Anda di halaman 1dari 7

1

Perubahan Pemikiran Pembangunan


Pergeseran Lingkungan & Globalisasi (kaitan
sistem nilai dunia pembangunan dengan wilayah dan
berkelanjutan negara lain)
Pertumbuhan/ Kurang Lingkungan bisa
- perkembangan
Pengembangan demokratis: lebih dikalahkan oleh
mega urban
dari atas menekankan tujuan
- kesenjangan antar
kepentingan wilayahpertumbuhan
industri - tumbuhnya
wilayah
terpinggirkan
Pengembangan Lebih demokratis: Aspek lingkungan - wilayah pedesaan
dari bawah lebih menekankan & keberlanjutan menjadi basis
Bottom up kepentingan rakyat lebih mendapat perkembangan
banyak perhatian - hubungan dengan
wilayah luar
dibatasi
Pengembangan Makin demokratis Konsep ini justru - Pengembangan
Ekonomi Lokal lagi: kepentingan berdasarkan kota/wilayah yang
/Berbasis rakyat banyak pada menurun akibat
Masyarakat dan aspirasinya keberlanjutan globalisasi
tertampung - Hubungan dengan
wilayah luar tetap
penting.
Sumber : Nurzaman, 2002

2 Pemaknaan Partisipasi Saling Memberdayakan Pembangunan Pengembangan Pembangunan


Perspektif Makro Perkotaan Ekonomi Lokal dan Daerah Perdesaan
Pengembangan Kawasan
Dan Daerah
Arah
Engine of People pusat
TOP DOWN Wilayah Kebijakan
Growth Centered pertumbuh
Produksi Keman
an/ pasar Daya Ketahanan
dirian Desa Sebagai
Tarik
Pemerintah Strategi Desa Wilayah
Desa
• Kebijakan pemb perkotaan Produksi
• Penurunan kemiskinan • Kawasan-kawasan • Otonomi desa dan tata kelola
Otonomi
• Penurunan kerawanan sosial penghubung wilayah kepemerintahan desa
Daerah pusat pertumbuhan • Kualitas dasar sumber daya
• Pemanfaatan modal sosial dan
Masyarakat budaya dengan wilayah produksi manusia
• Kelembagaan dan kerjasama • Tata kelola ekonomi • Keberdayaan serta modal sosial
Kelompok Lembaga Bisnis/ dan budaya
• Kapasitas Pemkot daerah
Revitalisasi Masyarakat Swasta • Ekonomi perdesaan
• Penanganan LH dan mitigasi • Kapasitas SDM pengelola
Pembangunan bencana • Kualitas dan ketersediaan sarana
Desa • Fasilitasi/ Pendampingan
• Investasi & pemb. ekonomi prasarana serta penataan ruang
• Pelayanan publik sesuai SPP
• Kerjasama • Ketahanan pangan
• Pengendalian pemanfaatan • Akses terhadap sarana • Pemanfaatan dan pengelolaan
ruang dan prasarana sumber daya alam dan
BOTTOM UP lingkungan hidup
Perspektif Mikro
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 3

PETA PERDAGANGAN DUNIA


STRATEGI PEMBANGUNAN PEDESAAN Berpeluang Menyediakan Kawasan/Jasa Industri dan Perdagangan
Antar Bangsa

Rotterdam
Kesejahteraan Los Ang. Antwerp Pusan
Long Beach Europe
Hongkong Tokyo
New York Shanghai Yokohama
West
Shenzen
Peningkatan Pendapatan Masyarakat Cost East
Cost
Dubai Kaoshiung Jpn
Korea

