Anda di halaman 1dari 58

BAB IV

ANALISIS FOKUS MAGANG RISET TERAPAN PEMERINTAHAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Kabupaten Asmat

4.1.1.1 Kondisi Geografis

Kabupaten Asmat terletak antara 40 – 70 Lintang Selatan dan 1370 -

1400 Bujur Timur. Kabupaten Asmat merupakan salah satu kabupaten dari

Provinsi Papua Selatan yang terletak di bagian selatan Papua, Kabupaten

Asmat memiliki luas 23.746 km2 atau 7,44 persen dari luas Provinsi Papua

Selatan.

 Pada Bagian Utara, Kabupaten Asmat berbatasan dengan

Kabupaten Yahukimo dengan Kabupaten Nduga.

 Pada bagian selatan berbatasan langsung dengan laut laut

Arafura dan Kabupaten Mappi.

 Pada sebelah barat berbatasan dengan Laut Arafura dengan

Kabupaten Mimika.

 Pada sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Boven

Digoel dan Kabupaten Mappi.


Ditinjau dari topografinya, seluruh wilayah di Kabupaten Asmat

merupakan suatu hamparan yang terletak pada ketinggian antara 0 – 100

meter dari permukaan laut.

Gambar 4.1 Peta Kabupaten Asmat

Sumber:

Beberapa distrik dan kampung di Kabupaten Asmat terus mengalami

pemekaran sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 21 tahun 2001

tentang Otonomi Khusus Provinsi Papua. Pada tahun 2004, Kabupaten


Asmat secara resmi terbentuk terdiri dari 6 distrik dan 139 kampung. Pada

tahun 2008, Asmat mekar menjadi 8 distrik, lalu pada tahun 2012 mekar

menjadi 10 distrik dan 175 kampung. Terakhir, di tahun 2013, Asmat

mengalami pemekaran wilayah menjadi 23 distrik. Kabupaten Asmat terdiri

dari 23 distrik, yaitu Distrik pantai, kasuari, Distrik Komay, Distrik Der Koumur,

Distrik Safan, Distrik Awyu, Distrik Fayit, Distrik Aswi, Distrik Atsy, Distrik

Siterts, Distrik Ayip, Distrik Betcbamu, Distrik Suator, Distrik Kolf Braza,

Distrik Joulu, Distrik Koroway Buloanop, Distrik Akat, Distrik Jetsy, Distrik

Agats, Distrik Sawa Erna, Distrik Suru-suru, Distrik Unir Sirau, Distrik Jeorat,

Distrik Pulau Tiga. Jarak antara ibukota kabupaten ke Distrik terjauh ( Distrik

Suru-suru adalah 289Km, Sedangkan jarak ke distrik terdekat ( Distrik Akat)

adalah 37 Km.

Tabel 4.1

Luas Daerah dan Jumlah Pulau Menurut distrik di Kabupaten

Asmat, 2021

Kecamatan Ibu kota kecamatan Luas total area (km2)

(1) (2) (3)

Pantai kasuari Kamur 238,49

kopay Kawem 719,71

Der kormour Yankap 392,83

Safan Primapun 685,94


Kecamatan Ibu kota kecamatan Luas total area (km2)

(1) (2) (3)

awyu wagi 729,16

Fayit Basim 383,29

Aswit Piramat 360,54

Atsy Atsy 1260,99

Sirets Yaosakor 1362,07

Ayip Comoro 872,33

Bectbamu Youw 475,27

Suator Binam 949,27

Kolf Braza Binamzain 2660,19

Joutu Daikot 736,90

Koroway Buluanop Mabul 773,71

Akat Ayam 3488,42

Jetsy Warse 690,49

Agats Bis Agats 701,99

Zawa Erma Sauti 3084,51

Suru-suru Suru-suru 2942,23

Unir Sirau Komor 1093,77

Joerat Yamas 1313,71

Pulau Tiga Nakai 6067,63

Kabupaten Asmat Agats 31 983,44

Sumber: Asmat Dalam Angka Tahun 2022


Kabupaten Asmat hampir semua datarannya merupakan rawa-rawa.

Kabupaten Asmat juga berada pada tepi sungai sehingga dimana mayoritas

masyarakat yang merupakan nelayan dari mata pencahariannya bersumber

pada prikanan dan kelautan. Tidak terdapat akses darat yang

mengghubungkan suatu distrik dengan destrik lainnya. Kendaraan yang

umun dipkai oleh masyarakat adalah peedboat ataupun longboat dengan

mesin motor. Masih ada masyarakat lokal yang mengendarai kole-kole

(sampan kayu dengan dayung yang panjang) untuk dapat pergi dari suatu

kampung ke kampung lainnya atau menuju ke hutan untuk mecari sagu

ataupun gaharu.

4.1.1.2 Kependudukan dan Tenaga Kerja

Sumber utama data kependudukan adalah sensus penduduk yang

dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali. Sensus Penduduk telah

dilaksanakan sebanyak enam kali sejak Indonesia merdeka, yaitu tahun

1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010. Untuk tahun yang tidak

dilaksanakan sensus penduduk, data kependudukan diperoleh dari hasil

proyeksi penduduk. Poroyeksi penduduk merupakan suatu perhitungan ilmiah

yang didasarkan pada asumsi dan komponen-komponen perubahan

penduduk, yaitu kelahiran, kematian, dan Migrasi. Proyeksi penduduk

Indonesia 2010-2035 menggunakan data dasar penduduk hasil SP 2010.


Laju pertumbuhan penduduk dalam jangka waktu tertentu. Penduduk usia

kerja adalah penduduk yang berumur 15 tahun ke atas.

Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja ( 15 tahun ke atas) yang

bekerja, punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja, dan

pengangguran.

Penduduk kabupaten Asmat berdasarkan hasil proyeksi penduduk, tahun

2019 adalah sebanyak 97.490 jiwa yang terdiri atas 47.902 jiwa penduduk

laki-laki dan 49. 558 jiwa penduduk perempuan. Dibandingkan dengan hasil

proyeksi penduduk tahun 2018, jumlah penduduk kabupaten asmat

mengalami pertumbuhan sebesar 1,97 persen.

Kepadatan penduduk di kabupaten asmat tahun 2019 mencapai 3 artinya

setiap 1Km2 terdapat 3 jiwa. Kepadatan penduduk di 23 distrik cukup

beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi terletak di Distrik Agats yaitu

sebesar 23 jiwa/ Km2 dan terendah di Distrik Suru-suru dan pulau Tiga

Sebesar 1 jiwa / Km2.

4.1.1.3 Keadaan Pendidikan

Pada tahun 2020, di kabupaten Asmat terdapat 174 sekolah yang

terdiri dari 17 TK, 134 unit SD, 19 unit SMP, 2 unit SMA dan 11 unit SMK .

Sebagian besar sekolah tersebut berada di ibukota kabupaten.


Pendidikan merupakan salah satu factor penting dalam pembangunan

suatu daerah. Melalui Pendidikan kita dapat membentuk sumber daya

manusia (SDM) yang berkualitas dan berintegritas, yang dapat mendorong

suksesnya pelaksaan pembangunan di kabupaten Asmat.

4.1.14 Keadaan Kesehatan

Kesehatan merupakan kebutuhan manusia yang menjadi hak dasar

oleh setiap warga negara, sebagaimana yang dijelaskan dalam UUD 1945

Pasal 28 H ayat (1) dan undang-undang nomor 39 tahun 2009 Tentang

Kesehatan. Pembangunan dalam bidang Kesehatan merupakan investasi

keluarga karena erat hubungannya dengan produktivitas dalam bidang sosial,

ekonomi merupakan maupun politik. Dengan demikian Kesehatan suatu

penduduk akan berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan bangsa dan

Negara. Kualitas Kesehatan yang baik disuatu daerah dapat terwujud apabila

memiliki sarana Kesehatan yang memadai.

Berdasarkan data dari dinas Kesehatan, fasilitas Kesehatan yang

terdapat di kabupaten asmat antara lain 1 Rumah Sakit Umum

Daerah( RSUD), 17 Puskemas Pembantu 62 Unit, dan 2 Unit Apotek yang

terdapat di ibu kota kabupaten Asmat.

4.1.1.5 Keadaan Sosial Budaya


Kehidupan Sosial budaya kemasyarakatan merupakan nadi dari

stabilitas politik, ekonomi, budaya dan agama. Melalui Kondisi Sosial budaya

kemasyarakatan yang stabil dan terjaga maka gerak pembangunan di segala

bidang akan lancar, terarah dan serta tepat sasaran sehingga dapat

mendukung tercapainya visi misi yang telah dibentuk. Di dalam kehidupan

bermasyarakat terdapat berbagai macam perbedaan dari sisi

kondisi/kekurangan individu maupun kelompok. Akan tetapi perbedaan yang

sudah ada harus menjadi pemersatu dalam rangka menciptakan kehidupan

sosial budaya masyarakat yang seimbang.

