Anda di halaman 1dari 1

Sinopsis Tari Payung ( Kelas 12 Mia 2)

Tari payung ini tidak dapat terlepas dari kebudayaan suku Minangkabau. Jika dilihat
dari gerakan tariannya, maka tarian ini diperuntukkan untuk muda-mudi suku
Minangkabau. Tarian tersebut juga bersifat menghibur. Selain itu, tari payung juga
seperti menjelaskan bagaimana seharusnya perilaku pasangan dalam menjalin
hubungan kasih sayang, yaitunya yang sesuai dengan norma agama dan norma adat
yang ada di Minangkabau.[2]

Menurut catatan sejarah, adanya tari payung ini berkaitan erat dengan seni drama yang
ditampilkan pada masa penjajahan Belanda. Drama yang dipentaskan ketika itu
merupakan hiburan bagi masyarakat. Dalam penampilan seni drama tersebut terdapat
juga penampilan tari, yakninya tari payung. Tari payung yang ditampilkan dalam seni
drama tersebut awalnya hanyalah sebagai pelengkap saja atau hanya dianggap sebagai
penampilan selingan. Pada tahun 1920-an penampilan tari payung tersebut semakin
terkenal hingga mendapat sambutan positif dari masyarakat yang menyaksikannya
pada masa itu.[3]

Pada sekitaran tahun 1960-an, tari payung ini merupakan salah satu tari Minangkabau
yang populer di lingkungan masyarakat Minangkabau. Sebagian masyarakat
Minangkabau pada saat itu merasa belum melihat pertunjukan tari Minangkabau
sebelum menyaksikan penampilan tari payung. Tari payung pada waktu tersebut
sering tampil dalam paket pertunjukkan tari Minangkabau baik itu sebagai
pertunjukan tunggal kesenian maupun hanya sebagai hiburan masyarakat.[3] Pada
tahun 2000-an terjadi perkembangan dari tarian payung tersebut. Salah seorang
koreografer tari dan maestro tari yang berasal dari Bukittnggi pada waktu, Syofiyani
Yusaf, melakukan pengembangan tari payung dengan tetap mempertahankan
karakteristik dan etika tradisi Minangkabau. Hal tersebut dilakukan berdasar kepada
karakter gerak tarinya sehingga mudah ditiru bagi siapa saja yang ingin belajar
mengikuti tarian tersebut.[4]

Pada saat sekarang ini, tari payung sering ditampilkan dalam berbagai acara kegiatan
baik itu di Sumatera Barat dan luar Sumatera Barat dan bahkan tari payung juga
tampil di pertunjukan-pertunjukan yang ada di luar negeri.[5] Selain itu, saat ini juga
banyak para pelajar baik dari tingkat sekolah dasar hingga tingkat sekolah atas yang
ikut ambil bagian dalam mempopulerkan tari payung tersebut. Mereka berpartisipasi
dengan cara bergabung dengan berbagai sanggar seni yang ada di berbagai kabupaten
dan kota di Sumatera Barat. Di lingkungan pendidikan formal di Sumatera Barat,
Sekolah Menengah Kejuruan 7 Padang yang berkonsentrasi di bidang keahlian seni
dan juga Institut Seni Indonesia Padangpanjang menjadikan tari payung sebagai salah
satu mata pelajaran atau paket pembelajarannya.[3]

Anda mungkin juga menyukai