Anda di halaman 1dari 5

KOMITMEN KEMBALI KE INDONESIA, RENCANA PASCA STUDI, DAN RENCANA KONTRIBUSI DI

INDONESIA
Nama: Irwantha Sihombing
Calon Penerima Beasiswa LPDP Jalur Parsial Tahun 2024

Perkenalkan nama saya Irwantha Sihombing saya biasa nya dipanggil Irwan tau Hombing. Lahir di
Denpasar, 6 Januari 1998 dari Ayah bernama Rasman Sihombing dan Ibu Roulina Br. Panjaitan. Ayah
saya merupakan pensiunan di salah satu bank swasta di Sukabumi dan Ibu saya merupakan ibu
rumah tangga. Saya merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Saya menyelesaiakn Pendidikan
saya mulai dari SD, SMP, dan SMA di Sukabumi. Saat sekolah dasar saya merupakan siswa berprestasi
mulai dari juara kelas dan juara olimpiade di Sukabumi kemudian saya melanjutkan SMP dan SMA
dengan program akselerasi yaitu program percepatan sekolah yang hanya 2 tahun lulus.

Pada tahun 2015 saya melanjutkan kuliah S1 saya di Universitas Padjadjaran di jurusan Agroteknologi
dan lulus pada tahun 2019 dengan lama kuliah 3 tahun dan 7 bulan. Selama berkuliah saya mengikuti
beberapa organisasi diantara adalah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian Unpad
dan Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan (HIMATAN). Saya menjadi salah satu
kepala divisi pengabdian masyarakat di HIMATAN. Program kerja saya selama menjadi kepala divisi
berjalan dengan baik 100 persen sehingga dapat dikatakan berhasil. Selama berkuliah S1 saya juga
beberapa kali mengikuti lomba mulai dari Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI), Essay, dan juga salah satu
lomba bergengsi di Ilmu Tanah yaitu Soil Judging Contest (SJC). Hasil dari kegiatan tersebut tentunya
bermanfaat baik secara pertemanan, meningkatkan softskill dan hardskill, juga yang tidak kalah
pentingnya berkontribusi secara nyata untuk Universitas Padjadjaran.

Setelah saya lulus pada tahun 2019 saya langsung bekerja menjadi Asisten Riset di PT. Smart TBK
yaitu sebuah perusahaan swasta multinasional di bidang penelitian kelapa sawit. Saya memegang
beberapa proyek penelitian mulai dari pembibitan kelapa sawit, pemupukan kelapa sawit,
pengendalian hama dan penyakit pada tanaman kelapa sawit dan juga memberikan pelatihan kepada
asisten divisi atau estate dan karyawan kebun dalam pekerjaannya di lapangan. Kemudian saya
pindah kerja ke PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN menjadi calon karyawan pimpinan
atau trainee asisten kebun atau afdeling. Selama menjadi asisten kebun saya menyadari bahwa selain
mengerti tentang agronomi kelapa sawit dan karet dalam pekerjaannya dituntut untuk mengatur
SDM dan biaya di afdeling, sehingga saya kemudian melanjutkan pendidikan pascasarjana (S2) saya
di bidang manajemen bisnis di Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang dengan bekerja sambil
kuliah.

Selama saya bekerja sambil kuliah saya mengalami beberapa kendala diantara nya lambat dalam
menyelesaikan tugas dikarenakan manajemen waktu yang kurang baik atau sedang sibuk di dalam
pekerjaan. Saya juga beberapa kali terlambat dalam kuliah karena ada pekerjaan lain yang harus saya
kerjakan saat itu, tetapi semua itu bisa terlewati dan saya lulus S2 dengan lama kuliah 1,5 tahun
dengan IPK yang cukup memuaskan. Saya juga melanjutkan pendidikan Insinyur saya dengan
mengambil Pendidikan Profesi Insinyur di Universitas Jambi pada tahun 2022. Pada tahun ini sudah
tepat saya bekerja selama 3 tahun di PTPN dengan berbagai ilmu yang saya dapatkan selama kuliah
dan S2 saya, saya yakin dapat menjadi bekal untuk melanjutkan S3 saya di bidang manajemen. Selain
itu PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN grup melakukan transformasi dengan
menggabungkan PTPN menjadi Palm Co, Sugar Co, dan Supporting Co. sehingga dengan melanjutkan
pendidikan saya lebih tinggi tentunya dapat mendukung visi dan misi perusahaan dalam perbaikan di
bidang manajemen, manajemen strategi, serta mendukung perusahaan dalam mencapai growth,
mencapai sustainability, dan juga mendukung perusahaan untuk melaksanakan IPO dan tentunya
akan meningkatkan keuntungan perusahaan serta mendukung Indonesia yang lebih maju.

