Anda di halaman 1dari 29

HORDEOLUM

Wahdania Akhfiah
C014212171

RESIDEN PEMBIMBING
dr. Philipus Putra Raharjo

SUPERVISOR PEMBIMBING
Dr. dr. Ahmad Ashraf Amalius, Sp.M(K), M.Kes
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. IP

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 39 Tahun

Alamat : Makassar

Agama : Islam

Pekerjaan : Wiraswasta
KELUHAN UTAMA
Benjolan pada sudut mata kiri

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien konsul dari TS Neurologi dengan keluhan benjolan pada sudut mata kiri yang
dirasakan sejak 2 minggu yang lalu. Awalnya benjolan berukuran kecil kemudian semakin
lama benjolan tersebut semakin membesar seukuran biji jagung, berwarna merah. Nyeri
ada dirasakan terutama saat malam hari, gatal tidak ada. Riwayat keluar cairan
berwarna putih kekuningan dari benjolan.
Riwayat pengobatan sebelumnya untuk keluhan benjolan tidak ada.
Riwayat alergi makanan atau obat-obatan tidak ada.
Riwayat penggunaan kacamata ada sejak pasien SMP.
Riwayat trauma tidak ada.
RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU
Riwayat Hipertensi ada, rutin berobat. DM tidak ada. Kolesterol ada, rutin konsumsi
Simvastatin.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Tidak ada keluarga yang mengalami hal serupa.
STATUS GENERALIS
Keadaan Umum : Baik Status Gizi : Baik
Kesadaran : Compos Mentis (GCS 15/E4M6V5) BB : 60 kg TB : 170

TANDA VITAL
Tekanan Darah : 130/90 mmHg
Frekuensi Nadi : 89 kali/menit
Frekuensi Napas : 20 kali/menit
Suhu : 36.6 oC
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI
SEGMEN ANTERIOR/EKSTERNAL
PEMERIKSAAN PENYINARAN OBLIK

OD: Palpebra udem (-), ptosis (-),


lagoftalmus (-), massa (-), Silia sekret (-),
trikiasis (-), madarosis (-). Konjungtiva
hiperemis (-), folikel (-), papilla (-), benda
asing (-). Kornea jernih, defek (-). BMD
dalam. Iris warna coklat, kripte (+), atrofi
(- ), neovaskularisasi (-). Pupil bulat,
isokor, RCL/RCTL (+), RAPD (-). Lensa
jernih.
SEGMEN ANTERIOR/EKSTERNAL
PEMERIKSAAN PENYINARAN OBLIK

OS: Palpebra hiperemis (+), udem (+), massa


(+) pada palpebra superior dengan ukuran
0.6 x 0.4 cm, ptosis (-), lagoftalmus (-). Silia
sekret (-), trikiasis (- ), madarosis (-).
Konjungtiva hiperemis (- ), folikel (-), papilla
(-), benda asing (-). Kornea jernih, defek (-).
BMD dalam. Iris warna coklat, kripte (+),
atrofi (-), neovaskularisasi (-). Pupil bulat,
isokor, RCL/RCTL (+), RAPD (-). Lensa jernih.
DIAGNOSIS

OS Hordeolum Eksternum
TERAPI

Kompres hangat
Xitrol Zalf 1 qs/6 jam/OS Sinistra pada
benjolan palpebra
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI PALPEBRA

7 lapisan (dari luar-dalam):


1. Kulit dan jaringan subkutan
2. Muskulus protaktor
3. Septum orbital
4. Lemak orbital
5. Otot refraktor palpebra
6. Tarsus
7. Konjungtiva

American Academy of Ophthalmology. 2021. External Disease and Cornea. In Clinical Approach to Ocular Surface Disease, pp 76-77
ANATOMI PALPEBRA
4 Kelenjar:
1. Kelenjar Meibom
2. Kelenjar Zeis
3. Kelenjar Moll
4. Kelenjar Wolfring

Khurana AK. Disease of the Eyelids. Comprehensive Ophthlamology. Edisi ke-4. New Delhi: New Age International Publishers; 2007. P. 246-339, 344-5
DEFINISI
Hordeolum adalah inflamasi akut kelenjar
Meibom, Zeis, atau Moll di kelopak mata akibat
infeksi Staphylococcus aureus.

Infeksi atau peradangan supuratif pada kelenjar


di tepi kelopak mata bagian atas maupun bagian
bawah yang disebabkan oleh infeksi bakteri
dapat timbul pada satu kelenjar mata atau
lebih.
EPIDEMIOLOGI
Sampai saat ini belum terdapat data
mengenai insidensi dan prevalensi
hordeolum secara global. Namun pada
penelitian yang dilakukan di Brazil,
prevalensi hordeolum sebesar 7,6%
dari 1063 pasien yang datang ke pusat
pelayanan gawat darurat khusus mata.

Tidak ada korelasi langsung antara


ras atau jenis kelamin.
Orang dewasa mungkin lebih rentan
karena peningkatan viskositas
sebum.
Pasien dengan kondisi seperti
blepharitis, dermatitis seboroik,
rosasea, diabetes, dan peningkatan
lipid juga berisiko lebih tinggi untuk
berkembangnya hordeolum.

