Anda di halaman 1dari 6

KONSEP CARE

Perawatan Luka Akut dan Kronis

Ners I Made Sukma Wijaya, M.Kep., WOC(ET)N


Enterostomal Therapy Nurse in Dhalia Care dan Certified Trainer Nurse
Ketua InWOCNA DPW Provinsi Bali

Pendahuluan
Perkembangan perawatan luka saat ini berkembang pesat dengan banyaknya produk
modern dressing di pasaran. Produk modern dressing ini menggunakan konsep moist atau
lembap yang sudah dipopulerkan sejak 50 tahun yang lalu tepatnya pada tahun 1962. Balutan
luka modern ini baru mulai diaplikasikan di Indonesia semenjak adanya perawat ET Nurse
tahun 1994-1995. Sudah tentu perkembangannya di Indonesia cukup lambat sampai saat ini
oleh karena masih bertahan dengan konsep konvensional menggunakan normal salin (NaCl
0,9%) yang dicampur povidine iodine. Beberapa literature menyampaikan bahwa banyak
keuntungan yang didapatkan menggunakan produk modern dressing seperti mempercepat
proses penyembuhan luka sehingga terus dikembangkan tiap tahunnya daripada metode
konvensional. Perawatan luka menggunakan modern dressing juga lebih cost efektif
daripada metode konvensional. Maka dari itu perlunya tenaga kesehatan khususnya perawat
untuk lebih mengetahui dan memahami perkembangan produk modern dressing dalam
perawatan luka sehingga proses penyembuhan berjalan cepat dan mencegah komplikasi
seperti infeksi dan amputasi. Konsep CARE ini digunakan untuk memudahkan perawat
mengaplikasikan modern dressing secara tepat sesuai dengan kebutuhan luka dan
mengunakan pendekatan multidisiplin yang akan membantu proses penyembuhan luka lebih
optimal.

Konsep Moist
Konsep moist atau lembab ini pertama kali dikembangkan oleh George D. Winter dalam
penelitiannya pada tahun 1962. Penelitian dilakukan pada babi yang dilukai sampai stadium 2
(partial thickness) yang diintervensi dengan transparan film dan sebagai kontrol dibiarkan
terbuka. Hasilnya ditemukan proses penyembuhan luka lebih cepat pada babi yang ditutup
dengan transparan film daripada yang terbuka (Benbow, 2008). Penelitian tersebut
menyatakan bahwa lingkungan luka yang optimum untuk proses penyembuhannya adalah
hangat, lembab dan tidak toksik yang mempercepat migrasi sel baru menutupi dasar luka.
Tujuan dari menciptakan lingkungan luka lembab (moist) yaitu mempercepat proses
fibrinolisis dan angigenesis, menurunkan infeksi, memepercepat pembentukan dari sel aktif
(neutrofil, makrofag dan lainnya) dan membentuk faktor pertumbuhan lebih optimal (Carville,
2007). Maka dari itu George D.Winter dikenal sebagai “The Father of Moist Wound Healing”
karena mempopulerkan konsep moist dalam perawatan luka dan sampai saat ini konsep
tersebut digunakan dalam modern dressing. Konsep moist ini akan efektif jika digunakan
pada kondisi suplai sirkulasi adekuat pada luka agar menghasilkan jaringan granulasi,
epitelisasi dan penyembuhan yang matang (Benbow, 2008; Slater, 2008)

Konsep Care
Banyak konsep yang berkembang dalam perawatan luka diseluruh dunia untuk mendukung
proses penyembuhan luka lebih cepat dan optimal. Konsep yang paling sering digunakan
yaitu TIME atau DIMES pada perawatan luka kronis. Secara spesifik konsep untuk perawatan
luka akut tidak banyak disampaikan dalam literatur akan tetapi digunakan prinsip
manajemen yang memperhatikan stabilisasi tubuh dan sterilisasi dalam perawatan luka.
Pengkajian luka juga banyak berkembang dalam bidang perawatan luka seperti Bates-

Konsep Care dalam Perawatan Luka Akut dan Kronis-Juli 2022


Jensen Wound Assessment Tool (BWAT), Leg Ulcers Measurement Tool (LUMT), Pressure
Ulcers Scale for Healing (PUSH) dan terakhir Triangle Wound Assessment Tool (TWAT).
Konsep care yang saat ini dikembangkan merupakan inti sari dari perkembangan banyaknya
konsep dan pengkajian luka yang ada selama ini di dunia.