PTPN merupakan salah satu BUMN di Indonesia. Indonesia sebagai salah satu produsen terbesar
kelapa sawit di dunia, memiliki tanggung jawab yang sangat besar untuk mengelola industri ini
dengan berkelanjutan (sustainability). Sebagai seorang yang bekerja di industri kelapa sawit, saya
merasakan pentingnya mendukung pengembangan sektor ini secara berkesinambungan.
Keberlanjutan pada industri kelapa sawit sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara
kebutuhan industri dengan pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Ilmu manajemen
memiliki peran yang krusial dalam mewujudkan keberlanjutan di dalam industri kelapa sawit hulu
hingga ke hilir. Dengan pendekatan yang tepat, praktik manajemen dapat digunakan untuk
memastikan produksi kelapa sawit tidak hanya memenuhi kebutuhan ekonomi tetapi juga
memperhatikan aspek-aspek lingkungan dan sosial.

Pada penerapan manajemen di industri ini berbagai sertifikasi seperti ISPO (Indonesia Sustainable
Palm Oil), RSPO (Roundtable Sustainable Palm Oil), dan ISCC (International Sustainability & Carbon
Certification) menyebabkan perusahaan harus menerapkan sistem manajemen dengan sebaik-
baiknya, dengan adanya penggabungan PTPN maka perusahaan harus memastikan pelaksanaan
manajemen diseluruh unit kebun terlaksana dengan baik. Sehingga dengan saya melanjutkan
pendidikan S3 saya, saya yakin dapat membuat sistem pemantauan manajemen, sustainability, dan
sertifikasi yang dapat dipertanggung jawabkan, sistem yang terstruktur dan tertata yang nantinya
perusahaan dalam pelaksanaan sertifikasi tersebut lebih efektif dan efisien.

Sertifikasi RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil), ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil), dan
ISCC (International Sustainability and Carbon Certification) memiliki hubungan erat dengan
penerapan prinsip-prinsip dan praktik-praktik manajemen berkelanjutan dalam industri kelapa sawit.
Seperti manajemen rantai pasok. Pemantauan Rantai Pasok: Menerapkan sistem pemantauan rantai
pasok yang transparan untuk memastikan bahwa seluruh rantai pasok kelapa sawit mematuhi
standar keberlanjutan. Kolaborasi dengan Pemasok: Memperkuat kerja sama dengan pemasok untuk
memastikan bahwa mereka juga menerapkan praktik berkelanjutan, termasuk metode pertanian
yang ramah lingkungan. Dengan sistem ini diharapkan manajemen rantai pasok di perusahaan dapat
lebih dikembangkan

Kemudian manajemen resiko lingkungan. Penilaian Risiko Lingkungan: Melakukan penilaian risiko
lingkungan secara teratur untuk mengidentifikasi potensi dampak negatif pada lingkungan dan
merencanakan langkah-langkah mitigasi. Keterlibatan Pihak Terkait: Mengintegrasikan pemangku
kepentingan, termasuk masyarakat lokal dan organisasi lingkungan, dalam proses pengambilan
keputusan untuk mengurangi risiko sosial dan lingkungan.

Inovasi dan Teknologi Berkelanjutan. Investasi dalam Inovasi: Mendorong investasi dalam riset dan
pengembangan untuk menciptakan teknologi yang lebih ramah lingkungan dan efisien dalam
produksi kelapa sawit. Penerapan Teknologi Digital: Menggunakan teknologi digital, seperti sensor
dan analisis data, untuk memantau dan mengoptimalkan proses produksi secara berkelanjutan.

Manajemen Kualitas Tanah dan Air. Pemantauan Kualitas Tanah dan Air: Melakukan pemantauan
secara teratur terhadap kualitas tanah dan air di sekitar kebun kelapa sawit untuk memastikan tidak
ada dampak negatif pada lingkungan. Penerapan Praktik Pertanian Berkelanjutan: Menggunakan
metode pertanian yang berkelanjutan, seperti pengelolaan air yang efisien dan penggunaan pupuk
organik, untuk menjaga kesuburan tanah dan kualitas air.

Manajemen Sumber Daya Manusia Berkelanjutan: Pelatihan dan Pemberdayaan Karyawan:


Menyelenggarakan pelatihan secara teratur untuk karyawan di sektor kelapa sawit, termasuk
pemahaman tentang praktik pertanian berkelanjutan. Kesejahteraan Pekerja: Memastikan
kesejahteraan pekerja dengan menyediakan kondisi kerja yang aman, upah yang adil, dan akses ke
layanan kesehatan.

