Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ardiyan Ghossaan Sobandi

NIM : 147231074

Kelas : D

SEJARAH, RUANG LINGKUP, DAN PERKEMBANGAN


ICHTHYOLOGY

I. SEJARAH ICHTHYOLOGY
A. Pengertian :
Ikhtiologi atau "ichthyology" adalah cabang biologi yang berhubungan dengan
studi ilmiah tentang ikan, dengan fokus pada aspek-aspek seperti taksonomi.
Kata ichthyology terdiri dari ichthio = ikan dan logos = ilmu pengetahuan. Oleh
karena itu, ilmu pengetahuan tentang ikan mencakup beberapa aspek baik dari
sudut pandang biologi ikan maupun ekologi. Kajian tentang ilmu pengetahuan
tentang ikan mempunyai keterkaitan satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan
dengan ilmu-ilmu lainnya. Bidang keilmuan yang berkaitan erat dengan ilmu
pengetahuan tentang ikan antara lain taksonomi vertebrata, morfologi dan
anatomi hewan, fisiologi, genetika, dan evolusi.

B. Sejarah dan Perkembangan


Aristoteles (384-322 SM) adalah orang pertama yang memperkenalkan ilmu
pengetahuan tentang ikan. Aristoteles memanfaatkan observasi untuk
mengidentifikasi dan mendeskripsikan ikan hingga ia memiliki sekitar 115
spesies. Penelitian ini menjelaskan beberapa hal tentang ikan untuk pertama
kalinya. Sebagai gambaran, bentuk sirip perut hiu dapat menentukan jenis
kelaminnya. Setelah masa Aristoteles, penelitian ikan menjadi jarang
dieksplorasi, dan Pierre Bellon (1517-1564) menjadi salah satu peneliti yang
terlibat. Salviani (1514-1572), G.Rondere (1507-1557).P.Veron
mempublikasikan tentang ikan pada tahun 1551 dan mengklasifikasikan 110
spesies berdasarkan ciri anatominya. Antara tahun 1554 dan 1557, Salviani
berhasil menerbitkan 92 spesies ikan. Rondelet mengumumkan penemuannya
dalam sebuah buku berjudul Ichthyology, yang diterbitkan antara tahun1554
dan selanjutnya dengan diterbitkannya buku Natural History of the Fishes of
Brazil pada tahun 1648, pengetahuan tentang ikan berkembang pesat. Peter
Artedi (1705-1735) menciptakan sistem klasifikasi ikan yang disebut sebagai
"bapak ilmu pengetahuan tentang ikan. " Pada akhirnya Carolus Linnaeus
berhasil menciptakan Systema Naturae dengan mengambil sistem klasifikasi
Artedi dan menjadikannya sebagai dasar dari keseluruhan sistem klasifikasi
ikan. Pada pertengahan abad ke-20, ilmu pengetahuan tentang ikan semakin
berkembang dengan menggabungkan beberapa disiplin ilmu, seperti ekologi,
fisiologi, dan sains.

II. RUANG LINGKUP ICHTHYOLOGY


Ikan secara umum adalah hewan berdarah dingin yang hidup di air, bernapas
melalui insang, dan menggunakan sirip untuk bergerak. Tubuh ikan terdiri atas
caput (kepala), truncus (batang tubuh), dan caudal (ekor atau anus). Menurut
Burhanuddin, M (2015) keberadaan ikan di suatu tempat dan perluasan
(sebaran) spesies ikan tersebut di muka bumi ini, selalu berkaitan dengan
permasalahan habitat dan sumberdayanya. Habitat ikan merupakan faktor
penting yang secara alami mempengaruhi proses kehidupan ikan, termasuk
cara berkembang biak, mencari makan, serta tempat tinggal dan
perpindahannya. Bentuk tubuh ikan erat kaitannya dengan gaya hidupnya.
Secara umum tubuh ikan berbentuk simetris bilateral, sehingga saat ikan itu
dibelah di bagian tengah akan terbentuk dua bagian yang sama di setiap
sisinya. Selain itu, ada juga beberapa ikan yang memiliki bentuk nonsimetris
bilateral, yaitu terdapat perbedaan antara tubuh bagian kanan dan kiri sehingga
jika tubuh dibelah dengan arah melintang.

Manfaat mempelajari ikhtiologi hampir tidak ada habisnya, baik orang yang
mempelajari ilmu ini adalah seorang ahli ikan profesional atau bukan.
Kontribusi bertema ikan banyak datang dari para filosof, pemuka agama,
dokter, nelayan, dan pecinta hewan akuatik. Ada lebih banyak aspek ikan yang
tidak diketahui daripada diketahui, sehingga manfaat penelitian tidak terbatas.

Tidak banyak orang yang memilih menjadi pengajar di bidang ilmu


pengetahuan tentang ikan ini. Mereka yang terjun di bidang ini adalah mereka
yang mempunyai rasa tanggung jawab untuk belajar dan mengajar tentang
ikan. Bidang ilmu ini menawarkan banyak peluang untuk meningkatkan
kepedulian terhadap ikan dan belajar dari koleksi museum cukup besar.
Tugastugas orang yang bekerja di museum antara lain pengembangan ilmu
pengetahuan, penelitian sejarah, perolehan koleksi baru, pengelolaan koleksi
museum, dan penerbitan karya ilmiah.

Perusahaan-perusahaan perikanan skala besar, pengelolaan perikanan


profesional, budidaya ikan, pemasaran, permainan, penangkapan ikan hias dan
umpan menawarkan peluang bisnis yang besar, baik dari pendidikan maupun
penelitian ichthyological. Jenis pekerjaan ini memerlukan setidaknya gelar
master atau gelar setara. Mengelola sumber daya perikanan laut dan perairan
memerlukan tenaga terampil. Perkembangan sektor perikanan telah
memberikan banyak lapangan kerja dibandingkan pada masa sebelum sektor
tersebut dikembangkan lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA

Burhanuddin, A. I. (2015). Ikhtiologi, Ikan dan Segala Aspek Kehidupannya.


Deepublish.

Hubbs CL, Lagler KF. 1958. Fishes Of The Great Lakes Region. Bull
Cranbrook Inst Sci 26 1-213

Indonesia, K. T. I. U. P. BUKU AJAR IKTIOLOGI.

Anda mungkin juga menyukai