Konsep care adalah suatu prinsip dan teknik sistematis dalam perawatan luka akut dan
kronis berdasarkan pengkajian holistik dengan pendekatan multidisiplin. Konsep ini
dikembangkan sejak tahun 2016 di Dhalia Care Denpasar Bali untuk dapat memenuhi
kebutuhan tenaga kesehatan khususnya perawat dalam melakukan perawatan luka yang
tersistematis dengan berpikir kritis sehingga mengoptimalkan proses penyembuhan luka.
Perpaduan teori secara evidence based atau berdasarkan penelitian dan pengalaman praktik
di lapangan menjadikan konsep care ini mudah diaplikasikan dan membantu perawat
memilih modern dressing atau balutan luka yang tepat sesuai kondisi luka sehingga
mendukung proses penyembuhannya. Dalam langkah-langkah konsep care ada poin kritis
yang harus dipahami yaitu “Three Points of View dan Type of A5 Wound Dressing” ketika
memilih dressing atau balutan luka (Wijaya, 2018). Konsep care akan dijelaskan lebih detail
di algoritma care berikut ini;

Konsep Care dalam Perawatan Luka Akut dan Kronis-Juli 2022


Algoritma care menggambarkan langkah-langkah yang sistematis dan bertahap. Tiap
langkah dalam algoritma care memberikan arahan dan pertimbangan bagi tenaga kesehatan
dalam melakukan perawatan luka sampai akhirnya memilih dressing. Type of A5 Wound
Dressing merupakan kategori dressing atau balutan luka berdasarkan dari fungsi utama
kandungannya dalam bekerja dan sesuai dengan tujuan dari pemilihan dressingnya. Kategori
dressing A1-A5 memudahkan penentuan dressing sesuai kebutuhan luka dari sekian bahan
banyak dressing yang berkembang saat ini mencapai 3500-4000 merk dressing. Pada tabel
dibawah berikut akan dijelaskan tipe A5 wound dressing.

Tabel Type of A5 Wound Dressing


Tipe Dressing Fungsi Utama Fungsi Lainnya Kandungan Dressing
A1 Autolysis  Memberikan efek dingin Hydrogel atau Na CMC
debridement pada luka bakar (Natrium Carboxylmethyl
dressing  Memberikan rasa nyaman Cellulose)
dan mengurangi nyeri
 Merehidrasi luka

Konsep Care dalam Perawatan Luka Akut dan Kronis-Juli 2022


A2 Antimicrobial  Mengontrol pertumbuhan  Silver
dressing bakteri  Cadexomer Iodine 0,9%,
 Mengatasi biofilm  PHMB (Polyhexamethylene
Biguanida)
 DACC (Dialkylcarbamoyl
Chloride)
A3 Absorb exudate  Mencegah maserasi  Kasa non adesif
and odor dressing  Beberapa produk  Hidrokoloid (gelatin dan
mengunci bakteri seperti CMC)
hidrofiber  Ca alginate (polisakarida
 Menghentikan perdarahan rumput laut)
minor (Ca Alginate)  Hidrofiber (100% CMC)
 Menyerap bau dan  Foam (Polyurethene Foam)
antimicrobial (Charcoal  Gamgee (hydrophilic gauze
active) dan cotton wool)
 Charcoal aktif (odor)
A4 Allow Granulation Mengontrol infeksi dan  Madu
and Epithelial inflamasi (Madu dan  Kolagen
Growth Dressing kolagen)  Hyaluronic acid
A5 Avoid trauma  Support autolisis  Tulle grass
dressing (transparan film)  Transparan film
 Mencegah keloid (Silikon)  Silicon
 Mencegah maserasi  Terpolymer/dimethicone
(Terpolymer dan
dimethicone)

Kesimpulan

Konsep care dapat diterapkan pada luka akut dan kronis dengan langkah-langkah sistematis
untuk mendukung proses penyembuhan luka. Poin kritis yang harus dipahami adanya tiga
poin sudut pandang (three points of view) sebelum memilih dressing yaitu; dressing harus
menciptakan lingkungan luka moist (lembab) kecuali aliran darah terganggu, tujuan
pemilihan dressing dan cost efektif. Pemilihan dressing yang tepat sesuai kategori type of
A5 wound dressing dengan kajian luka akan mempercepat proses penyembuhan luka.

