Anda di halaman 1dari 23

BAB III

METODE PENILITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Pendekatan


Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Disebut PTK
karena merupakan penelitian yang memerlukan tindakan untuk menanggulangi
masalah dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan dalam kelas atau sekolah
dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran. PTK
yang dilaksanakan merupakan PTK kolaboratif, merupakan PTK kolaboratif
karena peneliti yaitu mahasiswa tidak memiliki akses langsung, artinya
mahasiswa belum memiliki kelas. Yuliawati (2012:34) menyatakan “oleh karena
dosen LPTK (peneliti) tidak memiliki akses langsung, maka PTK diselenggarakan
secara kolaboratif dengan tenaga pendidik yang kelasnya menjadi subjek PTK”.
Peneliti berperan sebagai praktisi yang tidak secara langsung terjun di kelas untuk
melakukan tindakan, hal tersebut diperjelas oleh Yuliawati (2012:34) yang
menyatakan bahwa “Dosen LPTK (peneliti) yang berminat melakukan PTK dapat
berperan sebagai praktisi karena tidak memiliki kelas sebagai subjek PTK”
PTK yang dilaksanakan mengadaptasi model Kemmis dan McTaggart,
dimana dalam satu siklus terdapat empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan,
observasi, dan refleksi, untuk komponen tindakan dan observasi dijadikan sebagai
satu kesatuan, disatukannya kedua komponen tersebut menurut Yuliawati
(2012:36) disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa antara implementasi acting
dan observing merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan. Maksudnya dua
kegiatan haruslah dilakukan dalam satu kesatuan waktu, begitu berlangsung satu
tindakan begitu pula observasi juga harus dilaksanakan. PTK berbeda dengan
penelitian biasa, yang biasanya tidak disertai dengan perlakuan yang berupa
siklus. Ciri ini merupakan ciri khas penelitian tindakan, yaitu adanya tindakan
yang berulang-ulang sampai didapat hasil yang terbaik yaitu pencapaian hasil
belajar siswa sebanyak 100% dengan KKM ≥ 62 dan keaktifan siswa yang
meningkat dengan skor minimal (15 ≤ skor < 22) dengan kriteria baik dan skor
maksimal (22 ≤ skor ≤ 28) dengan kriteria sangat baik.

26
27

Berikut tabel desain penelitian tindakan Model Kemmis dan McTaggart


(Yuliawati: 2012:36)

Identifikasi
masalah
Refleksi

Observasi Perencanaan I

Pelaksanaan
Hasil Refleksi
Refleksi

Observasi Perencanaan II

Pelaksanaan

dst

Gambar 3.1
Desain Penelitian Tindakan Model Kemmis dan McTaggart

Keterangan

: kegiatan

: hasil kegiatan

: kegiatan berlangsung bersamaan

: urutan pelaksanaan kegiatan


28

3.2 Setting dan Subjek Penelitian


3.2.1 Setting Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di SDN 1 Jeruk, yang terletak di Desa Jeruk,
Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali pada bulan Maret-Mei 2014.
3.2.2 Subyek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk yang berjumlah
22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.
3.3 Variabel Penelitian
Jenis penelitian adalah jenis penelitian tindakan kelas kolaborasi. Dalam
penelitian ini terdapat tiga variabel yang mencakup tiga bagian seperti yang
dijelaskan diatas dan diklasifikasikan dalam variabel bebas dan veriabel terikat
sebagai berikut.
3.3.1 Variabel bebas (X)
Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab munculnya variabel
terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif
metode two stay two stray. Model pembelajaran kooperatif metode two stay two
stray mengajak siswa untuk berperan aktif dalam kelomok dan antar kelompok
untuk memudahkan memahami materi yang disajikan oleh guru.
3.3.2 Variabel terikat (Y)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau variabel yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini
adalah hasil belajar dan keaktifan siswa. Hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
Hasil belajar dapat diukur melalui tes evaluasi. Sedangkan keaktifan siswa
merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi positif siswa
dengan guru dan/atau antar siswa pada kegiatan pembelajaran dalam rangka
mencapai tujuan belajar. Keaktifan belajar siswa dapat diukur melalui lembar
observasi.
29