Bragg KJ, Le PH, Le JK. Hordeolum. 2021 Aug 9. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan–. PMID: 28723014.
ETIOLOGI

Staphylococcus aureus (90-95%)


Staphylococcus epidermidis

Bragg KJ, Le PH, Le JK. Hordeolum. 2021 Aug 9. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan–. PMID: 28723014.
KLASIFIKASI
HORDEOLUM EKSTERNUM HORDEOLUM INTERNUM

Infeksi kelenjar Zeis dan Moll


Infeksi kelenjar Meibom
Tonjolan ke arah kulit
Tonjolan ke arah konjungtiva
Supurasi dan memecah sendiri
Jarang supurasi, tidak
memecah sendiri

Soebagjo HD. Penyakit Sistem Lakrimal. Airlangga University Press. Surabaya ; 2019
PATOGENESIS

Bragg KJ, Le PH, Le JK. Hordeolum. 2021 Aug 9. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan–. PMID: 28723014.
Soebagjo HD. Penyakit Sistem Lakrimal. Airlangga University Press. Surabaya ; 2019
MANIFESTASI KLINIK

STADIUM STADIUM
INFILTRAT SUPURATIF

Kelopak mata Benjolan yang


bengkak berisi pus (core),
Kemerahan berupa bintik
Nyeri tekan kuning dan putih.
Keluar sedikit
kotoran

Ilyas HS. Hordeolum. Dalam : Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Edisi kelima. Balai Penerbit FKUI. Jakarta, 2018: hal. 94-95
Jacquelin K Le. Hordeolum. 2019.[cited 2019 May 6]. Available at; https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441985
DIAGNOSIS

Anamnesis: Rasa nyeri pada kelopak mata yang sakit, merah, dan bengkak
tanpa riwayat benda asing atau trauma.

Pemeriksaan Fisik:
Inspeksi: Bengkak kemerahan yang terlokalisir pada kelompak mata
yang terkena, bisa disertai pustula atau tidak dan lakukan eversi.
Palpasi: Nyeri pada penekanan di lokasi hordeolum, bisa disertai
dengan perabaan hangat, tidak ada nyeri okular, dan gerakan
ekstraokular baik.

S. Sitorus, Rita, et all. 2020. Buku Ajar Oftalmologi Edisi Pertama. Universitas Indonesia. P: 411
DIAGNOSIS BANDING

SELULITIS
KALAZION BLEFARITIS
PRESEPTAL

Soebagjo HD. Penyakit Sistem Lakrimal. Airlangga University Press. Surabaya ;2019
Pflugfelder, Stephen C.; Karpecki, Paul M.; Perez, Victor L. (2014). Treatment of Blepharitis: Recent Clinical Trials. The Ocular Surface, 12(4), 273–284. doi:10.1016/j.jtos.2014.05.005 Joanne car Ff.
Opthalmology Referral Guidelines. NHS oxfordshire. 2012 : Hal.19-20
TATALAKSANA

NON
MEDIKAMENTOSA PEMBEDAHAN
MEDIKAMENTOSA
TATALAKSANA
NON-MEDIKAMENTOSA

Kompres hangat 4-6 kali/hari selama 15 menit.


Bersihkan dengan air bersih atau dengan sabun bayi.
Jangan menekan atau menusuk hordeolum.
Hindari pemakaian make-up pada mata.
Hindari memakai lensa kontak.

American Academy of Ophthalmology.. External Disease and Cornea. In Clinical Approach to Ocular Surface Disease, 2021. pp 76-77
Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. 2014.
Soebagjo HD. Penyakit Sistem Lakrimal. Airlangga University Press. Surabaya ;2019
TATALAKSANA
MEDIKAMENTOSA
Antibiotik Topikal: Oxytetracyclin salep mata (3x1), Kloramfenikol salep
mata (3x1), Kloramfenikol tetes mata 0,25%.
Antibiotik Oral: Eritromisin 2x500 mg (Dewasa), Eritromisin 30-50
mg/kgbb/hari diberikan dalam dosis terbagi, dosis max 4 gr per hari
(Anak). Diklosasilin 4x1 selama 3 hari

American Academy of Ophthalmology.. External Disease and Cornea. In Clinical Approach to Ocular Surface Disease, 2021. pp 76-77
Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. 2014.
Soebagjo HD. Penyakit Sistem Lakrimal. Airlangga University Press. Surabaya ;2019
TATALAKSANA
TERAPI PEMBEDAHAN

Indikasi:
Tidak membaik dengan pengobatan konservatif
Hordeolum berulang

Hordeolum Eksternum: Insisi horizontal


Hordeolum Internum: Insisi vertikal

American Academy of Ophthalmology.. External Disease and Cornea. In Clinical Approach to Ocular Surface Disease, 2021. pp 76-77
Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. 2014.
Soebagjo HD. Penyakit Sistem Lakrimal. Airlangga University Press. Surabaya ;2019
PROGNOSIS

Prognosis baik
Membaik secara spontan <2 minggu
Infeksi dapat meluas bila dipencet atau
ditusuk dengan jarum tidak steril

Soebagjo HD. Penyakit Sistem Lakrimal. Airlangga University Press. Surabaya ; 2019
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai