Rotterdam
Kesejahteraan Los Ang. Antwerp Pusan
Long Beach Europe
Hongkong Tokyo
New York Shanghai Yokohama
West
Shenzen
Peningkatan Pendapatan Masyarakat Cost East
Cost
Dubai Kaoshiung Jpn
Korea
TimTeng
China
Taiwn
Perdesaan
• Komoditi Unggulan Jalan Desa - Singapura
Laem Chabng
PortKlang
4
7
Shipping Lanes and Strategic Passages in Pacific Asia PROSES KAPITALISASI ASET
V4
Russia
Agunan,
Bank, Non
Tsugaru
Bank,
IPO,
Japan V3 Sertifikat Kredit/Dana
Pasar Modal V5
China
ea
n Hak Guna Investasi
Oc
i fic
Pac
India
V2 Izin Konstruksi/ V6
Penggunaan Investasi
Perubahan Value (V)
ea
aS
V1 → V7
C hi n
th
u
So
Malacca
Makassar V1 TANAH TANAH V7
Indonesia
Torres
MENTAH MATANG
Indian Sunda
Ocean Lombok
− Belum terolah/kosong − Siap bangun/dg bangunan
6
− Tanpa sarana prasarana − Tersedia sarana prasarana
Equidistant Conic Projection
Australia − Rendah aksesibilitas − Tinggi aksesibilitas
− Murah/tidak produktif − Mahal/produktif
8
Ancaman Kerusakan Sumberdaya Alam 9
10 11
UGM, PT Unilever,
Petani/Kelompok tani,
Koperasi, Pemerintah
• PT Unilever mengakuisisi
Kecap Bango (menjadi PT
Anugerah Lever), berupaya
mengamankan pasokan
bahan baku kedelai hitam;
• UGM meneliti galur murni
dan mengembangkan benih
kedelai hitam, didaftarkan
diakui sbg varietas unggul;
• Petani memerlukan jaminan
pembelian. Kelompok dan
koperasi memperbaiki teknik
budidaya, sortasi, panen etc
12 Tantangan dan Perlunya Percepatan Transformasi Ekonomi 13 Strategi Roadmap Pembangunan Ekonomi:
Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, Inklusif dan
Berkelanjutan
Strategi Utama
1. MENGEMBANGKAN KORIDOR EKONOMI INDONESIA: Membangun pusat-pusat
per-tumbuhan di setiap pulau, dengan pengembangan klaster industri berbasis
sumber daya unggulan (komoditi dan/atau sektor)
2. MEMPERKUAT KONEKTIVITAS NASIONAL (locally integrated, internationally
Transformasi ekonomi nasional connected) mengurangi transaction cost, mewujudkan sinergi antar pusat
(tidak business as usual) pertumbuhan dan mewujudkan akses pelayanan yang merata, meliputi :
• Konektivitas intra dan inter pusat pertumbuhan
• konektivitas international (gate perdagangan dan wisatawan),
• Konektivitas lokal untuk pembangunan inklusif (akses dan kualitas
pelayanan dasar yang merata di seluruh Indonesia
3. MEMPERCEPAT KEMAMPUAN IPTEK NASIONAL
Strategi Pendukung
1. Mengembangkan kebijakan Investasi
2. Mengembangkan kebijakan perdagangan, termasuk kerjasama perdagangan
3. Mengembangkan kebijakan pembiayaan
4. Kebijakan pengembangan PPP
14
14 15
1 2 3 4
Menentukan Validasi dengan Menentukan
Menentukan pusat kebutuhan rencana konektivitas lokasi
Analisis Penentuan Koridor Ekonomi ekonomi konektivitas antara pembangunan sektor fokus ke
pusat ekonomi nasional sarana pendukung
16 17
1 2 3 4 1 2 3 4
Menentukan Validasi dengan Menentukan Menentukan Validasi dengan Menentukan
Menentukan pusat kebutuhan rencana konektivitas lokasi Menentukan pusat kebutuhan rencana konektivitas lokasi
konektivitas antara pembangunan sektor fokus ke ekonomi konektivitas antara pembangunan sektor fokus ke
pusat ekonomi nasional sarana pendukung pusat ekonomi nasional sarana pendukung
• Berdasarkan O-D matrix (Origin- • Arus lalu lintas barang tersebut • Sebagai contoh: Gambaran arus Salah satu pendekatan penting yang diambil dari Konektivitas tambahan dibutuhkan untuk mendukung
Destination matrix), dapat memberikan gambaran lalu lintas barang terlihat sangat Pembangunan Koridor Ekonomi Indonesia adalah industri hulu dan hilir dari sektor fokus
diketahui arus lintas barang intensitas transportasi dan padat di berbagai titik di Pantai terpilihnya beberapa sektor fokus yang menjadi
antara berbagai titik, baik lewat simpul-simpul asal tujuan yang Timur Sumatera dan Jawa Utara. pemicu pertumbuhan di dalam Koridor Ekonomi Pusat ekonomi
jalur darat, laut dan udara. mendasari pemilihan Koridor tersebut.