TimTeng
China
Taiwn

Penguatan Produksi Ekonomi Penguatan Daya Beli Asteng

Perdesaan
• Komoditi Unggulan Jalan Desa - Singapura
Laem Chabng
PortKlang

• Infrastruktur Pertanian Pembangunan Fasilitas -


… fully 90 percent of
Tg Priok
Austr.
South NZ
Pelayanan Sosial Afrc

• Penyuluhan/SDM International trade is … 40 percent Sidney


Pasar Lokal - carried by sea Melbourne

• Pembiayaan lewat Auckland

Komunikasi Informasi - Indonesia


• Agroindustri
5

4
7

Shipping Lanes and Strategic Passages in Pacific Asia PROSES KAPITALISASI ASET
V4
Russia
Agunan,
Bank, Non
Tsugaru
Bank,
IPO,
Japan V3 Sertifikat Kredit/Dana
Pasar Modal V5
China
ea
n Hak Guna Investasi
Oc
i fic
Pac
India

V2 Izin Konstruksi/ V6
Penggunaan Investasi
Perubahan Value (V)
ea
aS

V1 → V7
C hi n
th
u
So

Malacca
Makassar V1 TANAH TANAH V7
Indonesia
Torres
MENTAH MATANG
Indian Sunda
Ocean Lombok
− Belum terolah/kosong − Siap bangun/dg bangunan
6
− Tanpa sarana prasarana − Tersedia sarana prasarana
Equidistant Conic Projection
Australia − Rendah aksesibilitas − Tinggi aksesibilitas
− Murah/tidak produktif − Mahal/produktif

8
Ancaman Kerusakan Sumberdaya Alam 9

Tahun 1982 Tahun 1998

Tahun 2000 Tahun 2004

10 11
UGM, PT Unilever,
Petani/Kelompok tani,
Koperasi, Pemerintah

• PT Unilever mengakuisisi
Kecap Bango (menjadi PT
Anugerah Lever), berupaya
mengamankan pasokan
bahan baku kedelai hitam;
• UGM meneliti galur murni
dan mengembangkan benih
kedelai hitam, didaftarkan
diakui sbg varietas unggul;
• Petani memerlukan jaminan
pembelian. Kelompok dan
koperasi memperbaiki teknik
budidaya, sortasi, panen etc
12 Tantangan dan Perlunya Percepatan Transformasi Ekonomi 13 Strategi Roadmap Pembangunan Ekonomi:
Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, Inklusif dan
Berkelanjutan
Strategi Utama
1. MENGEMBANGKAN KORIDOR EKONOMI INDONESIA: Membangun pusat-pusat
per-tumbuhan di setiap pulau, dengan pengembangan klaster industri berbasis
sumber daya unggulan (komoditi dan/atau sektor)
2. MEMPERKUAT KONEKTIVITAS NASIONAL (locally integrated, internationally
Transformasi ekonomi nasional connected)  mengurangi transaction cost, mewujudkan sinergi antar pusat
(tidak business as usual) pertumbuhan dan mewujudkan akses pelayanan yang merata, meliputi :
• Konektivitas intra dan inter pusat pertumbuhan
• konektivitas international (gate perdagangan dan wisatawan),
• Konektivitas lokal untuk pembangunan inklusif (akses dan kualitas
pelayanan dasar yang merata di seluruh Indonesia
3. MEMPERCEPAT KEMAMPUAN IPTEK NASIONAL
Strategi Pendukung
1. Mengembangkan kebijakan Investasi
2. Mengembangkan kebijakan perdagangan, termasuk kerjasama perdagangan
3. Mengembangkan kebijakan pembiayaan
4. Kebijakan pengembangan PPP
14

14 15

1 2 3 4
Menentukan Validasi dengan Menentukan
Menentukan pusat kebutuhan rencana konektivitas lokasi
Analisis Penentuan Koridor Ekonomi ekonomi konektivitas antara pembangunan sektor fokus ke
pusat ekonomi nasional sarana pendukung

Penentuan Koridor Ekonomi dilakukan melalui 4 tahap sebagai berikut:


• Ibukota provinsi diposisikan • Memasukkan ibu kota provinsi • Selain itu, kota-kota dengan fungsi
1 2 3 4 menjadi pusat ekonomi karena akan menjamin bahwa semua penting perekonomian (seperti Pu-
Menentukan Validasi dengan Menentukan kota tersebut umumnya adalah daerah di Indonesia dipertim- sat Kegiatan Nasional), kawasan
Menentukan pusat kebutuhan rencana konektivitas lokasi pusat ekonomi, populasi dan bangkan dalam penentuan industri, FTZ, bonded zone, dan
ekonomi konektivitas antara pembangunan sektor fokus ke pemerintahan di dalam setiap Koridor Ekonomi Indonesia. kawasan strategis ekonomi lainnya
pusat ekonomi nasional sarana pendukung provinsi. juga bisa menjadi pusat ekonomi.