3.4 Prosedur Penelitian


3.4.1 Perencanaan Penelitian
1. Siklus I
a. Permintaan izin
Permintaan izin di SDN 1 Jeruk kepada Kepala Sekolah SD tersebut.
b. Observasi dan wawancara
Kegiatan observasi dan wawancara dilakukan untuk mendapatkan gambaran
awal tentang SDN 1 Jeruk secara keseluruhan dan keadaan proses belajar
mengajar pada mata pelajaran IPS di kelas VIB.
c. Menyusun rencana penelitian
Pada tahap ini peneliti menyusun serangkaian kegiatan secara menyeluruh
yang berupa siklus tindakan kelas.
d. Menyusun lembar observasi untuk setiap tahapan penelitian.
Tabel 3.1
Tahapan Siklus I
Tahapan Siklus I

Pertemuan 1 Pertemuan 2

Perencanaan 1. Persiapan
a. Mempersiapkan silabus kelas VI SD pada pokok bahasan
globalisasi pada kompetensi dasar menjelaskan peranan Indonesia
pada era global dan dampak positif serta negatifnya terhadap
kehidupan bangsa Indonesia. Pertemuan 1 membahas indikator
pertama yaitu menjelaskan pengertian globalisasi dan menyebutkan
perubahan perilaku masyarakat, sedangkan pertemuan 2 membahas
dampak globalisasi dalam kehidupan masyarakat.
b. Menyiapkan materi pembelajaran atau sumber belajar yang akan
digunakan.
c. Merancang skenario pembelajaran dan membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran(RPP) dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif metode TSTS.
d. Menyiapkan sarana dan prasarana serta membuat alat peraga untuk
mendukung pelaksanaan pembelajaran.
e. Menyiapkan lembar kegiatan siswa.
f. Menyiapkan lembar observasi keaktifan siswa, lembar observasi
kegiatan guru, dan lembar aktivitas siswa.
30

Tindakan Pertemuan 1 Pertemuan 2

2. Presentasi Guru 2. Presentasi Guru


1) Guru menyampaikan
indikator pembelajaran. 1) Guru menyampaikan
2) Membagi siswa menjadi indikator pembelajaran.
beberapa kelompok dengan 2) Membagi siswa menjadi
masing-masing anggota 4 beberapa kelompok dengan
siswa dan setiap anggota masing-masing anggota 4
kelompok harus heterogen siswa dan setiap anggota
berdasarkan prestasi kelompok harus heterogen
akademik siswa. berdasarkan prestasi
3. Kegiatan Kelompok akademik siswa.
1) Guru memberikan
3. Kegiatan Kelompok
permasalahan kepada setiap
kelompok berupa lembar 1) Guru memberikan
kegiatan agar siswa lebih permasalahan kepada setiap
mendalami tentang kelompok berupa lembar
pengertian globalisasi dan kegiatan agar siswa lebih
perubahan perilaku akibat mendalami tentang bukti-
globalisasi. bukti globalisasi.
2) Setelah menerima lembar 2) Setelah menerima lembar
kegiatan yang berisi kegiatan yang berisi
permasalahan-permasalahan permasalahan-permasalahan
yang berkaitan dengan yang berkaitan dengan bukti
pengertian dan perubahan globalisasi, siswa
perilaku akibat globalisasi, mendiskusikan masalah
siswa mendiskusikan dengan anggota
masalah dengan anggota kelompoknya.
kelompoknya. 3) Masing-masing kelompok
3) Masing-masing kelompok menyelesaikan atau
menyelesaikan atau memecahkan masalah yang
memecahkan masalah yang diberikan dengan cara mereka
diberikan dengan cara sendiri.
mereka sendiri. 4) 2 dari 4 anggota dari masing-
4) 2 dari 4 anggota dari masing- masing kelompok
masing kelompok meninggalkan kelompoknya
meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke kelompok lain
dan bertamu ke kelompok untuk melihat dan
lain untuk melihat dan memberikan komentar kepada
memberikan komentar hasil kerja kelompok yang
kepada hasil kerja kelompok dikunjungi.
yang dikunjungi. 5) 2 anggota yang tinggal dalam
5) 2 anggota yang tinggal kelompok bertugas
31

dalam kelompok bertugas menyampaikan hasil kerja dan


menyampaikan hasil kerja informasi kepada tamu.
dan informasi kepada tamu. 6) Setelah memperoleh
6) Setelah memperoleh informasi dari dua anggota
informasi dari dua anggota yang tinggal, tamu mohon diri
yang tinggal, tamu mohon dan kembali ke kelompok
diri dan kembali ke masing-masing.
kelompok masing-masing. 7) Tamu melaporkan temuannya
7) Tamu melaporkan serta mencocokkan dan
temuannya serta membahas hasil-hasil kerja
mencocokkan dan mereka kepada kelompok.
membahas hasil-hasil kerja
mereka kepada kelompok. 4. Formalisasi
4. Formalisasi 1) Kelompok mempresentasikan
1) Kelompok hasil diskusi kelompoknya
mempresentasikan hasil untuk didiskusikan
diskusi kelompoknya untuk /dikomunikasikan dengan
didiskusikan kelompok lainnya.
/dikomunikasikan dengan 2) Guru membahas dan
kelompok lainnya.
mengarahkan siswa ke bentuk
2) Guru membahas dan formal.
mengarahkan siswa ke
bentuk formal.

