Anda di halaman 1dari 40

PROPOSAL SKRIPSI

PERANAN LAUNDRY ATTEDANT DALAM MENUNJANG


KELANCARAN OPERASIONAL PADA DEPARTEMENT
HOUSEKEEPING
DI HOTEL NEO ELTARI KUPANG

OLEH

ANDRIANI ANGGI TAKA


1923781372

PROGRAM STUDI
PERHOTELAN JURUSAN
PARIWISATA POLITEKNIK
NEGERI KUPANG 2023
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Tugas Akhir/ Skripsi : Peranan Laundry Attedant Dalam


Menunjang Kelancaran Operasional
Pada Departement Housekeeping Di
Hotel Neo Eltari Kupang
2. Bidang Tugas Akhir :
3. Bidang Keahlian :
4. Pengusulana
a. Nama lengkap : Andriani Anggi Taka
b. NIM 1923781372
c. Program Studi : Perhotelan
d. Jurusan : Pariwisata
e. No. Telp/HP 081239877560
f. Alamat Email : anggitaka17@gmail.com
5. Dosen Pembimbing
Pembimbing I
a. Nama Lengkap : Dra. Rulli Saragi, M.Hum
b. NIP 19611217 199303 2 001
Pembimbing II
a. Nama Lengkap : Fahri R.A. Welly, S.ST. Par., MM.Par
b. NIP 19890715 201903 1 008
6. Jadwal Waktu Pelaksanaa : 4 ( empat ) bulan
Kupang,………….
Pengusulan

Andriani Anggi Taka


NIM.1923781372
Mengetahui dan Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Rulli Saragi, M.Hum Fahri R.A. Welly, S.ST. Par., MM.Par
NIP. 19611217 199303 2 001 NIP. 19890715 201903 1 008

Ketua Program Studi

Martarida Bagaihing, S.Pd., M.Par.


NIP.19880524201903201

i
A. JUDUL : Peranan Laundry Attedant Dalam Menunjang Kelancaran
Operasional Pada Departement Housekeeping Di Hotel Neo
Eltari Kupang

B. LATAR BELAKANG
Pariwisata adalah aktifitas melakukan perjalanan, baik yang di lakukan oleh
indilvidu atau kelompok. Dimana tujuan mereka tidak lain untuk rekreasi,
mempelajari keunikan yang ditawarkan oleh objek wisata atau sekedar untuk
mengembangkan diri. Menurut Kodhyat dalam Kurniansah (2014:28) pariwisata
adalah perjalanan dari satu tempat ketempat lain bersifat sementara, dilakukan
perorangan atau kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian
dan kebahagiaan dengan lingkungan dalam dimensi social budaya, alam dan
ilmu.Sedangkan menurut Hunzieker dan Krapf dalam Octavia (2015:30)
pariwisata dapat didefinisikan sebagai keseluruhan jaringan dan gejala-gejala
yang berkaitan dengan tinggalnya orang asing disuatu tempat, dengan syarat
bahwa mereka tidak tinggal disitu untuk melakukan suatu pekerjaan yang penting
memberikan keuntungan yang bersifat permanen maupun sementara.
Dalam menunjang pembangunan negara industri pariwisata sangat
berperan penting tidak saja dalam rangka meningkatkan devisa negara, akan
tetapi juga memperluas kesempatan kerja dan pemerataan pendapatan. Salah
satunya adalah industry perhotelan, karena hotel merupakan jenis usaha penjualan
jasa atau pelayanan, sehingga peranan karyawan dalam hal kepribadiannya,
pembawaannya, penampilannya akan berperngaruh sekali dalam memberikan
pelayanan disamping keterampilannya. Dunia perhotelan identik dengan dunia
pariwisata yang tak lain karena keterkaitan yang sangat erat di antara keduanya.
Keduanya saling menunjang eksistensi salah satunya akan menentukan
kelangsungan kegiatan dengan yang lainnya.
Oleh karena itu pariwisata dan perhotelan merupakan industri jasa terbesar
di dunia yang secara signifikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global.

1
Dengan efek gandanya hospitality industry mampu menciptakan beragam
kesempatan kerja baru yang melibatkan tenaga kerja didalamnya. Hal inilah yang
kemudian memicu sebagian besar negara-negara di dunia menjadikan hospitality
industry sebagai sektor unggulan penghasil devisa dan penggerak ekonomi
negara, tidak hanya negara maju tetapi juga di negara berkembang termasuk
Indonesia.
Hotel adalah sebuah bangunan, perusahaan atau usaha yang menyediakan
jasa inap dan juga menyediakan makanan dan minuman bagi tamu yang datang
serta mempunyai fasilitas jasa lainnya. Yang mana semua fasilitasnya juga di
peruntukkan bagi masayarakat umum. Menurut Hurdawaty dan Parantika
(2008:7) hotel merupakan tempat nginap yang terdiri atas beberapa atau banyak
kamar yang disewakan kepada masyarakat umum untuk waktu-waktu tertentu
serta menyediakan makanan dan minuman untuk para tamunya.
Hotel saat ini banyak dijumpai di seluruh dunia serta berperan aktif dalam
meningkatkan perkembangan pariwisata, sumber daya manusianya dituntut untuk
lebih berkualitas dan memberi pelayanan yang sebaik-baiknya terhadap tamu.
Selain itu hotel, merupakan akomodasi yang saat ini tidak hanya menyediakan
pelayanan jasa penginapan saja tetapi dengan berkembangnya kebutuhan para
wisatawan atau tamu, hotel juga menyediakan makanan dan minuman serta
fasilitas jasa lainnya. Sebuah hotel dapat dikatakan maju dan berkembang apabila
hotel tersebut mampu menjual semua produk yang ada di hotel secara terus
menerus kepada khyalak umum. Hotel yang baik merupakan hotel yang mampu
memberikan pelayanan yang baik kepada tamu yang datang sehingga tamu akan
merasa akan merasakan kepuasan atas jasa pelayanan yang hotel berikan. Hal ini
juga bisa menjaring tamu agar bisa meningkat kanjumlah hunian kamar hotel.
Berbicara mengenai dunia perhotelan, hal ini selalu berkaitan dengan
pelayanan kerapian dan kebersihan. Saat menginap tamu hotel pasti memerlukan
kenyamanan dan pelayanan yang sangat diharapkan untuk memunculkan kesan
positif. Salah satu bagian hotel yang mempunyai fungsi penting dalam pelayanan

