MAKALAH
Disusun Oleh :
TONI SAPUTRA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah elimpahkan
rahmat dan karunia-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalh ini sesuai
waktu yang ditentukan.
02 Oktober 2022
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an sebagai kitab suci yang mulia dan merupakan pedoman hidup
bagi manusia senantiasa membimbing manusia ke arah positif bagi kebaikan
dirinya, termasuk membicarakan tentang pentingnya memelihara kesehatan
untuk untuk kesegaran maupun kebugaran tubuh manusia lahir dan batin.
4
mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu ditempat
ysng diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang bertaubat dan orang-orang yang mensucikan diri. (Q.S Al-
Baqarah ayat 222)
Fisik dan jiwa yang sehat berhubungan dengan rasa syukurnya kepada
Allah. artinya, bahwa sejatinya yang dikatakan sehat secara lahir dan batin
adalah apabila hamba Allah yang mampu menjaga fisiknya maupun jiwa dan
hatinya selalu suci dan sehat secara normal sesuai dengan ketentuan hukum-
hukum agama dan syari’at islam.
Sehat fisik dapat diperoleh dengan cara makan-makanan yang halal dan
baik, bergizi dan seimbang, istirahat yang cukup, berolahraga dan meanjaga
pikiran maupun perasaan agar tidak tegang atau stres. Sehat fisik merupakan
jasmani manusia yang selalu harus diupayakan normal dapat mengendalikan
datangnya penyakit-penyakit dari luar, karena dipengaruhi oleh lingkungan
tidak sehat yang merusak kekebalan tubuh manusia. Namun yang lebih
penting dan utama adalah sehat rohani berdasarkan upaya mempelajari agama
dan mempertebal keimanannya, yakin dan percaya kepada rukun iman dan
rukun islam. Iman dan taqwa berdasarkan aplikasi ibadah murni kepada Allah
dan berdasarkan upaya memperbaiki diri menyempurnakan hubungan ibadah
sosialnya dengan sesama manusia dan lingkungan alamnya, cara ini dapat
mempengaruhi sehatnya sosial atau sehat lahir dan batinya.
5
B. Rumusan Masalah
1) Apakah pola hidup sehat dalam perspektif Al-Qur’an?
2) Bagaimana caranya hidup sehat secara normal dalam Al-
Qur’an?
C. Tujuan Masalah.
1) Untuk memahami pola hidup sehat menurut Al-Qur’an,
sebagai bahan tinjaun manusia dalam kehidupan
2) Untuk mengetahui cara pola hidup secara normal dalam Al-
Qur’an, agar dalam kehidupan seseorang bermanfaat.
6
D. Landasan Teori
1) Pola Hidup Sehat
Pengertian Sehat
Definis sehat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
adalah
Dalam keadaan baik segenap badan sertab bagian-
bagianya (bebas dari sakit).
Yang mendatangkan kebaikan pada badan.
Sembuh dari sakit.
Baik dalam keadaan biasa (sebagai kiasan).
Boleh dipercaya atau masuk akal (tentang pendapat,
usul, alasan, dan sebagainya)
Berjalan dengan baik atau sebagaimana mestinya
tentang keadaaan kuangan, ekonomi dan sebagainya).
Berjalan dengan hati-hati dan baik (berkaitan dengan
poliik)1
Akan tetapi sehat dalam pembahasan ini lebih tepatnya pada definisi yang
pertama dan kedua yang mana sehat dapat diartikan sebagai keadaan baik segenap
badan dan bagian-bagiannya atau sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada
badan. Sementara kesehatan sendiri adalah keadaan (hal) sehat : kebaikan keadan
badan.2
1
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
2
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia
(Jakarta : Balai Pustaka, 1988), 1241.
3
Ahmad Syauqi Al-Fajari, dkk Nilai Kesehatan Dalam Syari’at Islam (Jakart : PT Bumi Aksara, 1999),4.
4
M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Qur’an (Bandung : Mizan, 1998), 182
7
Sedangkan, didalam UU RI Nomor 23 tahun 1992 kesehatan juga
mengandung dimensi mental dan sosial : Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
sosial dan ekonomi. Sementara menurut Ade Hashman dalam bukunya yang
berjudul “Kenapa Rasulullah Tidak Pernah Sakit?”, mendefinisikan kesehatan
sebagai keadaan seimbang yang dinamis, dipengaruhi faktor genetik, lingkungan
dan pola hidup sehari-hari, seperti makan, minum, seks, kerja, istirahat, hingga
pengelolaan kehidupan emosional.5
Menurut pendapat dadang harawi yang telah dikutip oleh jumarodin dan
endang sulistyowati, mengatakan bahwa : manusia yang sakit adalah orang-orang
yang tidak lagi mampu berfungsi secara wajar dalam kehidupanya sehari-hari,
karena fisiknya yang sakit atau jiwanya yang sedang terganggu. Beliau
mengatakan bahwa orang yang disebut sehat jangan hanya badannya, mentalnya,
dan rasa sosialnya saja, namun juga harus dilihat dari rohaninya (spiritualitasnya)7
Kenali kondisi kesehatan anda saat ini, mualai dari riwayat kesehatan alergi,
hingga penyakit kronis yang diderita. Oleh karena itu, lakukan pemeriksaan
secara rutin ke dokter untuk mengetahui kondisi tubuh anda secara
keseluruhan dan mendeteksi sejak dini kemungkinan adantya penyakit yang
diderita.
