PENDAHULUAN
UMKM adalah usaha mikro, kecil, dan menengah yang menjadi salah satu pil
ar penting dalam perekonomian Indonesia. UMKM ini pun terus mengalami pertumb
uhan pada tiap tahunnya. Hingga pada tahun 2019, jumlah UMKM di Indonesia men
galami pertumbuhan hingga total lebih dari 65 juta UMKM. Menurut Garbie (2014)
keberlanjutan dalam bisnis belum terlalu dikenali dengan baik meskipun praktik dala
m dimensi ekonomi dan sosial secara tidak langsung telah dilaksanakan. Pengenalan
yang kurang ini seringkali menimbulkan berbagai permasalahan atau kasus yang mer
ugikan berbagai pihak meskipun pertumbuhan dan kontribusi mereka dalam bidang e
1
konomi dan sosial naik pesat. Salah satu contoh permasalahan yang terjadi seperti pe
ncemaran
limbah pasca produksi UMKM di aliran sungai di Gunung Kidul (Kusdiyanto, 2019),
eksploitasi pekerja di lingkungan UMKM batik di Yogyakarta dan Jawa Tengah (Alh
ada Fuadilah Habib et al., 2021) dan lainnya. Hal ini tentunya terbukti bahwa masih
kurangnya pengenalan mengenai bisnis yang berkelanjutan meskipun pertumbuhan s
ektor UMKM ini mencapai angka 8,45% yang telah berkontribusi terhadap ekonomi
DIY sebesar 79,6% dan menyerap 23-25% tenaga kerja (Kemenkeu RI Ditjen Perben
daharaan Kanwil BJPb Prov. D.I.Y, 2022).
2
kelanjutan ini menjadi penting mengingat bahwa keberlanjutan bisnis tidak hanya dil
ihat dari dimensi ekonomi saja melainkan berdasarkan triple bottom line sehingga da
pat menghasilkan metode yang baik untuk keberlanjutan UMKM baik dalam dimensi
ekonomi, sosial, dan lingkungan. Rumah BUMN Yogyakarta sebagai agent of develo
pment para
UMKM juga mendapatkan manfaat dari penelitian ini yang nantinya dapat diterapka
n dalam melakukan pengembangan UMKM mengingat bahwa setiap tindakan yang d
ilakukan seharusnya dapat berkontribusi dalam mewujudkan tujuan dari SDGs.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dirumuskan masalah adal
ah bagaimana Praktik Bisnis Berkelanjutan UMKM Rumah BUMN Yogyakarta
Berdasarkan Triple Bottom Line?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah menge
tahui praktik bisnis berkelanjutan UMKM Rumah BUMN Yogyakarta berdasarka
n Triple Bottom Line.
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.1 Definisi dan prinsip dasar dari setiap elemen Pembangunan Berkelanjutan
5
Pembangunan yang Menghargai Keanekaragaman Pemelihara
an keanekaragaman hayati adalah prasyarat untuk memastikan
bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan
untuk masa kini dan masa datang. Keanekaragaman hayati jug
a merupakan dasar bagi keseimbangan ekosistem. Pemeliharaa
n keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan yang m
erata terhadap setiap orang dan membuat pengetahuan terhada
p tradisi berbagai masyarakat dapat lebih dimengerti.
Pembangunan yang Menggunakan Pendekatan Integratif Pemb
angunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara man
usia dengan alam. Manusia mempengaruhi alam dengan cara y
ang bermanfaat atau merusak. Hanya dengan memanfaatkan p
engertian tentang konpleknya keterkaitanantara sistem alam da
n sistem sosial. Dengan menggunakan pengertian ini maka pel
aksanaan pembangunan lebih integratif merupakan konsep pel
aksanaan pembangunan yang dapat dimungkinkan. Hal ini mer
upakan tantangan utama dalam kelembagaan.