Ekonomi Indonesia.
Pelabuhan laut
O-D Kargo Darat Untuk mendorong pertumbuhan sektor fokus Area
perkebunan Kawasan
O-D Kargo Laut tersebut, diperlukan dukungan pemerintah dan peran industri
swasta. Salah satunya adalah tersedianya konektivitas
pendukung guna memicu pertumbuhan industri hulu
dan hilir dari sektor fokus tersebut. Area
perkebunan
17 18
9
Rangkuman Tema Pengembangan Koridor Ekonomi Indonesia
6 Koridor Ekonomi Prioritas : Berbasis Komoditi/Sektor
Unggulan Wilayah
"Sentra Produksi "Pusat Produksi dan ''Pusat Produksi dan
dan Pengolahan Hasil Pengolahan Hasil Pengolahan Hasil
BIMP-EAGA Bumi dan Lumbung Tambang & Lumbung Pertanian, Perkebunan,
Energi Nasional" Energi Nasional" dan Perikanan Nasional''
Medan
IMT-
1 GT 3 4
Manado
Ternate ''Pusat Produksi dan
Pekanbaru Koridor
Pontianak Samarinda Manokwari Pengolahan Hasil
Gorontal Sumatera Koridor Sulawesi
Jambi Jayapura Perikanan Nasional''
o 7
Palangkaraya Mamuju Sorong 6
Koridor
Palembang Kendari Ambon Kalimantan
Banjarmasin
Lampung 2
Makassar Wamena
Jakarta Semaran
g Surabay 5
Serang a Mataram
Merauke
Denpasar
Kupang
20 21
intra pulau, antar pulau dan international “Locally integrated, Globally connected”
Membangun Konektivitas Nasional : konektivitas
Strategi dan Arahan Mendatang
Vision Integrasi ekonomi adalah cara terbaik untuk memperoleh dua manfaat,
Locally integrated, Globally connected yaitu manfaat langsung dari konsentrasi produksi dan manfaat jangka
panjang untuk konvergensi standar hidup. Surabaya Makassar
Jakarta
Untuk mengantisipasi permasalahan yang disampaikan di atas, maka
Kota perlu adanya peningkatan konektivitas wilayah melalui penyediaan
Town transportasi yang mampu memperbaiki akses industri dari pusat-pusat
Asia pengolahan ke wilayah pemasaran. Sehingga diharapkan akan dapat
Town Pulau mengurangi biaya angkutan komoditas dan barang konsumsi, dan Maluku
meningkatkan daya saing.
Kota Strategi yang dilakukan adalah: Sulawesi Papua
1. Memaksimalkan pertumbuhan melalui kesatuan bukan keseragaman
Town Town Gerbang (inclusive development) dengan cara menghubungkan pusat-pusat
Internasional Europ pertumbuhan, seperti Surabaya – Jakarta – Makassar.
Kota Pulau e 2. Memperluas pertumbuhan dengan menghubungkan wilayah-wilayah
Indonesia Makassar
Town melalui inter-modal supply chain systems, yaitu dengan
menghubungkan wilayah tertinggal dengan pusat-pusat
pertumbuhan, seperti di Makassar ke Sulawesi, Makassar ke Maluku, Kendari
Kota dan Makassar ke Papua. Makassar
Town 3. Mencapai pertumbuhan inklusif yang menghubungkan daerah
Town America terpencil dengan infrastruktur & pelayanan dasar dalam
Pulau
mendapatkan manfaat pembangunan seperti Makassar – Manado –
Kendari – Ambon. Manado Ambon
Town Kota
22
Visi 2030
• Kawasan Metropolitan Jabodetabek menjadi salah satu Transformasi Struktur Kota
Metropolitan JABODETABEK
PENGINTEGRASIAN KE-3 STRATEGI UTAMA benchmark bagi pola penataan kota secara regional dan
menjadi pusat pelayanan bisnis terkemuka di Kawasan Asia
Tenggara.
• Memiliki pola jaringan transportasi masal yang handal,
sistem logistik yang efisien serta merupakan kawasan
Roadmap metropolitan yang ramah lingkungan, nyaman dan aman
untuk kehidupan masyarakat.
Pembangunan Ekonomi
Indonesia Target
• Jumlah penduduk di Kawasan Metropolitan Jabodetabek
perlu dibatasi tidak melebihi 40 juta jiwa agar bisa di-
kembangkan pola penataan ruang yang tidak melebihi
Mengintegrasikan daya dukung lingkungannya.
• Pencemaran udara perlu dikurangi menjadi 50% dari
Pembangunan kondisi saat ini, sementara itu pencemaran air dan suara
perlu dikurangi lebih dari 60% dari kondisi saat ini.