4.1.2 Gambaran Umum Badan Kepegawaian dan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Kabupaten Asmat

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kabupaten Asmat kedudukannya diatur dan ditetapkan berdasarkan

peraturan Bupati nomor 33 tahun 2016 Tentang Tugas fungsi dan uraian

tugas Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia yang

berdomisili di Jalan Safan Kampung Bis Agats, distrik Agats Kabupaten

Asmat.

Keberhasilan penyelenggaraan Pemerintah dan pembangunan daerah

tidak akan mungkin dapat terwujud tanpa didukung oleh suatu bangunan

sistem manajemen pemerintahan yang baik yang terutama diisi oleh adanya

jalinan kordinasi antar lini pemerintahan serta keberadaan aparatur


pemerintahan yang memiliki kapasitas dan kompetensi dalam melaksanakan

bidang tugasnya masing-masing.

SDM aparatur merupakan sebagian dari keseluruhan elemen sistem

pelayanan publik yang begitu luas dan kompleks, karena tugas dan fungsi

SDM aparatur yang begitu penting dan strategis. Dewasa ini, fungsi SDM

aparatur menjadi lebih kompleks tidak sekedar fungsi pengaturan,

pengelolaan, dan pengendalian saja, akan tetapi lebih berorientasi pada

fungsi pemberdayaan (empowering), kesempatan (enabling), keterbukaan

(democratic), dan kemitraan (partnership) dalam pengambilan keputusan,

pembuatan dan pelaksanaan kebijakan dalam upaya pelayanan publik.

Tugas dan Fungsi dari SDM aparatur pada intinya adalah menjadi pelayan

masyarakat yaitu memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat;

menjadi stabilisator yaitu sebagai penyangga persatuan dan kesatuan

bangsa; menjadi motivator yaitu memberdayakan masyarakat agar terlibat

secara aktif dalam pembangunan; menjadi innovator dan kreator yaitu

menghasilkan inovasi-inovasi baru dalam pelayanan masyarakat agar

menghasilkan pelayanan yang baru, efektif dan efisien dan menjadi inisiator

yaitu selalu bersemangat mengabdi dengan berorientasi pada fungsi

pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat yang dilandasi

dengan keikhlasan dan ketulusan.


Terkait dengan manajemen kepegawaian dan sumber daya aparatur

Kabupaten Asmat, Badan Kepegawaian Pengembangan SDM Kabupaten

Asmat menjadi OPD yang bertanggung jawab dalam melaksanakan berbagai

aktivitas yang mencakup banyak hal penting, mulai dari proses penerimaan

penerimaan pegawai, pembinaan kerja, produktivitas kerja, pemutusan

hubungan kerja sampai yang terakhir yaitu pensiun.

4.1.2.1 Kedudukan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber

Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Asmat

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

merupakan unsur penunjang urusan pemerintahan bidang kepegawaian dan

pendidikan pelatihan yang menjadi kewenangan daerah. Badan Kepegawaian

dan Pengembangan Sumber Daya Manusia sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dalam Peraturan Bupati Nomor 33 tentang kedudukan dan susunan

organisasi perangkat daerah kabupaten Asmat bahwa Badan Kepegawaian

dan Pengembangan Sumber Daya Manusia dipimpin oleh Kepala Badan

yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui

Sekretaris Daerah.

4.1.2.2 Visi, Misi Tujuan dan Sasaran Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten

Asmat
Dalam setiap organiasi agar mencapai tujuan dan sasaran

diperlukannya visi dan misi sehingga adanya arah tujuan yang harus dicapai.

Berdasarkan Laporan Kinerja BKPSDM Kabupaten Asmat 2021 sasaran

yang akan dicapai berdasarkan tujuan adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang profesional,

bersih dan transparan dalam rangka meningkatkan pelayanan prima

bagi masyarakat

2. Peningkatan penerapan prinsip-prinsip Good Governance dan Clean

Government dalam penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan

daerah

3. Peningkatan kualitas dan kapasitas SDM Aparatur Pemerintah Asmat

4.1.2.3 Susunan Organisasi Badan Kepegawaian dan Pengembangan

Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Asmat

Berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Asmat nomor 33 Tahun

2016 Kedudukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten

Asmat mempunyai susunan organisasi sebagai berikut:

1. Kepala Badan;

2. Sekretariat, terdiri atas :

a) Sub Bagian Umum; dan

b) Sub Bagian Keuangan.


3. Bidang Perencanaan Kebutuhan dan Informasi Kepegawaian, terdiri

atas :

a) Sub Bidang Analisis Kebutuhan dan Formasi Pegawai;

b) Sub Bidang Administrasi Kepegawaian dan Pengelolaan Dokumen;

dan

c) Sub Bidang Pengolahan Data dan Sistem Informasi Manajemen

Kepegawaian.

4. Bidang Mutasi dan Promosi, terdiri atas :

a) Sub Bidang Mutasi dan Pensiun;

b) Sub Bidang Kepangkatan; dan

c) Sub Bidang Pengembangan Karier dan Promosi.

5. Bidang Pengembangan Kompetensi dan Penilaian Kinerja Aparatur,

terdiri atas :

a) Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan;

b) Sub BIdang Pengembangan Kompetensi dan Seleksi Jabatan; dan

6. Sub Bidang Pembinaan Disiplin dan Penghargaan Aparatur.

7. Kelompok Jabatan Fungsional.

Gambar 4.2 Bagan Struktur Organisasi Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Asmat


Sumber: Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Asmat

4.1.2.4 Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Asmat

Sesuai dengan Peraturan Bupati Kabupaten Asmat Nomor 33 Tahun

2016 Bupati Asmat Nomor 33 Tahun 2016 Tentang Kedudukan dan Susunan

Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Asmat mempunyai tugas tugas

membantu Bupati dalam melaksanakan fungsi penunjang urusan

pemerintahan bidang kepegawaian dan pendidikan pelatihan yang menjadi

kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada

kabupaten.

Untuk menjalankan tugas di atas, Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Asmat

menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagai berikut:

Tugas Pokok:

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia mempunyai

tugas membantu Bupati dalam melaksanakan fungsi penunjang urusan

pemerintahan bidang kepegawaian dan pendidikan pelatihan yang menjadi

kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada

kabupaten.

Fungsi:
1. Penyusunan kebijakan teknis bidang kepegawaian dan pendidikan

pelatihan;

2. Pelaksanaan tugas dukungan teknis bidang kepegawaian dan

pendidikan pelatihan;

3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan

teknis bidang kepegawaian dan pendidikan pelatihan;

4. Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang urusan

pemerintahan daerah bidang kepegawaian dan pendidikan pelatihan;

5. Pelaksanaan administrasi badan; dan

6. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Bupati terkait dengan tugas

dan fungsinya.

Tugas pokok dan fungsi BKPSDM adalah melaksanakan fungsi penunjang

urusan pemerintahan bidang kepegawaian dan pendidikan pelatihan yang

menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada

kabupaten yang disesuaikan dengan Peraturan Bupati Nomor 33 Tahun

2016. Untuk melaksanakan tugas dan pokok sebagaimana dimaksud Badan

Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia adalah sebagai

berikut:

A. Kepala Badan

Kepala Badan mempunyai tugas merumuskan, menetapkan dan

melaksanakan kebijakan penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang


kepegawaian dan pendidikan pelatihan, pembinaan administrasi,

pengendalian, evaluasi dan pelaporan kebijakan teknis dibidang

perencanaan kebutuhan dan informasi kepegawaian, mutasi dan promosi

serta pengembangan kompetensi dan penilaian kinerja aparatur.

Untuk melaksanakan tugas, Kepala Badan menyelenggrakan fungsi:

a. Merumuskan kebijakan teknis penyelenggaraan urusan pemerintahan

dibidang perencanaan kebutuhan dan informasi kepegawaian, mutasi

dan promosi serta pengembangan kompetensi dan penilaian kinerja

aparatur;

b. Melaksanakan kebijakan penyelenggaraan urusan pemerintahan

dibidang perencanaan kebutuhan dan informasi kepegawaian, mutasi

dan promosi serta pengembangan kompetensi dan penilaian kinerja

aparatur;

c. Melaksanakan kegiatan koordinasi, sinkronisasi, fasilitasi dan

kerjasama pemerintah pusat, pemerintah provinsi, unit kerja terkait,

instansi vertikal dan organisasi non pemerintah;

d. Membina, mengendalikan, mengawasi dan mengevaluasi

penyelenggaraan urusan pemerintahan dibidang perencanaan

kebutuhan dan informasi kepegawaian, mutasi dan promosi serta

pengembangan kompetensi dan penilaian kinerja aparatur;


e. Menyusun telaahan staf sebagai bahan kajian kebijakan pemerintah

daerah dibidang perencanaan kebutuhan dan informasi kepegawaian,

mutasi dan promosi serta pengembangan kompetensi dan penilaian

kinerja aparatur;

f. Membina dan mengevaluasi kinerja Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia;

g. Membina dan menilai kinerja bawahan; dan

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan

tugasnya.

B. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris yang berada dibawah dan

bertanggungjawab kepada kepala badan. Sekretariat mempunyai tugas

operasional, mengelola, mengendalikan, mengevaluasi, melaporkan

pelaksanaan tugas lingkup kesekretariatan dan mengkoordinasikan

penyelenggaraan kegiatan bidang dilingkup Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Untuk menyelenggarakan tugas, secretariat badan menyelenggarakan

fungsi :

a) Pengkajian bahan kebijakan teknis dan perumusan bahan kebijakan

umum penyelenggaraan kegiatan kesekretariatan dibidang umum,


kepegawaian, dan penyusunan program serta penatausahaan

keuangan;

b) Pengkajian rencana dan program kerja penyelenggaraan kegiatan

kesekretariatan dibidang umum, kepegawaian dan penyusunan

program serta penatausahaan keuangan;

c) Pengkoordinasian perumusan bahan kebijakan penyelenggaraan

kegiatan kesekretariatan dibidang umum, kepegawaian dan

penyusunan program serta penatausahaan keuangan;

d) Pengkoordinasian, sinkronisasi dan fasilitasi pelaksanaan tugas

dengan satuan perangkat daerah terkait, pemerintah provinsi dan

pemerintah pusat sesuai dengan kewenangannya;

e) Pengkoordinasian penyelenggaraan kegiatan bidang dilingkup Badan

Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia;

f) Penyusunan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan teknis kepada

atasan;

g) Pengendalian dan pembinaan administrasi teknis penyelenggaraan

kegiatan kesekretariatan dibidang umum, kepegawaian dan

penyusunan program serta penatausahaan keuangan;

h) Pengevaluasian dan pelaporan penyelenggaraan kegiatan

kesekretariatan dibidang umum, kepegawaian dan penyusunan

program serta penatausahaan keuangan;


i) Pembinaan dan evaluasi kinerja sub-sub bagian di lingkup

kesekretariatan;

j) Pembinaan dan penilaian terhadap kinerja bawahan; dan

k) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan lingkup

tugasnya.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, secretariat dibantu

oleh: 1 Subbag Umum; 1 Subbag Keuangan.

a. Subbag Umum

1. Pengumpulan peraturan perundang-undangan, pedoman, kebijakan

dan petunjuk teknis berkaitan dengan penyelenggaraan administrasi

kesekretariatan meliputi bidang umum, kepegawaian dan penyusunan

program.;

2. Pengkajian bahan kebijakan teknis pembinaan, pengendalian dan

pengawasan penyelenggaraan administrasi kesekretariatan meliputi

bidang umum, kepegawaian dan penyusunan program.;

3. Pengkoordinasian perumusan kebijakan teknis pembinaan,

pengendalian dan pengawasan penyelenggaraan administrasi

kesekretariatan meliputi bidang umum, kepegawaian dan penyusunan

program.;
4. Penyusunan konsep kebijakan teknis pembinaan, pengendalian dan

pengawasan penyelenggaraan administrasi kesekretariatan meliputi

bidang umum, kepegawaian dan penyusunan program.;

5. Penyiapan data, bahan dan informasi sebagai bahan masukan, saran

dan pertimbangan kepada atasan;

6. Pendistribusian pelaksanaan tugas, pembinaan dan penilaian kinerja

bawahan;

7. Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan

8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan lingkup

tugasnya.

a. Subbag Keuangan

1. Pengumpulan peraturan perundang-undangan, pedoman, kebijakan

dan petunjuk teknis berkaitan dengan penyelenggaraan

penatausahaan keuangan;

2. Pengkajian bahan kebijakan teknis pembinaan, pengendalian dan

pengawasan penyelenggaraan administrasi penatausahaan keuangan;

3. Pengkoordinasian perumusan kebijakan teknis pembinaan,

pengendalian dan pengawasan penyelenggaraan penatausahaan

keuangan;

4. Penyusunan konsep kebijakan teknis pembinaan, pengendalian dan

pengawasan penyelenggaraan penatausahaan keuangan;


5. Penyiapan data, bahan dan informasi sebagai bahan masukan, saran

dan pertimbangan kepada atasan;

6. Pendistribusian pelaksanaan tugas, pembinaan dan penilaian kinerja

bawahan;

7. Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan Pelaksanaan

tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan lingkup tugasnya.

C. Bidang Pengembangan Kompetensi dan Penilaian Kinerja Aparatur

Bidang Pengembangan Kompetensi dan Penilaian Kinerja Aparatur

mempunyai tugas melaksanakan pengkajian dan perumusan bahan

kebijakan, pengkoordinasian, pengendalian dan pembinaan penyelenggaraan

urusan pemerintahan dibidang pengembangan kompetensi dan penilaian

kinerja aparaturmeliputipendidikan dan pelatihan, pengembangan kompetensi

dan seleksi jabatan serta pembinaan disiplin dan penghargaan aparatur.

Untuk melaksanakan tugas, Bidang Pengembangan Kompetensi dan

Penilaian Kinerja Aparatur menyelenggarakan fungsi:

a. Pengkajian rencana dan program kerja penyelenggaraan kegiatan

dibidang pendidikan dan pelatihan, pengembangan kompetensi dan

seleksi jabatan serta pembinaan disiplin dan penghargaan aparatur;

b. Pengkajian bahan kebijakan teknis dan perumusan bahan kebijakan

umum penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pelatihan,


pengembangan kompetensi dan seleksi jabatan serta pembinaan

disiplin dan penghargaan aparatur;

c. Pengkoordinasian perumusan bahan kebijakan penyelenggaraan

kegiatan dibidang pendidikan dan pelatihan, pengembangan

kompetensi dan seleksi jabatan serta pembinaan disiplin dan

penghargaan aparatur;

d. Pengkoordinasian, sinkronisasi dan fasilitasi pelaksanaan tugas

dengan satuan perangkat daerah terkait, pemerintah provinsi dan

pemerintah pusat sesuai dengan kewenangannya;

e. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis kepada atasan;

f. Penyusunan telaahan staf sebagai bahan kajian kebijakan pemerintah

daerah dibidang pengembangan kompetensi dan penilaian kinerja

aparatur;

g. Pengendalian dan pembinaan administrasi teknis penyelenggaraan

kegiatan dibidang pendidikan dan pelatihan, pengembangan

kompetensi dan seleksi jabatan serta pembinaan disiplin dan

penghargaan aparatur;

h. Pengevaluasian dan pelaporan penyelenggaraan kegiatan dibidang

pendidikan dan pelatihan, pengembangan kompetensi dan seleksi

jabatan serta pembinaan disiplin dan penghargaan aparatur;

i. Pembinaan dan evaluasi kinerja seksi dilingkup Bidang

Pengembangan Kompetensi dan Penilaian Kinerja Aparatur;


j. Pembinaan dan penilaian terhadap kinerja bawahan; dan

k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan lingkup

tugasnya.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Bidang

Pengembangan Kompetensi dan Penilaian Kinerja Aparatur dibantu oleh: 1

Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan; 1 Sub Bidang Pengembangan

Kompetensi dan Seleksi Jabatan; dan 1 Sub Bidang Pembinaan Disiplin dan

Penghargaan Aparatur.

a. Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan

1. Pengumpulan peraturan perundang-undangan, pedoman, kebijakan

dan petunjuk teknis berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan;

2. Pengkajian bahan kebijakan teknis pembinaan, pengendalian dan

pengawasan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan;

3. Pengkoordinasian perumusan kebijakan teknis pembinaan,

pengendalian dan pengawasan penyelenggaraan pendidikan dan

pelatihan;

4. Penyusunan konsep kebijakan teknis pembinaan, pengendalian dan

pengawasan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan;

5. Penyiapan data, bahan dan informasi sebagai bahan masukan,

saran dan pertimbangan kepada atasan;


6. Pendistribusian pelaksanaan tugas, pembinaan dan penilaian kinerja

bawahan;

7. Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan

8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan lingkup

tugasnya.

b. Sub Bidang Pengembangan Kompetensi dan Seleksi Jabatan

1. Pengumpulan peraturan perundang-undangan, pedoman, kebijakan

dan petunjuk teknis berkaitan dengan pengembangan kompetensi

dan seleksi jabatan;

2. Pengkajian bahan kebijakan teknis pembinaan, pengendalian dan

pengawasan penyelenggaraan pengembangan kompetensi dan

seleksi jabatan;

3. Pengkoordinasian perumusan kebijakan teknis pembinaan,

pengendalian dan pengawasan penyelenggaraan pengembangan

kompetensi dan seleksi jabatan;

4. Penyusunan konsep kebijakan teknis pembinaan, pengendalian dan

pengawasan penyelenggaraan pengembangan kompetensi dan

seleksi jabatan;

5. Penyiapan data, bahan dan informasi sebagai bahan masukan,

saran dan pertimbangan kepada atasan;

6. Pendistribusian pelaksanaan tugas, pembinaan dan penilaian kinerja

bawahan;
7. Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan Pelaksanaan

tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan lingkup tugasnya.

c. Sub Bidang Pembinaan Disiplin dan Penghargaan Aparatur

1. Pengumpulan peraturan perundang-undangan, pedoman, kebijakan

dan petunjuk teknis berkaitan dengan pembinaan disiplin dan

penghargaan aparatur;

2. Pengkajian bahan kebijakan teknis pembinaan, pengendalian dan

pengawasan penyelenggaraan pembinaan disiplin dan penghargaan

aparatur;

3. Pengkoordinasian perumusan kebijakan teknis pembinaan,

pengendalian dan pengawasan penyelenggaraan pembinaan disiplin

dan penghargaan aparatur;

4. Penyusunan konsep kebijakan teknis pembinaan, pengendalian dan

pengawasan penyelenggaraan pembinaan disiplin dan penghargaan

aparatur;

5. Penyiapan data, bahan dan informasi sebagai bahan masukan,

saran dan pertimbangan kepada atasan;

6. Pendistribusian pelaksanaan tugas, pembinaan dan penilaian kinerja

bawahan;

7. Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan lingkup

tugasnya.
4.1.2.5 Keadaan Umum Pegawai Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Asmat

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi organisasi, Badan

Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM)

Kabupaten Asmat di dukung oleh 64 pegawai. Berikut susunan kepegawaian

di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

(BKPSDM) Kabupaten Asmat sebagai aparatur yang menjalankan roda

pemerintahan.