Pembangunan yang Meminta Perspektif Jangka Panjang Masy
arakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan,.im
plikasi pembangunan berkelanjutan merupakan tantangan yang
melandasi penilaian ini. Pembangunan berkelanjutan mensyara
tkan dilaksanakan penilaian yang berbedadengan asumsi norm
al dalam prosedur discounting. Persepsi jangka panjang adalah
perspektif pembangunan yang berkelanjutan. Hingga saat ini k
erangka jangka pendek mendominasi pemikiran para pengamb
il keputusan ekonomi, oleh karena itu perlu dipertimbangkan.
Secara ideal keberlanjutan pembangunan membutuhkan pendekatan pencapaian terha
dap kesinambungan berbagai aspek kehidupan yang mencakup; keberlanjutan ekolog
is, ekonomi, sosial budaya, politik, serta keberlanjutan pertahanan dan keamanan.
6
Faktor mengapa pembangunan ekonomi harus berkelanjutan. Dari sisi ekonomi F
auzi (2004), setidaknya ada tiga alasan utama (faktor) mengapa pembangunan ek
onomi harus berkelanjutan.
menyangkut alasan moral. Generasi kini menikmati barang dan jasa yang
dihasilkan dari sumber daya alam dan lingkungan, sehingga secara moral
perlu untuk memerhatikan ketersediaan sumber daya alam tersebut untuk
generasi mendatang. Kewajiban moral tersebut mencakup tidak mengekst
raksi sumber daya alam yang dapat merusak lingkungan, serta dapat meng
hilangkan kesempatan bagi generasi mendatang untuk menikmati layanan
serupa.
menyangkut alasan ekologi, Keanekaragaman hayati misalnya, memiliki
nilai ekologi yang sangat tinggi, oleh karena itu aktivitas ekonomi semesti
nya tidak diarahkan pada kegiatan pemanfaatan sumber daya alam dan lin
gkungan semata yang pada akhirnya dapat mengancam fungsi ekologi.
menjadi alasan perlunya memperhatikan aspek keberlanjutan adalah alasa
n ekonomi. Alasan dari sisi ekonomi memang masih terjadi perdebatan ka
rena tidak diketahui apakah aktivitas ekonomi selama ini sudah atau belu
m memenuhi kriteria keberlanjutan, seperti kita ketahui, bahwa dimensi e
konomi berkelanjutan sendiri cukup kompleks, sehingga sering aspek keb
erlanjutan dari sisi ekonomi ini hanya dibatasi pada pengukuran kesejahte
raan antargenerasi(intergeneration welfare maximization).
7
Investasi Infrastruktur: Peningkatan sektor ekonomi seringkali memungki
nkan pemerintah untuk menginvestasikan lebih banyak dalam infrastruktu
r seperti
8
ng tidak berkelanjutan dapat memperburuk perubahan iklim dan menganc
am keberlanjutan lingkungan.
9
Pembangunan Infrastruktur
Pengembangan infrastruktur yang memadai menjadi peluang dalam penge
lolaan ekonomi sektor publik. Investasi dalam jaringan transportasi, energ
i, telekomunikasi, air bersih, dan sanitasi akan meningkatkan konektivitas,
produktivitas, dan daya saing ekonomi.
2.6 Strategi Peningkatan Sektor Ekonomi untuk Pembangunan Berkelanjutan
Strategi peningkatan sektor ekonomi untuk pembangunan berkelanjutan melibatk
an berbagai tindakan yang bertujuan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi y
ang seimbang, ramah lingkungan, dan inklusif. Berikut adalah beberapa strategi y
ang dapat digunakan:
Diversifikasi Ekonomi: Mendorong diversifikasi sektor ekonomi untuk meng
urangi ketergantungan pada sektor tunggal. Ini dapat mencakup pengembanga
n sektor-selain dari yang dominan saat ini dan menciptakan lapangan kerja ya
ng beragam.
Efisiensi Energi dan Sumber Daya: Mengadopsi teknologi dan praktik yang l
ebih efisien dalam penggunaan energi dan sumber daya alam untuk menguran
gi jejak lingkungan sektor ekonomi.