• Ibukota provinsi di • Berdasarkan analisa • Mempertimbangkan • Menentukan sektor


Banda Aceh
Indonesia diposisikan transportasi (inter- struktur ruang RTRWN fokus di dalam Koridor
sebagai pusat ekonomi regional O-D matrix Ekonomi
• Mempertimbangkan
Medan
analysis)
• Selain itu, kota-kota arahan pola • Menentukan sarana Tanjung Pinang Manado
yang memiliki aktivitas • Memperhitungkan pemanfaatan ruang penghubung untuk Pekanbaru Samarinda Gorontalo Sofifi
ekonomi penting moda transportasi laut, yang digambarkan mendukung sektor Pontianak
Padang Palu Manokwari
Jambi
(seperti Pusat Kegiatan darat, dan udara dalam RTRWN fokus, termasuk industri Pangkal Pinang Palangkaraya Jayapura
Nasional), kawasan hulu dan hilirnya Palembang Mamuju
• Mendorong terjadinya Bengkulu
Banjarmasin Kendari Ambon
industri, FTZ, bonded
dampak positif • Menentukan Bandar Lampung Makassar
zone, dan kawasan
aglomerasi dengan konektivitas pendukung Serang Jakarta Semarang
strategis ekonomi Bandung
mempertimbangkan yang menghubungkan Surabaya
lainnya juga bisa
konektivitas ke pusat antara lokasi sektor Yogyakarta Mataram
menjadi pusat ekonomi Denpasar
ekonomi utama fokus dan sarana Kupang
pendukung
Konektivitas
Konektivitas utama Pusat ekonomi utama
pendukung
Pusat ekonomi
Sumber: Diskusi WG
15 16

16 17

1 2 3 4 1 2 3 4
Menentukan Validasi dengan Menentukan Menentukan Validasi dengan Menentukan
Menentukan pusat kebutuhan rencana konektivitas lokasi Menentukan pusat kebutuhan rencana konektivitas lokasi
konektivitas antara pembangunan sektor fokus ke ekonomi konektivitas antara pembangunan sektor fokus ke
pusat ekonomi nasional sarana pendukung pusat ekonomi nasional sarana pendukung

• Berdasarkan O-D matrix (Origin- • Arus lalu lintas barang tersebut • Sebagai contoh: Gambaran arus Salah satu pendekatan penting yang diambil dari Konektivitas tambahan dibutuhkan untuk mendukung
Destination matrix), dapat memberikan gambaran lalu lintas barang terlihat sangat Pembangunan Koridor Ekonomi Indonesia adalah industri hulu dan hilir dari sektor fokus
diketahui arus lintas barang intensitas transportasi dan padat di berbagai titik di Pantai terpilihnya beberapa sektor fokus yang menjadi
antara berbagai titik, baik lewat simpul-simpul asal tujuan yang Timur Sumatera dan Jawa Utara. pemicu pertumbuhan di dalam Koridor Ekonomi Pusat ekonomi
jalur darat, laut dan udara. mendasari pemilihan Koridor tersebut.
Ekonomi Indonesia.
Pelabuhan laut
O-D Kargo Darat Untuk mendorong pertumbuhan sektor fokus Area
perkebunan Kawasan
O-D Kargo Laut tersebut, diperlukan dukungan pemerintah dan peran industri
swasta. Salah satunya adalah tersedianya konektivitas
pendukung guna memicu pertumbuhan industri hulu
dan hilir dari sektor fokus tersebut. Area
perkebunan