Pelaporan dan Akuntabilitas: Pelaporan Keberlanjutan: Mengadopsi praktik pelaporan keberlanjutan


yang jelas dan transparan untuk memberikan informasi kepada pemangku kepentingan mengenai
kinerja lingkungan dan sosial perusahaan. Akuntabilitas Pemimpin Perusahaan: Menetapkan
tanggung jawab eksekutif perusahaan untuk memastikan bahwa keberlanjutan menjadi bagian
integral dari kebijakan dan strategi perusahaan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen ini,
industri kelapa sawit dapat bergerak menuju model yang lebih berkelanjutan, meminimalkan
dampak negatif dan mengoptimalkan manfaat ekonomi, lingkungan, dan sosialnya. Melibatkan
semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, perusahaan, masyarakat lokal, dan organisasi
lingkungan, menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai keberlanjutan dalam industri kelapa sawit.

Melalui beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), saya berkomitmen untuk
memperdalam pengetahuan manajerial saya di bidang manajemen, serta merancang strategi
kontribusi yang positif untuk industri kelapa sawit di Indonesia. Dengan ilmu yang nantinya saya
miliki setelah lulus S3 tentunya akan berdampak juga dalam pengembangan usaha hilirisasi di
perusahaan karena perusahaan akan mengembangkan usahanya dari hulu hingga hilir sehingga
manajemen di bidang tersebut memerlukan

Komitmen saya untuk berkarir di Indonesia tidak hanya berasal dari rasa cinta tanah air, tetapi juga
keinginan kuat untuk berkontribusi pada pengembangan industri kelapa sawit yang berkelanjutan.
Industri ini memiliki dampak signifikan terhadap ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, namun juga
dihadapkan pada tantangan lingkungan yang perlu diatasi secara bijaksana. Saya berkomitmen untuk
menjadi agen perubahan positif, menerapkan pengetahuan baru yang saya peroleh selama studi, dan
bekerja sama dengan stakeholder terkait dalam pengembangan kelapa sawit dan perusahaan BUMN
PTPN III.

Setelah menyelesaikan studi di bidang manajemen, saya memiliki tujuan jelas untuk mengaplikasikan
pengetahuan dan keterampilan baru saya di industri kelapa sawit di Indonesia. Rencana pasca studi
saya melibatkan strategi yang komprehensif untuk meningkatkan efisiensi, keberlanjutan, dan
tanggung jawab sosial perusahaan di sektor ini tentunya dengan dukungan PTPN III. Pertama, saya
berencana untuk mengembangkan inisiatif inovatif di PTPN III, dengan fokus pada penerapan praktik
pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Hal ini melibatkan penggunaan teknologi
modern, pelibatan petani lokal, dan pelaksanaan praktik pertanian yang ramah lingkungan sesuai
dengan arahan Bapak Presiden Jokowi untuk pengembangan sawit menuju hilirisasi dan memperkuat
hulu.

Kedua, saya akan mendorong perusahaan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam
rantai pasok kelapa sawit. Hal ini melibatkan implementasi praktik pengelolaan keberlanjutan,
pemantauan keberlanjutan, dan komunikasi yang jelas kepada konsumen mengenai sumber dan
produksi produk kelapa sawit. Kontribusi saya di industri kelapa sawit tidak hanya terbatas pada
perusahaan tempat saya bekerja, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif dalam program-program
dan inisiatif industri yang lebih luas. Saya berencana untuk terlibat dalam organisasi profesional dan
lembaga riset untuk bersama-sama merumuskan kebijakan dan praktik terbaik di industri kelapa
sawit. Selain itu, saya berkomitmen untuk mendukung pelatihan dan pengembangan petani kelapa
sawit lokal. Saya ingin berbagi pengetahuan dan keterampilan yang saya peroleh selama studi
dengan mereka, membantu meningkatkan produktivitas, kesejahteraan, dan keberlanjutan usaha
pertanian kelapa sawit.

Hal ini sangat sesuai dengan road map perusahaan PTPN III untuk meningkatkan produktivitas petani
sawit rakyat juga mendukung pengembangan usaha kelapa sawit rakyat selain itu, dengan dukungan
pemerintah, perusahaan saat ini sedang melaksanakan kerja sama masif dengan para petani swadaya
untuk mengembangkan dan meningkatkan pendapatan petani melalui program PIR dan saya yakin
dengan adanya program ini dapat mendukung program pemerintah serta perusahaan lebih baik,
maju, dan menguntungkan perusahaan serta meningkatkan keuntungan bagi negara.

Anda mungkin juga menyukai