Disusun oleh:
1
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING
Judul Karya Tulis : Analisis Pengunaan Bahasa Daerah [Studi Kasus Siswa-Siswi
XI IPS 1 SMA Citra Nusa 2023]
Guru Pembimbing
1. Nama Lengkap : Rully Rizky Febrianawati, S.Pd
2. Guru Mapel : Geografi
SMA Citra Nusa.
Menyetujui,
Mengetahui,
Kepala Sekolah
2
KATA PENGANTAR
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik dari
penyusunan hingga tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu,
kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar ke
depannya kami akan membuat yang lebih baik lagi.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.
3
DAFTAR ISI
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
Maka dari itu fungsi bahasa daerah itu sendiri adalah sebagai lambang
kebanggaan daerah, Lembaga identitas daerah, dan sebagai alat perhubungan di
dalam keluarga dan masyarakat daerah. Bahasa daerah juga seharusnya dimiliki
oleh masing-masing daerah karena bahasa daerah dapat dipergunakan dalam
berbagai upacara adat, dan dalam percakapan sehari-hari. Dengan demikian
bahasa daerah merupakan unsur pembentuk budaya daerah dan sekaligus budaya
nasional.
Bahasa daerah sangat berpengaruh di lingkungan setiap orang. Masih
banyak daerah di Indonesia yang terus menjaga bahasa mereka agar tidak hilang
dengan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahasa utama.
Akan tetapi di daerah seperti perkotaan, biasanya hanya akan menggunakan
bahasa Indonesia dalam kegiatan formal atau saat berkomunikasi dengan orang
lain. Selain bahasa formal Indonesia, bahasa asing juga berpengaruh dalam bahasa
yang digunakan masyarakat, terutama di kalangan remaja.
Hal ini karena maraknya budaya asing yang masuk ke Indonesia dan
biasanya para remajalah yang sering kali tertarik dengan budaya-budaya asing
tersebut. Bahasa asing bukanlah sesuatu yang merugikan, melainkan sebaliknya.
Kemampuan seseorang menggunakan bahasa asing akan sangat menguntungkan
karena dengan kemampuan berbahasa asing dapat membantu seseorang dalam
berkomunikasi dengan jangkauan orang yang lebih luas. Namun, dalam hal ini
bahasa asing tersebut dapat menggantikan posisi bahasa daerah yang ada atau
bahkan mempengaruhi kemurnian bahasa Indonesia sebagai bahasa utama bangsa
Indonesia.
Saat ini sebagai dampak dari pengaruh perubahan zaman dan perkembangan
zaman yang terjadi membuat keberadaan bahasa daerah mulai terlupakan dan
terancam pudar. Secara garis besar pergeseran bahasa daerah di Indonesia bisa
dianalisa melalui kebiasaan berbahasa sehari-hari. Penggunaan bahasa Indonesia
dan bahasa asing yang terbiasa dilakukan oleh masyarakat dapat menimbulkan
pergeseran bahasa daerah yang seharusnya menjadi budaya dan alat komunikasi
pada masing-masing daerah di Indonesia. Seperti di daerah perkotaan banyak
remaja yang mencampurkan penggunaan bahasa asing dalam berkomunikasi
terutama saat berkomunikasi dalam lingkup sosialnya. Maka dari itu keberadaan
6
bahasa daerah ini harus menjadi perhatian khusus agar tetap terjaga dan tidak
menghilang walaupun zaman terus berkembang juga adanya pengaruh globalisasi
yang mengikis kebudayaan di negeri Indonesia [Ida Desi Astriani, 2021:2].
1.2 RUMUSAN MASALAH.
1. Apakah penggunaan bahasa daerah masih dilakukan oleh siswa-siswi
SMA Citra Nusa?
2. Bagaimana pendapat siswa-siswi SMA Citra Nusa terhadap penggunaan
bahasa daerah?
3. Bagaimana pendapat siswa-siswi tentang pengaruh pembelajaran bahasa
daerah.?
b. Bagi sekolah
Manfaat bagi sekolah diharapkan penelitian ini dapat memberi masukan
kepada sekolah sebagai Lembaga Pendidikan untuk terus melanjutkan
kelestarian penggunaan bahasa daerah di lingkungan sekolah, dengan begitu
bahasa daerah akan terus terjaga sebagai budaya nasional.
c. Bagi peneliti
Manfaat karya tulis ini ialah agar pembaca serta peneliti tahu seberapa banyak
siswa-siswi SMA Citra Nusa yang masih menggunakan bahasa daerah dan
7
bagaimana pengaruh bahasa daerah bagi siswa-siswi pada lingkungan sekolah
saat ini.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
9
nasional dan sebagai alat komunikasi yang mempunyai peran untuk penyampaian
informasi [3]. Selain bahasa indonesia yang dijadikan sebagai bahasa dalam
berkomunikasi satu sama lain, indonesia juga memiliki bahasa daerah disetiap
daerah, bahasa daerah digunakan setiap hari pada setiap daerah dan sering
digunakan saat kegiatan kedaerahaan, perbedaan bahasa yang dimiliki
menunjukan identitas mereka [Repositori Institut Universitas Kristen Satya
Wacana, 2022:1].
10
BAB III
METODE PENELITIAN
Keterangan :
n : Jumlah sampel minimal
N : populasi
e : Error Margin
Dari sisi Rumus Slovin, dengan jumlah populasi penelitian diperolah data
dibawah ini
11
Berdasarkan hasil perhitungan Rumus Solvin diatas, maka penelitian ini
menggunakan sampel sebanyak 10 siswa.
a. Observasi
b. Wawancara
hal ini dilakukan agar narasumber dapat bercerita dengan bebas untuk
tersebut.
c. Dokumentasi
12
untuk dijadikan kevalidan dari penelitian ini. Dokumentasi dapat berupa
dari handphone.