2
ini adalah housekeeping. Housekeeping adalah bagian yang bertanggungjawab
atas pelayanan kebersihan dan kerapian seluruh area hotel yang mempunyai
peranan dan fungsi yang penting dalam sebuah hotel. Menurut Dimyati (2002:59),
housekeeping adalah bagian yang bertugas memelihara kebersihan, kerapihan dan
kelengkapan kamar-kamar tamu, restoran, bar dan tempat-tempat umum dalam
hotel, termasuk tempat untuk karyawan, kecuali tempat yang menjadi
tanggungjawab standar misalnya kitchen area.
Housekeeping memberikan pelayanan terhadap kelancaran, kesiapan dan
pemeliharaan kamar tamu, public area, restaurant, meeting room, laundry dan
fasilitas lainnya. Mereka merupakan bagian dari team yang selalu siap
mempersiapkan dan menyambut kedatangan tamu hotel. Housekeeping sangat
peduli terhadap kenyamanan tamu dengan cara memperhatikan hal-hal yang detail
dan menindaklanjuti segala perbaikan-perbaikan yang dilakukan. Disamping itu,
hosekeeping departemen juga memiiki beberapa section didalamnya yang
membantu peran housekeeping dalam melaksanakan operasional sehari-harinya.
Linen section adalah salah satu section yang bernaung di dalam ruang
lingkup housekeeping departement, dalam operasional laundry dijalankan oleh
linen attendant yang bertugas menangani masalah semua jenis linen yang ada di
hotel baik itu berupa pakaian tamu, pakaian karyawan hotel dan linen yang
digunakan di hotel. Linen merupakan kain atau lena yang sangat penting
keberadaannya pada sebuah hotel, dengan tercukupinya kebutuhan linen yang ada
pada sebuah hotel maka operasional hotel dapat berjalan lancar.
Laundry merupakan salah satu bagian dari housekeeping yang bertanggung
jawab atas pencucian linen yang digunakan hotel untuk keperluan tamu. Jika linen
bersih yang diperlukan terlambat dari laundry maka operasional dapat terhambat,
sebagai contoh sheet dan linen yang diperlukan room boy untuk make up room
tidak datang tepat waktu di trolley room boy, dengan demikian room boy tersebut
tidak dapat bekerja, ini akan menghambat operasional hotel sehingga merugikan
hotel, kerugiannya adalah complain/keluhan tamu karena kamar yang ditempati

3
tidak di make up tepat waktu. Maka dari itu, penulis memfokuskan penelitian
pada peranan laundry attendant di Hotel Neo Eltari Kupang. Inilah yang melatar
belakangi penulis untuk membuat judul proposal tentang
“Peranan Laundry Attedant Dalam Menunjang Kelancaran Operasional
Pada Departement Housekeeping di Hotel Neo Eltari Kupang”.

C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan diatas, dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Bagaimana peranan laundry attendant
dalam menunjang kelancaran operasional pada Departement Housekeeping di
Hotel Neo Eltari Kupang ?

D. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN


1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah
untuk mengetahui peranan laundry attendant dalam menunjang kelancaran
operasional pada departement housekeeping
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak
antara lain :
a. Secara Akademis
1. Penulisan ini bermanfaat sebagai salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar S.Tr. Par
2. Sebagai suatu hasil karya yang dapat dijadikan sebagai bahan
wawancara dan pustaka bagi mahasiswa/mahasiswi atau pihak
lain yang memiliki keterkaitan meneliti pada bidang yang
sama.

4
b. Secara Praktis
Diharapkan dari hasil penelitian ini akan berguna sebagai salah
satu bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan tentang
Peranan Linen attendant dalam menunjang kelancaran operasional
pada department housekeeping guna lebih meningkatkan kepuasan
konsumen.
E. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Hotel
Pengertian hotel secara umum adalah bangunan yang memiliki banyak
kamar yang disewakan sebagai tempat menginap dan tempat makan orang
yang sedang dalam perjalanan.
Menurut Sulastiyono (2011:5) Hotel suatu perusahaan yang dikelola
oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan
fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang melakukan perjalanan
dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan
yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus. Sedangkan pengrtian hotel
menurut Hurdawaty (2018:7) Hotel adalah tempat menginap yang terdiri atas
beberapa atau banyak kamar yang disewakan kepada masyarakat umum untuk
waktu-waktu tertentu serta menyediakan makanan dan minuman untuk para
tamunya.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa hotel adalah
bangunan yang difungsikan sebagai tempat penginapan yang mempunyai
fasilitas penunjang seperti penyediaan makanan dan minuman serta jasa
lainnya yang dikelola secara komersil. Maka dari itu ada banyak sekali jenis
dan klasifikasi hotel diantaranya :
1. Klasifikasi Hotel
Menurut Prakoso (2017:6), klasifikasi hotel berdasarkan kelas ada 6
diantaranya :
a. Hotel melati

5
b. Hotel bintang satu (* ): jumlah kamar standar minimum 15 kamar, ,
kamar mandi didalam, luas kamar standar minimal 20m².
c. Hotel bintang dua (**) : jumlah kamar standar minimum 20 kamar,
kamar suite minimal 1 kamar, kamar mandi di dalam, luas kamar
standar minimal 22m², luas kamar suite minimal 44m².
d. Hotel bintang tiga (***) : jumlah kamar standar minimum 30 kamar,
kamar suite minimal 2 kamar, kamar mandi di dalam, luas kamar
standar minimal 24m², luas kamar suite minimal 48m².
e. Hotel bintang empat (****) : jumlah kamar standar minimum 50
kamar, kamar suite minimal 3 kamar, kamar mandi di dalam, luas
kamar standar minimal 24m², luas kamar suite minimal 48m².
f. Hotel bintang lima (*****) : : jumlah kamar standar minimum 100
kamar, kamar suite minimal 4 kamar, kamar mandi di dalam, luas
kamar standar minimal 26m², luas kamar suite minimal 52m².
2. Jenis-jenis Hotel
Hotel dapat dibagi dan dikelompokan menjadi beberapa jenis
menurut ukuran dan kriteria tertentu diantaranya adalah :
1. Menurut Trisna (2018:80) menerangkan jenis hotel menurut
ukuran (size) hotel :
a. Small Hotel, yaitu hotel dengan jumlah kamar maksimal 25 kamar,
hotel ini biasanya dibangun di daerah dengan angka kunjungan
rendah.
b. Medium-Average HoteL, yaitu hotel dengan jumlah kamar 29-299
kamar, hotel ini biasanya dibangun di daerah dengan angka
kunjungan sedang.
c. Large Hotel, yaitu hotel dengan jumlah kamar minimal 300 kamar,
hotel ini biasanya dibangun di daerah dengan angka kunjungan
tinggi.
2. Jenis Hotel berdasarkan lamanya tamu menginap :

6
a. Transient Hotel, hotel dengan waktu inap tak lama (harian).
b. Semi- Residential Hotel, hotel dengan rata-rata waktu inap
cukup lama (mingguan).
c. Residential Hotel, hotel dengan waktu kunjungan tamu
yang tergolong (bulanan).

