Anda di halaman 1dari 19

Mata Kuliah : Mikrobiologi

Dosen Pengampu : Hj. Wahyuni Sahani, ST.M.Si.

MAKALAH MIKROBIOLOGI
JENIS – JENIS MIKROORGANISME, PENGGOLONGAN
MIKROORGANISME SERTA KEBIASAAN HIDUPNYA

KELOMPOK 2
D-IV/ TK 1.A
PO714221231013 HAENIS
PO714221231014 INDAH SUCI RAMADHANA
PO714221231015 LINDASARI
PO714221231016 MARTINA TASIK
PO714221231018 MUH. JALIL HAKIM
PO714221231019 MUH. ARIF HIDAYATULLAH
PO714221231020 MUH. RAENALDI
PO714221231021 MUTIARA ZAHIRAH
PO714221231022 NAHDA NURYATUL AIN
PO714221231023 NAURAH RAYYANI SADLY
PO714221231024 NUR FITRIA
PO714221231025 NUR REZKY NABILAH HAMDAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI SARJANA TERAPAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiratan Allah SWT yang telah menganugerahkan rahmat,


karunia, dan ridha-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Jenis-jenis mikroorganisme, penggolongan mikroorganisme, serta
kebiasaan hidupnya”. Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai salah
satu tugas kelompok pada mata kuliah “Mikrobiologi”.

Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih


kepada Dosen Mikrobiologi serta semua pihak yang telah membantu penulis
dalam penyusunan laporan praktikum ini, sehingga dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari


kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran perbaikan
dari semua pihak yang terkait. Sehingga kekurangan yang ada dapat diperbaiki
dan disempurnakan.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis berharap semoga dapat berguna


dan bermanfaat sebagaimana mestinya, khususnya bagi mahasiswa.

Makassar, 22 Januari 2024

Penulis

i
ABSTRAK

Mikroorganisme adalah makhluk hidup yang berukuran sangat kecil dan


hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Mikroorganisme dapat dibagi menjadi dua
kelompok besar, yaitu prokariot dan eukariot.

Pengelompokan mikroorganisme dapat dilakukan berdasarkan berbagai


macam karakteristik, seperti bentuk, cara hidup, dan habitat. Berdasarkan
bentuknya, mikroorganisme dapat dikelompokkan menjadi bulat (cocci), batang
(bacillus), dan spiral (spirillum). Berdasarkan cara hidupnya, mikroorganisme
dapat dikelompokkan menjadi autotrof (dapat menghasilkan makanannya sendiri)
dan heterotrof (tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri). Berdasarkan
habitatnya, mikroorganisme dapat dikelompokkan menjadi aerob (membutuhkan
oksigen untuk hidup), anaerob (tidak membutuhkan oksigen untuk hidup), dan
fakultatif anaerob (dapat hidup dengan atau tanpa oksigen).

Mikroorganisme memiliki berbagai macam kebiasaan hidup, tergantung


pada jenisnya. Bakteri, misalnya, dapat hidup di berbagai macam lingkungan,
mulai dari lingkungan yang ekstrem hingga lingkungan yang normal. Bakteri juga
dapat hidup sebagai saprofit, parasit, atau simbiosis.

Mikroorganisme memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, baik


secara positif maupun negatif. Secara positif, mikroorganisme dapat berperan
dalam berbagai proses, seperti pembusukan, fermentasi, dan produksi makanan.
Secara negatif, mikroorganisme dapat menyebabkan penyakit dan kerusakan
lingkungan.

Kata kunci: Mikroorganisme, Bentuk, Kebiasaan hidup

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
ABSTRAK........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................1
1.4 Manfaat.............................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN...............................................................................................................2
2.1 Jenis-Jenis Mikroorganisme............................................................................2
2.2 Penggolongan Mikroorganisme.......................................................................6
2.3 Kebiasaan Hidup Mikroorganisme.................................................................8
BAB III...........................................................................................................................11
PENUTUP.......................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................11
3.2 Saran...............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mikroorganisme merupakan semua makhluk yang berukuran