5. Evaluasi Kelompok dan Penghargaan


1) Masing-masing siswa mengerjakan kuis yang berisi pertanyaan-
pertanyaan dari hasil pembelajaran dengan metode TSTS.
2) Pemberian penghargaan kepada kelompok yang mendapat skor
rata-rata tertinggi.

Observasi Tahap observasi dilakukan bersama dengan tahap tindakan. Setiap


tindakan atau aktivitas yang dilakukan oleh siswa diamati oleh
observer dengan menggunakan lembar observasi keaktifan siswa, dan
mengamati jalannya pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS guna
mendapatkan saran dan masukan dari observer serta mengamati
kondisi lingkungan kelas yang dimaksudkan untuk mengetahui situasi
yang ada di dalam kelas.

Refleksi Pada tahap ini melakukan evaluasi dari pelaksanaan tindakan


pembelajaran dan dilaksanakan analisis data untuk mengetahui sejauh
mana tujuan yang telah ditetapkan, sehingga dapat ditentukan apakah
diperlukan siklus berikutnya atau tidak. Kelemahan dan kekurangan
yang terjadi pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II.
32

2. Siklus II
Siklus kedua dirancang apabila Siklus pertama belum berhasil. Kegiatan
yang dilakukan pada Siklus II merupakan penyempurnaan dari kelemahan atau
kekurangan pada Siklus sebelumnya.
Tabel 3.2
Tahapan Siklus II
Tahapan Siklus I

Pertemuan 1 Pertemuan 2

Perencanaan 1. Persiapan
a. Mempersiapkan silabus kelas VI SD pada pokok bahasan
globalisasi pada kompetensi dasar menjelaskan peranan Indonesia
pada era global dan dampak positif serta negatifnya terhadap
kehidupan bangsa Indonesia. Pertemuan 1 membahas indikator
pertama yaitu menjelaskan sikap terhadap globalisasi, sedangkan
pertemuan 2 membahas peran Indonesia pada era globalisasi.
b. Menyiapkan materi pembelajaran atau sumber belajar yang akan
digunakan.
c. Merancang skenario pembelajaran dan membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran(RPP) dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif metode TSTS.
d. Menyiapkan sarana dan prasarana serta membuat alat peraga untuk
mendukung pelaksanaan pembelajaran.
e. Menyiapkan lembar kegiatan siswa.
f. Menyiapkan lembar observasi keaktifan siswa, lembar observasi
kegiatan guru, dan lembar observasi aktivitas siswa.

Tindakan Pertemuan 1 Pertemuan 2

2. Presentasi Guru 2. Presentasi Guru

1) Guru menyampaikan 1) Guru menyampaikan


indikator pembelajaran. indikator pembelajaran.
2) Membagi siswa menjadi 2) Membagi siswa menjadi
beberapa kelompok dengan beberapa kelompok dengan
masing-masing anggota 4 masing-masing anggota 4
siswa dan setiap anggota siswa dan setiap anggota
kelompok harus heterogen kelompok harus heterogen
berdasarkan prestasi berdasarkan prestasi
akademik siswa. akademik siswa.

