Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan berkelanjutan atau sustainability development dapat diartikan


sebagai pembangunan dalam memenuhi kebutuhan pada masa kini tanpa membebank
an pada generasi yang mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka (Bruntland, 19
87). Pembangunan berkelanjutan ini juga dapat dilihat juga sebagai sebuah gagasan,
prinsip, dan konsep yang saling terhubung yang kemudian bagaimana gagasan ini na
ntinya dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari (Mulyadi et al., 2015).
Konsep ini memiliki wawasan waktu yang berjangka panjang yaitu antar generasi ma
sa kini dan masa yang akan datang dengan upaya untuk menyediakan sumber daya d
an lingkungan yang mendukung keberlangsungan hidup. Kemunculan konsep ini tent
unya memiki hubungan yang erat dengan adanya kesadaran mengenai tatanan sosial
kehidupan masyarakat.

Dalam mendukung proses pembangunan yang berkelanjutan, partisipasi para


pemangku kepentingan menjadi aspek yang penting yang perlu diperhatikan. Pemban
gunan berkelanjutan tidak hanya diasumsikan sebagai suatu gagasan yang hadir dari
para pembuat kebijakan saja, melainkan menekankan pentingnya peran masyarakat d
idalamnya. Dengan demikian, perlu diperhatikan secara mendalam bahwa dalam me
wujudkan pembangunan yang berkelanjutan adalah bagaimana mengikutsertakan ber
agam para pemangku kepentingan dalam setiap hal apa saja yang perlu dilakukan da
n bagaimana cara melakukannya.

UMKM adalah usaha mikro, kecil, dan menengah yang menjadi salah satu pil
ar penting dalam perekonomian Indonesia. UMKM ini pun terus mengalami pertumb
uhan pada tiap tahunnya. Hingga pada tahun 2019, jumlah UMKM di Indonesia men
galami pertumbuhan hingga total lebih dari 65 juta UMKM. Menurut Garbie (2014)
keberlanjutan dalam bisnis belum terlalu dikenali dengan baik meskipun praktik dala
m dimensi ekonomi dan sosial secara tidak langsung telah dilaksanakan. Pengenalan
yang kurang ini seringkali menimbulkan berbagai permasalahan atau kasus yang mer
ugikan berbagai pihak meskipun pertumbuhan dan kontribusi mereka dalam bidang e
1
konomi dan sosial naik pesat. Salah satu contoh permasalahan yang terjadi seperti pe
ncemaran

limbah pasca produksi UMKM di aliran sungai di Gunung Kidul (Kusdiyanto, 2019),
eksploitasi pekerja di lingkungan UMKM batik di Yogyakarta dan Jawa Tengah (Alh
ada Fuadilah Habib et al., 2021) dan lainnya. Hal ini tentunya terbukti bahwa masih
kurangnya pengenalan mengenai bisnis yang berkelanjutan meskipun pertumbuhan s
ektor UMKM ini mencapai angka 8,45% yang telah berkontribusi terhadap ekonomi
DIY sebesar 79,6% dan menyerap 23-25% tenaga kerja (Kemenkeu RI Ditjen Perben
daharaan Kanwil BJPb Prov. D.I.Y, 2022).

Permasalahan-permasalahan binis yang merugikan masyarakat ini seharusnya


tidak terjadi atau dapat diminimalisir apabila setiap perusahaan memiliki rasa tanggu
ng jawab atas seluruh aktivitas bisnisnya. Harusnya, tanggung jawab bisnis terhadap
seluruh aspek kehidupan masyarakat baik lingkungan, dan sosial menjadi suatu kehar
usan. Setiap bisnis yang ada tidak hanya dituntut untuk dapat berkelanjutan secara pr
ofit saja, melainkan juga dituntut untuk menerapkan triple bottom line yang juga dap
at memberikan keuntungan bukan hanya kepada pemegang saham, namun juga para
pemangku kepentingannya (Latifah, 2019). Konsep triple bottom line ini memiliki fo
kus yang tidak hanya mementingkan keuntungan (profit) saja, melainkan juga meme
ntingkan aspek sosial (people) dan juga lingkungan (planet). Konsep ini menjadi pent
ing bagi setiap bisnis yang ada di mana konsep ini mempertimbangkan secara luas as
pek-aspek yang dapat berdampak bagi setiap pemangku kepentingan dan juga lingku
ngan (Evans et al, 2017 dalam Poerwanto et al., 2021) Pengalaman peneliti selama in
ternship yang telah mengikuti berbagai kegiatan di Rumah BUMN Yogyakarta melih
at bahwa masih ada para pelaku UMKM yang menggunakan plastik sebagai pembun
gkus produk, penggunaan bahan-bahan makanan yang belum menerapkan praktik ke
berlanjutan, dan masih banyak lainnya. Selain itu, adanya pengalaman pekerja di sala
h satu UMKM binaan Rumah BUMN Yogyakarta yang mengeluh mengenai pendapa
tan yang tidak sesuai dengan beban kerja juga mendukung penelitian ini. Tidak hany
a itu, kurangnya penelitian terhadap praktik keberlanjutan para UMKM yang kemudi
an hasilnya dapat berkontribusi terhadap berbagai lembaga dalam memajukan UMK
M juga menjadi alasan peneliti dalam melakukan penelitian ini. Penelitian kinerja ber

