skor Poedji Rochjati dengan skor minimal 2

3. Ibu yang bisa membaca dan menggunakan smartphone

Kriteria eksklusi :

1. Ibu yang tidak memiliki aplikasi WhatsApp

A. Prosedur Penelitian

1. Peneliti melakukan identifikasi pada ibu hamil yang dijadikan responden dengan

mempertimbangkan kriteria sampel yang sudah ditentukan.

2. Sebelum melakukan penelitian, peneliti memperkenalkan diri kepada ibu hamil lalu

menjelaskan prosedur yang akan dilakukan, yaitu tujuan manfaat penelitian serta prosedur

penelitiannya.

3. Peneliti memberikan kuesioner data demografi dan Kartu Skor Poedji Rochjati secara

langsung untuk melakukan skrining kehamilan berisiko.


35

4. Ibu hamil yang beresiko berdasarkan skrining kemudian dilakukan pretest menggunakan

kusioner BPCR secara langsung

5. Kemudian peneliti membagikan kelompok kontrol dan intervensi dengan cara random,

dimana peneliti memilih yang awal mengikuti pre-test sampai 30 maka kelompok

intervensi, dan no urut selanjutnya yaitu kelompok kontrol

6. Peneliti memberikan intervensi psikoedukasi aktif dan pasif yang berlangsung selama 1

minggu yang terdiri dari tiga sesi:

a. Sesi pertama berlangsung selama 30 menit dan peneliti melakukan konseling yaitu

dimana peneliti menanyakan bagaimana responden cara mempersiapkan persalinan

dan kesiapan komplikasi pada saat persalinan melalui WAG

b. Dua hari setelah sesi pertama peneliti melanjutkan pada sesi kedua yang berlangsung

selama 30 menit dan peneliti memberikan psikoedukasi menggunakan PPT melalui

WAG materi yang diberikan berisi tentang persiapan persalinan seperti mengetahui

HPHT, persiapan donor darah, persiapan dana untuk melahirkan dan dimana ibu akan

melaksakan persalinan dan transfortasi untuk melahirkan perlengkapan ibu dan bayi,

dan responden diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang diberikan

c. Dua hari setelah sesi kedua peneliti melanjutkan pada tahap sesi ketiga dimana peneliti

memberikan materi kembali selama 30 menit menggunakan ppt melalui WAG dan

materi yang diberikan seputar kesiapan komplikasi kehamilan, persalinan pada ibu

setelah melahirkan, dan tanda bahaya pada bayi baru lahir dan responden diberikan

kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang diberikan. Kemudian peneliti

memberikan poster kepada responden melalui whatsapp grup (Arnemi, et al 2018)


36

7. Posttest dilakukan 1 minggu setelah pemberian psikoedukasi dengan memberikan

kuesioner yang sama yaitu BPCR dan meminta responden yaitu kelompok intervensi dan

kontrol mengisi kembali kuisioner tersebut melalui telpon dan peneliti membacakan

kuesioner tersebut.

8. Pada kelompok kontrol materi diberikan sesudah dilakukan post-test

Sesi 1

Tujuan 1. Responden menceritakan tentang persiapan

persalinan

2. Membantu klien supaya matang dalam persiapan

persalinan yang matang dengan cara konseling

Metode Diskusi

Persiapan Menyiapkan room vidio call lewat whatsApp yang

terdiri dari 5 orang dan WAG

Langkah-langkah 1. Fase orientasi

a. Memberikan salam dan sapa kepada

responden yang terdiri dari 5 orang dan

WAG

b. Perkenalan

c. Membuat kontrak waktu untuk melakukan

konseling

2. Fase kerja
37

a. Menanggapi perasaan klien tentang

bagaimana persiapan persalinan

b. Berdiskusi tentang bagaiamana persiapan

persalinan yang matang

3. Fase terminasi

a. Membuat kontrak kerja baru untuk intervensi

selanjutnya

Sesi 2

Tujuan 1.memberikan informasi mengenai materi persiapan

persalinan yang terdiri dari seperti mengetahui

HPHT, persiapan donor darah, persiapan dana untuk

melahirkan dan dimana ibu akan melaksakan

persalinan, dan menyiapkan alat transfortasi untuk

melahirkan perlengkapan ibu dan bayi

Metode 1. Ceramah

2. Tanya jawab

Persiapan 1. Menyiapkan ppt

2. Menyiapkan responden dalam grup whatsApp

Langkah-langkah 1. Fase orientasi

a. Memberikan salam

b. Perkenalan
38

c. Melakukan kontrak pemberian materi

2. Fase kerja

a. Memberikan materi menggunakan ppt

seperti mengetahui HPHT, persiapan donor

darah, persiapan dana untuk melahirkan dan

dimana ibu akan melaksakan persalinan

perlengkapan ibu dan bayi

b. Melakakukan tanya jawab

3. Fase terminasi

a. mereview materi yang telah disampaikan

b. Melakukan kontrak waktu untuk intervensi

selanjutnya

Sesi 3

Tujuan 1. Memberikan materi mengenai seputar kesiapan

komplikasi, kehamilan, pada ibu setelah

melahirkan, dan tanda bahaya pada bayi baru

lahir

Metode Ceramah dan tanya jawab

Persiapan 1. Menyiapkan ppt


39

2. Menyiapkan poster yang terdiri dari materi pada

sesi 1 dan 2

Langkah-langkah 1. Fase orientasi

a. Memberikan salam

b. Perkenalan

c. Melakukan kontrak pemberian materi

2. Fase kerja

a. Memberikan materi mengenai seputar

kesiapan komplikasi, kehamiilan, dan pada ibu

setelah melahirkan

b. Tanya jawab

3. Fase terminasi

a. Mereview materi yang telah disampaikan

b. Memberikan poster terkait materi pada sesi 1

dan 2

B. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dengan instrumen BPCR indeks