3. Kegiatan Kelompok 3. Kegiatan Kelompok


33

1) Guru memberikan 1) Guru memberikan


permasalahan kepada setiap permasalahan kepada setiap
kelompok berupa lembar kelompok berupa lembar
kegiatan agar siswa lebih kegiatan agar siswa lebih
mendalami tentang sikap mendalami tentang peran
terhadap globalisasi. Indonesia pada era global.
2) Setelah menerima lembar 2) Setelah menerima lembar
kegiatan yang berisi kegiatan yang berisi
permasalahan-permasalahan permasalahan-permasalahan
yang berkaitan dengan sikap yang berkaitan dengan peran
terhadap globalisasi, siswa Indonesia pada era global,
mendiskusikan masalah siswa mendiskusikan masalah
dengan anggota kelompoknya. dengan anggota
3) Masing-masing kelompok kelompoknya.
menyelesaikan atau 3) Masing-masing kelompok
memecahkan masalah yang menyelesaikan atau
diberikan dengan cara mereka memecahkan masalah yang
sendiri. diberikan dengan cara mereka
4) 2 dari 4 anggota dari masing- sendiri.
masing kelompok 4) 2 dari 4 anggota dari masing-
meninggalkan kelompoknya masing kelompok
dan bertamu ke kelompok lain meninggalkan kelompoknya
untuk melihat dan dan bertamu ke kelompok lain
memberikan komentar kepada untuk melihat dan
hasil kerja kelompok yang memberikan komentar kepada
dikunjungi. hasil kerja kelompok yang
5) 2 anggota yang tinggal dalam dikunjungi.
kelompok bertugas 5) 2 anggota yang tinggal dalam
menyampaikan hasil kerja dan kelompok bertugas
informasi kepada tamu. menyampaikan hasil kerja dan
6) Setelah memperoleh informasi informasi kepada tamu.
dari dua anggota yang tinggal, 6) Setelah memperoleh
tamu mohon diri dan kembali informasi dari dua anggota
ke kelompok masing-masing. yang tinggal, tamu mohon diri
7) Tamu melaporkan temuannya dan kembali ke kelompok
serta mencocokkan dan masing-masing.
membahas hasil-hasil kerja 7) Tamu melaporkan temuannya
mereka kepada kelompok. serta mencocokkan dan
membahas hasil-hasil kerja
4. Formalisasi mereka kepada kelompok.
1) Kelompok mempresentasikan 4. Formalisasi
hasil diskusi kelompoknya
untuk didiskusikan 1) Kelompok mempresentasikan
34

/dikomunikasikan dengan hasil diskusi kelompoknya


kelompok lainnya. untuk didiskusikan
2) Guru membahas dan /dikomunikasikan dengan
mengarahkan siswa ke bentuk kelompok lainnya.
formal. 2) Guru membahas dan
mengarahkan siswa ke bentuk
formal.

5. Evaluasi Kelompok dan Penghargaan

1) Masing-masing siswa mengerjakan kuis yang berisi pertanyaan-


pertanyaan dari hasil pembelajaran dengan metode TSTS.
2) Pemberian penghargaan kepada kelompok yang mendapat skor
rata-rata tertinggi.

Observasi Tahap observasi dilakukan bersama dengan tahap tindakan. Setiap


tindakan atau aktivitas yang dilakukan oleh siswa diamati oleh
observer dengan menggunakan lembar observasi keaktifan siswa, dan
mengamati jalannya pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS guna
mendapatkan saran dan masukan dari observer serta mengamati
kondisi lingkungan kelas yang dimaksudkan untuk mengetahui situasi
yang ada di dalam kelas.

Refleksi Pada tahap ini melakukan evaluasi dari pelaksanaan tindakan


pembelajaran dan dilaksanakan analisis data untuk mengetahui sejauh
mana tujuan yang telah ditetapkan, sehingga dapat ditentukan apakah
diperlukan siklus berikutnya atau tidak.

3.4.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi


Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran yang sudah dipersiapkan.

3.4.3 Analisis dan Refleksi


Setiap tahap diakhiri dengan refleksi. Data yang diperoleh dari
pengamatan dianalis dan dimaknai dengan menggunakan analisis deskriptif rata-
rata atau persentase. Untuk mengetahui perubahan atas tindakan yang telah
diberikan, diadakan perbandingan dengan data hasil tindakan sebelumnya.
35

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data


Adapun teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan
dengan keaktifan dan prestasi belajar khususnya tentang pemahaman konsep pada
mata pelajaran IPS sebelum dan sesudah diberi tindakan, peneliti menggunakan:
dilampirkan.
1. Dokumentasi
Studi dokumenter merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen baik dokumen tertulis,
gambar maupun elektronik metode ini peneliti menggunakan untuk
memperoleh data awal tentang nama siswa, dan nilai hasil ulangan siswa
kelas VIB di SDN 1 Jeruk.
2. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar
mengajar yang dilakukan akhir kegiatan tiap-tiap siklus (post-tes) dengan
memberikan sejumlah soal tes kepada subjek penelitian. Dalam pengumpulan
data alat yang digunakan berupa soal test sesuai dengan materi.
3. Observasi
Observasi digunakan untuk mengukur sejauh mana keaktifan siswa dalam
kegiatan pembelajaran. Alat yang digunakan berupa lembar observasi yang
terdiri dari lembar observasi keaktifan siswa.
3.6 Instrumen Pengumpulan Data
a. Soal Tes
Soal tes diberikan kepada siswa melalui uji validitas soal-soal, validasi
yang digunakan adalah menggunakan validasi uji pakar yang melibatkan guru
kelas dan pembimbing apakah soal yang akan diberikan kepada siswa sudah
sesuai atau belum melalui konsultasi yang dilakukan.
36