beberapa mikron atau lebih kecil lagi. Yang termasuk golongan ini
adalah bakteri, cendawan atau jamur tingkat rendah, ragi yang menurut
sistematik masuk golongan jamur, ganggang, hewan bersel satu atau
protozoa, dan virus yang hanya nampak dengan mikroskop elektron
(Dwidjoseputro, 1990).
Mikroorganisme umumnya terdapat di mana-mana, seperti di
dalam tanah, di lingkungan akuatik, berkisar dari aliran air sampai lautan,
dan atmosfer (Pelczar dan Chan, 1986). Mikroorganisme tersebut
mempunyai beberapa peranan salah satunya mikroorganisme yang hidup
dalam tanah dapat membantu pembentukan struktur tanah yang mantap,
karena mikroorganisme tanah dapat mengeluarkan (sekresi) zat perekat
yang tidak mudah larut dalam air (Hardjowigeno, 1992).
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa saja jenis-jenis mikroorganisme ?
1.2.2 Bagaimana penggolongan mikroorganisme ?
1.2.3 Bagaimana kebiasaan hidup mikroorganisme ?

1.3 Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis


mikroorganisme, penggolongan mikroorganisme, serta kebiasaan
hidupnya.

1.4 Manfaat

Manfaat penulisan makalah ini agar mahasiswa dapat memahami


jenis-jenis mikroorganisme, penggolongan mikroorganisme, serta
kebiasaan hidupnya.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Jenis-Jenis Mikroorganisme

Jenis mikroorganisme dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu


prokariota dan eukariota.

1. Prokariota

Prakariota adalah mikroorganisme yang tidak memiliki


membran inti sel. Prokariota hanya memiliki satu sel yang terdiri dari
sitoplasma, ribosom, dan DNA. Prokariota dibagi menjadi dua
kelompok utama, yaitu bakteri dan archaea.

a. Bakteri

Bakteri adalah kelompok prokariota yang paling banyak


ditemukan di alam. Bakteri memiliki bentuk yang bervariasi, antara
lain bulat, batang, spiral, dan daun. Bakteri dapat dibedakan
menjadi dua kelompok berdasarkan kebutuhan oksigennya, yaitu
aerob dan anaerob.
Aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen untuk
hidup, sedangkan anaerob adalah bakteri yang tidak membutuhkan

2
3

oksigen untuk hidup. Bakteri juga dapat dibedakan berdasarkan


cara memperoleh makanannya, yaitu autotrof dan heterotrof.
Autotrof adalah bakteri yang dapat menghasilkan
makanannya sendiri, sedangkan heterotrof adalah bakteri yang
memperoleh makanan dari makhluk hidup lain.
b. Archaea

Archaea adalah kelompok prokariota yang memiliki ciri-


ciri yang mirip dengan bakteri, tetapi juga memiliki ciri-ciri yang
unik. Archaea dapat ditemukan di lingkungan yang ekstrem, seperti
di sumber air panas, di laut dalam, dan di lingkungan asam.
2. Eukariota

Eukariota adalah mikroorganisme yang memiliki membran


inti sel. Eukariota memiliki struktur sel yang lebih kompleks dari
pada prokariota. Eukariot dibagi menjadi dua kelompok utama,
yaitu protozoa dan fungi.

3
4

1.) Protozoa

adalah mikroorganisme eukariotik yang menyerupai


hewan. Protozoa memiliki satu sel yang terdiri dari
sitoplasma, nukleus, dan organel-organel lain. Protozoa
dapat dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan
cara memperoleh makanannya, yaitu autotrof dan
heterotrof.

Autotrof adalah protozoa yang dapat


menghasilkan makanannya sendiri, sedangkan heterotrof
adalah protozoa yang memperoleh makanan dari
makhluk hidup lain.

2.) Fungi

Fungi adalah mikroorganisme eukariotik yang


menyerupai tumbuhan. Fungi memiliki satu sel atau
banyak sel yang tersusun dalam jaringan. Fungi dapat
dibedakan menjadi dua kelompok utama, yaitu jamur
sejati dan ragi.

4
5

a.) Jamur sejati adalah fungi yang memiliki tubuh


buah. Tubuh buah jamur sejati terdiri dari hifa
yang tersusun dalam jaringan. Jamur sejati
dapat dibedakan menjadi dua kelompok
berdasarkan cara memperoleh makanannya,
yaitu saprofit dan parasit.