2
kelanjutan ini menjadi penting mengingat bahwa keberlanjutan bisnis tidak hanya dil
ihat dari dimensi ekonomi saja melainkan berdasarkan triple bottom line sehingga da
pat menghasilkan metode yang baik untuk keberlanjutan UMKM baik dalam dimensi
ekonomi, sosial, dan lingkungan. Rumah BUMN Yogyakarta sebagai agent of develo
pment para

UMKM juga mendapatkan manfaat dari penelitian ini yang nantinya dapat diterapka
n dalam melakukan pengembangan UMKM mengingat bahwa setiap tindakan yang d
ilakukan seharusnya dapat berkontribusi dalam mewujudkan tujuan dari SDGs.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dirumuskan masalah adal
ah bagaimana Praktik Bisnis Berkelanjutan UMKM Rumah BUMN Yogyakarta
Berdasarkan Triple Bottom Line?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah menge
tahui praktik bisnis berkelanjutan UMKM Rumah BUMN Yogyakarta berdasarka
n Triple Bottom Line.

1.4 Manfaat Penelitian


a. Bagi peneliti, penelitian ini dapat memperluas ilmu pengetahuan dan menamb
ah wawasan mengenai UMKM sebagai salah satu pilar ekonomi negara.
b. Penelitian ini juga dapat bermanfaat sebagai sebuah informasi bagi pihak Ru
mah BUMN Yogyakarta dalam melakukan pembinaan yang dapat meningkat
kan praktik berkelanjutan bagi para pelaku UMKM.
c. Bagi masyarakat umum, penelitian ini dapat bermanfaat sebagai referensi dan
bahan rujukan mengenai praktik para UMKM yang ditinjau menggunakan ko
nsep triple bottom line.

BAB II

PEMBAHASAN
3
2.1 Definisi dan prinsip dasar dari setiap elemen Pembangunan Berkelanjutan