Tabel 4. 2

Daftar Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

(BKPSDM) Kabupaten Asmat

Pendidikan Diklat
No Nama Gol Nama Jabatan
Terakhir Perjenjangan

1 2 3 4 5 6

1 PIETER DALLUNG, Pembina Kepala Badan S2 DIKLAT

SH., M.Si Utama KEPEMIMPINAN

Muda TK.II

(IV/e)

2 ENDOT MUHAMMAD Penata Sekretaris S1

RIFA’I, S.T Tk.I


Pendidikan Diklat
No Nama Gol Nama Jabatan
Terakhir Perjenjangan

(III/d)

3 YUNUS Pembina Kabid Pengembangan S1 DIKLAT PIM

GALOK,S.STP (IV/a) Kompetensi dan Penilaian TK.III

Kinerja Aparatur

4 Yafeth Amerep, S.IP Penata Kabid Perencanaan S1

Tk.I Kebutuhan dan Informasi

(III/d) Kepegawaian

5 Thomas Kamites, Penata Kepala Bidang Mutasi dan S1

S.Sos (III/c) Promosi

6 Wilyams A. Nussy, Penata Kasubbid analisis S1 DIKLAT PIM

S.IP Tk.1 kebutuhan dan formasi TK.IV

(III/d) pegawai

7 Inggrid, S.Sos Penata Kasubbid administrasi S1

Tk.1 kepegawaian dan

(III/d) pengelolaan dokumen

8 Costandji Abraham Penata Kepala Sub. Bidang S1

Elias,S.IP Tk.I Kepangkatan

(III/d)

9 Remsina Penata Kasubbid Pengembangan S1 DIKLAT PIM

Lumbantoruan Tk.I Kompetensi dan Seleksi TK.IV

(III/d) Jabatan

10 Frederik Hendrik Penata Kasubbid Pendidikan dan S1

Yohanes TkI (III/d) Pelatihan


Pendidikan Diklat
No Nama Gol Nama Jabatan
Terakhir Perjenjangan

11 Arief Jalaluddin Penata Kepala Sub. Bidang S1

Samad, S.STP (III/c) mutase dan pensiun

12 Katarina P. Penata Kasubbid Pembinaan S1

Sikteubun, S.sos (IIIc) Disiplin dan Penghargaan

Aparatur

13 Nurvita Yulianti Penata Kasubbag Keuangan S1

Raya, S.E Tk.I

(III/d)

14 Fransiskus X.W. Penata Kasubbid Pengelolaan S1

Katit, S.E Tk.I Data dan Sistem Informasi

(III/b) Manajemen Kepegawaian

15 Robinson Wattimena, Penata Kassubag Umum DIII

A.Md Tk.I

(III/b)

16 Muhammad Slamet Pengatur Bendahara SMA

Utomo Muda

Tk.I (II/b)

17 Muhammad Zaenal Pengatur Pembantu Bendahara SMA

Arifin Muda

Tk.I (II/b)

18 Ashra Yati, S.E Penata Pelaksana S1

Tk.I

(III/d)
Pendidikan Diklat
No Nama Gol Nama Jabatan
Terakhir Perjenjangan

19 Sugiarti, S.E Penata Pelaksana S1

Muda

(III/a)

20 Risael Patanduk, Penata Bendahara Barang S1

S.Kom Muda

(III/a)

21 Edoardus Ndatnam Pengatur Pelaksana SMA

Muda

Tk.I (II/b)

22 Petrus Emefakci, Penata Pelaksana S1 DIKLAT PIM

S.Sos Tk.I TK.IV

(III/d)

23 Martinus Ndiken, Penata Pelaksana S1

S.AP Muda

(III/a)

24 Barnabas Sanpai Pengatur Pelaksana SMA

(II/d)

25 Victoria Susanti Penata Pelaksana S1

Puhugelong, S.E Muda

(III/a)

26 Angga Bahtiar Pengatur Pelaksana SMA

Saputra Muda

Tk.I (II/b)
Pendidikan Diklat
No Nama Gol Nama Jabatan
Terakhir Perjenjangan

27 Husni Baharuddin, Penata Pelaksana S1

S.E Muda

Tk.I

(III/b)

28 Katarina Refo, A.Md Pengatur Pelaksana DIII

Tk.I (II/d)

29 Everista Erianter Penata Pelaksana SMA

Muda

(II/a)

30 Theresia Mabur Pengatur Pelaksana SMA

Muda

(II/a)

31 Amatus Yusakat Pengatur Pelaksana SMA

Muda

Tk.I (II/b)

32 Balandina Ruban Pengatur Pelaksana SMA

Muda

Tk.I (II/b)

33 Alfonsius Akatosci, Penata Pelaksana S1

S.IP Muda

Tk.I

(III/b)

34 Andi Sasmito, S.sos Penata Pelaksana S1


Pendidikan Diklat
No Nama Gol Nama Jabatan
Terakhir Perjenjangan

Tk.I

(III/b)

35 Adrianus Unon Pengatur Pelaksana SMA

Bunman Tk.I (II/d)

36 Laurensius Pengatur Pelaksana SMA

Wermasubun Tk.I (II/d)

37 Stanislaus Leu, S.AP Penata Pelaksana S1

Muda

(III/a)

38 Gomes Apanath Pengatur Pelaksana SMA

Muda

Tk.I (II/b)

39 Toto Budiarto, S.E Penata Pelaksana S1

Muda

(III/a)

40 Ricky Richardo Pengatur Pelaksana SMA

Telyoarubun Muda

(II/a)

41 Regina Stefani Pengatur Pelaksana SMA

Demnen Muda

(II/a)

42 Menahim Konday, Penata Pelaksana S1

S.Kom Muda
Pendidikan Diklat
No Nama Gol Nama Jabatan
Terakhir Perjenjangan

(III/a)

43 Asbar Pratama, Penata Pelaksana S1

S.Kom Muda

(III/a)

44 Mohammad Usman Penata Pelaksana S1

Seknun, S.E Muda

(III/a)

45 Orpa Anike Korwa, Penata Pelaksana S1

S.IP Muda

(III/a)

46 Hanes Herluka, S.E Penata Pelaksana S1

Muda

(III/a)

47 Penias Giban, S.E Penata Pelaksana S1

Muda

(III/a)

48 Martina Domsiana Pengatur Pelaksana SMA

Salamisi Muda

(II/a))

49 Melania Minuk - Administrasi S1

Marwanti

50 Anriyani Mualim, - Operator Komputer S1

S.Kom
Pendidikan Diklat
No Nama Gol Nama Jabatan
Terakhir Perjenjangan

51 Herianto Padanun, - Operator Komputer S1

S.Kom

52 Berty Salle, S.Kom - Operator Komputer S1

53 Rima T, S.Kom - Operator Komputer S1

54 Nurjna Mustari, S.E - Administrasi S1

55 Mindra Buntu, A.Md - Operator Komputer DIII

56 Antonia - Administrasi S1

Apokcem,S.IP

57 Barnabas Bisin - SEKPRI SMA

58 Joko Dwi Laksono - SEKPRI SMA

59 Atik Duniana - Operator Komputer SMA

60 Sriyanto - Operator Komputer SMA

61 Julianus Matanubun - Arsiparis SMA

62 Silfester - Arsiparis SMA

63 Herman Mahuzer - Cleaning service SMA

64 Daud Desnam - Operator Komputer SMA

Sumber: Data Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten

Asmat

4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan

Kinerja Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia dalam pengembangan kompetensi pegawai negeri sipil di kabupaten


Asmat dapat diukur melalui indikator kualitas, kuantitas, penggunaan waktu

dalam bekerja, dan kerja sama sesuai dengan teori Jhon Miner, 1998 dalam

Sudarmanto (2019:11) dan pengembangan dapat diukur melalui Pendidikan

dan pelatihan dengan teori Hasibuan (2020:69).