Saprofit adalah jamur sejati yang


memperoleh makanan dari sisa-sisa makhluk hidup
mati, sedangkan parasit adalah jamur sejati yang
memperoleh makanan dari makhluk hidup lain.

b.) Ragi adalah fungi yang tidak memiliki tubuh


buah. Ragi terdiri dari sel-sel tunggal yang
tersusun dalam koloni. Ragi dapat dibedakan
menjadi dua kelompok berdasarkan cara
memperoleh makanannya, yaitu aerob dan
anaerob.
3.) Alga mikroskopis

Alga adalah organisme eukariot, yaitu organisme yang


memiliki nukleus dan organel-organel lain yang terikat
membran. Alga memiliki berbagai macam bentuk dan
ukuran, mulai dari yang berbentuk bulat, batang, hingga
spiral. Alga dapat hidup di berbagai habitat, mulai dari
air, tanah, hingga udara. Alga dapat berperan sebagai
produsen, yaitu organisme yang menghasilkan
makanannya sendiri melalui fotosintesis.

5
6

Alga mikroskopis merupakan sumber nutrisi yang kaya


akan protein, vitamin, mineral, dan asam lemak omega-
3. Alga mikroskopis juga dapat digunakan sebagai
bahan baku industri, seperti produk makanan, kosmetik,
dan obat-obatan.
2.2 Penggolongan Mikroorganisme
Mikroorganisme dapat digolongkan berdasarkan berbagai
karakteristik, termasuk:
1. Struktur sel

Mikroorganisme dapat dibagi menjadi dua kelompok besar


berdasarkan struktur selnya, yaitu:
a. Prokariota
Prokariota memiliki sel yang lebih sederhana daripada eukariota.
Sel prokariota tidak memiliki membran inti atau organel lain
yang terikat membran. Bakteri dan archaea adalah prokariota.
b. Eukariot
Eukariot memiliki sel yang lebih kompleks daripada prokariota.
Sel eukariotik memiliki membran inti yang memisahkan materi
genetik dari sitoplasma. Fungi, protozoa, dan alga adalah
eukariota.

6
7

2. Metabolisme

Mikroorganisme dapat digolongkan berdasarkan jenis


metabolismenya, yaitu:
a. Fotoautotrof
Fotoautotrof menggunakan energi cahaya untuk menghasilkan
makanan dari bahan anorganik. Alga dan tumbuhan adalah
fotoautotrof.
b. Heterotrof
Heterotrof memperoleh makanan dari organisme lain. Bakteri,
fungi, dan protozoa adalah heterotrof.
3. Cara reproduksi

Mikroorganisme dapat digolongkan berdasarkan cara reproduksinya,


yaitu:
a. Aseksual
Reproduksi aseksual adalah reproduksi tanpa melibatkan sel
kelamin. Bakteri, fungi, dan protozoa dapat bereproduksi
secara aseksual.

7
8

b. Seksual
Reproduksi seksual melibatkan sel kelamin. Alga dan
tumbuhan dapat bereproduksi secara seksual.
4. Fungsi ekologis
Mikroorganisme dapat digolongkan berdasarkan fungsi ekologisnya,
yaitu:
a. Produsen
Produsen adalah organisme yang menghasilkan makanan dari
bahan anorganik. Alga dan tumbuhan adalah produsen.
b. Konsumen
Konsumen adalah organisme yang mengonsumsi makanan dari
organisme lain. Bakteri, fungi, dan protozoa adalah konsumen.
c. Pengurai
Pengurai adalah organisme yang menguraikan bahan organik
menjadi bahan anorganik. Bakteri dan fungi adalah pengurai.

2.3 Kebiasaan Hidup Mikroorganisme

Mikroorganisme memiliki berbagai macam kebiasaan hidup,


tergantung pada jenisnya. Berikut adalah beberapa contoh kebiasaan hidup
mikroorganisme:

1. Bakteri
Bakteri dapat hidup di berbagai macam lingkungan, mulai dari
lingkungan yang ekstrem hingga lingkungan yang normal.
Bakteri dapat hidup sebagai saprofit, parasit, atau simbiosis.
Bakteri dapat berperan penting dalam berbagai proses, seperti
pembusukan, fermentasi, dan produksi makanan.
2. Archaea
Archaea hidup di lingkungan ekstrem, seperti di sumber air panas,
di lingkungan asam, dan di lingkungan dengan kadar garam tinggi.
Archaea memiliki peran penting dalam ekosistem laut, misalnya dalam
proses mineralisasi.

8
9

3. Fungi
Fungi dapat hidup sebagai saprofit, parasit, atau simbiosis.
Fungi dapat berperan penting dalam berbagai proses, seperti
pembusukan, fermentasi, dan produksi makanan.
4. Protozoa
Protozoa dapat hidup sebagai saprofit, parasit, atau predator.
Protozoa dapat berperan penting dalam ekosistem, misalnya dalam
rantai makanan.
5. Alga
Alga dapat hidup di air tawar, air laut, atau di darat. Alga dapat
berperan penting dalam ekosistem, misalnya sebagai produsen primer.