3. Jenis hotel menurut lokasi hotel :


a. City Hotel, merupakan hotel yang terletak di pusat kota biasanya
menampung tamu yang bertujuan bisnis atau dinas.
b. Down Town Hotel, yaitu hotel yang berlokasi didekat perdagangan
dan perbelanjaan.
c. Sub-urban Hotel, hotel yang berlokasi dipinggir kota.
d. Resort Hotel, yaitu hotel yang dibangun di tempat-tempat wisata.
4. Jenis hotel menurut tujuan kedatangan tamu
a. Bussiness Hotel, merupakan hotel yang dirancang untuk
mengakomodasi tamu yang mempunyai tujuan berbisnis.
b. Pleasure Hotel, merupakan hotel yang sebagian besar fasilitasnya
ditujukan untuk memfasilitasi tamu yang bertujuan untuk
berekreasi.
c. Country Hotel, merupakan hotel khusus bagi tamu antar Negara.
Hotel seperti ini sangat memerlukan privasi dan keamanan yang
sangat tinggi.
d. Sport Hotel, merupakan hotel yang fasilitasnya ditujukan terutama
untuk melayani tamu yang bertujuan untuk berolahraga (Gusti,
2016:43).
Adapun beberapa jenis kamar tamu sebagai berikut :
a. Single Room
Kamar untuk satu orang dengan satu tempat tidur tunggal (single)
b. Twin Room

7
Kamar untuk dua orang dengan dua tempat tidur tunggal (twin bed)
yang memiliki sama besar.
c. Double Room
Kamar untuk dua orang dengan satu tempat tidur besar (double bed).

d. Standard Room
Kamar yang dilengkapi dengan fasilitas atau layanan yang standar,
layanan standar ditentukan berdasarkan klasifikasi hotel berbintang
dan juga system yang dijalankan dari pihak management hotel.
e. Superior Room
Kamar yang dilengkapi dengan fasilitas lebih baik dengan ukuran
yang lebih luas dari pada standard room.
f. Deluxe Room
Kamar yang dilengkapi dengan fasilitas atau layanan yang menengah
dengan ukuran kamar lebih luas dari superior room. Dan juga deluxe
adalah istilah untuk kamar hotel yang menunjukan adanya kemewahan
dibidang supliees dan amenities yang disediakan di kamar.
g. Suite Room
Kamar suite merupakan dua kamar atau lebih yang dilengkapi dengan
ruang tamu, kamar tidur, dan kitchen net.
h. Presidential Suite Room
Presidential Suite Room merupakan jenis kamar hotel yang terbaik
dan paling mahal diantara kamar suite yang lain dari segi luas,
fasilitas, dan sarananya dan yang paling mewah diantaranya
presidential Suite Room memiliki kamar tidur dan kamar tamu
terpisah dan juga memiliki dapur ataupun minimal kitchen.

8
2. Housekeeping Departement
Housekeeping berasal dari kata house yang berarti rumah, wisma,
hotel, dan to keep yang berarti merawat atau memelihara. Jadi housekeeping
adalah bagian departemen yang mengatur atau menata peralatan, menjaga
kebersihan, memperbaiki kerusakan, dan memberi dekorasi dengan tujuan
agar hotel tampak rapi, bersih, menarik, dan menyenangkan penghuninya
menurut (Agusnawar 2000:20). Housekeeping Departement juga berarti
bagian yang bertugas dan bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan,
kerapian, keindahan dan kenyamanan di seluruh area hotel, baik di luar
gedung maupun didalam gedung, termasuk kamar-kamar tamu, ruangan-
ruangan yang disewa oleh para tamu, restaurant, offices serta toilet menurut
(Rumekso 2002:1). Sedangkan menurut (Sulastiyono 2016:109)
Housekeeping adalah salah satu bagian yang mempunyai peranan dan fungsi
yang cukup vital dalam memberikan pelayanan kepada tamu, terutama yang
menyangkut pelayanan kenyamanan dan kebersihan ruang hotel.
Housekeeping departement, bagi sebagian besar hotel, merupakan
sumber pendapatan hotel yang paling besar.
Agar dapat menyelesaikan tugas yang berada pada area yang cukup
luas, maka Housekeeping departement dibagi menjadi beberapa seksi menurut
area tugas masing-masing antara lain :
1. Seksi kamar (Room attendant section)
Seksi ini bertanggung jawab terhadap kebersihan kamar tamu.
Petugasnya disebut pramugraha atau room boy (pria) atau room maid
(wanita). Kepala seksinya disebut room supervisior. Tugas dari room
attendant adalah: selalu memeriksa kondisi kamar, membersihkan dan
menggantikan linen kotor di kamar, membersihkan kamar mandi dan
kamar tidur, menjaga kebersihan dan kerapian dari segala kotoran, dan
melaporkan kepada supervisor apabila ada kerusakan atau kehilangan.
2. Seksi area umum (Public area section)

9
Seksi ini bertanggung jawab terhadap kebersihan dan kelengkapan
semua ruangan hotel kecuali kamar tamu. Ruangan- ruangan pengawasan
houseman section adalah ruangan pelayanan umum untuk tamu seperti
ruang tunggu, restaurant, bar, ruang pertemuan, kamar kecil, ruang ganti
pakaian dan sebagainya. Untuk ruangan seksi umum ini, para petugasnya
disebut houseman (pria) housemaid (wanita). Tugas dari section ini adalah
menjaga kebersihan semua area seperti meeting room, melakukan
pekerjaan-pekerjaan khusus apabila ada acara tertentu atau perintah dari
atasan, dan memastikan semua sampah-sampah yang ada di hotel
terdistribusi dengan baik mulai dari mengumpulkan sampah dan dibawa ke
tempat pembuangan sampah yang disediakan oleh hotel.
3. Seksi linen (Linen section)
Para pekerja area ini disebut dengan linen attendant. Tugas dari
section ini antara lain: mempersiapkan semua jenis linen yang dibutuhkan
oleh hotel, mengatur semua jenis pakaian seragam kerja seluruh karyawan
hotel, mengatur linen-linen yang sudah bersih dan menempatkan sesuai
dengan prosedur yang berlaku, mengumpulkan linen-linen dan tata graha
dan mengantarkan ke binatu serta membuat laporan persedian linen setiap
hari.
4. Seksi gudang tata graha (Housekeeping store)