Contoh konektivitas pendukung di dalam Koridor


Ekonomi adalah sebagai berikut:
Pembangkit
listrik
• Konektivitas antara area pertambangan dengan Pusat ekonomi
kawasan industri pengolahan
Area Kawasan
pertambangan
• Konektivitas antara kawasan industri pengolahan industri

yang satu dengan lainnya Pelabuhan


laut

• Konektivitas antara kawasan industri dengan akses Konektivitas utama


Kawasan
industri
masuk dan keluar barang seperti pelabuhan laut
Konektivitas pendukung
• Konektivitas listrik dan informasi-teknologi (IT)
Sumber: Diskusi working group
untuk mendukung kawasan industri tersebut
Sumber: O-D matrix, 2006

17 18
9
Rangkuman Tema Pengembangan Koridor Ekonomi Indonesia
6 Koridor Ekonomi Prioritas : Berbasis Komoditi/Sektor
Unggulan Wilayah
"Sentra Produksi "Pusat Produksi dan ''Pusat Produksi dan
dan Pengolahan Hasil Pengolahan Hasil Pengolahan Hasil
BIMP-EAGA Bumi dan Lumbung Tambang & Lumbung Pertanian, Perkebunan,
Energi Nasional" Energi Nasional" dan Perikanan Nasional''
Medan
IMT-
1 GT 3 4
Manado
Ternate ''Pusat Produksi dan
Pekanbaru Koridor
Pontianak Samarinda Manokwari Pengolahan Hasil
Gorontal Sumatera Koridor Sulawesi
Jambi Jayapura Perikanan Nasional''
o 7
Palangkaraya Mamuju Sorong 6
Koridor
Palembang Kendari Ambon Kalimantan
Banjarmasin
Lampung 2
Makassar Wamena
Jakarta Semaran
g Surabay 5
Serang a Mataram
Merauke
Denpasar
Kupang

Koridor Jawa Koridor Papua


Pusat ekonomi mega Pusat ekonomi Usulan lokasi KEK Usulan lokasi KEK yang merupakan FTZ Koridor Bali Nusa
Tenggara

1 KE Sumatera 3 KE Kalimantan 5 KE Bali – Nusa Tenggara "Pendorong Industri


"Pengolahan Sumber
''Pintu Gerbang Daya Alam yang
dan Jasa Nasional" Pariwisata Nasional Melimpah dan SDM
2 KE Jawa 4 KE Sulawesi 6 KE Papua
18 dan Pendukung yang Sejahtera"
Pangan Nasional''
7 KE Maluku - Malut 19 20

20 21
intra pulau, antar pulau dan international “Locally integrated, Globally connected”
Membangun Konektivitas Nasional : konektivitas
Strategi dan Arahan Mendatang
Vision Integrasi ekonomi adalah cara terbaik untuk memperoleh dua manfaat,
Locally integrated, Globally connected yaitu manfaat langsung dari konsentrasi produksi dan manfaat jangka
panjang untuk konvergensi standar hidup. Surabaya Makassar
Jakarta
Untuk mengantisipasi permasalahan yang disampaikan di atas, maka
Kota perlu adanya peningkatan konektivitas wilayah melalui penyediaan
Town transportasi yang mampu memperbaiki akses industri dari pusat-pusat
Asia pengolahan ke wilayah pemasaran. Sehingga diharapkan akan dapat
Town Pulau mengurangi biaya angkutan komoditas dan barang konsumsi, dan Maluku
meningkatkan daya saing.
Kota Strategi yang dilakukan adalah: Sulawesi Papua
1. Memaksimalkan pertumbuhan melalui kesatuan bukan keseragaman
Town Town Gerbang (inclusive development) dengan cara menghubungkan pusat-pusat
Internasional Europ pertumbuhan, seperti Surabaya – Jakarta – Makassar.
Kota Pulau e 2. Memperluas pertumbuhan dengan menghubungkan wilayah-wilayah
Indonesia Makassar
Town melalui inter-modal supply chain systems, yaitu dengan
menghubungkan wilayah tertinggal dengan pusat-pusat
pertumbuhan, seperti di Makassar ke Sulawesi, Makassar ke Maluku, Kendari
Kota dan Makassar ke Papua. Makassar
Town 3. Mencapai pertumbuhan inklusif yang menghubungkan daerah
Town America terpencil dengan infrastruktur & pelayanan dasar dalam
Pulau
mendapatkan manfaat pembangunan seperti Makassar – Manado –
Kendari – Ambon. Manado Ambon
Town Kota