Tabel 3.3
Kisi-kisi Tes Akhir Siklis I
Kompetensi Dasar Indikator Pembelajaran No Soal

3.1 Menjelaskan 1. Menjelaskan pengertian 1, 17, 18, 19


peranan Indonesia pada globalisasi.
era global dan dampak 2. Menjelaskan proses 2, 11, 14, 20
positif serta negatifnya terjadinya globalisasi
terhadap kehidupan 3. Menyebutkan 3, 4, 5, 10, 16
bangsa Indonesia. perubahan perilaku
masyarakat akibat
globalisasi.
4. Menyebutkan bukti- 6, 7, 8, 9, 12,
bukti globalisasi. 13, 15

Tabel 3.4
Kisi-kisi Tes Akhir Siklus II
Kompetensi Dasar Indikator Pembelajaran No Soal

3.1 Menjelaskan 1. Menjelaskan sikap 1, 2, 3, 6, 8, 16


peranan Indonesia pada siswa terhadap
era global dan dampak globalisasi.
positif serta negatifnya 2. Peranan Indonesia pada 5, 12, 14, 18
terhadap kehidupan era globalisasi yang
bangsa Indonesia. berupa pendirian
perusahaan asing di
Indonesia
3. Menyebutkan 4, 7, 9, 10, 11,
keuntungan dan 15, 19, 20
kerugian adanya
perusahaan asing.

b. Lembar Observasi
Penelitian ini terdapat tiga lembar observasi, yaitu lembar observasi
keaktifan siswa, lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi aktivitas
belajar siswa. Lembar observasi digunakan sebagai pedoman dalam melakukan
observasi guna memperoleh data yang diinginkan.
37

Tabel 3.5
Keaktifan Siswa

Aspek Indikator Sumber Alat/Instrumen


Data

Keaktifan 1. Mempersiapkan diri 1. Siswa 1. Lembar


siswa dalam dalam menerima 2. Foto observasi
pembelajaran pembelajaran (listening
IPS melalu activities)
metode two 2. Memperhatikan media
stay two stray yang digunakan guru
(Visual activities)
3. Melaksanakan perintah
guru (listening activities)
4. Bekerja dalam kelompok
(motor and writting
activities)
5. Menanyakan hal-hal yang
belum dipahami (oral
activities)
6. Menyimpulkan materi
bersama guru (writting
and oral activities)
7. Mengerjakan soal
evaluasi (writting
activities)

Tabel 3.6
Kisi-kisi Observasi Keterampilan Guru
Aspek Indikator Nomor Sumber Alat/Instrumen
Pernyataan Data

Keterampilan 1. Membuka pelajaran 1,2,3,4,5 1. Guru 1. Lembar


guru dalam 2. Foto observasi
pembelajaran 2. Menggali pengetahuan 7,8,9,10,
IPS melalui siswa 11,12
metode two
3. Membimbing siswa 6,13
stay two stray
kedalam kelompok
heterogen melalui
penerapan metode two stay
38

two stray

4. Guru menyajikan persoalan 14


untuk didiskusikan

5. Membimbing siswa dalam 15,16,17,


diskusi kelompok melalui 18,19,20,
metode two stay two stray. 21,22,23,
24

6. Memberikan penguatan dan 25,26


evaluasi

7. Menutup pelajaran 27

Tabel 3.7
Kisi-kisi Observasi Aktivitas Siswa

Aspek Indikator Nomor Sumber Alat/Instrumen


Pernyataan Data

Aktivitas 1. Pra Pembelajaran 1,2,3 1. Siswa 1. Lembar


siswa dalam 2. Foto observasi
pembelajaran 2. Membuka 4,5,6,7,
IPS melalui Pelajaran
metode two
3. Kegiatan inti 8,9,10,11,12,13,
stay two stray
14,15,16,17,18,1
9,20,

4. Kegiatan akhir 21,22


39

3.7 Indikator Kerja


Untuk mengukur keberhasilan tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan
kelas ini, tolak ukurnya adalah sistem belajar tuntas yaitu pencapaian nilai KKM ≥
62. Keberhasilan belajar diukur apabila setiap siswa telah mencapai nilai ≥ 62
maka dikatakan berhasil tuntas dan secara klasikal apabila sebanyak 100% siswa
telah mencapai nilai KKM. Peningkatan keaktifan siswa dengan kriteria
keberhasilannya yaitu meningkat dengan skor minimal (15 ≤ skor < 22) dengan
kriteria baik dan skor maksimal (22 ≤ skor ≤ 28) dengan kriteria sangat baik.