4.2.1 Kualitas

4.2.1.1 Tingkat Kesalahan dalam Bekerja

Tingkat yang dimiliki oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan

Sumber Daya Manusia dapat dilihat dari tingkat kesalahan yang dilakukan

pegawai dalam melaksanakan tugasnya. Berdasarkan wawancara yang

dilakukan oleh penulis kepada Bapak Yafeth Amerep, S.IP selaku Kepala

bidang perencanaan kebutuhan dan informasi kepegawaian BKPSDM

kabupaten Asmat pada tanggal 10 Januari 2023 menjelaskan bahwa :

Secara menyeluruh, kesalahan yang dilakukan oleh pegawai di Badan


Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia ini tidak
banyak hanya beberapa kesalahan kecil dan secara langsung
dikoreksi oleh atasan langsung oleh pegawai tersebut. Seperti
pembuatan surat tertentu yang akan ditanda tangani oleh kepala
Badan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia, pasti akan lebih dulu dikoreksi oleh kepala bidangnya
kemudian akan dicek lagi oleh sekretaris badan. Dalam menjalankan
tanggung jawab semua pegawai setiap pegawai sudah mengetahui
petunjuk pelaksanaanya sehingga setiap pegawai tidak salah dalam
melaksanakan tugasnya.
Selanjutnya peneliti mewawancarai bapak Yunus Galok, S.STP selaku

Kepala bidang pengembangan kompetensi dan penilaian kinerja aparatur

pada tanggal 10 Januari 2023 mengenai tingkat kesalahan yang dilakukan

oleh pegawai menjelaskan bahwa:

Pada semua bidang semua pegawai sudah bekerja dengan baik dan
bagus dalam melaksanakan pekerjaanya, Sebagian besar pegawai
sudah mengerti dan menguasai pekerjaanya masing-masing, sehingga
tidak adanya kesahalan yang terjadi hanya saja keslahan kecil seperti
salah penulisan. Jika hal tersebut terjadi maka akan langsung
diarahkan oleh atasan dan masih bisa ditolerir.
Lebih lanjut peneliti melakukan wawancara kepada bapak Pieter

Dallung, SH.,MSi selaku kepala badan BKPSDM kabupaten Asmat mengenai

tingkat kesalahan yang dilakukan pegawai pada tanggal 10 Januari 2023,

beliau menjelaskan bahwa :

Pada dasarnya secara keseluruhan pegawai di BKPSDM sudah baik


dalam melaksankan tugas yang ada. Tugas yang diberikan dapat
dikerjakan dengan rasa penuh tanggung jawab dan selalu terhubung
dengan atasan langsung. Sehingga sedikit saja dan bahkan tidak ada
kesalahan . Atasan langsung mengarahkan pegawainya dan
mengaarahkan dan membimbing pegawai sehingga mengurangi resiko
kesalahan dalam melaksanakan tugasnya.
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat peneliti simpulkan bahwa

semua pegawai di BKPSDM kabupaten Asmat sudah sudah cukup baik

dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab karena, dalam

melaksanakannya pegawai sudah mengetahui petunjuk dalam melaksanakan

tugas. Tingkat kesalahan yang dilakukan oleh pegawai di BKPSDM

kabupaten asmat terbilang rendah, kesalahan yang terjadi akan dikoreksi


oleh atasan sehingga akan diarahkan oleh atasan langsung dari pegawai

tersebut.

4.2.1.2 Capaian Tujuan

Ketercapaian tujuan dari pengembangan pegawai negeri sipil dapat

dilihat dari PNS yang telah mengikuti pengembangan kompetensi dan jumlah

kegiatan pengembangan kompetensi yang telah terealisasi. Sehubung

dengan ini penulis mewawancarai bapak Yafeth Amerep, S.IP selaku Kepala

bidang perencanaan kebutuhan dan informasi kepegawaian BKPSDM

kabupaten Asmat, pada tanggal 10 Januari 2023, beliau menjelaskan

bahwa :

Ketika mengikuti Pendidikan dan Pelatihan banyak memberi dampak


yang positif bagi PNS yang mengikuti kegiatan tersebut, contohnya
seperti pemberian dari materi sampai praktek kerja dan di sana juga di
temui contoh disiplin kerja yang seharusnya dan semestinya di
terapkan pada setiap individu seorang PNS. Di sana banyak
pengetahuan ilmu yang di dapati tergantung masing-masing individu
seorang PNS dapat merealisasikannya saat melaksanakan tugas di
dunia kerja.
Kemudian peneliti melakukan wawancara dengan bapak Yunus Galok,

S.STP selaku Kepala bidang pengembangan kompetensi dan penilaian

kinerja aparatur BKPSDM kabupaten Asmat pada tanggal 10 Januari 2023,

beliau menjelaskan bahwa:

Pelatihan dan bimbingan teknis merupakan cara yang dilakukan dalam


pengembangan kompetensi, ini membuktikan berpengaruhnya
kompetensi PNS dalam melaksanakan tugas dan pekerjaanya. Akan
tetapi semua itu Kembali kepada masing-masing PNS itu apakah bisa
mengaplikasikannya pada pekerjaanya. Karena dalam
pengaplikasikan pengetahuan yang didapat tidak semua PNS bisa dan
mampu mengaplikasikannya secara maksimal.
Target dan realisasi dari indikator keberhasilan sasaran peningkatan

kompetensi aparatur sipil negara, dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut :

Tabel 4.3

Badan Kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia

Kabupaten Asmat Tahun 2022

SASARAN INDIKATOR
TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5
Meningkatkan Jumlah Kartu
414 Kartu 587 74.62%
Kapasitas SDM Pegawai
Aparatur Jumlah ASN yang
menikuti ujian 30 Asn 49 164%
dinas
Jumlah ASN yang
mengikuti ujian
50 ASN 19 38%
penyesuain
pemyesuaian
Jumlah peserta
yang mengikuti tes 2500 Peserta 151 6%
CPNS
Jumlah PNS yang
62 SK 60
akan pensiun
Terlaksananya 1 kegiatan 0 0%
kegiatan Dharma
Wanita
SASARAN INDIKATOR
TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
Terlaksananya
Pengelolaan
Sistem
1 kegiatan 2 200%
Kepegawaian
Berbasis Data
Elektronik
Jumlah ASN yang
di ambil sumpah 500 ASN 0 0%
janji
Pejabat eselon
II,III dan IV yang di 600 Pejabat 20 3%
lantik
Jumlah peserta
100 Peserta 20 20%
seleksi JPTP
Jumlah PNS yang
Mengurus
621 SK 236 52%
Kenaikan Pangkat
( KP )
Jumlah ASN yang
menerima
227 ASN 85 37%
penghargaan
tanda jasa
Dari hasil analisis wawancara dan hasil dokumentasi data di atas

bahwa pencapaian tujuan dan pelaksanaan tugas kepegawaian PNS di

kabupaten Asmat belum maksimal. Kenapa belum maksimal karena tidak

tercapainya tujuan di sebabkan oleh beberapa hal seperti ketidak lengkapan

syarat-syarat yang harus di kumpulkan ketidak mampuan peserta

mengaplikasikan materi yang didapat, kemauan dan keterbatasan anggaran

dalam pelaksanaan.

4.2.2 Kuantitas

4.2.2.1 Jumlah Pekerjaan Yang Dihasilkan

Jumlah pekerjaan yang dihasilkan merupakan sub indikator dari

kuantitas yang dihasilkan oleh BKPSDM kabupaten Asmat. Berdasarkan hasil


wawancara dengan bapak Pieter Dallung, SH.,MSi selaku kepala badan

BKPSDM kabupaten Asmat pada tanggal 10 Januari 2023, beliau

menjelaskan bahwa:

Terkait jumlah pekerjaan yang dihasilkan oleh BKPSDM itu tergantung


pada banyak atau tidaknya program pada awal tahun kerja. Pegawai di
sini di bagi pada setiap bidang-bidang sehingga pekerjaan yang
dihasilkan sudah sesuai dengan program kerja sesuai dengan
petunjukn pelaksanaan pekerjaan tersebut. Dalam hal pengembangan
aparatur di kabupaten Asmat belum di sesuaikan dengan program dan
kegiatan yang ada. Kompetensi pegawai di kabupaten asmat masih
kurang dan sarana yang belum memadai.
Kemudian beliau menjelaskan penetapan program dan kegiatan

BKPSDM kabupaten Asmat dalam kurun waktu 1 tahun, menjelaskan bahwa:

Program kerja yang akan dilakukan tiap-tiap bidang di BKPSDM


kabupaten Asmat ini akan terlebih dahulu diusulkan oleh masing-
masing bidang yang berkaitan dengan kegiatan atau program kerja
terkait sehingga alokasi anggaran setiap bidang akan disesuaikan
dengan kebutuhan yang ada. Kemudian sebelum dilaksanakan
kegiatan atau program kerja tersebut akan dimusyawarahkan Kembali
, setelah itu akan ditetapkan program kerja yang duluan akan
dilaksanakan yang mana akan tetapi tanpa mengesampingkan
program kerja yang lain.
Lebih lanjut lagi, peneliti juga mewawancarai bapak Yunus Galok,

S.STP selaku Kepala bidang pengembangan kompetensi dan penilaian

kinerja aparatur pada tanggal 10 Januari 2023, beliau menjelaskan bahwa:

Untuk semua program kerja dan kegiatan yang akan dilaksanakan


semua sudah diatur dan ditetapkan pada awal tahun anggaran, tetapi
nyatanya jumlah pekerjaan yang dihasilkan berbeda-beda dan tidak
sesuai tupoksi dan kompetensi yang dimliki setiap pegawai tersebut.
Karena memang kompetensi pegawai di BKPSDM kabupaten Asmat
ini cukup baik tetapi harus diingatkan agar tidak ada kesalahan yang
terjadi.
Berdasarkan hasil wawancara di atas terkait jumlah pekerjaan yang

dihasilkan di BKPSDM kabupaten asmat ini tergantung pada program kerja

atau kegiatan yang sudah ditentukan pada awal tahun anggaran. Namun

untuk keseluruhan kemampuan pegawai tersebut masih belum baik terlihat

pada tabel 4.4 presentase pencapaian kinerja dicapai dengan tidak maksimal.

