Analisis Faktor
Analisis Faktor
batan dalam keputusan pasien untuk mencari perawatan, di mana pasien ragu-
ragu untuk mencari bantuan medis segera (McKinley et al., 2009). Waktu tun
da rata-rata adalah 2,2 jam di AS (McKinley et al., 2009) dan China (Peng et a
l., 2014), dan 4,1 jam di Yordania (Eshah, 2013) dan Irlandia (Mooney et al.,
2014). Selanjutnya, persentase pasien SKA yang datang terlambat adalah 65%
di Iran (Taghaddosi et al., 2010), dan 72% di Yordania (Eshah, 2013). Banya
mulai dari 15 hingga 50 menit (Squire, Tamayo-Sarver, Rashi, Koenig, & Nie
mann, 2014). The American Heart Association Pedoman Perawatan Kardiovas
sistem layanan medis darurat memerlukan hasil pemeriksaan EKG untuk inter
Pasien yang datang ke IGD di luar jam kerja secara konsisten melapor
kan keterlambatan terapi IKP primer (Sim, et al., 2017). Pada penelitian Sim,
et al. (2017), selama jam kerja normal, semua pasien SKA dapat menjalani IK
P primer tepat waktu, namun sebaliknya pada luar jam kerja. Memiliki tim IK
P on call dan memiliki kardiologi yang hadir di tempat 24 jam setiap harinya
akan mengurangi keterlambatan selama di luar jam kerja. Namun, ini akan me
pok triase prioritas rendah, yang dikaitkan dengan rawat inap yan
pasien datang dengan presentasi klinis atipikal atau tidak adanya nyeri dad
Perancis pada saat dimulai nya Pandemi COVID dan pemerintah Perancis
melakukan Lockdown.
Di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, pada saat dimulai Pandemi di bulan
Maret 2020, terjadi penurunan Bed Occupacy Rate sampai 20-30%, sedangkan
pasien SKA terconfirm COVID, yang dimana ruangan Angiografi bukan ruangan
infeksi, sehingga pasien di kirim ke ruangan infeksi dan pasien tidak mendapat
tindakan reperfusi koroner, selain faktor yang memperlambat adalah para petugas
angiografi yang terconfir COVID 19, sehingga pasien negatif covid tidak
2. Knowledge Gap
3. Practical-Knowledge Gap
Prosedur pemeriksaan swab PCR/TCM di Triage IGD, pasien
(Phenomena di RSHS).
4. Methodology Gap
5. Empirical Gap
6. Theoritical Gap
negara AS, Iran, dsb sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan diambil
pada saat pandemi COVID 19 yang situasi serta kondisi yang berbeda dari
sebelumnya.