a. Definisi Pembangunan BekelanjutanPembangunan berkelanjutan adal


ah upaya manusia untuk memperbaiki mutu kehidupan dengan tetap berus
aha tidak melampaui ekosistem pendukung kehidupannya. Dewasa ini mas
alah pembangunan berkelanjutan telah dijadikan sebagai isu penting yang
perlu terus disosialisasikan di tengah masyarakat.
Salah satu masalah penting yang dihadapi dalam pembangunan ekonomi a
dalah antara pemenuhan kebutuhan pembangunan dengan upaya memperta
hankan kelestarian lingkungan (Fauzi, 2004). Pembangunan ekonomi berb
asis sumber daya alam yang tidak memerhatikan aspek kelestarian lingkun
gan pada akhirnya akan berdampak negatif pada lingkungan itu sendiri. Ka
rena, pada dasarnya sumber daya alam dan lingkungan memiliki kapasitas
daya dukung yang terbatas. Dengan kata lain, pembangunan ekonomi yang
tidak memerhatikan kapasitas sumber daya alam dan lingkungan akan men
yebabkan permasalahan pembangunan di kemudian hari. Konsep pembang
unan berkelanjutan sudah lama menjadi perhatian para ahli. Namun, istilah
keberlajutan (sustainability) baru muncul beberapa dekade lalu. Walau de
mikian, perhatian terhadap keberlanjutan sudah dimulai sejak Malthus (17
98) mengkhawatirkan ketersedian lahan di Inggris akibat ledakan pendudu
k yang pesat.
Pembangunan berkelanjutan (Emil Salim, 1990) bertujuan meningkatkan k
esejahteraan masyarakat, untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi manusia.
Pembangunan yang berkelanjutan pada hakikatnya ditujukan untuk menca
ri pemerataan pembangunan antargenerasi di masa kini maupun masa men
datang. Menurut KLH (1990) pembangunan, yang pada dasarnya lebih ber
orientasi ekonomi, dapat diukur keberlanjutannya berdasarkan tiga kriteria.
Yaitu: (1) Tidak ada pemborosan penggunaan sumber daya alam atau depl
etion of natural resources; (2) Tidak ada polusi dan dampak lingkungan lai
nnya; (3) Kegiatannya harus dapat meningkatkan useable resources ataupu
n replaceable resource.
Senada dengan konsep di atas, Sutamihardja (2004), menyatakan sasaran p
embangunan berkelanjutan mencakup pada upaya untuk mewujudkan terja
4
dinya, pertama, pemerataan manfaat hasil-hasil pembangunan antar genera
si (intergeneration equity) yang berarti bahwa pemanfaatan sumber daya al
am untuk kepentingan pertumbuhan perlu memperhatikan batas-batas yan
g wajar dalam kendali ekosistem atau sistem lingkungan serta diarahkan p
ada sumber daya alam replaceable dan menekankan serendah mungkin eks
ploitasi sumber daya alam irreplaceable. Kedua, safeguarding atau pengam
anan terhadap kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup yang ad
a dan pencegahan terjadi gangguan ekosistem dalam rangka menjamin kua
litas kehidupan tetap baik bagi generasi mendatang. Ketiga, pemanfaatan d
an pengelolaan sumberdaya alam semata untuk kepentingan mengejar pert
umbuhan ekonomi demi kepentingan pemerataan pemanfaatan sumberday
a alam yang berkelanjutan antargenerasi. Keempat, mempertahankan kesej
ahteraan rakyat (masyarakat) yang berkelanjutan baik masa kini maupun
masa yang mendatang (inter temporal). Kelima, mempertahankan manfaat
pembangunan ataupun pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang
mempunyai dampak manfaat jangka panjang ataupun lestari antargenerasi.
Keenam, menjaga mutu ataupun kualitas kehidupan manusia antargenerasi
sesuai dengan habitatnya.
b. Prinsip dasar dari setiap elemen Pembangunan Berkelanjutan Pembangu
nan yang berorientasi pemerataan dan keadilan sosial harus dilandasi hal-h
al seperti meratanya distribusi sumber lahan dan faktor produksi, meratany
a peran dan kesempatan perempuan, meratanya ekonomi dicapai dengan k
eseimbangan distribusi kesejahteraan. Namun pemerataan bukanlah hal ya
ng secara langsung dapat dicapai. Pemerataan adalah konsep, relatif dan ti
dak secara langsung dapat diukur. Dimensi etika pembangunan berkelanjut
an adalah hal menyeluruh, kesenjangan pendapatan negara kaya dan miski
n semakin melebar, walaupun pemerataan di banyak negara sudah mening
kat. Aspek etika lainnya yang perlu menjadi perhatian pembangunan berke
lanjutan adalah prospek generasi masa datang, tidak dapat dikompromikan
dengan aktivitas generasi masa kini. Ini berarti pembangunan generasi mas
a kini perlu mempertimbangkan generasi masa datang dalam memenuhi ke
butuhannya.

5
 Pembangunan yang Menghargai Keanekaragaman Pemelihara
an keanekaragaman hayati adalah prasyarat untuk memastikan
bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan
untuk masa kini dan masa datang. Keanekaragaman hayati jug
a merupakan dasar bagi keseimbangan ekosistem. Pemeliharaa
n keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan yang m
erata terhadap setiap orang dan membuat pengetahuan terhada
p tradisi berbagai masyarakat dapat lebih dimengerti.
 Pembangunan yang Menggunakan Pendekatan Integratif Pemb
angunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara man
usia dengan alam. Manusia mempengaruhi alam dengan cara y
ang bermanfaat atau merusak. Hanya dengan memanfaatkan p
engertian tentang konpleknya keterkaitanantara sistem alam da
n sistem sosial. Dengan menggunakan pengertian ini maka pel
aksanaan pembangunan lebih integratif merupakan konsep pel
aksanaan pembangunan yang dapat dimungkinkan. Hal ini mer
upakan tantangan utama dalam kelembagaan.
 Pembangunan yang Meminta Perspektif Jangka Panjang Masy
arakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan,.im
plikasi pembangunan berkelanjutan merupakan tantangan yang
melandasi penilaian ini. Pembangunan berkelanjutan mensyara
tkan dilaksanakan penilaian yang berbedadengan asumsi norm
al dalam prosedur discounting. Persepsi jangka panjang adalah
perspektif pembangunan yang berkelanjutan. Hingga saat ini k
erangka jangka pendek mendominasi pemikiran para pengamb
il keputusan ekonomi, oleh karena itu perlu dipertimbangkan.
Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan pencapaian terha
dap kesinambungan berbagai aspek kehidupan yang mencakup; keberlanjutan ekolog
is, ekonomi, sosial budaya, politik, serta keberlanjutan pertahanan dan keamanan.