Mikroorganisme memiliki peran penting dalam kehidupan manusia,


baik secara positif maupun negatif. Secara positif, mikroorganisme dapat
berperan dalam berbagai proses, seperti pembusukan, fermentasi, dan
produksi makanan. Secara negatif, mikroorganisme dapat menyebabkan
penyakit dan kerusakan lingkungan.

Mikroorganisme memiliki kebiasaan hidup yang beragam, tergantung


pada jenis dan lingkungan tempatnya hidup. Mikroorganisme dapat hidup
di berbagai macam lingkungan, mulai dari lingkungan ekstrem hingga
lingkungan yang nyaman bagi manusia.

Mikroorganisme yang hidup di lingkungan ekstrem dapat bertahan


hidup di lingkungan yang memiliki kondisi yang tidak menguntungkan,
seperti suhu yang sangat tinggi atau sangat rendah, pH yang sangat asam
atau sangat basa, dan tekanan yang sangat tinggi. Contoh mikroorganisme
yang hidup di lingkungan ekstrem adalah bakteri yang hidup di sumber air
panas, archaea yang hidup di laut dalam, dan jamur yang hidup di
lingkungan asam.

Mikroorganisme yang hidup di lingkungan yang nyaman bagi


manusia dapat ditemukan di berbagai tempat, seperti di tanah, di air, di

9
10

udara, dan di dalam tubuh manusia. Contoh mikroorganisme yang hidup di


lingkungan yang nyaman bagi manusia adalah bakteri yang hidup di tanah,
protozoa yang hidup di air, dan virus yang hidup di dalam tubuh manusia.

Mikroorganisme memiliki peran yang penting bagi kehidupan


manusia. Mikroorganisme dapat digunakan untuk berbagai keperluan,
seperti untuk menghasilkan makanan, untuk menghasilkan obat-obatan,
dan untuk membersihkan lingkungan.

Mikroorganisme memiliki peran yang penting bagi kehidupan


manusia. Mikroorganisme dapat digunakan untuk berbagai keperluan,
seperti untuk menghasilkan makanan, untuk menghasilkan obat-obatan,
dan untuk membersihkan lingkungan.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Mikroorganisme adalah organisme yang sangat kecil dan memiliki


peran penting dalam kehidupan manusia. Mikroorganisme dapat dibagi
menjadi dua golongan, yaitu prokariot dan eukariot.

Mikroorganisme dapat hidup di berbagai macam lingkungan, mulai


dari lingkungan yang ekstrem hingga lingkungan yang umum dijumpai
sehari-hari.

3.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut, berikut adalah beberapa saran


operasional yang dapat diberikan:

3.2.1 Untuk memanfaatkan peran menguntungkan mikroorganisme,


perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan
teknologi yang dapat memanfaatkan mikroorganisme secara
optimal.

3.2.2 Untuk mencegah peran merugikan mikroorganisme, perlu


dilakukan upaya pengendalian mikroorganisme, seperti dengan
menggunakan disinfektan atau antibiotik.

3.2.3 Perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya


menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyebaran
mikroorganisme yang merugikan.

11
12

12
DAFTAR PUSTAKA

Alfazari, M. E. (2017). Pola Mikroorganisme Penyebab Pneumonia


Dan Sensitivitasnya Terhadap Antibiotik Di Masyarakat. Jurnal Kesehatan
Masyarakat, 13(3), 205-212.

Budiyanto, M., & Muhtadi, F. (2012). Peranan Bakteri


Actinomycetes dalam Industri Antibiotik. Journal online Biosains, 1(1),
71-85.

Gandjar, I., & Sjamsuridzal, W. (2006). Mikologi Dasar dan


Terapan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Jawetz, E., Melnick, J. L., & Adelberg, E. A. (2005). Mikrobiologi


Kedokteran. Jakarta: EGC.

Pelczar, M. J., Chan, E. C. S., & Hadioetomo, S. S. (2007). Dasar-


Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press.

Pratiwi, S. T. (2008). Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Erlangga.

Radji, M. (2010). Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa


Farmasi Dan Kedokteran. Jakarta: EGC.

13
14

Anda mungkin juga menyukai