Anda di halaman 1dari 3

ALERGI MAKANAN

No.Dokumen : 440/C.VII.SOP.PU.0003.12/436.6.3.14/2016
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 01 Desember 2016
Halaman : 1/3

Tanda Tangan :

1. Pengertian Alergi makanan adalah suatu respons normal terhadap makanan yang
dicetuskan oleh suatu reaksi yang spesifik didalam suatu sistem imun dan
diekspresikan dalam berbagai gejala yang muncul dalam hitungan menit
setelah makanan masuk; namun gejala dapat muncul hingga beberapa
jam kemudian.
Kebanyakan reaksi hipersensitivitas disebabkan oleh susu, kacang, telur,
kedelai, ikan, kerang, gandum. Reaksi anfilaksis merupakan manifestasi
paling berat.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi petugas untuk melakukan
penatalaksanaan pada penderita alergi makanan.
3. Kebijakan Berdasarkan Penetapan Kepala UPTD Tentang layanan klinis yang
menjamin kesinambungan layanan
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang
panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama.

5. Prosedur 1. Petugas memanggil pasien sesuai rekam medis


2. Petugas melakukan anamnesa
Cetusan berulang dari gejala pasien setelah makan makanan tertentu
diikuti bukti adanya suatu mekanisme imunologi.
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
a. Kulit (eksim, urtikaria), saluran pernafasan (rinitis, asma), saluran
pencernaan (edema, pruritus bibir, mukosa pipi, mukosa faring,
muntah, kram, distensi, diare).
b. Sindroma alergi mulut melibatkan mukosa pipi atau lidah tidak
berhubungan dengan gejala gastrointestinal lainnya.
c. Diare kronis dan malabsorbsi terjadi akibat reaksi hipersensitivitas
lambat seperti pada enteropati protein makanan dan penyakit seliak.
d. Hipersensitivitas susu sapi pada bayi menyebabkan occult bleeding
atau frank colitis.
4. Petugas memberikan terapi
a. Hindari makanan penyebab
b. Jangan lakukan uji kulit atau uji provokasi makanan,
c. Terapi medikamentosa alergi makanan dapat menggunakan
antihistamin dan kortikosteroid.
5. Petugas memberikan konseling
a. Edukasi pasien untuk kepatuhan diet pasien
b. Menghindari makanan yang bersifat alergen sengaja mapun tidak
sengaja (perlu konsultasi dengan ahli gizi)
c. Perhatikan label makanan
d. Menyusui bayi sampai usia 6 bulan menimbulkan efek protektif
terhadap alergi makanan
6. Petugas merujuk ke rumah sakit bila ada penyulit
Pasien dirujuk ke fasilitas sekunder jika tidak menunjukkan perbaikan
(setelah 3 kali kedatangan) dan atau ada tanda kegawatdaruratan.
7. Petugas mencatat di rekam medis

2
6. Diagram Alir
Petugas memanggil pasien sesuai rekam medis.

Petugas
Petugas melakukan
melakukan anamnesis
anamnesis

Petugas
Petugas melakukan
melakukan pemeriksaan
pemeriksaan fisik
fisik

Petugas
Petugas memberikan
memberikan terapi
terapi

Petugas
Petugas memberikan
memberikan konseling
konseling

Petugas
Petugas merujuk
merujuk ke
ke Rumah
Rumah sakit
sakit bila
bila ada
ada penyulit
penyulit

Petugas mencatat di rekam medis


pasien

7. Unit Terkait - Unit Obat

8. Rekaman historis perubahan.


No. Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
diberlakukan.

Anda mungkin juga menyukai