DI SUSUN OLEH :
FENI SABRINA
1810201101
USIA LANJUT
Operasi/pembedahan
Insisi prostatektomi
RESIKO
Terputusnya kontinuitas jaringan
INFEKSI
NYERI AKUT
NO DIAGNOSA TUJUAN & INTERVENSI RASIONAL
. KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
1. Nyeri berhubungan Diharapkan setelah - Lakukan pengkajian nyeri - berguna dalam
dengan gangguan diberikan terapi, nyeri pada pasien pengawasan kemajuan
pada kulit jaringan, klien berkurang bahkan - ajarkan teknik non penyembuhan
traumapembedahan. hilang dengan kriteria farmakologi teknik relaksasi - berguna untuk
hasil skala nyeri 6-3 progresif (PMR) pengurangan nyeri
dan kllien tidak - evaluasi keefektifan dari - mengetahui apakah
gelisah. tindakan PMR selama terapi yang diberikan
pengkajian nyeri dilakukan efektif atau tidak
- beri tahu dokter bila -untuk mengetahui
tindakan tidak berhasil atau tindakan yang akan
jika keluhan pasien berubah dilakukan dalam
signifikan dari nyeri menangani terapi yang
sebelumnya. tidak berhasil.
2. Resiko infeksi b.d Diharapkan resiko - cuci tangan sebelum dan - mencegah perpindahan
insisi post op terjadinya infeksi sesudah kegiatan perawatan bakteri atau virus
tidak terjadi dengan pasien penyebab infeksi
kriteria hasil : - pastikan teknik perawatan - agar mempercepat
-Berkurangnya anda- luka yang tepat penyembuhan dan
tanda peradangan - ajarkan pasien dan mencegah terjadinya
seperti Kemeraha keluarga cara menghindari infeksi
merahan, gatal, panas, infeksi - untuk menghindari
perubahan fungsi, - ajarkan mengenai tanda infeksi
dan gejala infeksi serta -agar mengetahui segera
kapan harusmelaporkannya apabila terjadinya infeksi
kepada perawat. dan mencegah infeksi
bertambah parah.
Nyeri merupakan keluhan tersering yang dialami pasien post Operasi dimana
klien yang mengalami nyeri kurang mampu berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari
dan nyeri yang berat dapat menghambat gaya hidup seseorang apabila tidak segera
diatasi dan teknik relaksasi progresif (PMR) merupakan salah satu teknik yang
digunakan dalam menurunkan nyeri pada pasien khususnya pasien pasca bedah.
Penelitian pada tahun 2019 yang dilakukan oleh Sitti Maryam Bachtiar yang
meneliti tentang pengaruh PMR pada pasien post op BPH mendapatkan hasil bahwa
terdapat perbedaan rata-rata intensitas nyeri sebelum dan sesudah terapi relaksasi
progresif (PMR) pada post operasi BPH (Benigna Prostat Hyperplasia). Hasil
penelitian tersebut menunjang untuk melakukan intervensi yang sama pada pasien
tn.W.