Seksi ini mengatur kelancaran dan tepat gunanya alat-alat secara


akurat. Peralatan tersebut disimpan di gudang tata graha. Kepala seksi
gudang tata graha disebut Store Keeper. Secara teknis, tanggung jawab
seksi ini adalah : menyimpan peralatan dengan teratur, sehingga kerusakan
dapat dihindari, memasukan peralatan tata graha yang diambil dari general
store, mendistribusikan kepada seksi-seksi yang memerlukan sesuai
dengan permintaan, melakukan inventory terhadap semua peralatan secara
berkala, serta mengajukan permintaan kepada general store atas

1
persetujauan kepada tata graha
5. Seksi pengadaan bunga (Gardener)
Adapun tugas utama dari seksi ini yaitu: mempersipakan, mengadakan
atau melakukan rangkaian bunga-bunga, penyimpanan tanaman hias atau
rangkaian bunga, mengirim dan mendistribusikan bunga-bunga sesuai
fungsinya, dan pengambilan peralatan (dear up).
6. Seksi binatu (Laundry and Dry Clean)
Kegiatan pencucian yang dimaksud disini meliputi kegiatan mencuci,
mengeringkan, menyetrika dan mengadakan pencacatan (administrasi).
Kepala seksi ini disebut dobi atau Laundry supervisor. Seksi ini
bertanggung jawab untuk hal-hal yang menyangkut pencucian pakaian
tamu, pencucian semua linen kotor, dan pencucian pakaian seragam
karyawan hotel.

Tugas Housekeeping Departement antara lain:

1. Menciptakan suasana hotel yang bersih, menarik, nyaman dan aman.


2. Memberikan pelayanan di kamar dengan sebaik-baiknya kepada tamu.
3. Penyiapan, penataan, dan pemeliharaan kamar-kamar.
4. Bertanggungjawab atas pemeliharaan kebersihan seluruh outlet dan
ruangan umum hotel.
5. Melaporkan dan membawa lost and found pada supervisor atau order taker.
6. Mengenakan seragam hotel, sepatu dan kaos kaki yang ditentukan.

3. Laundry Attedant
a. Pengertian Laundry Attedant
Laundry diambil dari kata launder yang berarti mencuci
pakaian/bahan tekstil. Kata laundry sudah akrab dengan kehidupan
Bahasa Keseharian kita, malah mengalahkan Bahasa kita (Bahasa
Indonesia), yaitu “Binatu”. Menurut Bagyono (2006:59) Laundry adalah

1
salah satu department di hotel yang bertanggung jawab atas pencucian,
baik pencucian pakaian tamu (laundry, dry cleaning dan pressing),
seragam karyawan maupun linen-linen hotel (house laundry) dan
pencuaian pakaian atau linen dar luar hotel (outside laundry). Sedangkan
menurut Rumekso (2002:23) Laundry adalah salah satu bagian di dalam
housekeeping department yang bertanggung jawab atas semua cucian
yang dikirim kepadanya.
Bagian laundry attendant sangat penting peranannya dalam kegiatan
operasional hotel karena memiliki tanggung jawab atas semua linen hotel
tersebut. Keluar masuk linen atau sirkulasi linen di setiap departemen
yang ada di hotel tersebut di tangani oleh laundry attendant.

b. Peranan Laundry attendant


Menurut Ariarta (2016) Peran Laundry attendant adalah petugas yang
bertanggung jawab terhadap semua proses pencucian pakaian tamu, linen-
linen dari proses penerimaan cucian yang kotor, pemilihan cucian, proses
pencucian, pengepresan linen, pengemasan sampai pengiriman pencucian
yang sudah selesai di proses ke linen section. Selain itu ada beberapa
peran laundry attendant dianataranya :
1. Bertanggung jawab terkait semua penanganan linen
2. Pendistribusian linen
3. Melakukan sortir linen
4. Penyusunan berbagai laporan
Dalam peran terdapat empat metode yang mendasari arti dan makna
penting sehingga bisa membuat seorang laundry attendant berprofesional
dalam melaksanakan tugasnya.
1. Tanggung jawab
Bertanggung jawab segala terkait linen, dalam hal ini termasuk
dalam penyediaan, perawatan, pemeliharaan, merapikan dan

1
menyimpan linen.
2. Pendistribusian Linen
Bagian laundry attendant juga bertugas penuh dalam
penditribusian linen di berbagai area hotel mulai dari kamar hotel dan
restaurant. Kelancaran pendistribusian linen menentukan kelancaran
operasional setiap oulet, oleh sebab itu proses pencucian hingga
pendistribusian ke outlet harus dipastikan sesuai dengan standar yang
ditentukan.
3. Sorting Linen
Sorting adalah pemilihan linen atau pakaian berdasarkan jenis
dan jumlah linen, asal department, dan kerusakan atau ternoda. layak
pakai atau tidaknya linen akan menajdi tanggung jawab linen
attendant
4. Penyusunan berbagai laporan
Laundry attendant juga memiliki tugas membuat laporan
bulanan terkait supplies, jumlah linen, linen yang rusak atau
penggantian.
4. Linen
a. Pengertian Linen
Linen merupakan salah satu perlengakapan kamar tamu hotel yang
terbuat dari kain yang dibutuhkan untuk memperindah rungan di hotel.
Menurut Sihite, (2003:135) mengatakan bahwa linen adalah bahan-bahan
yang terbuat dari kain yang digunakan untuk membungkus atau penutup
dan salah satu perlengkapan untuk merapikan hiasan di ruangan suatu
hotel. Sedangkan menurut Bagyono dan Urbany, (2003:91) mengatakan
bahwa linen adalah segala macam perlengkapan dari bahan cotton, wolk,
silk yang disediakan untuk perlengkapan kamar atau disebut room
supplies yang dibutuhkan oleh departemen tata graham.
Dari kedua pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

1
pengertian linen adalah bahan kain yang disediakan oleh hotel yang
digunakan sebagai pelengkap pada fasilitas kamar hotel sehingga terlihat
rapi dan indah.
b. Jenis-Jenis Linen
Adapun jenis-jenis linen housekeeping yang digunakan untuk operasional
hotel ialah:
1. Sheet (seprei)
2. Pillow case (sarung bantal)
3. Bed cover/duvet cover (selimut)
4. Bed ped (alas temapat tidur)
5. Bath towel (handuk mandi)
6. Face towel (handuk muka)\
7. Hand towel (handuk tangan)\
8. Bath math (keset kaki)
9. Pool towel (handuk untuk renang)
c. Pengelolaan Linen
Menurut Artyasa dalam Preyetno (2008:21) pengelolaan room linen
yaitu pengendalian seluruh kain-kain yang terdapat dalam suatu kamar
hotel yang meliputi bath towel, hand towel, face towel, sheet, bed pad,
bath curtain dan bath math.
Langkah-langkah pengelolaan room linen yang baik menurut Artyasa
dalam Prayetno (2008:21) yaitu :
1. Inventory
Merupakan pengontrolan atau pengawasan pemakaian dan
persediaan linen yang digunakan di kamar, di gudang room boy
station, outlet di linen room dan laundry, Darsono (1995:86).
Dilaksanakan sebuah tim yang dipimpin Excutive Housekeeper dan
Laundry Manager dan seorang controller atau Accounting
Departement di ikut sertakan dalam perhitungan jumlah linen dan