2.2 Faktor mengapa pembangunan ekonomi harus berkelanjutan.

6
Faktor mengapa pembangunan ekonomi harus berkelanjutan. Dari sisi ekonomi F
auzi (2004), setidaknya ada tiga alasan utama (faktor) mengapa pembangunan ek
onomi harus berkelanjutan.
 menyangkut alasan moral. Generasi kini menikmati barang dan jasa yang
dihasilkan dari sumber daya alam dan lingkungan, sehingga secara moral
perlu untuk memerhatikan ketersediaan sumber daya alam tersebut untuk
generasi mendatang. Kewajiban moral tersebut mencakup tidak mengekst
raksi sumber daya alam yang dapat merusak lingkungan, serta dapat meng
hilangkan kesempatan bagi generasi mendatang untuk menikmati layanan
serupa.
 menyangkut alasan ekologi, Keanekaragaman hayati misalnya, memiliki
nilai ekologi yang sangat tinggi, oleh karena itu aktivitas ekonomi semesti
nya tidak diarahkan pada kegiatan pemanfaatan sumber daya alam dan lin
gkungan semata yang pada akhirnya dapat mengancam fungsi ekologi.
 menjadi alasan perlunya memperhatikan aspek keberlanjutan adalah alasa
n ekonomi. Alasan dari sisi ekonomi memang masih terjadi perdebatan ka
rena tidak diketahui apakah aktivitas ekonomi selama ini sudah atau belu
m memenuhi kriteria keberlanjutan, seperti kita ketahui, bahwa dimensi e
konomi berkelanjutan sendiri cukup kompleks, sehingga sering aspek keb
erlanjutan dari sisi ekonomi ini hanya dibatasi pada pengukuran kesejahte
raan antargenerasi(intergeneration welfare maximization).

2.3 Dampak Peningkatan Sektor Ekonomi


Beberapa dampak umum dari peningkatan sektor ekonomi termasuk:
 Peningkatan Perekonomian: Peningkatan sektor ekonomi biasanya berarti
pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, yang dapat menciptakan lapangan
kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
 Pengurangan Kemiskinan: Pertumbuhan ekonomi dapat membantu meng
urangi tingkat kemiskinan dengan menciptakan peluang kerja dan mening
katkan pendapatan penduduk.

7
Investasi Infrastruktur: Peningkatan sektor ekonomi seringkali memungki
nkan pemerintah untuk menginvestasikan lebih banyak dalam infrastruktu
r seperti

2.4 Tantangan Dalam Meningkatkan Sektor Ekonomi


Tantangan dalam meningkatkan sektor ekonomi. Berikut adalah beberapa tantang
an utama dalam meningkatkan sektor ekonomi:
 Ketidakseimbangan Anggaran
Tantangan utama adalah menjaga keseimbangan antara pendapatan dan p
engeluaran publik. Defisit anggaran yang tinggi atau utang publik yang ti
dak terkendali dapat mengakibatkan ketidakstabilan ekonomi dan membe
bani generasi mendatang.
 Pengaturan dan Reformasi Kebijakan
Tantangan lainnya adalah menghadapi kompleksitas dan kebutuhan untuk
merumuskan kebijakan yang efektif dan responsif terhadap perubahan ek
onomi dan sosial. Perlu adanya pengaturan yang baik untuk mengatasi ket
impangan ekonomi, mempromosikan pertumbuhan yang inklusif, dan me
ndorong investasi.
 Pengelolaan Sumber Daya
Efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan sumber daya publik merupaka
n tantangan yang signifikan. Pengelolaan anggaran yang buruk, kurangny
a transparansi dan akuntabilitas, serta korupsi dapat menghambat pertumb
uhan ekonomi dan kepercayaan masyarakat terhadap sektor publik.
 Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif
Tantangan penting dalam pengelolaan ekonomi sektor publik adalah men
ciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Kesenjangan sosial dan eko
nomi yang tinggi dapat mengancam stabilitas sosial dan membatasi kesem
patan bagi sebagian masyarakat.
 Perubahan Iklim dan Keberlanjutan Lingkungan
Perubahan iklim dan masalah lingkungan merupakan tantangan serius dal
am pengelolaan ekonomi sektor publik. Peningkatan kegiatan ekonomi ya

8
ng tidak berkelanjutan dapat memperburuk perubahan iklim dan menganc
am keberlanjutan lingkungan.

