Anda di halaman 1dari 19

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)


DI RSUD SAYANG CIANJUR
TAHUN 2021

MINI PROPOSAL SKRIPSI


Di ajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Gelar Sarjana Kebidanan

Maria Dwi Arini


NPM 6221598

FAKULTAS KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN
INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, karena berkat, rahmat, serta anugerah-Nya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul “Faktor-faktor
yang berhubungan dengan terjadinya BBLR” di RSUD Sayang Cianjur Jawa
Barat.
Banyak pihak yang telah memberi bantuan kepada penulis dalam
penyusunan skripsi ini, baik lewat motivasi, pengetahuan, tenaga, serta waktu.
Tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak tersebut, maka sulit bagi
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis menyampaikan
terima kasih kepada:
1. Tonika Tohri, S.Kp.,M.Kes selaku Rektor Institut Kesehatan Rajawali.
2. Erni Hernawati, S.S.T.,M.M.,M.Keb selaku Dekan Fakultas
Kebidanan Institut Kesehatan Rajawali dan selaku pembimbing utama
yang telah memberikan banyak waktu, pengarahan, masukan, bimbingan,
saran, dan motivasi.
3. Erni Hernawati, S.S.T.,M.M.,M.Keb selaku pembimbing I yang telah
memberikan masukan - masukan positif dan membimbing peneliti untuk
pembuatan proposal ini.
4. Liawati, S.S.T., M.Kes selaku pembimbing II yang telah memberikan
masukan - masukan positif dan membimbing peneliti untuk pembuatan
proposal ini
5. Seluruh staf dosen dan civitas Institut Kesehatan Rajawali yang telah
memberikan ilmu dan bantuannya dalam pembuatan proposal ini.
6. Teman – teman mahasiswa S1 Kebidanan Institut Kesehatan Rajawali
yang sama – sama berjuang dan selalu memberikan motivasi, saran dan
masukan untuk terselesaikannya proposal ini.
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

i
Penulis sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna.
Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis agar
skripsi ini dapat menjadi lebih baik. Penulis berharap semoga skripsi ini
dapat berguna bagi para pembaca dalam mempelajari dan
mengembangkan ilmu kebidanan.

Cianjur, Agustus 2022


Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................i


BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................3
1.3 Rumusan Masalah ...............................................................................4
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................4
1.1 Tujuan Umum ................................................................................4
1.2 Tujuan Khusus ...............................................................................4
1.5 Hipotesis Penelitian.............................................................................4
1.6 Manfaat Penelitian ..............................................................................4
1.1 Manfaat Teoritis .............................................................................4
1.2 Manfaat Praktik ..............................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................6
2.1 Kerangka Teori ...................................................................................6
BAB III METODOLOGI PENELITIA .........................................................7
3.1 Rancangan Penelitian ..........................................................................7
3.2 Kerangka Penelitian ............................................................................7
3.3 Variabel Penellitian .............................................................................8
3.4 Definisi Operasional Variabel .............................................................9
3.5 Populasi dan Sample Penelitian ...........................................................10
3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Prosedur Penelitian .............................11
3.7 Pengolahan dan Analisis Data .............................................................11
3.8 Lokasi Penelitian .................................................................................13
3.9 Waktu Penelitian .................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan (the 2030 Agenda for