Antar Pusat Dalam Pusat


Ekonomi Ekonomi (urban)
Inter-island International
1 Intra-island 2 3
Konektivitas LOKAL Konektivitas NATIONAL Konektivitas GLOBAL 21
22

22
Visi 2030
• Kawasan Metropolitan Jabodetabek menjadi salah satu Transformasi Struktur Kota
Metropolitan JABODETABEK
PENGINTEGRASIAN KE-3 STRATEGI UTAMA benchmark bagi pola penataan kota secara regional dan
menjadi pusat pelayanan bisnis terkemuka di Kawasan Asia
Tenggara.
• Memiliki pola jaringan transportasi masal yang handal,
sistem logistik yang efisien serta merupakan kawasan
Roadmap metropolitan yang ramah lingkungan, nyaman dan aman
untuk kehidupan masyarakat.
Pembangunan Ekonomi
Indonesia Target
• Jumlah penduduk di Kawasan Metropolitan Jabodetabek
perlu dibatasi tidak melebihi 40 juta jiwa agar bisa di-
kembangkan pola penataan ruang yang tidak melebihi
Mengintegrasikan daya dukung lingkungannya.
• Pencemaran udara perlu dikurangi menjadi 50% dari
Pembangunan kondisi saat ini, sementara itu pencemaran air dan suara
perlu dikurangi lebih dari 60% dari kondisi saat ini.
Koridor Ekonomi
(PKE) dengan Strategi
• Penyebaran beberapa aktivitas bisnis ke luar DKI Jakarta
berbagai kebijakan untuk mengurangi kuantitas perjalanan antar pusat-pusat
bisnis di internal Jabodetabek.
sektoral dan • Memindahkan pusat pemerintahan ke luar Provinsi DKI
penguatan Jakarta untuk mengurangi beban pergerakan ke pusat
kawasan metropolitan sekaligus untuk kepentingan
konektivitas pengembangan kawasan pusat pemerintahan yang lebih
terkonsentrasi dan tertata apik
nasional • Pengembangan sistem jaringan transpormasi masal non-
Rencana Aksi Penguatan jalan yang handal, nyaman, aman dan murah, terutama
Konektivitas Nasional untuk aktivitas ulang-alik dari wilayah pinggiran. Kemungkinan kedudukan pusat
• Pengembangan pola intermoda jaringan transportasi masal pemerintahan baru
yang mudah diakses untuk seluruh aktivitas di sekitar
pusat-pusat bisnis dan pemerintahan.
• Pengembangan jaringan logistik yang efisien dari pusat-
pusat produksi di dalam kawasan maupun dengan pusat-
23
pusat produksi di luar kawasan yang memiliki hubungan
erat.
23 24
Katalisator (Enabling Growth) “liveable city for every people” KONSEP new KAPET SEBAGAI KLASTER
• Menata manajemen pola penanganan transportasi ke
dalam satu kelembagaan di tingkat pemerintah pusat. EKONOMI/INDUSTRI
• Memberikan insentif penyebaran beberapa kegiatan
bisnis ke pusat-pusat baru di wilayah pinggiran kawasan