yang terdiri dari dua point yang pertama itu adalah pengetahuan danger sign kehamilan,

persalinan, pasca persalinan dan tanda bahaya pada bayi baru lahir. Yang kedua yaitu

tentang birth preparedness and complication readiness. Pengetahuan danger sign ini

terdiri dari 9 pertanyaan dan jika responden menjawab 3 atau lebih maka responden
40

dengan pengetahuan baik, jika responden menjawab kurang dari 3 maka responden

berpengetahuan kurang , dan jika tidak menjawab sama sekali maka responden dianggap

dengan berpengetahuan buruk. Jika tentang birth preparedness and complication

readiness terdiri dari 5 pertanyaan dan jika persiapan matang responden menjawab lebih

dari 3, jika persiapan kurang responden menjawab kurang dari 3, jika persiapan buruk

maka responden tidak menjawab sama sekali.

Adapun jenis instrumen atau kuesioner yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Data sekunder

Data sekunder meliputi data informasi klinis

2. Kuesioner data demografi dan informasi klinis

Kuesioner pertama diberikan yaitu mengenai tentang informasi pribadi pasien yaitu

usia diukur dengan menggunakan taun, tingkat pendidikan diukur dengan Sekolah

Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA),

dan Strata1 (S1), status ekonomi diukur dengan gajih minimum sesuai daerah

responden, Paritas Ibu dan kartu skor poedji.

3. Kuesioner BPCR

Kuesioner BPCR ini adalah kesiapsiagaan melahirkan dan kesiapan

komplikasi adalah upaya untuk menurunkan AKI di indonesia, konsep BPCR ini

membantu setiap kelompok terlebih dahulu untuk secara proaktif mempersiapkan

tujuan akhir dari proses persalinan yang aman, negara negria melaporkan bahwa

hanya 34,9% dari wanita yang diteliti ini yang hanya siap untuk persalinan hanya

kurang dari 7% responden dalam studi berbasis komunikasi.


41

Kuesioner BPCR Indeks diterbitkan oleh JHPIEGO 2004. Kuesioner BPCR

ini terdapat dua point yang pertama tentang pengetahuan danger sign kehamilan,

persalinan dan pasca persalinan dan yang kedua yaitu tentang birth preparedness and

complication readiness. Dan pengetahuan danger sign ini terdiri dari 9 pertanyaan

dan jika responden menjawab 3 atau lebih yaitu responden dengan pengetahuan baik,

jika responden menjawab kurang dari 3 maka responden berpengetahuan kurang, dan

jika tidak menjawab sama sekali maka responden dianggap dengan berpengetahuan

buruk. Jika tentang birth preparedness and complication readiness terdiri dari 5

pertanyaan dan dan jika persiapan matang responden menjawab lebih dari 3, jika

persiapan kurang responden menjawab kurang dari 3, jika persiapan buruk maka

responden tidak menjawab sama sekali.

4. Uji Realibilitas dan Validitas Instrumen BPCR

Uji validitas dari kuesioner BPCR index ini yang dilakukan oleh Anikwe, et

al. 2020 dengan koefesien cronbach alpha adalah 0.85 yang dikumpulkan oleh dua

pendaftar senior terlatih dari departemen dan dipimpin oleh salah satu penulis ini

dilakukan oleh 40 orang ibu hamil. Kemudian dilakukan translasi kuesioner.

Validitas konten dilaksanakan oleh dosen pembimbing.

C. Pengumpulan Data

1. Uji Etik

a. Informed consent

Dalam penelitian ini peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud

tujuan dari penelitian, lalu peneliti menjelaskan prosedur dan intervensi yang akan

dilakukan.
42

b. Anomymity

Dalam menjaga kerahasiaan responden, peneliti hanya menggunakan nama

inisial atau kode pada responden karena peneliti harus merahasiakan identitas

responden.

c. Confidentiality

Semua informasi yang terkumpul dijamin kerahasiaan nya oleh peneliti,

hanya kelompok data tertentu yang akan dilapor kan pada hasil risert penelitian

2. Pengumpulan Data

Pada penelitian ini dilakukan pengumpulan data secara langsung pada klinik

bidan mandiri yuni warsita yang berada di kabupaten bandung barat, dengan

memberikan lembar pengisian skrinning yang dipandu oleh peneliti, lalu peneliti

melihat lembar skrinning apakah responden masuk kedalam tahap selanjutnya atau

tidak jika responden masuk dalam tahap selanjutnya maka peneliti langsung

memberikan lembar data demografi dan kuesioner BPCR.