4.2.3 Pengunaan Waktu dalam Bekerja

4.2.3.1 Tingkat Kedisiplinan Pegawai

Pada tanggal 10 Januari 2023, peneliti melakukan wawancara dengan

bapak Pieter Dallung, SH.,MSi selaku kepala badan BKPSDM kabupaten

Asmat, beliau menjelaskan bahwa:

Tingkat kedisiplinan pegawai BKPSDM di kabupaten Asmat ini untuk


kehadiran sudah baik, hampir semua pegawai disiplin pada saat
masuk kerja hanya saja ada beberapa pegawai yang jam masuknya
tidak sesuai dengan waktu yang seharusnya namun untuk alasan tidak
hadir itu pasti ada pemberitahuan yang jelas kepada atasan.
Berhubungan dengan hal tersebut peneliti juga melakukan wawancara

dengan Ibu Katarina P. Sikteubun, S.sos selaku Kasubbid Pembinaan Disiplin

dan Penghargaan Aparatur menjelaskan bahwa:

Kami pegawai di BKPSDM kabupaten asmat ini dalam tingkat


kedisiplinan ini sudah baik karena kami semua sudah mengikuti
peraturan yang ada dan telah ditetapkan. Namun pasti ada beberapa
pegawai yang masih belum disiplin seperti masuk tidak tepat waktu,
tapi hal tersebut hanya oknum saja tidak semua pegawai seperti itu
karena hampir semua pegawai sudah menaati peraturan yang ada
dengan baik.
Target dan realisasi dari indikator keberhasilan sasaran meningkatnya

efisiensi dan efektifitas pelaksanaan kerja, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5
Sasaran strategi kerja
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Asmat 2022
SASARAN INDIKATOR
TARGET REALISASI %
STRATEGIS KINERJA
1 2 3 4 5
Meningkatakan Tersedianya alat 100% 100% 100%
efisiensi dan tulis kantor
efektifitas Tersedianya 100% 100% 100%
pelaksanaan kerja cetakan dan
penggandaan
Tagihan iklan dan 100% 0% 100%
ucapan selamat
hari-hari besar
keagamaan
Terlaksananya rapat 100% 100% 100%
- rapat koordinasi
Jumlah surat/ 100% 100% 100%
kwitansi yang
menggunakan
materi
Tersedianya jasa 100% 100% 100%
komonikasi sumber
daya air dan listrik
Tersedianya jasa 100% 100%
perbaikan dan
service koputer
Tersedianyajasa 100% 0% 0%
pelayanan umum
kantor
Terservicnya 100% 34,46%
kendaraan dinas
Terwujudnya sistem Jumlah Dokumen 2 Laporan 2 Laporan 100%
pertanggung Laporan Keuangan
jawaban yang efektif dan LAKIP OPD
Sumber : Data Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten
Asmat

Berdasarkan hasil analisis dan wawancara selama melaksanakan

penelitian dan magang di BKPSDM kabupaten Asmat, Secara umum tingkat

kedisiplinan pegawai di BKSPDM kabupaten Asmat ini sudah baik. Namun

ada beberapa oknum yang masih belum disiplin sehingga ditegur langsung

oleh atasan.

4.2.3.2 Ketepatan Waktu

Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti kepada Nurvita P.

Sikteubun selaku Kepala sub bagian keuangan BKPSDM Kabupaten Asmat

Asmat pada 10 Januari 2023, mengatakan bahwa:

Untuk keterlambatan pegawai BKPSDM di kabupaten Asmat ini masih


ada beberapa namun tidak semua tetapi hal tersebut biasa sering
terjadi apabila pegawai di sini tahu bahwa pimpinan sedang dinas luar
akibatnya pegawai banyak yang tidak disiplin dan cuek seperti
terlambat masuk jam kerja dan bahkan hanya absen lalu Kembali
kerumah. Namun masih banyak pegawai di BKPSDM kabupaten
asmat ini yang masih peduli dengan tanggung jawab masing-masing
untuk datang tepat waktu dan melaksanakan pekerjaan. Jujur saya
sendiri sering terlambat karena harus memasak di rumah untuk
keluarga, dan saya yakin juga banyak ibu-ibu yang lain ditegur juga
tapi pasti memiliki alasan yang sama seperti saya, oleh karena itu saya
sendiri pun di tegur langsung dari atasan, dan saya sudah berusaha
untuk memperbaikinya.
Terkait dengan hal tersebut penulis juga mewawancarai bapak Petrus

Emefakci, S.Sos selaku Pegawai di BKPSDM, beliau menjelaskan bahwa:

Kami pegawai di BKPSDM kabupaten asmat ini dalam hal


keterlambatan masih bisa di toleransi, karena alasan pegawai yang
terlambat ini masih bisa di tolerir dan dapat dimengerti, terdapat
banyak alasan biasa pegawai terlambat seperti cuaca yang kurang
baik atau hujan karena mayoritas di sini menggunakan motor elektrik
sehingga jika hujan besar pegawai di sini pasti terlambat karena
menunggu hujan redah dan alasan pribadi lainnya. Tetapi untuk
keseluruhan pegawai sudah cukup baik, hanya saja perlu ditingkatkan
lagi.

4.2.4 Kerja sama

4.2.4.1 Kerja Sama Dengan Pegawai Lain Dalam Organisasi (Internal)

Kerja sama yang terjadi di dalam BKPSDM kabupaten Asmat ini sudah

baik karena setiap bidang sudah saling berkoordinasi dengan baik. Untuk

pegawai di BKPSDM kabupaten Asmat ini sudah berkoordinasi dengan baik.

Hal tersebut dapat dilihat dari koordinasi antara bagian umum dan
kepegawaian , bagian perencanaan dan keuangan sudah dinilai cukup baik

karena setiap pengajuan kegiatan yang akan di laksanakan dapat

direalisasikan dengan baik dan efektif. Hubungan kerja sama tiap pegawai

sudah baik dan kompak dalam melaksanakan pekerjaan dan tanggung

jawab. Pekerjaan yang ada di BKPSDM kabupaten Asmat ini tidak terbatas

hanya 1 bidang melainkan saling terhubung di berbagai bidang di BKSPDM.

Oleh karena itu saat melakukan pekerjaan setiap bidang harus melakukan

koordinasi. Hal ini juga sesuai dengan hasil wawancara bapak Pieter Dallung,

SH.,MSi selaku kepala badan BKPSDM kabupaten Asmat, beliau

menjelaskan bahwa:

Badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia


kabupaten Asmat adalah suatu badan dan tidak ada pemisah atau
batas, adanya bidang-bidang bermaksud untuk spesifikasi saja. Setiap
pekerjaan di BKPSDM kabupaten Asmat ini tidak hanya dilakukan
bidang itu saja tetapi semua bidang saling berkoordinasi dan
melibatkan satu sama lain. Jadi bisa di bilang jika setiap bidang yang
ada di BKPSDM kabupaten Asmat ini tidak bekerja maka pekerjaan
yang dilakukan tidak akan berjalan dengan baik dan maksimal. Selama
saya menjabat sebagai kepala badan di BKSPDM kabupaten Asmat di
sini saya melihat kerja sama internal di sini sudah baik sehingga
pekerjaan yang dilakukan dapat tercapai.
Berdasarkan hasil wawancara di atas, bahwa Kerjasama mengenai

pelaksanaan pengembangan pegawai dikabupaten Asmat sudah berjalan

dengan baik dan efektif.