Sustainable Development atau SDGs) adalah kesepakatan pembangunan baru
yang mendorong perubahan-perubahan yang bergeser ke arah pembangunan
berkelanjutan yang berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan untuk
mendorong pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan hidup. SDGs/TPB
diberlakukan dengan prinsip-prinsip universal, integrasi dan inklusif untuk
meyakinkan bahwa tidak akan ada seorang pun yang terlewatkan atau “No-one
Left Behind”. SDGs terdiri dari 17 Tujuan dan 169 target dalam rangka
melanjutkan upaya dan pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) yang
berakhir akhir pada tahun 2015 lalu. Terdapat empat pilar SDGs salah satunya
yaitu pilar pembangunan sosial, Pembangunan Sosial SDGs adalah tercapainya
pemenuhan hak dasar manusia yang berkualitas secara adil dan setara untuk
meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.
Angka kematian merupakan salah satu indikator status kesehatan di
masyarakat (SDKI,2007), termasuk angka kematian ibu (AKI) dan angka
kematian bayi (AKB). Untuk mempercepat penurunan AKI dan AKB tersebut,
maka berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia dan bekerjasama
secara internasional, antara lain MPS (Making Pregnancy Safer), millennium
Development Goals (MDGs), pelayanan antenatal, pelayanan KIA, PONED,
PONEK dan program EMAS.
Angka kematian bayi di Indonesia masih tinggi dari negara ASEAN
lainnya, jika dibandingkan dengan target dari MDGs (Millenium Development
Goals) tahun 2015 yaitu 23 per 1000 kelahiran hidup, target pada tahun 2024
adalah 16 per 1000 kelahiran hidup. Target Pada tahun 2030, mengurangi rasio
angka kematian ibu hingga kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup. Angka
Kematian Neonatal setidaknya hingga 12 per 1000 KH (Kelahiran Hidup) dan
Angka Kematian Balita 25 per 1000. Salah satu penyebab tingginya angka
kematian bayi (AKB) adalah berat badan lahir rendah (BBLR) (Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2016).
Berat badan lahir rendah adalah neonatUs yang dilahirkan terlalu kecil
(Cunningham, 2018). Bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram disebut
dengan BBLR yang diusulkan oleh WHO 1977. Ada 3 kategori BBLR yaitu
BBLR dengan bayi memiliki berat badan dibawah 2500 gram, berat badan lahir
sangat rendah (BBLSR) dengan berat badan bayi di bawah 1500 gram dan berat
badan lahir ekstrem rendah (BBLER) dengan berat bdan bayi di bawah 1000 gram
pada saat lahir.
Kondisi bayi BBLR diantara disebabkan karena kondisi ibu saat hamil
(kehamilan remaja,malnutrisi, dan komplikasi kehamilan), bayi kembar, janin
memiliki kelainan atau kondisi bawaan,dan gangguan pada plasenta yang
menghambat pertumbuhan bayi (intrauterine growth restriction).
Berbagai penelitian menemukan bahwa penyebab kematian bayi antara
lain karena gangguan perinatal dan bayi dengan berat badan lahir rendah. Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR) dan premature merupakan penyebab kematian
neonatal yang tinggi yaitu sebesar 30,3%. Neonatal dengan BBLR beresiko
mengalami kematian 6,5 kali lebih besar dari pada bayi yang lahir dengan berat
badan normal (Depkes, 2011).
Berdasarkan Penelitian Martika (2012) di Yogyakarta menunjukkan
bahwa Bayi dengan berat badan lahir rendah banyak terjadi pada ibu-ibu yang
berumur kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun. Faktor usia kehamilan juga
turut mempengaruhi kejadian BBLR karena semakin pendek usia kehamilan maka
semakin kurang sempurna pertumbuhan alat-alat dalam tubuh. Paritas > 4 dapat
menimbulkan resiko untuk terjadinya gangguan pertumbuhan janin dalam
kandungan sehingga menyebabkan kelahiran bayi dengan BBLR.
Berat badan lahir rendah juga cenderung terjadi pada bayi yang dilahirkan
oleh ibu-ibu dengan status ekonomi rendah yang meliputi pekerjaan dan
pendidikan dimana pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam
menentukan baik buruknya derajat kesehatan anak. Dengan berbekal pendidikan
yang cukup seorang ibu akan lebih banyak memperoleh informasi yang
dibutuhkan, dengan demikian mereka dapat memilih serta menentukan alternatif
terbaik dalam melakukan perawatan dan periksaan kehamilan sehingga dapat
melahirkan bayi yang sehat dan berat badan normal. Selain itu penyakit ibu dan
keteraturan ibu dalam pemeriksaan kehamilan sesuai dengan umur kehamilan
sangat diharapkan bagi ibu yang hamil untuk mengoptimalkan kesehatan mental
dan fisik ibu hamil, sehingga apabila ada tanda-tanda kelainan fisik atau
psikologis dapat segera ditanggulangi baik ibu maupun janin (Hasan,2010).
Berdasarkan data yang dilaporkan oleh 25 provinsi kepada Direktorat Gizi
Masyarakat, dari tahun 2019 bayi baru lahir yang dilaporkan ditimbang berat
badannya, didapatkan sebanyak 111.827 bayi (3,4%) memiliki berat badan lahir
rendah (BBLR). Sedangkan menurut hasil Riskesdas tahun 2018, dari 56,6%
balita yang memiliki catatan berat lahir, sebanyak 6,2% lahir dengan kondisi
BBLR. Pada tahun 2020, penyebab kematian neonatal terbanyak adalah kondisi
berat badan lahir rendah (BBLR), sebanyak 35,2% (Ditjen Kesehatan Masyarakat,
Kemenkes RI, 2021).
Berdasarkan data dari Rekam Medik RSUD Sayang Cianjur, BBLR termasuk 10
besar penyebab kematian terbanyak RSUD sayang kabupaten cianjur tahun 2021,
dari 697 kematian, BBLR sebanyak 6,1 % . Sedangkan di perinatologi didapatkan
Penyebab kematian di RSUD Sayang Cianjur tahun 2020 yaitu aspiksia sebanyak 53,9 %,
BBLASR sebanyak 17,1 %, BBLR sebanyak 7,9 %. Pada tahun 2021 yaitu BBLR 41 %,
aspiksia 32,1 %, sepsis 17,2 %. Angka kejadian BBLR mengalami kenaikan dari
tahun 2020 ke tahun 2021. Maka dari permasalahan yang terjadi, penulis tertarik
untuk mengambil judul “Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya BBLR di
RSUD Sayang Cianjur Tahun 2022.