• Definisi KAPET: adalah klaster ekonomi skala besar berbentuk


metropolitan
• Pembangunan sejumlah infrastruktur, utamanya adalah:
– Pengembangan Bandara Sukarno – Hatta government driven programme yang dibangun secara
– Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok dan
kemungkinan penambahan terminal baru di kawasan
Pantura
terencana selama paling tidak dua puluh tahun, mulai dari
– Pengembangan jaringan transportasi masal kereta api
dari kawasan pinggiran ke kawasan pusat metropo-
tahapan awal berupa usaha-usaha/kegiatan-kegiatan inti

litan dan di dalam kawasan pusat metropolitan.
Pengembangan jaringan logistik dari pusat-pusat
yang independent menuju tahapan akhir rencana berupa
industri di kawasan pinggiran Jabodetabek untuk
perbaikan akses ke Pelabuhan Tanjung Priok dan sinergitas usaha-usaha/kegiatan-kegiatan inti yang
Bandara Sukarno - Hatta.
– Penataan sistem pengendalian banjir dan pembuangan
limbah padat dan cair darikawasan-kawasan perumah-
membentuk ekonomi wilayah yang kuat dan produktif,

an dan kawasan-kawasan industri.
Pengembangan sumber-sumber baru penyediaan air
melibatkan masyarakat sebagai pelaku ekonomi yang aktif,

bersih
Peningkatan kapasitas penyediaan energi untuk
melibatkan investasi yang efisien, dan didukung oleh semua
melayani seluruh kebutuhan Kawasan Metropolitan
Jabodetabek
sektor terkait.
• Mendorong kerjasama dengan berbagai pihak, baik
dengan pelaku domestik maupun masyarakat
internasional, melalui mekanisme yang menjunjung
profesionalisme.
• Penataan lingkungan perumahan dan pusat-pusat bisnis
untuk perbaikan kondisi kosmik mikro melalui penyedia-
an areal terbuka hijau.
25
24
25

KONSEP new KAPET SEBAGAI KLASTER KONSEP new KAPET SEBAGAI KLASTER
EKONOMI/INDUSTRI EKONOMI/INDUSTRI

• Definisi Klaster: adalah konsentrasi geografis dari berbagai • Definisi Sistem Pusat Pelayanan Kegiatan Ekonomi: adalah
kegiatan industri/usaha yang saling berhubungan sistem perkotaan dalam wilayah KAPET yang terdiri dari kota-
(interconnected), baik industri/usaha inti, industri pendukung, kota yang berfungsi sebagai pusat-pusat layan kegiatan
industri terkait, jasa penunjang, infrastruktur ekonomi, produksi dan pemasaran bagi sentra-sentra ekonomi di
penelitian, pelatihan, pendidikan, informasi, teknologi, sekitarnya.
sumber daya alam, serta lembaga-lembaga terkait, di mana
kedekatan dan interaksi di antara mereka memastikan
kesamaan-saling melengkapi (commonalities and
complementaries), dan meningkatkan frekuensi interaksi serta
keuntungan penciptaan nilai tambah.

26 7

KONSEP new KAPET SEBAGAI KLASTER KONSEP new KAPET SEBAGAI KLASTER
EKONOMI/INDUSTRI EKONOMI/INDUSTRI
• Tujuan Pengembangan KAPET: adalah untuk mewujudkan Kawasan Strategis Nasional
melalui pengembangan klaster ekonomi yang berbasis pada pengembangan ekonomi lokal • Peran KAPET: KAPET berperan strategis sebagai
dengan bertumpu pada sektor-sektor unggulan selektif (memiliki kekuatan pasar baik lokal,
nasional, dan/atau internasional) sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi wilayah dengan
katalisator dan sekaligus motor penggerak
membuka kesempatan pengembangan investasi dalam negeri dan luar negeri, melalui pengembangan wilayah di dan sekitarnya.
peningkatan:
– Pemanfaatan ruang wilayah KAPET berbasis komoditas unggulan dan pendukung (spesialisasi
komoditas);