1
pemeriksaan ketepatan laporan inventory secara bersama-sama.
Inventory bisa dilakukan pagi hari, sore hari, atau malam hari.
Frekuensi pelaksanaan inventory ditentukan oleh Excutive
Housekeeper dan sedapat mungkin dilakukan sebulan sekali.
2. Parstock
Menurut Saniartha (2002:33) untuk mendukung lancarnya
pelaksanaan penyiapan kamar tamu hendaknya hotel memiliki
persediaan linen yang memadai. Yang dimaksud linen yang memadai
adalah :
1. Tersedianya jenis-jenis linen yang diperlukan
2. Tersedianya jumlah masing-masing jenis linen sesuai dengan
keperluan.
3. Tersedianya kondisi linen yang telah ditetapkan, antara lain:
a. Bersih
b. Tidak robek
c. Tidak bernoda
d. Sudah di setrika
e. Dilipat sesuai dengan standar/ aturan
f. Disimpan dengan benar.
Menurut Rumekso (2007:165) minimal perlengkapan linen yang harus
dimiliki oleh suatu hotel dalam operasinya adalah 3 par dengan
asumsi:
a. 1 par linen terpasang
b. 1 par linen kotor di laundry
c. 1 par linen siap pakai
Menurut Seniartha (2002:34) manfaat dari par stock yang
direncanakan manajemen hotel adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui berapa jumlah linen yang sedang beredar dalam
operasional

1
b. Sebagai alat control dalam operasional sehari-hari
c. Untuk menjaga dari kemungkinan kekurangan jumlah yang
beredar akibat rusak atau hilang dalam janka waktu tertentu
d. Untuk menjamin perputaran linen tetap baik dalam operasional
3. Perbaikan
Setiap kerusakan pada linen yang masih bisa ditanggulangi harus
segera dilakukan perbaikan, sedangkan yang tidak bisa ditanggulangi
atau tidak bisa digunakan sesuai fungsinya maka linen tersebut
dimanfaatkan untuk keperluan lain.
4. Linen Control
Pencatatan pengeluaran dan penerimaan linen di linen room harus
selalu dikontrol di buku pencatatan linen, harus terlihat jumlah linen
yang didistribusikan ke setiap floor section, kamar-kamar tamu serta
bagian-bagian yang memerlukan, dan juga setiap linen bersih yang
diterima dari bagian pencucian, Sulastiyono (2010:239). Pengecekkan
kondisi linen juga harus dilaksanakan dan juga atas pengawasannya
terhadap semua penerimaan dari hasil pencucian laundry juga harus
dilaksanakan, dan di bandingkan dengan jumlah pengiriman yang
kotor agar diketahui seluruh sirkulasinya di dalam peredaran termasuk
sisa stock yang masih berada di laundry.
5. Penukaran Linen Kotor
Menurut Sihite (2000:220), hotel yang benar-benar standar,
biasanya akan mengganti sprei setiap hari terutama kamar yang terisi
atau berpenghuni, pada prinsipnya room linen harus diganti setiap kali
digunakan (setiap hari).
6. Standar Pencucian
Adapun tahap-tahap proses pencucian menurut Sihite (2000:243)
yaitu:
1. Penerimaan (Receiving), merupakan tahapan sera terima linen

1
kotor di ruang penerimaan khusus atau yang telah ditentukan
untuk penerimaan setiap harinya.
2. Pemilihan (Sorting), merupakan tahap pengelompokan linen
berdasarkan jenisnya, dan tingkat kekotorannya.
3. Menghilangkan noda-noda khusus (Spoting), merupakan tahap
penghilangan noda khusus pada linen.
4. Mencuci (Washing), merupakan tahap pencucian linen dengan
mesin, tahapan pencucian tersebut menurut Bagyono (2009:91),
yaitu:
a. Flush, yaitu melarutkan dan menghilangkan kotoran yang larut
dalam air agar dapat mengurangi beban kotoran.
b. Pre-wash/break, yaitu proses awal pencucian untuk
membasahi linen dan melepaskan pengotor yang mudah larut
dengan air. Pada tahap ini, produk beralkalin tinggi di
tambahkan untuk melarutkan kotoran.

c. Main wash/ suds, yaitu proses pencucian yang sesungguhnya,


dimana detergen di tambahkan.
d. Carryover suds/ pembilasan menengah, yaitu pembilasan
untuk menghilangkan kotoran dan kandungan alkalin untuk
membantu pemutih bekerja lebih efektif.
e. Bleach/ pemutihan, yaitu penggunaan bahan pemutih untuk
membunuh bakteri atau pelepasan noda 17empera
(menggunakan konsentrasi larutan active chlorine).
f. Rinse/ pemerasan, tujuannya untuk melepaskan kotoran yang
sudah lepas dan chemical. Prosesnya bisa beberapa kali
dilakukan tergantung tingkat pengotor, takaran deterjen, dan
bleaching agent yang digunakan. Setelah itu proses

1
Neutralization/ final rinse (peralatan alkalin, bleach dan
pembilasan akhir).
5. Memeras (Extracting), pada tahap ini dilakukan pemerasan dengan
mesin extractor, untuk menghilangkan air dari bahan yang di cuci.
6. Mengeringkan (Drying), pada tahap ini dilakukan pengeringga
dengan cara mengatur waktu dan 18emperature mesin sesuai
dengan kebutuhan, untuk itu pengeringan dilakukan tiap kelompok
jenis linen.
7. Menghaluskan (Ironing), untuk jenis linen yang ukurannya lebar
dan rata seperti sheet, penghalusan dilakukan dengan
menggunakan Roll ironing machine.
8. Menyeleksi dan melipat (Sorting dan Folding), pada tahap ini
dilakukan sekali lagi seleksai untuk memisahkan linen yang masih
memiliki noda khusus yang tidak bisa dihilangkan atau
dikeluarkan dari bahannya ataupun linen yang telah rusak dan
tidak bisa digunakan atau difungsikan lagi karena termakan usia.
9. Penyerahan dan penyimpanan (Storing), linen diserahkan kembali
dalam jumlah atau menurut hitungan yang sama.
Adapun prosedur yang diterapkan di linen section dalam menangani
pencucian linen yang penulis dapatkan selama kegiatan praktek kerja
lapangan, yaitu :
1. Pick up linen
Linen attendant mengambil linen kotor yang diletakan oleh room
boy di trolley masing-masing di setiap floor.
2. Sorter linen
a. Siapkan trolley untuk pemisahan linen (towel,sheet, pillow
case dan duvet)
b. Pisahkan towel,sheet, pillow case dan duvet pada trolley yang
berbeda

1
c. Pisahkan linen yang bernoda dan tidak bernoda
d. Memperhatikan linen-linen yang noda untuk dilakukan spoting
dengan chemical yang sudah ditentukan
3. Washing/Pencucian
Proses pencucian :
a. Pre-wash/ pembasahan, sheet, towel dan pillow case dicuci
secara terpisah
b. Main wash/ pencucian, chemical dimasukan
c. Pembilasan tahap pertama
d. Pembilasan tahap kedua
e. Softener/ pelembutan
4. Extracting/ Pemerasan
5. Drying/ Pengeringan
6. Folding linen/ pelipatan linen
7. Pressing/ Penyetrikaan
a. Pisahkan sheet (single,double), pillow case, duvet cover
(single,double).
b. Alat yang digunakan setrika uap

8. Penyimpanan linen bersih


Setelah proses pressing, linen yang sudah bersih di simpan di atas
rak penyimpanan linen diatur menurut ukurannya.
d. Jenis-jenis peralatan Laundry
Semua peralatan di laundry mempunyai peran yang sangat penting
karena berkaitan erat dengan operasional hotel. Oleh sebab itu, peralatan-
peralatan yang ada di dalamnya yang setiap hari digunakan harus selalu
dirawat agar tidak cepat rusak. Adapun alat-alat yang ada di laundry
menurut Bagyono (2006:73), diantaranya adalah :
1. Washer Extractor

1
Adalah mesin untuk mencuci pakaian dan linen kotor sekaligus
berfungsi sebagai mesin pemeras. Mesin ini dioperasikan secara
otomatis mulai dari awal pencucian (start) dan akan berhenti sesudah
proses pemerasan (extraction).
2. Drying Tumbler
Adalah mesin yang berfungsi untuk menegerikan cucian-cucian
yang baru keluardari mesin cuci. Mesin in secara otomatis dapat
deprogram untuk waktu pengeringan/pemanasan (drying time) dan
waktu pendinginan (coolding time).
3. Flat Work Ironer
Adalah mesin yang berfungsi untuk melicinkan, menghaluskan
linen-linen yang berbentuk lembaran dengan cara digulung.
4. Pressing Machine
Mesin ini berguna untuk mengepres, melicinkan, menyetrika
pakaian yang baru dicuci. Mesin ni mengeluarkan uap panas (steam)
yang dimasukkan ke elemen baja yang berfungsi untuk menghaluskan
kain.
5. Dry Cleaning Press
Mesin ini sifatnya tidak sama dengan mesin press laundry untuk
cotton. Mesin ini tidak menggunakan alat besi panas, melainkan
menggunakan uap panas (steam).
6. Dry Cleaning Machine
Mesin ini berguna untuk mencuci pakaian yang tidak bisa dicuci
dengan menggunakan air melainkan harus dicuci dengan menggunkan
minyak atau solvent sebagai bahan dasarnya.
7. Hand Iron Steam
Adalah setrika panas yang menggunakan uap.
8. Ironer
Setrika tangan yang biasa digunakan di rumah-rumah, biasanya

2
digunakan kalau steam irin tidak berfingsi dan disediakan untuk tamu.
9. Marker Machine
Adalah mesin untuk memberi tanda pada cucian tamu supaya
tiak tertukar, bisanya dengan kode kamar, ataupun nomor urut yang
ditandai atau diletakkan pada pita kecil yang di tempel di dalam
pakaian tamu.
10. Spot Removing Machine
Alat untuk menghilangkan noda-noda pada cucian yang akan dicuci.
Selain peralatan yang menggunakan mesin ada juga peralatan
manual yang berfungsi menunjnag kelancaran operasional. Berikut
jenis peralatan manual yang digunakan di bagian laundry:
a. Trolley linen, digunakan untuk meletakkan cucian kotor dan
bersih.
b. Bucket, digunakan untuk meletakkan bahan cucian dan sebagai
tempat air.
c. Folding table, digunakan untuk melipat linen.
d. Valet rack, digunakan untuk meletakkan pakaian tamu sesuai
dengan kode pakaian tamu agar tidak tertukar dalam
pengerjaannya.
e. Valet trolley, digunakan oleh valet untuk mengirim pakaian yang
telah dicuci ke kamar tamu.
f. Hanger, digunakan untuk menggantung pakaian.
g. Hand brush, digunakam untuk melakukan proses pencucian secara
manual.

2
5. Penelitian Terdahulu
Adapun penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai acuan dalam
pene;itian ini, dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 1. Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian


Peneliti
Khaerul Peranan Seksi Deskriptif Departement
1.
M.W (2017) Linen Dalam Kualitatif Housekeeping sangat
Menunjang berperan penting dalam
Kelancaran pelaksanaan operasional
Operasional Pada setiap harinya,
Departement memberikan kualitas
Housekeeping Di pelayanan yang baik
Hotel Santika ialah salah satu tujuan
Mataram yang diberikan oleh
department
housekeeping dalam
menunjang keinginan
bagi para tamu yang
hendak menginap dan
menimati fasilitas yang
ada
Isnin A.N Peranan Laundry Deskriptif Laundry section di
2.
(2017) Section Dalam Kualitatif Hotel Ibis Budget
Mendukung Surabaya Airport
Kelancaran mempunyai peran yang

2
Operasional Room sangat penting
Attedant Di Hotel terhadap kelancaran
Ibis Budget operasional di room
Surabaya Airport section karena laundry
mempunyai tugas dan
tanggung jawab
membersihkan linen-
linen hotel serta
mencuci uniform
karyawan dan guest
laundry.
Yen Syafitri Pengelolaan Room Deskriptif Penyimpanan linen
3.
(2022) Linen Kualitatif yang ada di Hotel Bono
Housekeeping Pekanbaru kurang
Departement Di memadai dikarenakan
Hotel Pekanbaru pada ruangan
penyimpanan linen saja
hanya terdapat rak
penyimpanan linen,
linen yang sudah bersih
langsung di drop ke
linen rooms. Ruang
linen selalu dibersihkan
setiap hari sebelum atau
sesudah ruangan
dipakai, namun apabila
operasional sibuk atau
kondisi kamar ramai,
ruang linen tidak

2
dibersihkan. Sehingga
dapat dikategorikan
bahwa penyimpanan
linen yang ada di hotel
Bono Pekanbaru cukup
baik.