1.2 Identifikasi Masalah

Setelah mendapatkan data kematian bayi di RSUD Sayang Cianjur,

peneliti mendapatkan masalah yaitu dari tahun ke tahun mengalami peningkatan

angka kematian bayi khususnya bayi BBLR.


1.3 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas yang menyebutkan bahwa RSUD


Sayang penyumbang angka kematian bayi di Kabupaten Cianjur untuk angka
BBLR. Peneliti merasa tertarik melakukan penelitian lebih lanjut mengenai upaya
ibu hamil dalam pencegahan BBLR di wilayah kerja RSUD sayang Cianjur,maka
rumusan penelitian ini adalah yang berjudul : “ Apakah factor-faktor yang
mempengaruhi Terhadap BBLR di RSUD Sayang Cianjur Tahun 2022 ?”. Yang
mungkin berguna untuk membantu menyelesaikan masalah dan menurunkan
angka kejadian BBLR di RSUD sayang Cianjur.

1.4 Tujuan penelitian

1.4.1 Tujuan Umum


Tujuan umum dari penelitian ini untuk mengetahui Faktor-faktor
yang mempengaruhi terjadinya BBLR di RSUD Sayang Cianjur Tahun
2021.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya BBLR di
RSUD Sayang Cianjur Tahun 2021.
2. Menganalisis Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya BBLR di
RSUD Sayang Cianjur Tahun 2021.

1.5 Hipotesa Penelitian


Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya BBLR di RSUD Sayang
Cianjur Tahun 2021.
1.6 Manfaat Penelitian
1.6.1 Manfaat Teoritis
Dari hasil skrpisi ini diharapkan agar dapat mengaplikasikan ilmu
dan teori yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya BBLR sesuai dengan teori yang telah didapat dari institusi
pendidikan.
1.6.2 Manfaat Praktik
Diharapkan menjadi bahan masukan bagi pihak ditempat
pelayanan kesehatan dalam rangka meningkatkan pelayanan
kesehatan khususnya yang berkaitan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya BBLR dan juga dapat diharapkan dapat
menjadi bahan evaluasi dan informasi mengenai pelayanan kesehatan
/ kasus yang terjadi.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teori