3.8. Uji Validitas, Reliabilitas dan Tingkat Kesukaran Soal


3.8.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
suatu instrumen. “Sebuah instrumen dinyatakan valid apabila mampu mengukur
apa yang hendak diukur dan apakah sebuah tes telah dapat digunakan untuk
membuat suatu keputusan tentang pengambil tes.” (Surapranata, 2004:49). Teknik
yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product
moment yang dikemukakan Pearson (Surapranata, 2004:56). Rumus korelasi
product moment dengan angka kasar.

( )( )
rxy =
√ ( ) ( )

Keterangan:
rxy= koefisien korelasi pearson
x = variabel bebas
y = variabel terikat
n = jumlah data
Uji validitas dilakukan oleh bantuan SPSS 16,0. Tentang kriteria tinggi
rendahnya validitas setiap butir instrumen, ada berbagai pendapat. Kriteria
instrumen menurut Saifuddin Azwar dalam Wardani (2010:35) menyatakan
bahwa suatu item instrumen dianggap valid jika memiliki koefissien corrected
item to total correlation ≥ 0,20. Kategori inilah yang digunakan untuk
40

menentukan apakah item valid atau tidak. Menghitung validitas bertujuan untuk
menilai ketepatan instrument tersebut dalam mengukur kemampuan siswa.
3.8.2 Reliabilitas
“Suatu alat ukur dikatakan reliabel bila mampu menunjukkan sejauh mana
alat ukur tersebut memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan
kembali terhadap subjek yang sama.” (Wardani, 2010:37). Rumus reliabilitas
dengan metode Alpha adalah:

α= ]

Keterangan:
α : koefisien realibilitas alpha
k : jumlah item
Σ x2 : jumlah varians item
Σ s tot : jumlah varians total
Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrument digunakan
pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery (Wardani: 2010) sebagai
berikut:
α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima
0,7 < α ≤ 0,8 : dapat diterima
0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus
α > 0,9 : reliabilitas memuaskan

Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen soal tes siklus I
yang berjumlah 25 soal (lampiran 15), terdapat 20 soal valid dan 5 soal tidak valid
sebagai berikut:
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas Soal Siklus I
Jumlah soal Soal valid Soal tidak valid
25 1, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 13, 14, 16, 2, 8, 12, 15, 17
18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25
Jumlah 20 5
41

Tabel 3.9
Hasil Uji Reliabilitas Siklus I
Keterangan Reliabilitas soal Kriteria
Sebelum diambil soal 0.844 reliabilitas bagus
yang tidak valid
Setelah diambil soal 0.866 reliabilitas bagus
yang tidak valid

Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen soal tes siklus II
yang berjumlah 25 soal (lampiran 15), terdapat 21 soal valid dan 4 soal tidak valid
sebagai berikut:
Tabel 3.10
Hasil Uji Validitas Soal Siklus I
Jumlah soal Soal valid Soal tidak valid
25 1, 2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 5, 7, 20, 25
15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24,
Jumlah 21 4

Tabel 3.11
Hasil Uji Reliabilitas Siklus I
Keterangan Reliabilitas soal Kriteria
Sebelum diambil soal 0.807 reliabilitas bagus
yang tidak valid
Setelah diambil soal 0.839 reliabilitas bagus
yang tidak valid

3.8.3 Tingkat Kesukaran

Surapranata (2004:12) menyatakan “roporsi jawaban benar (p), yaitu


jumlah peserta tes yang menjawab benar pada butir soal yang dianalisis
dibandingkan dengan jumlah peserta tes seluruhnya merupakan tingkat kesukaran
yang paling umum digunakan”. Persamaan yang digunakan untuk menentukan
tingkat kesukaran dengan proporsi menjawab benar adalah:
42

p = proporsi menjawab benar atau tingkat kesukaran


= banyaknya peserta tes yang menjawab benar
Sm = skor maksimum
N = jumlah peserta tes

