Anda di halaman 1dari 4

S2

SEKOLAH ILMU LINGKUNGAN - UNIVERSITAS INDONESIA


PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU LINGKUNGAN

LAPORAN RESUME BUKU KE: 1


Nama: Lisa Nurfalah
NPM: 2106772232

Nama Buku: Our Common Future


Nomor/Edisi/Tahun: 1987
Penerbit: Oxford University Press

Isi Resume:
Our Common Future, juga disebut Laporan Brundtland, adalah laporan
dari World Commission on Environment and Development (WCED) atau Komisi
Dunia untuk Lingkungan dan Pembangunan di Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) yang diterbitkan pada tahun 1987. Laporan ini dikenal karena pertama
kalinya istilah pembangunan berkelanjutan digunakan.
Diawali pada tahun 1983 dimana Majelis Umum Perserikatan Bangsa-
Bangsa menyerukan pembentukan World Commission on Environment and
Development. Adapun tugas utama dari komisi tersebut yang dijelaskan oleh
ketuanya, Gro Harlem Brundtland yaitu: 1) mengusulkan strategi lingkungan
jangka panjang untuk mencapai pembangunan berkelanjutan pada tahun 2000 dan
seterusnya; 2) merekomendasikan cara-cara kepedulian terhadap lingkungan
dengan membentuk kerja sama yang lebih besar diantara negara-negara
berkembang dan antar negara pada berbagai tahap pembangunan ekonomi dan
sosial; 3) mempertimbangkan cara-cara dan sarana yang dapat digunakan
masyarakat internasional untuk menangani masalah lingkungan secara lebih
efektif; dan 4) membantu menentukan persepsi bersama tentang masalah
lingkungan jangka panjang dan upaya yang diperlukan untuk berhasil menangani
masalah perlindungan dan peningkatan lingkungan.

1
WCED menjelajahi dunia untuk mendengarkan dan memperhatikan masalah-
masalah lingkungan dan pembangunan. Tidak hanya dari pemimpin
pemerintahan, tetapi juga ilmuwan dan pakar, kelompok-kelolmpok masyarakat,
bahkan individu-individu seperti petani, anak muda, penghuni perkampungan
kumuh, dan dari suku-suku yang hidupnya masih bersahaja. Keprihatinan
masyarakat terhadap lingkungan mereka tidak hanya menimbulkan protes tetapi
juga perilaku mereka yang berubah.
Lingkungan dan pembangunan bukanlah tantangan-tantangan yang terpisah
karena keduanya saling berkaitan erat tanpa bisa ditawar. Pembangunan tidak bisa
memperoleh kehidupannya dari sumber daya alam yang memburuk, lingkungan
tidak mungkin bisa dilindungi jika pertumbuhan tidak memperhitungkan biaya-
biaya kerusakan lingkungan.
Pembangunan berkelanjutan bukanlah suatu tingkat keselarasan yang tetap,
akan tetapi lebih berupa sebuah proses dengan pemanfaatan sumber daya, arah
investasi, orientasi pengembangan teknologi, serta perubahan kelembagaan yang
konsisten dengan kebutuhan hari depan dan kebutuhan masa kini. Dalam analisis
akhirnya, pembangunan yang berkelanjutan pasti bersandar pada kemauan politik.
WCED memusatkan perhatiannya pada tantangan dalam lingkungan dan
pembangunan pada masalah-masalah diantaranya yaitu populasi dan sumber daya
manusia. jaminan pangan dalam usaha untuk memelihara daya dukung alam untuk
produksi pangan, spesies dan ekosistem sebagai sumber daya bagai pembangunan,
peranan energi bagi lingkungan dan pembangunan, industri: menghasilkan lebih
banyak dari masukan yang lebih sedikit, dan perkembangan kota.
Pembagunan berkelanjutan hanya bisa diwujudkan melalui kerjasama
internasional dan sistem pengawasan, pembangunan, dan pengelolaan yang
disepakati demi kepentingan bersama. Tanpa perjanjian yang adil, disepakati dan
dilaksanakan bersama yang mengatur hak dan kewajiban setiap negara dalam
kaitannya dengan bagian bumi milik bersama ini, tekanan permintaan terhadap
sumber daya yang terbatas cepat atau lambat akan merusak keterpaduan
ekologinya. Generasi mendatang akan dimiskinkan, dan penduduk yang paling
merugi adalah yang tinggal di negara-negara miskin yang paling tidak mampu
mewujudkan hak dan tuntutan mereka.

2
Rekomendasi dan dokumen prosedur perencanaan yang sangat kontekstual
luas kemungkinan akan membutuhkan lebih banyak sumber daya. Dalam posisi
kekuasaan di seluruh dunia cenderung lebih memilih untuk menghabiskan
manfaat non-langsung, yang berarti bahwa meskipun rekomendasi ini signifikan
dan tepat, mereka sulit untuk menegakkan dalam prakteknya. Laporan Our
Common Future menunjukkan bahwa cita-cita keberlanjutan harus dipenuhi,
dalam banyak kasus itu akan diperlukan pada skala institusi yang lebih besar,
seperti pemerintah nasional atau PBB untuk secara aktif menegakkan peraturan
tentang persiapan dan penerapan pembangunan berkelanjutan, seperti sejarah
menunjukkan bahwa manfaat jangka pendek cenderung memberikan insentif yang
lebih besar untuk praktek non-berkelanjutan daripada pertimbangan etis hanya
dari jangka panjang, multi-kesejahteraan masyarakat. Ini adalah salah satu dari
banyak tantangan dari nilai-nilai yang dikemukakan Laporan Brundtland.
Realisasi dari laporan ini akan sangat bergantung pada komitmen masyarakat
dunia.

Pangan

Energi
Ancaman
Ekonomi, Manajemen
Peningkatan terhadap
Politik, SDA
Populasi lingkungan di
Budaya Industri berkelanjutan
masa depan

SDA
Perkotaan

Pembentukan
WCED
Hubungan
Internasional

Tercipta
pembangunan dan
pemanfaatan SDA
berkelanjutan

Tanda tangan mahasiswa

3
(Lisa Nurfalah)

Anda mungkin juga menyukai