3. Pengolahan Data

Tahapan pengolahan data pada penelitian ini adalah

a. Editing

Peneliti telah melakukan koreksi kelengkapan data kuesioner yang telah diisi oleh

responden.

b. Coding

Peneliti memberikan kode tertentu agar memudahkan peneliti dalam melakukan

pengolahan data.
43

Berikut adalah pertaanyaan-pertanyaan yang terdapat pada data demografi

yang akan di berikan kode sebagai beriut :

a) Tingkat pendidikan

SD =1

SMP =2

SMA = 3

S1 =4

S2 =5

b) Status ekonomi

Status ekonomi tinggi =1

Status ekonomi menegah =2

Status ekonomi rendah =3

c) Upah gajih minimum

Sampai dengan Rp. 2.000.000 =1

Antara Rp.2.000.000 s.d. Rp. 5.000.000 =2

>Rp. 5.000.000 =3

d) Status paritas

Primipara =1

Multipara =2

c. Skoring

Peneliti memberikan nilai yang sudah mengisi kuesioner selanjutnya dan

memberikan skor pada jawaban yang berkaitan dengan kuesioner tersebut.

d. Tabulating
44

Peneliti memasukan data yang telah diberi kode di ms. excel, kemudian memasukan

data kedalam pengolahan data SPSS.

D. Analisa Data

Setelah data terkumpul maka waktunya perhitungan data, dan penelitian ini

menggunakan perangkat sofware computer dengan IBM SPSS Versi 23, berikut analisa

data yang terkandung dalam penelitian ini

1. Analisa univariat

Analisa univariat digunakan untuk menjelaskan karakteristik setiap variabel

penelitian. Pada penelitian ini analisis univariat digunakan untuk menggambarkan

demografi dan gambaran birth preparedness and complication readiness. Analisis

univariat yang dilakukan yaitu berupa mean, standard deviasi, persentase, frekuensi

dan nilai minimum maksimum.

2. Analisa bivariate

Setelah diketahui karakteristik masing-masing variabel dapat dilanjutkan

pada tingkat yang lebih lanjut dengan analisa bivariat yaitu tabel silang dua variabel

(Variabel independen dan Variabel dependen). Analisis ini digunakan untuk menguji

efektivitas Psikoedukasi terhadap birth preparedness and complication readiness pada

kehamilan beresiko antara sebelum dan setelah dilakukukan intervensi Psikoedukasi.

Sebelumnya sudah dilakukan normality test dengan menggunakan shapiro-wilk karena

responden kurang dari 50.

Tabel 3.2 normalitas data


45

Shapiro-Wilk

statistic df Sig

Pre-test ,933 30 ,060


pengetahuan
intervensi

Post-test ,933 30 ,057


pengetahuan
intervensi

Pre-test BPCR ,944 30 ,113


Intervensi

Post-test BPCR ,947 30 ,142


Intervensi

Pre-test ,942 30 ,101


pengetahuan
kontrol

Post-test ,935 30 ,069


pengetahuan
kontrol

Pre-test BPCR ,941 30 ,094


kontrol

Post-test BPCR ,933 30 ,058


kontrol

Jika p-value lebih dari >0,05maka data ini adalah data normal namun jika

kurang dari <0,05 maka distribusi data tidak normal. Dan dapat disimpulkan bahwa

data diatas berdistribusi normal.

Peneliti melakukan dua versi analisa bivariate. Versi yang pertama, peneliti

memperlakukan data dalam level ordinal yang akan dianalisis dengan menggunakan

statistic Wilcoxon matched pairs. Analisis tersebut bertujuan untuk melihat perbedaan
46

skor pretest-posttest pada masing-masing kelompok. Versi yang kedua Peneliti

memperlakukan data dalam level ratio dengan menghitung jumlah jawaban yang benar

pada setiap pertanyaan dari kuesioner dan dilihat mean dari setiap pertanyaan. Analisis

dengan menggunakan paired t-test dilakukan untuk melihat perbedaan mean jawaban

benar pada masing masing kelompok. Untuk melihat perbedaan mean dari jumlah

jawaban benar dalam kedua kelompok, peneliti melakukan analisa ANCOVA.

Tabel 3.3 Analisa Data

Tujuan Variable Type data Metode


statistik

Analisa Univariat

Mengidentifikasi Birth preparedness continus Dekskriftif,


gambaran birth and complication distribusi
preparedness and readiness frekuensi
complication dan
readiness pada persentase
kehamilan
beresiko
Analisa Bivariat

Mengetahui birth preparedness Continus & Paired


tingkat and complication Ordinal sample t-tes
perbedaan birth readiness &
preparedness Wilcoxon
and complication
readiness
sebelum dan
sesudah
diberikan
intervensi pada
ibu hamil
beresiko
47

Mengetahui Birth preparedness Continous Ancova


adanya and complication
perbedaan birth readiness pada dua
preparedness and kelompok
complication
readines
terhadap
kelompok
intervensi dan
kontrol

Anda mungkin juga menyukai