- komplikasi kehamilan ⁏
Preeklampsia, PAP, Infeksi,
HIV/AIDS, TORCH
-ibu ⁏ usia, kehamilan
ganda, jarak kehamilan,
Riwayat BBLR, paritas
- keadaan sosial ⁏ status Faktor Ibu
gizi, pekerjaan, ANC,
- sebab lain ⁏ merokok

- kelainan kromosom
- infeksi janin
-radiasi
Faktor
Janin ghazwa
arga
-kehamilan ganda /gemeli bunda
BBLR
-aplasia pankreas

-hidramnion Faktor
-luaspermukaan berkurang Plasenta
-plasentitis
-tumor
-plasenta yang lepas
-sindrom plasenta
Faktor
Lingkungan
-tempat tinggal
-radiasi
-terpapar zat beracun

Bagan 2.1 Kerangka Teori


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian deskriptif analitik korelasi


dengan pendekatan case control.
Penelitian deskriptif analitik adalah Metode penelitian deskriptif analitik adalah
metode untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna
dan secara signifikan dapat mempengaruhi substansi penelitian. Artinya metode ini
menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dengan partisipan atau
objek dan subjek penelitian. Metode ini juga berusaha untuk menganalisis subjek
penelitian agar didapatkan data yang mendalam. (Sugiyono 2018, hlm. 3)

3.2 Kerangka Penelitian

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan terarah akan alur
penelitian ini digambarkan dalam kerangka konseptual di bawah ini:

Preeklampsia Berat

Usia ibu
BBLR
BBLR

Paritas

Jarak kehamilan

Bagan 3.1 Kerangka Konsep


3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek, organisasi, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2016 :68). Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen (variabel
bebas) dan variabel dependen (variabel terikat).
Pada penelitian ini, variabel independen (variabel bebas) nya yaitu faktor-
faktor. Variabel dependen (vairabel terikat) nya yaitu BBLR
3.4 Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Cara Ukur Hasil Ukur Skala


Dependen
Nominal
Kejadian Bayi dengan Berat Melihat dan 1. BBLR)
BBLR Lahir Rendah mencatat berat (<2.500
(BBLR) adalah bayi badan bayi gram)
yang lahir dengan 2. BBLN
berat kurang dari (≥2.500
2.500 gram. gram)

Independen
Nominal
Umur Taksiran usia janin Rekam medis 1. Berisiko
Kehamilan yang dihitung dari Ibu (<37
hari pertama haid minggu)
terkahir (HPHT) 2. Tidak
sampai dengan berisiko
melahirkan. (≥37
minggu)
Jarak Jarak kehamilan ibu Rekam Medis 1. Berisiko (<2 Nominal
kehamilan (dihitung dari Ibu tahun)
HPHT) saat ini 2. Tidak
dengan persalinan berisiko
terakhir. (≥2 tahun)

Preeklam TD sistolik ≥160 Rekam Medik 1. PEB Nominal


psia mmHg, TD diastolic Ibu 2. Eklampsia
≥110 mmHg,
disertai proteinuria
lebih 5 gr/24 jam

Paritas Jumlah kehamilan Rekam medik 1. primigravida Nominal


ibu 2. multigravida
3.5 Populasi dan sampel

3.5.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Berdasarkan

pendapat di atas maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh pasien yang melahirkan bayi dengan BBLR di

RSUD Sayang Cianjur.

3.5.2 Sampel

Sampel merupakan sebagian yang diambil dari seluruh

objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi.

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode “total sampling”

yaitu semua pasien yang termasuk dalam populasi.

1. Kriteria inklusi

a. Semua pasien ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR

yang dirawat di RSUD Sayang Cianjur.

2. Kriteria Eksklusi

a. Semua pasien ibu yang melahirkan bayi BBLR yang

mempunyai penyakit komplikasi dirawat di RSUD

Sayang Cianjur.

3.5.2. Teknik Sampling

Dalam penelitian ini akan menggunakan teknik non

probability samping yaitu purposive sampling. Purposive

sampling adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan

pertimbangan tertentu. Teknik ini digunakan penelitian kuantitatif


dengan tujuan untuk mendapatkan subjek-subjek yang memiliki

sejumlah karakteristik tertentu atau mendapatkan kelompok-

kelompok penelitian yang sebanding dalam karakteristik tertentu

sehingga dapat dianalisis secara valid (Sulistyningsih, 2011).