Referensi

 Carville, K. (2007). Wound Care: Manual. 5th ed. Osborne Park:Silver Chain Foundation
 Slater, M. (2008). Does Moist Wound Healing Influence The Rate of Infection. British
Journal of Nursing, 17(20): S4-S15
 Benbow, M. (2008). Exploring the concept of moist wound healing and Its Application
inPractice, British Journal of Nursing, 17(15): S4-S16.
 Wijaya, M.S. (2018). Perawatan Luka dengan Pendekatan Multidisiplin. Yogyakarta: Andi

Konsep Care dalam Perawatan Luka Akut dan Kronis-Juli 2022


FORM CARE PERAWATAN LUKA AKUT DAN KRONIS
Ners I Made Sukma Wijaya, M.Kep., WOC(ET)N

Inisial pasien: Usia: Jenis kelamin: Tanggal:


Keluhan Utama:

Riwayat Kesehatan:
(penyakit penyerta
dan terapi yang
dikonsumsi saat ini)

Riwayat Luka:
(penyebab, durasi
(waktu), tindakan yang
telah dilakukan, dan
factor penghambat)

Berikan tanda ( √ ) pada kotak sesuai pilihan!


Choose Proper
Cleansing Agent and Larutan cuci luka: Normal Salin (NaCl 0,9%)
Technique
Antiseptic gentle: PHMB Octenidine Lainnya ____________

Teknik cuci luka: Swab Irigasi (vol 50-100 cc/cm; 12 cc/22G)

Assess Wound and Traingle Wound Assessment


Necessity
Dimensi luka: Panjang_______ cm Lebar_______ cm Kedalaman_______ cm
Wound Bed (Dasar Luka)
 Tipe Jaringan: Nekrotik_______% Slough_______% Granulasi_______%
 Eksudat volume: Moist Sedikit Moderat Banyak
 Eksudat warna: Serous Hemoserous Purulent Bloody
 Eksudat konsistensi: Cair Semisolid Kental
 Tanda infeksi: Lokal Sistemik/spreading Tidak ada
Lokal (>3 tanda): nyeri meningkat, eritema, edema, hangat local, eksudat meningkat, healing delayed, granulasi friable, malodor, pocketing.
Sistemik/spreading (>3 tanda): eritema meningkat, hipertermi, abses/pus, selulitis, wound breakdown, malaise, limfangitis, WBC meningkat

Wound Edge (Tepi Luka)


Maserasi Dehidrasi Rolled edge Undermining ________
Lainnya _____________________________________________________________

Periwound ( + 4 cm dari tepi luka)


Maserasi Ekskoriasi Dry skin Kalus Ekszim
Hiperkeratosis Lainnya _________________________________________
Kebutuhan khusus (faktor penghambat):
Glukosa low/high Anemia Hipoalbumin Perfusi inadekuat
Lainnya:__________________________________________________________________

Konsep Care dalam Perawatan Luka Akut dan Kronis-Juli 2022


Review The Need of
Debridement and Debridement: Ya Tidak
Collaboration Jika Ya, Metode: Autolisis CSWD Lainnya ___________________

Kolaborasi:
Internist Nutritionis Fisioterapi Bedah _______________
Lainnya _____________________________________________________________

Exact Wound Dressing Three Points of View


Choice Moist Environment: Ya Tidak

Tujuan Pemilihan Dressing


 Hilangkan jaringan mati (autolisis)
 Atasi/cegah infeksi
 Kelola eksudat dan bau
 Support granulasi dan epitelisasi
 Cegah trauma

Dressing (Cost Efektif)


A 1 (Autolisis Debridement Dressing)
Hidrogel

A2 (Antimicrobial Dressing)
Silver Cadexomer iodine 0.9% DACC PHMB

A3 (Absorb Exudate and Odor Dressing)


Kasa non adesif Hidrokoloid Alginate Hidrofiber
Foam Gamgee Charcoal Active

A4 (Allow Granulation and Epithelial Growth)


Madu Kolagen Hyaluronic Acid

A5 (Avoid Trauma Dressing)


Tulle grass Transparan film Silikon Terpolymer

Catatan (Evaluasi/Follow Up/Nama Produk Dressing/Lainnya)

-------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------
_________________, __________________________2022

TTD dan Nama Perawat: ________________________

Konsep Care dalam Perawatan Luka Akut dan Kronis-Juli 2022

Anda mungkin juga menyukai