Menurut Surapranata (2004:21) “Tingkat kesukaran biasanya dibedakan


menjadi tiga kategori“ seperti nampak pada tabel 3.8.
Tabel 3.12
Kategori Tingkat Kesukaran
Nilai p Kategori
p  0.3 Sukar
0.3 ≤ p ≤ 0.7 Sedang
p  0.7 Mudah
Surapranata (2004)

Tabel 3.13
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus I
Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
∑x 21 20 18 20 11 20 11 15 13 13
Jml 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23
(p) 0,9 0,8 0,7 0,8 0,4 0,8 0,4 0,6 0,5 0,5
Soal 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
∑x 8 7 19 21 21 13 19 13 13 9
Jml 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23
(p) 0,3 0,3 0,8 0,9 0,9 0,5 0,8 0,5 0,5 0,3

Berdasarkan tabel 3.9 hasil analisis tingkat kesukaran soal pada siklus I
maka kategori tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada tabel 3.10.
Tabel 3.14
Tingkat Kesukaran Soal Tes
Siklus I
Kategori Nomor soal
Sukar -
Sedang 5,7,8,9,10,11,12,16,18,19,20
Mudah 1,2,3,4,6,13,14,15,17,
43

Tabel 3.15
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus I
Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
∑x 18 15 18 18 14 18 17 18 17 17
Jml 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23
(p) 0,7 0,6 0,7 0,7 0,6 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7
Soal 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
∑x 20 20 18 14 18 17 13 20 19 14
Jml 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23
(p) 0,8 0,8 0,7 0,6 0,7 0,7 0,5 0,8 0,8 0,6

Berdasarkan tabel 3.11 hasil analisis tingkat kesukaran soal pada siklus I
maka kategori tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada tabel 3.12.

Tabel 3.16
Tingkat Kesukaran Soal Tes
Siklus II
Kategori Nomor soal
Sukar -
Sedang 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,13,14,15,16,17,20
Mudah 11,12,18,

3.9 Teknik Analisis Data


Analisis data yang digunakan yaitu menggunakan analisis deskriptif
komparatif, karena untuk membandingkan kondisi awal pra siklus, siklus I dan
siklus II serta antar siklus maupun dengan indikator kinerja. Analisis data dihitung
dengan menggunakan statistik sederhana yaitu:

1. Analisis hasil belajar siswa


Untuk menentukan ketuntasan hasil belajar siswa, dapat dianalisis dengan
menggunakan rumus:
Ketuntasan belajar:

B = Banyaknya butir yang djawab benar


N = Banyaknya butir soal
(Poerwanti, 2008:6-3)
44

2. Analisis keaktifan belajar siswa


Data kualitatif berupa data hasil observasi keaktifan peserta didik dan
ketrampilan guru. Data kualitatif dipaparkan dalam kalimat yang dipisah-
pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Data kualitatif ini
diperoleh dari pengolahan data yang didapat dari instrument pengamatan
keaktifan pserta didik dan instrument pengamatan keterampilan guru.
Menurut Poerwanto (dalam Aminah, 2011:114) menerangkan cara
untuk mengolah data skor sebagai berikut:
1) Menentukan skor terendah;
2) Menentukan skor tertinggi;
3) Mencari median
4) Membagi rentang nilai menjadi 4 kategori (sangat baik, baik, cukup, kurang).
Kemudian setelah langkah ditentukan dapat dihitung data skor
dengan cara sebagai berikut:
n = (T-R) + 1
keterangan :
R = skor rendah
T= skor tertinggi
n= banyaknya skor
Q2 = median
Letak Q2 = (n +1) untuk data ganjil atau genap

Q1 = kuartil pertama
Letak Q1 = (n+2) untuk data genap

Q1 = (n+1) untuk data ganjil

Q3 = kuartil ketiga
Letak Q3 = (3n+2) untuk data genap

Q3= (n+1) untuk data ganjil

Q4 = kuartil keempat = T
45

Nilai yang didapat dari lembar observasi kemudian dimasukkan


dalam tabel kriteria ketuntasan data kualitatif.
Tabel 3.17
Kriteria Data Kualitatif
Skor Kriteria

Q3 ≤ skor ≤ T Sangat Baik (A)

Q2 ≤ skor < Q3 Baik (B)

Q1 ≤ skor < Q2 Cukup (C)

R ≤ skor < Q1 Kurang (D)

Poerwanto (dalam Aminah, 2011:114)