3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Prosedur Penelitian

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

1) Pengumpulan Data sekunder

2) Instrumen Penelitian

3.6.2 Prosedur Penelitian

3.7 Pengolahan dan Analisa Data


3.7.1 Pengolahan Data
a. Editing
Proses editing dimulai dengan mengumpulkan semua data yang
diperoleh dari rekam medik kemudian memeriksa seluruh kelengkapan
data agar dapat diolah dengan baik. Setelah data lengkap kemudian data
dikelompokkan secara benar sesuai dengan kategori variabel yang
diteliti data tersebut dipindahkan dalam master tabel yang di gunakan
untuk mempermudah dalam pendistribusian tabel distribusi frekuensi.
b. Coding
Setelah data yang diperoleh penulis melakukan pengkodean untuk
memudahkan analisa data.
c. Scoring
Setelah data yang diperoleh penulis melakukan scoring untuk analisa
data
d. Tabulating
Kegiatan yang dilakukan dalam tabulasi adalah menyusun dan
menghitung data yang diperoleh, kemudian dijadikan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi.
3.7.2 Analisis Data

1. Analisis Univariat

Analisis univariat adalah anaisis yang dilakukan terhadap

masing-masing variabel dan hasil penelitian dan dianalisis untuk

mengetahui distribusi dan persentase dari tiap variabel. Kemudian

hasil yang 58 didapatkan dimasukan dalam tabel frekuensi.

Analisis univariat dilakukan menggunakan rumus berikut

(Notoatmodjo, 2010):

P = N X x 100 %

Keterangan :

P : Presentase

X : Jumlah kejadian pada responden

N : Jumlah seluruh responden

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat adalah analisis data yang dilakukan untuk

mencari korelasi atau pengaruh antara 2 variabel atau lebih yang

diteliti. Pada penelitian ini sebelum dilakukan analisis data, terlebih

dahulu dilakukan uji normalitas data untuk mengetahui normal atau

tidaknya data yang ada. Pengujian normalitas dilakukan dengan

menggunakan analisis deskriptif yaitu dengan membandingkan

nilai skewness dan kurtosis (Notoatmodjo, 2010).

Bila data telah terdistribusi normal maka analisis bivariat

dilakukan menggunakan uji korelasi product moment karena data

berbentuk interval. Namun bila data tidak terditribusi normal maka

skala data diturunkan menjadi ordinal atau nominal sehingga


analisis bivariat yang digunakan adalah uji korelasi product

moment (Sugiyono, 2011).

3.8 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di RSUD Sayang Cianjur

3.9 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada Tahun 2021


DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan. 2021. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta. Departemen


Kesehatan Republik Indonesia

Lissauer Tom dan Fanaroff Avroy. At a Glance Neonatology. Penerbit Erlangga.


Jakarta. 2009

Notoatmodjo.2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Gramedia Pustaka


Utama

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Alfabeta

________. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Alfabeta

Sulistyaningsih. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan, Kuantitatif & Kualitatif.


Edisi Pertama, Yogyakarta : Graha Ilmu

RSUD Sayang, (2021). Laporan Tahunan RSUD 2020. Cianjur

RSUD Sayang, (2022). Laporan Tahunan RSUD 2021. Cianjur

Sarwono,P. (2020). Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo edisi keempat.


Jakarta. Bina Pustaka Sarwono.

Proverawati Atikah, Ismawati Cahyo. ( 2020). Berat Bdana Lahir Rendah BBLR.
Yogyakarta .; Nuha Medika

Maryunani, Anik. Buku Praktis Kehamilan dan Persalinan Patologis dalam


Kebidanan. Jakarta Trans Info media.

Natalia Melani. Dkk. (2022). Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan


Demand Atas Pemanfaatan Penolong Persalinan Di Provinsi Banten:
Analisis Data Susenas 2019. Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Indonesi

Anda mungkin juga menyukai