➢ Pendalaman Materi
a. Pengertian Salat berjamaah
Salat berjamaah aadalat salat yang dilakukan secara Bersama-sama. Paling sedikit adalah dua orang.
Salat berjamaah bisa dilakukan di rumah, surau, masjid atau tempat lain yang bersih dan suci.
Hukum melaksanakan salat berjamaah adalah sunnah muakadah, artinya sunnah yang sangat
ditekankan untuk dilaksanakan.
Hal-hal yang membolehkan untuk tidak berjamaah adalah :
1. Terjadinya bencana alam, seperti banjir dan bencana lain yang membahayakan jiwa.
2. Ketika sakit parah artinya sedang dioperasi.
3. Menyelesaikan buang air besar atau kecil terlebih dahulu, tidak menahannya Ketika salat.
4. Ketika lapar dan hidangan sudah disediakan, kususnya orang yang berpuasa.
5. Ketika bahaya mengancam karena harus menyelamatkan jiwa sendiri.
b. Syarat menjadi imam salat berjamaah
1. Lebih paham masalah ibadah salat.
2. Memiliki banyak hafalan surah-surah Al Quran
3. Fasih dan tartil dalam membaca bacaan-bacaan salat
4. Memiliki Tingkat kedewasaan yang lebih daripada jamaahnya
5. Tidak mengikuti Gerakan oranglain
6. Laki-laki, jika semua yang berjamaah itu Perempuan maka imam boleh Perempuan.
c. Kriteria makmum
1. Niat dalam hati untuk salat berjamaah
2. Berada di satu tempat dengan imam
3. Laki-laki dewasa tidak boleh menjadi makmum dari imam seorang Perempuan
4. Jika imam batal maka seorang makmum maju untuk menggatikan jadi imam.
5. Jika imam lupa jumlah rakat, salah Gerakan, dan bacaan salat maka makmum pria
mengingatkan dengan membaca “Subhanalloh” dan bertepuk tangan sekali bagi makmum
Perempuan.
6. Posisi makmum harus berada dibelakang imam.
7. Melakukan Gerakan salat yang sama dengan imam, dan tidak boleh mendahului.
8. Jika datang terlambat maka makmum menjadi masbuk, yng harus mengikuti Gerakan imam
seperti makmum yang lain, dengan menambah jumlah rekaat yang tertinggal.
➢ Kisah infpiratif
Kisah muadz bin Jabal.
Muadz bin Jabal adalah salah satu sahabat dari kaum Anshar. Bukti kedekatannya dengan
Rasulullah SAW adalah hadis berikut. Dikatakan bahwa Rasulullah SAW memegang tangannya
dan beliau berkata, "Wahai Muadz, demi Allah, aku mencintaimu."
Kemudian Rasulullah SAW berkata, "Aku wasiatkan kepadamu, wahai Muadz, janganlah engkau
sekali-kali meninggalkan doa ini setiap selesai sholat, 'Allahumma a'inni 'ala dzikrika wa syukrika
wa husni 'ibadatika, artinya : Wahai Allah, aku mohon pertolongan agar aku selalu ingat (dzikir)
kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah yang baik kepada-Mu.' (HR Abu Daud dan
Nasa'i).