Indikator keaktifan siswa yang hendak di teliti pada penelitian ini
sebanyak 7 indikator adalah sebagai berikut : 1) mempersiapkan diri dalam
menerima pembelajaran. (listening activities); 2) memperhatikan media digunakan
guru (visual activities); 3) melaksanakan perintah guru (listening activities); 4)
melakukan pembelajaran dengan metode two stay two stray. (motor and writting
activities), 5) Menanyakan hal-hal yang belum dipahami. (oral activities); 6)
menyimpulkan materi bersama guru dan melakukan refleksi terhadap kegiatan
yang telah dilaksanakan. (writting and oral activities); 7) mengerjakan soal
evaluasi. (writing activities). Setiap indikator aktivitas siswa tersebut memiliki
nilai maksimal 4 (sesuai dengan descriptor).
Maka untuk menentukan skor tingkatan nilai pada keaktifan siswa
menggunakan perhitungan sebagai berikut:
Skor maksimal : 7 x 4 = 28
Skor minimal : 7 x 0 = 0
n=(28 – 0 ) + 1 = 29
Q2 = median, Q2 = (n +1)

= x30 = 15

Q1 = Kuartil pertama, letak Q1 = (n+1)

= (29+2) = 7,75 = 8
46

Q3 = Kuartil ketiga, letak Q3 = (n+1)

= (3.29+2)=22,75= 22

Q4 = Kuartil keempat =T=28


Tabel 3.18
Kriteria skor keaktifan siswa
Skor Kriteria

22 ≤ skor ≤ 28 Sangat Baik (A)

15 ≤ skor < 22 Baik (B)

8 ≤ skor < 15 Cukup (C)

0 ≤ skor < 8 Kurang (D)

Terdapat 27 pernyataan dalam lembar observasi aktifitas guru dengan


kriteria penilaian jika melaksanakan mendapat skor 1 dan jika tidak melaksanakan
mendapat skor 0. Maka untuk menentukan skor tingkatan nilai pada aktivitas guru
menggunakan perhitungan sebagai berikut:
Skor maksimal : 27 x 1 = 28
Skor minimal : 27 x 0 = 0
n=(27 – 0 ) + 1 = 28
Q2 = median, Q2 = (n +1)

= x29 = 14,5 =14

Q1 = Kuartil pertama, letak Q1 = (n+1)

= (28+1) = 7,25 = 7

Q3 = Kuartil ketiga, letak Q3 = (n+1)

= (28+1)=21,25= 21

Q4 = Kuartil keempat =T=27


47

Tabel 3.19
Kriteria Skor Aktivitas guru
Skor Kriteria

21 ≤ skor ≤ 27 Sangat Baik (A)

14 ≤ skor < 21 Baik (B)

7 ≤ skor < 14 Cukup (C)

0 ≤ skor < 7 Kurang (D)

Terdapat 22 pernyataan dalam lembar observasi aktifitas siswa dengan


kriteria:
Skor 1: jika pernyataan tersebut dilakukan oleh kurang dari 10% dari seluruh
jumlah siswa yang ada. (1-2 siswa)

Skor 2: jika pernyataan tersebut dilakukan antara 11% - 40% dari seluruh jumlah
siswa yang ada. (3-8 siswa)

Skor 3: jika pernyataan tersebut dilakukan antara 41% - 70% dari seluruh jumlah
siswa yang ada. (9-15 siswa)

Skor 4: jika pernyataan tersebut dilakukan lebih dari 71% dari seluruh jumlah
siswa yang ada. (16-22 siswa)
Maka untuk menentukan skor tingkatan nilai pada aktivitas siswa
menggunakan perhitungan sebagai berikut:
Skor maksimal : 22 x 4 = 88
Skor minimal : 1
n=(88 – 1 ) + 1 = 88
Q2 = median, Q2 = (n +1)

= x 89 = 44,5 =14

Q1 = Kuartil pertama, letak Q1 = (n+1)

= (89+1) = 22,5

Q3 = Kuartil ketiga, letak Q3 = (3xn+2)

= (3x88+2)=66,5
48

Q4 = Kuartil keempat =T=88


Tabel 3.20
Kriteria Skor Aktivitas Siswa
Skor Kriteria

66,5 ≤ skor ≤ 88 Sangat Baik (A)

44,5 ≤ skor < 66,5 Baik (B)

22,5 ≤ skor < 44,5 Cukup (C)

0 ≤ skor < 22,5 Kurang (D)

Anda mungkin juga menyukai