No.BP : 2110536014 Mata Kuliah : Corporate Governance Hari/Tanggal : Selasa/18 Oktober 2022
Analisis Terhadap Kasus Corporate Governance Garuda Indonesia dengan sistematika
sebagai berikut : 1. Apa permasalahaan terkait corporate governance Permasalahan yang terjadi dalam kasus Corporate Governance Garuda Indonesia adanya keanehan dalam laporan keuangan pada tahun 2018, yang mana di tahun sebelumnya rugi tetapi tahun 2018 laba meningkat sangat signifikan. Berdasarkan laporan keuangan Garuda Indonesia 2018, perseroan tercatat membukukan laba bersih senilai US$ 809.846 pada 2018, setara Rp 11,49 miliar (kurs Rp 14.200/US$). Kondisi ini berbanding terbalik dengan kondisi yang sama di tahun sebelumnya yang rugi sebesar US$ 216.582.416. Disini dapat terlihat bahwa adanya masalah antara manajer dan pemegang saham. Yang mana pihak manajemen dengan memaksimalkan kekayaan perusahaan demi keuntungan pribadi. Manajer bekerja sama dengan auditor demi keuntungan tersebut. 2. Identifikasi pelanggaran terhadap masing-masing prinsip-prinsip corporate governance Dalam kasus tersebut telah melanggar prinsip-prinsip good corporate governance yang mana prinsip transparansi, akuntabilitas¸ tanggung jawab, dan kewajaran telah dilanggar oleh Garuda Indonesia. - Transparansi yang dilanggar yang mana menyajikan laporan keuangan tidak tepat, dan akurat serta adanya kerahasiaan informasi terhadap pemegang saham - Akuntabilitas, manajer tidak memperlihatkan kinerja dalam pengendalian internal, hanya mementingkan kepentingan sendiri. Tidak menjalankan tata kelola perusahaan dengan baik - Tanggung jawab, manajer tidak bertanggung jawab atas wewenang yang telah di berikan. Manajer telah melanggar kode etik dan peraturan yang ada - Kewajaran, laporan keuangan yang disajikan tidak wajar karena adanya keanehan pada laporan keuangan 2018 3. Analisis peranan para pihak yang terlibat dalam permasalahan tersebut - Manajemen, menyajikan laporan keuangan dengan tidak wajar yang mana adanya kejanggalan pada laporan keuangan 2018 - Dua Komisaris (Chairal Tanjung dan Dony Oskaria), menolak menandatangani laporan keuangan Garuda 2018. Terdapat beberapa pos keuangan yang pencatatannya tak sesuai standar akuntansi yang membuat kinerja Garuda Indonesia untung pada 2018, padahal seharusnya merugi - Auditor, sepertinya adanya kerja sama manajemen atas kejanggalan laporan keuangan 2018 4. Bagaimana implementasi corporate governance yang baik untuk dapat mencegah permasalahan ini Kasus ini harus dilakukan penyelidikan mendalam terkait rekayasa laporan keuangan 2018 bisa jadi adanya sanksi yang berlaku terhadap manajemen yang lakukan rekayasa laporan keuangan. Langkah selanjutnya manajemen lebih memperhatikan kepentingan pemegang saham. Dengan memberikan informasi terhadap laporan keuangan dengan baik dan wajar. Dan serta berpegang kepada prinsip-prinsip GCG yaitu transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan kewajaran. Perusahaan dengan komitmen memperkuat posisi perusahaan dalam menghadapi persaingan usaha serta memberikan kepercayaan terhadap pemegang saham