4.2.5 Pendidikan

4.2.5.1 Pengembangan Kompetensi Melalui Pendidikan


Dalam pengembangan kompetensi sudah pasti Pendidikan merupakan

bagian yang tidak terlepaskan yang berguna untuk meningkatkan

keterampilan dan kompetensi yang berguna serta membantu menunjang

pekerjaan seorang pegawai. Hal tersebut sesuai seperti pendapat Hasibuan

(2020:69) ” Pendidikan merupakan usaha dalam meningkatkan kemampuan

teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan”. Hal tersebut sama seperti

yang disampaikan oleh bapak Pieter Dallung, SH.,MSi selaku kepala badan

BKPSDM kabupaten Asmat, beliau menjelaskan bahwa:

Dari segi Pendidikan tingkat pendidikan formal merupakan cara yang


diperlukan dalam hal pengembangan Pegawai Negeri Sipil BKPSDM
di kabupaten Asmat sebagai upaya meningkatkan kompetensi dari
setiap pegawai. Dalam proses pengembangan kompetensi ini banyak
hal baik yang didapat karena dalam proses pengembangan
kompetensi ini ada beberapa hal yang dapat menambah kompetensi
seorang pegawai seperti ilmu pengetahuan, wawasan, sikap dan
moral. Karena dalam pengisian jabatan Pendidikan formal adalah
salah satu syarat dalam menduduki jabatan tersebut. Untuk
mendapatkan Pendidikan formal tersebut bisa melalui izin belajar
maupun tugas belajar.
Lebih lanjut lagi, berdasarkan hasil wawancara dengan Remsina

Lumbantoruan Selaku Kepala sub bidang Pengembangan kompetensi dan

seleksi jabatan Kabupaten Asmat pada tanggal 10 Januari 2023, beliau

menjelaskan bahwa:

Di BKPSDM kabupaten Asmat ini dalam hal melaksanakan


pengembangan pegawai tentu saja akan menjadi fokus di instansi ini,
karena organisasi badan ini yang melaksanakan pengembangan
pegawai dalam melaksanakan pemerintahan karena sudah menjadi
tugas dan tanggung jawab BKSDM kabupaten Asmat ini. Dan di sini
memakai dua metode dalam melakukan pengembangan kompetensi
yaitu izin belajar dan tugas belajar. Dari Pendidikan formal yang diikuti
maka akan membuat kompetensi yang dimiliki pegawai menjadi
meningkat dalam segi pengetahuan ,sikap, dan moral.
Berdasarkan hasil wawancara dari informan di atas dapat disimpulkan

bahwa pengembangan pegawai negeri sipil melalui Pendidikan mampu

meningkatkan kompetensi melalui tugas belajar ataupun izin belajar sehingga

menambah wawasan, sikap, dan moral pegawai Ketika melakanakan

pekerjaan dan mengambil keputusan.

4.2.6 Pelatihan

4.2.6.1 Pengembangan Pegawai Negeri Sipil Melalui Pelatihan

Pelatihan merupakan suatu metode yang terbilang singkat dan tidak

lama, pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan maupun

kemampuan individu secara prosedur dan sistematis karena pelatihan ini

lebih sering di fokuskan pada praktek dibandingkan teori. Dalam

mengembangkan sumber daya manusia pelatihan harus dilaksanakan secara

matang dan terencana karena pelatihan harus melalui beberapa hal seperti

proses memahami teori sesuai dengan kebutuhan diperlukan oleh banyak

organisasi, pemerintah, perusahaan, ataupun Lembaga lainnya. Peningkatan

kompetensi melalui pelatihan adalah tahapan yang dapat dilakukan melalui

diklat teknis dan diklat kepemimpinan. Hal tersebut juga disampaikan Kepala

sub bidang pendidikan dan pelatihan BKPSDM Kabupaten Asmat bapak


Frederik Hendrik Yohanes pada tanggal 10 Januari 2023 yang menyampaikan

bahwa:

Sejatinya pelatihan merupakan bagian dari pengembangan


kompetensi pegawai yang sangat dibutuhkan dalam jangka waktu
pendek. Pelatihan yang dilaksanakan maupun yang diikuti pada
dasarnya harus sesuai kebutuhan organisasi. Orientasi pelatihan
memberikan pemahaman terhadap peserta diklat terkait dengan
kebijakan pengembangan kompetensi dalam menjawab tantangan
perkembangan zaman. Dan juga memberikan ciri organisasi berkinerja
tinggi. Selain itu, pelaksanaan tugasnya pada saat bekerja. Walaupun
didalam pengembangan kompetensi tersebut terdapat diklat
kepemimpinan dan diklat teknis, namun di BKPSDM baru hanya
melaksanakan diklat kepemimpinan saja dan belum melaksanakan
diklat teknis.
Dilihat dari tabel 4.6 di bawah menunjukkan daftar pegawai BKPSDM

yang telah melaksanakan diklat kepemimpinan.

Tabel 4.6
Daftar Pegawai Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Kabupaten Asmat Yang Telah Mengikuti Diklat
Pendidikan Diklat
No Nama Gol Nama Jabatan
Terakhir Perjenjangan

1 2 3 4 5 6

1 PIETER DALLUNG, Pembina Kepala Badan S2 DIKLAT

SH., M.Si Utama KEPEMIMPINAN

Muda TK.II

(IV/e)

2 YUNUS Pembina Kabid Pengembangan S1 DIKLAT PIM

GALOK,S.STP (IV/a) Kompetensi dan Penilaian TK.III

Kinerja Aparatur

3 Wilyams A. Nussy, Penata Kasubbid analisis S1 DIKLAT PIM

S.IP Tk.1 kebutuhan dan formasi TK.IV

(III/d) pegawai

4 Remsina Penata Kasubbid Pengembangan S1 DIKLAT PIM

Lumbantoruan Tk.I Kompetensi dan Seleksi TK.IV

(III/d) Jabatan

5 Petrus Emefakci, Penata Pelaksana S1 DIKLAT PIM

S.Sos Tk.I TK.IV

(III/d)

Sumber: Data Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten
Asmat

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti maka dapat

disimpulkan bahwa keikutsertaan pegawai dalam pelaksanaan kegiatan

pelatihan dapat mempengaruhi tingkat keterampilan seorang pegawai


aparatur. Program pelatihan harus ditingkatkan karena hal itu dapat

mempengaruhi kinerja organisasi karena hal tersebut dapat mendungkung

dan menunjang kinerja pegawai. Artinya bahwa pegawai harus di tuntut

mengikuti pelatihan jika pegawai itu belum bisa menyesuaikan pekerjaan

yang didapat, agar pegawai yang belum bisa melaksanakan pekerjaanya dan

tanggung jawabnya bisa menyesuaikan keterampilan yang dimiliki oleh

pegawai lain dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

4.2.7 Faktor yang menghambat Kinerja Aparatur Badan Kepegawaian

dan Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Pengembangan

Kompetensi Aparatur Sipil Negara di Kabupaten Asmat

Dalam upaya pengembangan pegawai terdapat beberapa faktor

penghambat dalam pelaksanaanya. Demikian juga terjadi di lingkungan

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten

Asmat. Dalam penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, didapati beberapa

faktor yang menghambat dalam pelaksanaan pengembangan kompetensi

diantaranya adalah faktor motivasi, keterbatasan dan hambatan sarana dan

prasana, ,minimnya anggaran diklat, terbatasnya tenaga pendidik atau

fungsional.

4.2.7.1 Faktor Motivasi


Dalam menjalankan tugas dan pekerjaan salah satu faktor yang

mempengaruhi adalah motivasi. Motivasi muncul karena adanya tujuan atau

capaian yang dituju sehingga dapat membuat seorang pegawai dapat lebih

baik dalam menjalankan tugas atau pekerjaan agar tujuan yang dituju dapat

tercapai dicapai. Oleh karena itu motivasi dapat mempengaruhi kinerja

seorang pegawai dalam bekerja.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan Ibu

Remsina Lumbantoruan selaku Kepala Sub Bidang Pengembangan

Kompetensi Dan Seleksi Jabatan Kabupaten Asmat pada tanggal 10 Januari

2023 menyatakan bahwa:

Di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia


kabupaten Asmat ini tiap tahun rutin melakukan pengembangan
kompetensi.Instansi sudah berupaya dalam meningkatkan kompetensi
atau kemampuan agar dapat mengikuti perkembangan zaman saat ini
dengan cara memberikan kesempatan mengikuti kegiatan diklat agar
dapat dirasakan semua pagawai di bidang masing-masing. Antusias
yang ditunjukkan pegawai negeri sipil sudah cukup baik, Namun ada
beberapa pegawai yang tidak memiliki motivasi untuk mengikuti
kegiatan diklat karena sudah merasa mendekati pensiun.
Hal tersebut didukung dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh

peneliti dengan staf bapak Stanislaus Leu, S.AP pada tanggal 10 Januari

2023 beliau mengatakan bahwa:

Sebenarnya banyak juga pegawai yang mau ikut kegiatan diklat,


hanya saja dari beberapa orang mau ikut kegiatan diklat tersebut
sebagian ada yang sudah mendekati masa pensiun dan merasa tidak
mampu, sehingga pada saat penerimaan materi yang disampaikan
akan sulit dipahami apalagi pada saat diterapkan nantinya.
Selanjutnya peneliti melakukan wawancara lebih lanjut dengan bapak