5
Ade Hashman. Kenapa Rasulullah Tidak Pernah Sakit ( Jakarta Selatan : Hikmah 2009), 3
6
Santoso Giriwijoyo. Ilmu KesehatanOlahraga (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2013), 23.
7
Jumarodin dan Endang Sulistyowati. Pelatihan Metode Pengobatan Islam (Yogyakarta : Diva Press, 2008),
209.
8
Padahal, para ahli merekomendasikan setiap orang untuk berolahraga dengan
durasi total minimal 150 menit setiap minggu untuk mengencangkan otot.
Oleh karena itu, luangkanlah waktu anda untuk berolahraga.
Gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, bisa beradampak buruk terhadap
kesehatan. Ada beragam penyakit yang dapat muncul akibat kebiasaan buruk
seperti penyakit jantung dan paru-paru, PPOK (penyakit paru obtruktif kronis
hingga menyebabkan kanker).
Konsumsi makanan sehat, seperti sayur dan buah secara teratur, gua
mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh. Anda bisa mulai mengolah makanan
sendiri sebagai salah satu upaya untuk menjaga kebersihan dan kesehatan
makanan yang dikonsumsi. Selain itu juga disrankan untuk memenuhi
kebutuhan cairan dengan minum air putih setidaknya 6-8 gelas dalam sehari.
9
BAB II
PEMBAHASAN
Semua orang ingin hidup sehat secara normal, tetapi untuk menuju
kehidupan sehat tersebut tertentu membutuhkan ilmu, usaha dan keterampilan
yang memadai. Sehat dalam perspektif Al-Qur’an adalah mengacu kepada
sehat lahir dan batin, sehat fisik dan rohani atau juga mencakup sehat jiwa
raga sosial. Sehat dalam keberadaanya sebagai orang yang beriman, tentu
sangat identik dengan keadaan suci diri dalam mengemban amanah Allah
SWT, termasuk keberadaan fisik dan rohaninya agar selalu disucikan atau
dibersihkan secara normal.
10
Hidup sehat secara normal, lebih dikhususkan kepada orang-orang yang
mampu mengelola kehidupan fisik rohaninya untuk tujuan hidup normal secara
agama, yakni hidup sehat digunakan untuk beribadah kepada Allah secara nuran,
selururh potensi fisiologis berupa alat-alat tubuh yang telah diciptakan dan
dianugerahkan oleh Allah kepada manusia semata-mata guna untuk beribadah
kepadanya.
Allah SWT telah menciptakan manusia dengan sempurna ada jasmani dan
rohani, sehingga manusia bisa hidup dan bergerak menikmati adanya kehidupan.
Manusia diciptakan didunia ini tidak hanya untuk bermain-main saja, tetapi yang
lebih utama dan penting adalah menggunakan potensial atau unsur-unsur jasmani
maupun rohani untuk mencari ridho Allah SWT berdasarkan potensi-potensi dan
energi-energi rohani yang dianugerahkan kepada manusia.
Bahwa manusia tidak hanya terdiri dari tubuh saja, tetapi juga nyawa.
Tidaklah diragukan tubuh tanpa nyawa, jelas adalah mayat, atau boneka. Tubuh
dalam pandangan islam diciptakan dari unsur yang ada dialam ini juga, yaitu Nabi
Adam AS. Sedangkan anak cucunya diciptakan dari sari pati tanah, yaitu, zat-zat
makanan yang kemudian menjadi segumpal darah lalu menjadi segumpal daging.
Sedangkan nyawa, disebut roh oleh Al-Qur’an dalam Q.S Al-Mukminun ayat 12-
14 :
Artinya : sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari sari pati tanah.
Kemudian kami mejadikannya air mani didalam tempat yang kukuh (Rahim).
Kemudian air mani itu,kami jadikan sesuatu yang menggantung (darah), lalu
darah itu kami jadikan segumpal daging, lalu segumpal daging itu kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging, kemudian
kami menjadikannya makhuk lain. Maha suci Allah sebaik-baiknya pencipta. (Q.S
Al-Mukminun ayat 12-14).
11
Disebut sebagai pusat energi, karena otak menghasilkan ilmu
pengetahuan dengan bantuan anggota jasmani. Ilmu pengetahuan
kemudian menjadi teknologi.
c. Pusat hati yang terdapat didada, yang menghasilkan energi yang
disebut rasa.
Disebut pusat energi karena rasa bisa mengakumulasi menjadi
semangat juang yang mengakumulasikan menjadi semangat yang
dapat menggerakkan perjuangan.
12
BAB III
KESIMPULAN
13
DAFTAR PUSTAKA
14