2.5 Peluang Dalam meningkatkan sektor ekonomi


Selain tantangan yang dihadapi, terdapat juga peluang yang dapat dimanfaatkan d
alam meningkatkan sektor ekonomi. Berikut adalah beberapa peluang yang dapat
diterapkan
 Inovasi Teknologi
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memberikan peluang
untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan ekono
mi sektor publik. Penerapan e-government, penggunaan big data, kecerda
san buatan (AI), dan blockchain dapat membantu mengoptimalkan proses
administrasi, pengelolaan anggaran, dan pelayanan publik. Peluang ini me
mungkinkan institusi publik untuk lebih responsif, efektif, dan memberika
n layanan yang lebih baik kepada masyarakat.
 Kemitraan Publik-Privat
Kerjasama antara sektor publik dan swasta dapat menjadi peluang untuk
mengatasi keterbatasan sumber daya dan mempercepat pembangunan eko
nomi. Melalui kemitraan publik-privat, pemerintah dapat memanfaatkan k
eahlian dan sumber daya sektor swasta dalam penyediaan infrastruktur, la
yanan publik, dan pengembangan proyek ekonomi.
 Pembangunan Berkelanjutan
Peluang penting dalam pengelolaan ekonomi sektor publik adalah mendor
ong pembangunan berkelanjutan. Pengembangan sektor energi terbarukan
pengurangan emisi gas rumah kaca, perlindungan lingkungan, dan pemba
ngunan sosial yang inklusif adalah beberapa contoh langkah yang dapat di
ambil dalam mengoptimalkan peluang pembangunan berkelanjutan.
 Penguatan Sumber Daya Manusia
Investasi dalam pengembangan sumber daya manusia merupakan peluang
penting dalam pengelolaan ekonomi sektor publik. Peningkatan kualitas p
endidikan, pelatihan, dan pengembangan keterampilan dapat membantu m
enciptakan tenaga kerja yang kompeten dan adaptif.

9
 Pembangunan Infrastruktur
Pengembangan infrastruktur yang memadai menjadi peluang dalam penge
lolaan ekonomi sektor publik. Investasi dalam jaringan transportasi, energ
i, telekomunikasi, air bersih, dan sanitasi akan meningkatkan konektivitas,
produktivitas, dan daya saing ekonomi.
2.6 Strategi Peningkatan Sektor Ekonomi untuk Pembangunan Berkelanjutan
Strategi peningkatan sektor ekonomi untuk pembangunan berkelanjutan melibatk
an berbagai tindakan yang bertujuan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi y
ang seimbang, ramah lingkungan, dan inklusif. Berikut adalah beberapa strategi y
ang dapat digunakan:
 Diversifikasi Ekonomi: Mendorong diversifikasi sektor ekonomi untuk meng
urangi ketergantungan pada sektor tunggal. Ini dapat mencakup pengembanga
n sektor-selain dari yang dominan saat ini dan menciptakan lapangan kerja ya
ng beragam.
 Efisiensi Energi dan Sumber Daya: Mengadopsi teknologi dan praktik yang l
ebih efisien dalam penggunaan energi dan sumber daya alam untuk menguran
gi jejak lingkungan sektor ekonomi.
 Infrastruktur Berkelanjutan: Investasi dalam infrastruktur yang ramah lingkun
gan, seperti jaringan transportasi yang efisien dan energi terbarukan, dapat m
endukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
 Inovasi Teknologi: Mendorong inovasi dalam teknologi yang mendukung per
tumbuhan ekonomi berkelanjutan, termasuk teknologi hijau, energi terbaruka
n, dan teknologi informasi.
 Pelatihan dan Pendidikan: Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan dan p
elatihan untuk mempersiapkan angkatan kerja dengan keterampilan yang rele
van untuk sektor ekonomi berkelanjutan.
 Kebijakan Fiskal dan Pajak: Menggunakan instrumen fiskal dan pajak untuk
mendorong investasi dalam sektor-sektor yang berkelanjutan dan mengurangi
insentif untuk aktivitas yang merusak lingkungan.
 Pengelolaan Lingkungan: Memperkuat peraturan dan pengawasan lingkungan
untuk memastikan bahwa kegiatan ekonomi tidak merusak sumber daya alam
dan lingkungan.
10
 Kemitraan dengan Sektor Swasta: Menggalakkan kemitraan dengan perusaha
an swasta untuk menggerakkan inovasi dan investasi dalam solusi berkelanjut
an.
 Mengukur Kemajuan: Mengembangkan indikator dan metrik yang memungki
nkan pemantauan dan penilaian kemajuan sektor ekonomi dalam mencapai tu
juan pembangunan berkelanjutan.
 Keterlibatan Masyarakat: Melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputus
an dan pelaksanaan kebijakan ekonomi untuk memastikan bahwa kepentinga
n sosial dan lingkungan diperhatikan.