Koridor Ekonomi
(PKE) dengan Strategi
• Penyebaran beberapa aktivitas bisnis ke luar DKI Jakarta
berbagai kebijakan untuk mengurangi kuantitas perjalanan antar pusat-pusat
bisnis di internal Jabodetabek.
sektoral dan • Memindahkan pusat pemerintahan ke luar Provinsi DKI
penguatan Jakarta untuk mengurangi beban pergerakan ke pusat
kawasan metropolitan sekaligus untuk kepentingan
konektivitas pengembangan kawasan pusat pemerintahan yang lebih
terkonsentrasi dan tertata apik
nasional • Pengembangan sistem jaringan transpormasi masal non-
Rencana Aksi Penguatan jalan yang handal, nyaman, aman dan murah, terutama
Konektivitas Nasional untuk aktivitas ulang-alik dari wilayah pinggiran. Kemungkinan kedudukan pusat
• Pengembangan pola intermoda jaringan transportasi masal pemerintahan baru
yang mudah diakses untuk seluruh aktivitas di sekitar
pusat-pusat bisnis dan pemerintahan.
• Pengembangan jaringan logistik yang efisien dari pusat-
pusat produksi di dalam kawasan maupun dengan pusat-
23
pusat produksi di luar kawasan yang memiliki hubungan
erat.
23 24
Katalisator (Enabling Growth) “liveable city for every people” KONSEP new KAPET SEBAGAI KLASTER
• Menata manajemen pola penanganan transportasi ke
dalam satu kelembagaan di tingkat pemerintah pusat. EKONOMI/INDUSTRI
• Memberikan insentif penyebaran beberapa kegiatan
bisnis ke pusat-pusat baru di wilayah pinggiran kawasan
KONSEP new KAPET SEBAGAI KLASTER KONSEP new KAPET SEBAGAI KLASTER
EKONOMI/INDUSTRI EKONOMI/INDUSTRI
• Definisi Klaster: adalah konsentrasi geografis dari berbagai • Definisi Sistem Pusat Pelayanan Kegiatan Ekonomi: adalah
kegiatan industri/usaha yang saling berhubungan sistem perkotaan dalam wilayah KAPET yang terdiri dari kota-
(interconnected), baik industri/usaha inti, industri pendukung, kota yang berfungsi sebagai pusat-pusat layan kegiatan
industri terkait, jasa penunjang, infrastruktur ekonomi, produksi dan pemasaran bagi sentra-sentra ekonomi di
penelitian, pelatihan, pendidikan, informasi, teknologi, sekitarnya.
sumber daya alam, serta lembaga-lembaga terkait, di mana
kedekatan dan interaksi di antara mereka memastikan
kesamaan-saling melengkapi (commonalities and
complementaries), dan meningkatkan frekuensi interaksi serta
keuntungan penciptaan nilai tambah.
26 7
KONSEP new KAPET SEBAGAI KLASTER KONSEP new KAPET SEBAGAI KLASTER
EKONOMI/INDUSTRI EKONOMI/INDUSTRI
• Tujuan Pengembangan KAPET: adalah untuk mewujudkan Kawasan Strategis Nasional
melalui pengembangan klaster ekonomi yang berbasis pada pengembangan ekonomi lokal • Peran KAPET: KAPET berperan strategis sebagai
dengan bertumpu pada sektor-sektor unggulan selektif (memiliki kekuatan pasar baik lokal,
nasional, dan/atau internasional) sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi wilayah dengan
katalisator dan sekaligus motor penggerak
membuka kesempatan pengembangan investasi dalam negeri dan luar negeri, melalui pengembangan wilayah di dan sekitarnya.
peningkatan:
– Pemanfaatan ruang wilayah KAPET berbasis komoditas unggulan dan pendukung (spesialisasi
komoditas);
–
–
Koordinasi dan sinkronisasi antara pemerintah, pemerintah daerah dan dunia usaha;
Interkonektivitas dan sinergi kegiatan ekonomi hulu-hilir berkelanjutan berbasis masyarakat;
• Fungsi KAPET:
– Pengembangan nilai tambah produk unggulan lokal (inovasi); – KAPET berfungsi strategis untuk mendorong
– Pengembangan usaha baru di bidang ekonomi dan UKM;
– Pengembangan sumber daya manusia/ketenagakerjaan (pendidikan & pelatihan);
pengembangan klaster ekonomi berbasis pengembangan
– Pengembangan sistem pembiayaan/permodalan; ekonomi lokal; dan
– Pengembangan lembaga-lembaga pendukung dan jaringan antarpelaku
lokal/nasional/internasional; dan – KAPET menjadi sarana pembangunan kesejahteraan
– Pengembangan kegiatan penelitian-dan-pengembangan (R & D) produk-produk unggulan. masyarakat untuk mengurangi ketimpangan wilayah
nasional.
8
9
KONSEP new KAPET SEBAGAI KLASTER KONSEP new KAPET SEBAGAI KLASTER
EKONOMI/INDUSTRI EKONOMI/INDUSTRI
30 31
Usaha Inti-1
Komoditas Pendukung
Usaha
Usaha Inti-3
Inti-3 komoditasTurunan tingkat pertama
Komoditas Pendukung
unggulan Usaha Inti-3
32 33
34
Dari Keunggulan Komparatif ke Keunggulan Kompetitif
PENGEMBANGAN
Kompetitif berkah diciptakan
Supremasi Peningkatan
Nasional Produktivitas