13
No Pertanyaan
digunakan?
sehari-hari?
10. Lebih penting bahasa daerah atau bahasa asing untuk dipelajari?
14
BAB IV
PEMBAHASAN
15
Tidak hanya itu peneliti juga menemukan siswa-siswi yang tidak
menggunakan Bahasa daerah sama sekali dikarenakan mereka sejak kecil
tidak memiliki Bahasa daerah yang diajarkan oleh orang tuanya, biasanya
mereka ini yang sejak kecil hidup di wilayah perkotaan yang jauh dari
kebudayaan daerah yang biasanya identitas Bahasa ini diturunkan oleh orang-
orang atau keluarga terdahulunya. Hal ini berdasarkan hasil wawancara
menurut beberapa siswa- siswi XI IPS 1.
”Saya masih menggunakan Bahasa daerah dikarenakan itu sebagai
identitas saya dari suku atau daerah mana saya berasal, maka dari
itu saya masih menggunakan Bahasa daerah meskipun hanya di
lingkungan rumah saya saja” (Wawancara, 22 Mei 2023, jam
10:20).
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa penggunaan Bahasa daerah sudah
jarang digunakan di lingkungan sekolah karena terbatasnya lawan bicara dan
juga banyaknya orang yang datang dari berbagai daerah, berbagai suku, dan
berbagai budaya. Akan tetapi beberapa dari mereka masih dan mau
16
menggunakan Bahasa daerah di lingkungan rumahnya karenaya adanya lawan
bicara yang mengerti meggunakan Bahasa daerah serta terbiasanya suatu
keluarga menggunakan Bahasa daerah yang sudah turun menurun di
keluargaya masing-masing.
17
“Saya merasa biasa terhadap penggunaan Bahasa daerah meskipun
Bahasa daerah sudah jarang digunakan karena wilayah kita jauh dari
pedalaman atau perdesaan yang masih lekat dengan kebudayaan serta
Bahasa daerah yang biasa digunakan, kita hidup di wilayah perkotaan
yang dimana kita dapat banyak bertemu orang-orang dari berbagai daerah
sehingga kita perlu Bahasa yang dimengerti oleh banyak orang yaitu
dengan Bahasa Indonesia. Maka dari itu saya tidak terlalu terpaku oleh
Bahasa daerah pada suatu wilayah kita menyesuaikan dengan wilayah
yang kita tinggali.” (Wawancara, 23 Mei 2023, jam 10:40).
18
“Saya lebih memilih belajar Bahasa asing dibandikan Bahasa
daerah kerena Bahasa asing seperti Inggris sangat berguna untuk
saya kedepannya baik di dunia kerja maupun dipendidikan
selanjutnya dan saya tidak terpengaruh dengan pembelajaran
Bahasa daerah terlebih Bahasa sunda karena saya bukan asli dari
daerah Jawa Barat” (wawancara, 23 Mei 2023, jam 10:40).
19
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Pada hasil dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan Bahasa daerah ini sudah jarang
digunakan oleh siswa-siswi XI IPS 1 karena disekolah SMA Citra Nusa ini tertletak
di daerah perkotaan yang menjadikan sekolah ini terdapat banyak orang dari berbagai
daerah, hal inilah yang menjadi kesulitan para siswa-siswi terhadap penggunaan
Bahasa daerah yang dilakukan di lingkungan sekolah, tidak hanya itu mereka juga
lebih memilih menggunakan Bahasa asing atau Bahasa Inggris yang lebih memiliki
cangkupan yang lebih luas dalam dunia kerja maupun dunia pendidikan. Meskipun
begitu siswa-siswi tersebut masih menggunakan Bahasa daerah di lingkungan
keluarga dan rumah mereka, dan mereka juga ingin terus melestarikan Bahasa daerah
karena itu sebagai identitas mereka ataupun asal daerah mereka.
5.2 Saran
Saran yang dapat peneliti berikan untuk penggunaan bahasa daerah adalah
untuk terus melestarikan Bahasa daerah dan menjadikan Bahasa daerah sebagai
kebudayaan dan identitas kita agar tidak menghilang. Tidak hanya itu sebaiknya
sekolah lebih memperhatikan pelajaran Bahasa daerah karena banyak siswa-siswi
yang tidak terbiasa dengan Bahasa di suatu wilayah kerena banyak dari mereka
sebagai pendatang dan memiliki Bahasa daerah juga dari asal mereka dengan begitu
akan menjadi kesulitan bagi mereka untuk mempelajari dan menggunakan Bahasa
daerah tersebut.
20
DAFTAR PUSTAKA
Arum Yuni Astuti, 2017. Penggunaan Bahasa Daerah Pada Remaja . [Online]
Tersedia: http://lib.unnes.ac.id/31958/1/3401413008.pdf
Asrif, 2010. Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Daerah. [Online]
Tersedia:
https://media.neliti.com/media/publications/287858pembinaan-dan-
pengembangan-bahasa-daerah-09d183d1.pdf
Ida Desi Astriani, 2021. analisis penggunaan bahasa daerah Bengkulu. [Online]
Tersedia: http://repository.iainbengkulu.ac.id/7498/1/SKRIPSI
%20IDA%20DESI%20ASTRIANI.pdf
Kisyani Laksono, 2009. Bahasa Daerah di Indnesia. [Online]
Tersedia:
https://www.academia.edu/36455274/BAHASA_DAERAH_DI_INDONE
SIA
Mita Rosalita, 2015. Jurnal Ilmu Budaya. [Online]
Tersedia: https://media.neliti.com/media/publications/100164-ID-
wawancara-sebuah-interaksi-komunikasi-da.pdf
LAMPIRAN
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33