Strategi ini dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan setiap negara ata
u wilayah, tetapi fokusnya adalah mencapai pertumbuhan ekonomi yang berk
elanjutan yang memperhatikan aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial secara
seimbang.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam mengejar pembangunan berkelanjutan, peningkatan sektor ekonomi menja
di pondasi utama untuk mencapai keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, p
erlindungan lingkungan, dan keadilan sosial. Melalui upaya bersama dari pemeri
ntah, sektor swasta, dan masyarakat, berbagai langkah strategis dapat diambil unt
uk mewujudkan visi pembangunan berkelanjutan.
Dalam makalah ini, telah dijelaskan beberapa aspek penting untuk meningkatkan
sektor ekonomi guna mendukung pembangunan berkelanjutan. Inovasi dan tekno
logi, pengembangan sumber daya manusia, pemberdayaan UMKM, pengelolaan

11
sumber daya alam yang berkelanjutan, dan investasi dalam infrastruktur terbukti
menjadi poin-poin kritis yang membutuhkan perhatian lebih.
Penting untuk diingat bahwa langkah-langkah ini tidak dapat diambil secara terpi
sah; melainkan, diperlukan pendekatan holistik yang melibatkan semua pemangk
u kepentingan. Kesadaran akan pentingnya pembangunan berkelanjutan juga haru
s ditanamkan dalam kesadaran masyarakat untuk memastikan dukungan berkelan
jutan.

3.2 Saran
 Perkuat kebijakan ekonomi hijau
Pemerintah perlu memperkuat kebijakan ekonomi hijau untuk mendorong pe
manfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan dan ramah lingkungan. Ke
bijakan ini dapat mencakup pengembangan teknologi hijau, investasi di sekto
r ekonomi hijau, dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya e
konomi hijau.

 Tingkatkan iklim investasi


Pemerintah perlu meningkatkan iklim investasi yang kondusif untuk menarik
investasi dari dalam dan luar negeri. Iklim investasi yang kondusif dapat dici
ptakan dengan menerapkan kebijakan yang mendukung investasi, seperti stab
ilitas politik dan ekonomi, kemudahan berusaha, dan kepastian hukum.

 Tingkatkan kualitas sumber daya manusia


Pemerintah perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendi
dikan, pelatihan, dan pengembangan keterampilan. Kualitas sumber daya man
usia yang berkualitas dapat mendorong produktivitas dan inovasi di sektor ek
onomi.

 Dukung UMKM
Pemerintah perlu mendukung UMKM melalui berbagai kebijakan, seperti pe
mberian kredit usaha rakyat (KUR), pelatihan, dan pendampingan. UMKM y

12
ang kuat dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

Peningkatan sektor ekonomi dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan


merupakan sebuah proses yang berkelanjutan dan membutuhkan sinergi dari
berbagai pihak. Pemerintah, swasta, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk
mewujudkan tujuan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

https://e-journal.uajy.ac.id/29333/2/191006867%201.pdf

https://bappeda.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pembangunan-ekonomi-dal
am-konsep-pembangunan-berkelanjutan-68

https://feb.umsu.ac.id/tantangan-dan-peluang-dalam-pengelolaan-ekonomi-sektor-pu
blik/

https://chat.openai.com/share/6d677f61-5235-4719-9a37-6f98b9e1ce1d

13

Anda mungkin juga menyukai