F. KONSEP PENELITIAN
Pokok dari permasalahan yang akan diteliti bersumber pada analisis Peran
Laundry Attedant Dalam Menunjang Kelancaran Oprasional Pada Departement
Di Hotel Neo Eltari Kupang. Adapun operasional variabel yang penulis buat yaitu
dijelaskan pada tabel di bawah ini :

Tabel 2. Konsep Penelitian

No Variabel Definisi Operasional Indikator


Peran Menurut Agustinus Darsono (1995:
1. 1. Tanggung jawab
Laundry 89), Laundry adalah bagian hotel
2. Pendistribusian
Attedant yang bertanggung jawab terhadap
pencucian, baik pencucian pakaian 3.Sorting
tamu, seragam karyawan maupun
4. Penyusunan
linen-linen hotel.
Laporan
Kelancaran Menurut Purnamasari (2015:13)
2. 1. Penerimaan
Operasional Standard Operational Procedure
(Receiving)
(SOP) adalah prosedur kerja yang
2. Pemilihan
dibuat secara detail dan terperinci
(Sorting)
bagi semua karyawan untuk

2
melaksanakan pekerjaan dengan
3. Menghilangkan
sebaik-baiknya sesuai dengan
noda-noda khusus
misi, visi dan tujuan suatu
(Spoting)
lembaga atau instansi.
4.Mencuci
(Washing)

5.Memeras
(Extracting)

6.Mengeringkan
(Drying)

7.Menghaluskan
(Ironing)

8.Menyeleksi dan
melipat (Sorting
dan Folding)

9.Penyerahan dan
Penyimpanan
(Storing)

Sumber: Data diolah oleh Penulis.2023

2
G. KERANGKA BERPIKIR
Menurut Sugiyono (2019:95), merupakan model konseptual tentang
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai factor yang telah diidentifikasi
sebagai masalah yang penting

Peranan
Housekeepin
gLaundry
Attedant
Departemen

Hotel Neo
Eltari
Kupang
Gambar 1. Kerangka Berpikir

2
H. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode penelitian
deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2019), metode penelitian kualitatif
adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah, dimana peneliti adalah
sebagai trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/ kualitatif, dan
hasil penelitian lebih menkankan makna dari pada generalisasi. Penelitian ini
bersifat penelitian deskriptif kualitatif , penelitian ini meneliti peranan
laundry attendant dalam menunjang kelancara operasional pada department
housekeeping dimana penlitian dilakukan secara langsung di Hotel Neo Eltari
Kupang melalui metode wawancara mendalam dengan pihak-pihak yang
berhubungan dengan Housekeeping Departement Hotel Neo Eltari Kupang.
2. Jenis Data dan Sumber Data
a. Jenis Data
Menurut Sugiyono (2018:23) data hasil penilitian dapat dikelompokan
menjadi dua antara lain :
1. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah jenis data yang bukan merupakan bilangan tapi
berupa sifat, keadaan atau gambar dari kualitas obyek yang diteliti.
2. Data Kauntitatif
Data kuantitatif adalah jenis data yang berupa bilangan-bilangan yang
berhubungan dengan masalah yang dibahas.
b. Sumber Data
Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi
mengenai penelitian terkait. Data yang digunakan ddalam penelitian ini
menggunakan dua jenis sumber data, yaitu :

2
1. Data Primer
Menurut Sugiyono (2018:456) Data primer yaitu sumber data
yang langsung memberikan data kepada pengumpulan data. Sumber
data ini peneliti dapat melalaui wawancara atau interview langsung
yaitu : manager housekeeping, supervisor dan laundry attendant di
Hotel Neo Eltari Kupang.

2. Data Sekunder
Menurut Sugiyono (2018:456) Data sekunder yaitu sumber
data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,
misalnya lewat orang atau lewat dokumen. Sumber data sekunder
yang digunakan berasal dari informasi yang berkaitan dengan objek
penelitian yang berupa sejarah singkat Hotel Neo Eltari Kupang,
struktur organisasi dan gambaran umum perusahaan.
3. Subjek dan Objek Penelitian
a. Subjek Penelitian
Subjek penelitian atau responden merupakan sumber data dan
informasi yang esensial untuk kelangsungan penelitian. Subjek penelitian
adalah orang yang memberikan informasi mengenai latar belakang tempat
penelitian. Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumennya adalah
peneliti itu sendiri sehingga untuk dapat menjadi instrumen maka peneliti
harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga mampu
bertanya, menganalisis, memotret dan mengkontruksikan objek yang
diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna.
Informan adalah subjek yang memberikan data berupa informasi
penelitian. Subjek penelitian ditentukan dengan menggunakan teknik
porpousive sampling yaitu teknik pengambilan sempel data dengan
pertimbangan tertentu (Sugiyono 2015:87). Teknik pengambilan sempel

2
ini dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan
permasalahan penelitian. Informan dalam penelitian ini ada tiga orang
yaitu : housekeeping manager 1 orang, supervisor 1 orang, dan laundry
attendant 2 orang. Dalam hal ini peneliti menetapkan para narasumber
yang diharapkan bisa memberikan informasi tertuma berhubungan dengan
peran Laundry Attedant dalam menunjang kelancaran operasional pada
department housekeeping di Hotel Neo Eltari Kupang.

b. Objek Penelitian
Menurut Sugiyono (2018:57) Objek penelitian adalah suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatn yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang strategis
digunakan oleh peneliti yang bertujuan untuk mendapatkan data dalam
penelitian. Menurut Sugiyono (2018) terdiri atas observasi, wawancara,
dokumentasi dan studi kepustakaan.
a. Observasi
Menurut Sugiyono (2018:229) observasi merupakan teknik
pengumpulan data yang mempunyai ciri yang spesifik bila dibandikan
dengan teknik yang lain yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau
wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka
observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang
lain.
b. Wawancara
Menurut Sugiyono (2018:140) wawancara adalah percakapan dengan
maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara

2
(interviewer) untuk memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan.
Dalam peneliian ini penulis melakukan wawancara dengan housekeeping
manager, supervisor dan laundry attendant di Hotel Neo Eltari Kupang
guna mendapatkan keterangan yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti.
c. Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2018:240) dokumentasi merupakan catatan
peristiwa yang berlalu berbentuk gambar, foto, sketsa dan lain-lain.
Dokumnetasi merupakan pelengkap dari pengguna metode observasi dan
wawancara.
d. Studi Kepustakan
Kepustakaan adalah penulis mengkaji informasi secara tertulis dari
para ahli diperoleh dari referensi, buku-buku, perpustakaan kampus, dan
internet yang berhubungan dengan topik masalah penelitian pada bidang
perhotelan.
5. Teknik Analisis Data
Analisis data menurut Sugiyono (2018:482) adalah proses mencari
dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,
catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke
dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan
dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri
sendiri maupun orang lain. Teknik analisis data yang digunakan oleh
penelitian menggunakan model Miles and Huberman. Menurut Miles dan
Hubeman dalam buku Sugiyono (2018:246) yang meliputi :
a. Reduksi Data
Menurut Sugiyono (2018: 247-249) Reduksi data adalah merangkum,
meilih hal-hal yan pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting yang
sesuai dengan topik penelitian, mencari tema dan polanya, pada akhirnya

3
memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya. Dalam mereduksi data akan
dipandu oleh tujuan yang akan dicapai dan telah ditentukan sebelumnya.
b. Penyajian Data (Data Display)
Setelah mereduksi data, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan
data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam
bentuk table, grafik, flowchart, pictogram dan sejenisnya. Melalui
penyajian data tersebut, maka data dapat terorganisasikan , tersusun dalam
pola hubungan sehingga akan mudah dipahami. Selain itu dalam
penelitian kualitatifpenyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori flowchart, dan sejenisnya namun
yang sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif
adalah dengan teks yang bersifat naratif. Melalui penyajian data tersebut,
maka data terorganisasikan dan tersusun sehingga akan semakin mudah
dipahami (Sugiyono, 2018:249).
c. Penarikan Kesimpulan
Menurut Sugiyono (2018:252-253) kesimpulan dalam penelitian
kualitatif dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal,
tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa
masalah dan perumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat
sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang
sebenarnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau
gambaran suatu objek yang sebelumnya masih belum jelas sehingga
setelah diteliti menjadi jelas.

3
I. JADWAL PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan untuk meneliti Peran Laundry Attedant Dalam
Menunjang Kelancaran Operasional Di Hotel Neo Eltari Kupang. Dimulai sejak
disahkannya proposal peneltian serta surat ijin penelitian, maka waktu yang
dibutuhkan selama bulan atau 12 minggu. Adapun tahap rancangan yang dibuat :

Keterangan Minggu

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Pengumpulan
data pra
penelitian

Penyusunan
proposal

3
Pengumpulan
data dan
pengolahan data

Penyusunan
skripsi

Sumber Data diolah penulis 2023

J. CURICULUM VITAE (CV)

1. Nama : Andriani Anggi Taka


2. Tempat dan Tanggal Lahir : Kupang, 17 Oktober 1999
3. Alamat : Jalur 40 (Fatukoa)

3
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Agama : Kristen Protestan
6. No Hp 081239877560
7. Riwayat Pendidikan :
(2004-2005) TK Kristen Olfilhaa
(2005-2011) SD Inpres Naikoten 2
(2011-2014) SMP Negeri 12 Kupang
(2014-2017) SMK Negeri 3 Kupang
(2019) Masuk Lembaga Pendidikan Politeknik Negeri Kupang

K. DAFTAR PUSTAKA

Alex S. N (2012). Peranan Laundry Sebagai Salah Satu Bagian Pelayanan

Housekeeping Hotel Aryaduta Medan Kertas Karya

Bet, Friend. (2022). Sirkulasi Linen Room Dalam Sistem Kerja Housekeeping

Di Hotel Four Points By Seraton Manado. Jurnal Hospitaliti dan Pariwisata

Blog Pendidikan Akomodasi Perhotelan (2012) Tugas Housekeeping

Departement

Isnin A.N (2017). Peranan Laundry Section Dalam Mendukung Kelancaran

3
Oprasional Room Attedant Di Hotel Ibis Budget Surabaya Airport

Khaerul M.W (2017) Peranan Seksi Linen Dalam Menunjang Kelancaran

Operasional Pada Departement Housekeeping Di Hotel Santika Mataram

Pontianus Kuswiyata, Friend (2022) Kinerja Linen Attedant Dalam Penanganan

Par Stock Di Hotel Gran Orchid Solo. Akademi Pariwisat Mandala Bhakti

Surakarta

Putu E. Ariarta (2020) The Foundation Beng A Laundry Attedant

Rumekso, SE (2002) Housekeeping Hotel – Floor Section. Yogyakarta: Andi


Offset

Sulastiyono (2011) Definisi Hotel. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Sugiyono (2019) Metode Penelitian Kualitatif

Yen Syafitri (2022) Pengelolaan Room Linen Housekeeping Departement Di

Hotel Bono Pekanbaru. Universitas Riau

3
A. LAMPIRAN

Pedoman Wawancara

Peranan Laundry Attedant Dalam Menunjang Kelancaran Operasional


Pada Departement Housekeeping Di Hotel Neo Eltari Kupang

a. Identitas Responden
Nama :
Umur :
Jabatan :
b. Untuk Executive Housekeeper :
1. Menurut penilaian bapak/ibu bagaimana tanggung jawab petugas
laundry dalam penanganan linen ?
2. Apakah petugas laundry attendant sudah bekerja sesuai dengan
SOP laundry yang ditetapkan Hotel Neo Eltari Kupang ?
3. Bagaimana penerapan SOP laundry di Hotel Neo Eltari Kupang ?
4. Mengapa petugas laundry attedant hanya 2 orang saja ?
Menurut bapak/ibu apakah 2 orang sudah cuukup ?
Pedoman Wawancara

Peranan Laundry Attedant Dalam Menunjang Kelancaran Operasional


Pada Departement Housekeeping Di Hotel Neo Eltari Kupang

a. Identitas Responden
Nama :
Umur :
Jabatan :
b. Untuk Laundry Attedant
1. Bagaimana bentuk tanggung jawab bapak/ibu dalam penanganan
linen baik itu perawatan, pemeliharaan dan penyediaan ?
2. Bagaimana cara merawat mesin laundry yang ada di Hotel Neo
Eltari Kupang ?
3. Apakah stok linen bersih selalu mencukupi dengan jumlah kamar di
Hotel Elatri Kupang ?
4. Saat penyortiran linen hal apa saja yang harus diperhatikan ?
5. Menurut bapak/ibu bagaimana kondisi linen yang layak dipakai ?
6. Apakah di Hotel Neo melakukan stripping linen ?
7. Stripping linen dilakukan pada jam berapa dan berapa lama waktu
yang dibutuhkan ?
8. Hal-hal apa saja yang diperhatikan saat penyusunan laporan ?

Anda mungkin juga menyukai