Koordinasi dan sinkronisasi antara pemerintah, pemerintah daerah dan dunia usaha;
Interkonektivitas dan sinergi kegiatan ekonomi hulu-hilir berkelanjutan berbasis masyarakat;
• Fungsi KAPET:
– Pengembangan nilai tambah produk unggulan lokal (inovasi); – KAPET berfungsi strategis untuk mendorong
– Pengembangan usaha baru di bidang ekonomi dan UKM;
– Pengembangan sumber daya manusia/ketenagakerjaan (pendidikan & pelatihan);
pengembangan klaster ekonomi berbasis pengembangan
– Pengembangan sistem pembiayaan/permodalan; ekonomi lokal; dan
– Pengembangan lembaga-lembaga pendukung dan jaringan antarpelaku
lokal/nasional/internasional; dan – KAPET menjadi sarana pembangunan kesejahteraan
– Pengembangan kegiatan penelitian-dan-pengembangan (R & D) produk-produk unggulan. masyarakat untuk mengurangi ketimpangan wilayah
nasional.

8
9
KONSEP new KAPET SEBAGAI KLASTER KONSEP new KAPET SEBAGAI KLASTER
EKONOMI/INDUSTRI EKONOMI/INDUSTRI

• Konsep Pengembangan Komoditas Unggulan: adalah • Komoditas Unggulan: adalah komoditas


mengembangkan usaha/kegiatan inti pada komoditas nonpertambangan yang mempunyai nilai jual yang tinggi dan
unggulan dan mengembangkan turunan-turunan jumlah produksi yang melimpah di suatu wilayah KAPET.
usaha/kegiatan inti dari komoditas unggulan.
• Komoditas Pendukung: adalah komoditas
• Konsep Pengembangan Komoditas Pendukung: nonpertambangan yang mempunyai nilai jual yang tinggi dan
adalah mengembangkan usaha/ kegiatan inti pada jumlah produksi yang tidak begitu melimpah di suatu wilayah
komoditas pendukung dan mengembangkan turunan-turunan KAPET.
usaha/kegiatan inti dari komoditas pendukung.

30 31

TAHAPAN PERKEMBANGAN CLUSTER SECARA TEORITIS


KONSEP new KAPET SEBAGAI KLASTER EKONOMI/INDUSTRI:
Konsep Pengembangan Komoditas Unggulan dan Pendukung Tahap I Tahap II

Usaha Inti-1
Komoditas Pendukung

Turunan tingkat pertama


Usaha Usaha Inti-1
Inti-1 komoditas
Unggulan
Turunan tingkat kedua Turunan tingkat pertama
Usaha Inti-1 Usaha Usaha Inti-2
Inti-2 komoditas
Usaha Inti-2 unggulan Tahap III Tahap IV
Komoditas Pendukung

Usaha
Usaha Inti-3
Inti-3 komoditasTurunan tingkat pertama
Komoditas Pendukung
unggulan Usaha Inti-3

32 33

34
Dari Keunggulan Komparatif ke Keunggulan Kompetitif
PENGEMBANGAN
Kompetitif berkah diciptakan

KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK)

Supremasi Peningkatan
Nasional Produktivitas

Komparatif Aset (Kekayaan) Nasional


- Basis sumberdaya alam - Intensif kapital - Intensif teknologi
- Intensif tenaga kerja - Tenaga kerja terampil - Basis kapabilitas teknologi

Peningkatan kapabilitas perekonomian

Ekonomi basis pertanian Ekonomi basis industri Ekonomi basis inovasi


35

Didorong sumberdaya Didorong investasi Didorong inovasi


Hubungan Modal Sosial Bonding dan Bridging

Trust dalam kelompok


(bonding social capital)
Lemah Kuat
Masyarakat Peluang besar
cenderung
individualistik, terjadi konflik
Lemah
pemimpin despotik terbuka & media
Trust antar kelompok kekerasan
(bridging social capital)
“Diktator baik hati”, Trust/modal sosial
namun umumnya stakeholders kuat,
tidak ada kesempatan prinsip-prinsip
Kuat partisipasi publik
36
good governance
atau bottom-up.

Anda mungkin juga menyukai