Infrastruktur Berkelanjutan: Investasi dalam infrastruktur yang ramah lingkun
gan, seperti jaringan transportasi yang efisien dan energi terbarukan, dapat m
endukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Inovasi Teknologi: Mendorong inovasi dalam teknologi yang mendukung per
tumbuhan ekonomi berkelanjutan, termasuk teknologi hijau, energi terbaruka
n, dan teknologi informasi.
Pelatihan dan Pendidikan: Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan dan p
elatihan untuk mempersiapkan angkatan kerja dengan keterampilan yang rele
van untuk sektor ekonomi berkelanjutan.
Kebijakan Fiskal dan Pajak: Menggunakan instrumen fiskal dan pajak untuk
mendorong investasi dalam sektor-sektor yang berkelanjutan dan mengurangi
insentif untuk aktivitas yang merusak lingkungan.
Pengelolaan Lingkungan: Memperkuat peraturan dan pengawasan lingkungan
untuk memastikan bahwa kegiatan ekonomi tidak merusak sumber daya alam
dan lingkungan.
10
Kemitraan dengan Sektor Swasta: Menggalakkan kemitraan dengan perusaha
an swasta untuk menggerakkan inovasi dan investasi dalam solusi berkelanjut
an.
Mengukur Kemajuan: Mengembangkan indikator dan metrik yang memungki
nkan pemantauan dan penilaian kemajuan sektor ekonomi dalam mencapai tu
juan pembangunan berkelanjutan.
Keterlibatan Masyarakat: Melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputus
an dan pelaksanaan kebijakan ekonomi untuk memastikan bahwa kepentinga
n sosial dan lingkungan diperhatikan.
Strategi ini dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan setiap negara ata
u wilayah, tetapi fokusnya adalah mencapai pertumbuhan ekonomi yang berk
elanjutan yang memperhatikan aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial secara
seimbang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam mengejar pembangunan berkelanjutan, peningkatan sektor ekonomi menja
di pondasi utama untuk mencapai keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, p
erlindungan lingkungan, dan keadilan sosial. Melalui upaya bersama dari pemeri
ntah, sektor swasta, dan masyarakat, berbagai langkah strategis dapat diambil unt
uk mewujudkan visi pembangunan berkelanjutan.
Dalam makalah ini, telah dijelaskan beberapa aspek penting untuk meningkatkan
sektor ekonomi guna mendukung pembangunan berkelanjutan. Inovasi dan tekno
logi, pengembangan sumber daya manusia, pemberdayaan UMKM, pengelolaan
11
sumber daya alam yang berkelanjutan, dan investasi dalam infrastruktur terbukti
menjadi poin-poin kritis yang membutuhkan perhatian lebih.
Penting untuk diingat bahwa langkah-langkah ini tidak dapat diambil secara terpi
sah; melainkan, diperlukan pendekatan holistik yang melibatkan semua pemangk
u kepentingan. Kesadaran akan pentingnya pembangunan berkelanjutan juga haru
s ditanamkan dalam kesadaran masyarakat untuk memastikan dukungan berkelan
jutan.
3.2 Saran
Perkuat kebijakan ekonomi hijau
Pemerintah perlu memperkuat kebijakan ekonomi hijau untuk mendorong pe
manfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan dan ramah lingkungan. Ke
bijakan ini dapat mencakup pengembangan teknologi hijau, investasi di sekto
r ekonomi hijau, dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya e
konomi hijau.
Dukung UMKM
Pemerintah perlu mendukung UMKM melalui berbagai kebijakan, seperti pe
mberian kredit usaha rakyat (KUR), pelatihan, dan pendampingan. UMKM y
12
ang kuat dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.
DAFTAR PUSTAKA
https://e-journal.uajy.ac.id/29333/2/191006867%201.pdf
https://bappeda.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pembangunan-ekonomi-dal
am-konsep-pembangunan-berkelanjutan-68
https://feb.umsu.ac.id/tantangan-dan-peluang-dalam-pengelolaan-ekonomi-sektor-pu
blik/
https://chat.openai.com/share/6d677f61-5235-4719-9a37-6f98b9e1ce1d
13