Yunus Galok, S.STP selaku Kepala bidang pengembangan kompetensi dan

penilaian kinerja aparatur BKPSDM kabupaten Asmat pada tanggal 10

Januari 2023 menyatakakan bahwa:

Pada dasarnya kegiatan diklat yang dilakukan adalah untuk


menambah kompetensi seseorang pada bidang tertentu, Namun
berbanding balik dengan kenyataan bahwasannya banyak tidak semua
pegawai yang mau mengikuti kegiatan diklat. Hal tersebut bisa di lihat
dari kegiatan pelaksanaan diklat banyak yang tidak merespon, ada
yang saling menunjuk dan bahkan ada yang cuek atau tidak
merespon.Penyebab dari perlakuan semua karena sudah merasa
banyak pengalaman dan merasa sudah senior atau sudah tua.
Berdasarkan hasil wawancara di atas penulis dapat menyimpulkan

bahwa motivasi yang dimiliki oleh pegawai BKPSDM sudah cukup baik,

namun ada beberapa pegawai yang masih belum mau mengikuti kegiatan

diklat karena kurang motivasi sehingga ada pegawai yang menolak dan

bahkan sampe cuek jika dipilih mengkuti diklat, selain itu usia yang mendekati

masa pensiun dan juga adanya sikap sudah merasa senior atau

berpengalaman, bahkan pemerintah daerah telah mendukung dalam upaya

peningkatan kompetensi terhadap setiap pegawai yang ada dengan maksud

akan berguna dalam melaksanakan pekerjaan dan tugas dari kemampuan

dan potensi yang didapat dari mengikuti kegiatan diklat tersebut.

4.2.7.2 Faktor sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana merupakan salah satu media yang mendukung

dalam pelaksanaan kegiatan diklat.Fasilitas yang lengkap dan baik dapat

mempermudah semua urusan pekerjaan secara efektif dan efesien. Apabila

fasilitas tidak lengkap, tidak memenuhi standar dan tidak sesuai kebutuhan

maka pekerjaan yang dilakukan tidak dapat berjalan dengan lancar dan

terhambat. Sarana dan prasarana di BKPSDM kabupaten Asmat masih

terbilang terbatas, hal ini dibuktikan melalui hasil wawancara yang peneliti

lakukan dengan kepala Badan kepegawaian dan Pengembangan Sumber

Daya Manusia kabupaten Asmat Pieter Dallung,SH.,M.Si beliau menjelaskan

bahwa :

Ketersedian sarana dan prasarana pada saat ini sudah cukup baik.
Namun yang masih menjadi hambatan adalah ketersediaan
kelengkapan fasilitas yang masih terbatas seperti tidak adanya genset
atau generator untuk menghidupkan listrik Ketika listrik mati sehingga
menyebabkan terhambatnya proses pelaksanaan diklat karena jika
kapal minyak terlambat datang maka PLN akan memutuskan
melakukan pemadaman listrik.
Hal tersebut sama dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh

penulis kepada sekretaris Badan kepegawaian dan Pengembangan Sumber

Daya Manusia kabupaten Asmat bapak Endot Muhammad Rifai’i,S.T pada

tanggal 10 Januari 2023. Beliau menyatakan bahwa “ Sarana dan prasarana

yang masih belum ada seperti belum adanya genset atau generator pribadi

milik BKPSDM kabupaten Asmat sehingga menghambat pelayanan”.


Berdasarkan hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa

sarana dan prasarana yang dimiliki oleh BKPSDM kabupaten Asmat belum

sepenuhnya memadai, terbukti dari kurangnya kelengkapan fasilitas seperti

generator pembangkit listrik karena di kabupaten Asmat sering terjadi

pemadaman sehingga pelakasaan diklat tidak dapat berjalan dengan baik.

4.2.7.3 Faktor Terbatasnya Anggaran Pelaksanaan Diklat

Anggaran merupakan suatu kaharusan dalam usaha pemenuhan

kebutuhan organisasi dalam mendukung produktivitas pegawai. Anggaran

diperlukan dalam pencapaian kerja sebuah organisasi ataupun instansi

karena berpengaruh dan mendukung. Dalam penyelenggaraan diklat di

BKPSDM kabupaten Asmat belum berjalan optimal, dikarenakan

ketersediaan anggaran yang belum cukup memadai.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Nurvita P. Sikteubun selaku

Kepala sub bagian keuangan BKPSDM Kabupaten Asmat pada tanggal 10

Januari 2023, beliau menyatakan bahwa:

Ketika diklat teknis diselenggarakan, anggaran pelaksanaan diklat


tidak cukup dalam analisi kebutuhan diklat. Sebenarnya, anggaran
diklat sudah disesuakan anggarannya hanya saja harus dipakai
dengan keperluan yang lebih mendesak. Sehingga anggaran untuk
pelaksanaan kegiatan diklat menjadi kurang dan tidak cukup sehingga
kebutuhan diklat jadi terbatas. Belum berjalan baik, oleh karena kurang
tersedianya anggaran yang tidak memadai.
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Yafeth Amerep,

S.IP selaku Kepala bidang perencanaan kebutuhan dan informasi


kepegawaian BKPSDM kabupaten Asmat pada tanggal 10 Januari

2023, beliau menyatakan bahwa:

Saat penyelenggaraan diklat teknis, anggaran pelaksaan diklat


terkadang tidak sesuai dengan analisis kebutuhan diklat. Pada
kenyataanya, anggaran pelaksanaan diklat yang telah diprogramkan
sebelumnya harus dialihkan pada kebutuhan program lainnya yang
bersifat mendesak. Sehingga anggaran tersebut menjadi berkurang,
dan kebutuhan diklat jadi terbatas.

4.2.7.4 Faktor terbatasnya Tenaga Spesialis atau Fungsional

Widyaiswara merupakan tenaga pendidik ketika melaksanakan

kegiatan diklat. Tenaga pendidik atau widyaiswara adalah seorang yang

ditunjuk oleh pejabat daerah yang berwenang menjadi pejabat fungsional.

Tenaga pendidik atau wisyaiswara yang terbatas di BKSPDM kabupaten

Asmat menjadi salah satu faktor yang menghambat dalam pelaksanaan

kegiatan diklat.Terbukti dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis

dengan kepala badan BKPSDM kabupaten Asmat bapak Pieter Dallung,

SH.,MSi , pada tanggal 10 Januari 2023 yang menyatakan bahwa:

Di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia


kabupaten Asmat terkait dengan jumlah tenaga pendidik atau
widyaiswara yang dimiliki masih terbilang masih sangat terbatas
sehingga kami belum terlalu siap untuk melayani permintaan kegiatan
pelaksanaan diklat dari instansi yang ada di kabupaten Asmat ini.
Kami sedang berusaha dalam menambah tenaga pendidik atau
widyaiswara dalam menunjang kegiatan diklat kedepan.
4.2.8 Upaya kinerja Aparatur Badan Kepegawaian dan Pengembangan

Sumber Daya Manusia dalam Pengembangan Kompetensi Pegawai

Negeri Sipil di kabupaten Asmat

Hambatan saat melaksanakan pengembangan harus diperbaiki dan

dicari solusinya, karena hal tersebut dapat mempengaruhi produktivitas

pegawai. Adapun berikut upaya yang dilakukan oleh Badan Kepegawaian

dan Pengembangan sumber Daya Manusia kabupaten Asmat adalah sebgai

berikut:

4.2.8.1 Memberikan Motivasi Kepada Pegawai

Motivasi merupakan hal yang penting karena motivasid apat

meningkatkan semangat dalam melaksanakan pekerjaan dengan lebih baik.

Kerena semangat yang dimiliki oleh pegawai sebagai acuan dalam etos kerja

yang baik.Terkait hal tersebut semangat dari tiap tiap pegawai sudah pasti

berbeda-beda dari pribadi masing-masing.Motivasi yang kurang akan dapat

mempengaruhi kinerja pegawai sehingga semangatnya jadi berbeda-beda

dalam bekerja.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan

sekretaris BKPSDM kabupaten Asmat bapak Endot Muhammad Rifai’i,S.T

pada tanggal 10 Januari 2023, beliau mengatakan bahwa:

Dalam mengembangkan diri pegawai dituntut harus berantusias.


Dikarenakan perkembangan zaman saat ini cukup banyak bervariasi,
karena saat ini metode lama sudah tidak diterapkan.Agar tidak
tertinggal kita dituntut untuk beradaptasi pada zaman ini. Hal ini dapat
menjadi motivasi bagi tiap-tiap individu pegawai di BKPSDM
kabupaten Asmat ini. Pertemuan yang rutin secara internal dengan
seluruh pegawai serta memberikan sosialisasi mengenai pentingnya
pengembangan komeptensi yang berguna pada saat melaksanakan
pekerjaan dan tugas.
Berdasarkan hasil wawancara di atas maka dapat disimpulkan bahwa,

pemimpin Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

kabupaten Asmat sudah berupaya mengingatkan kesadaran tiap-tiap

pegawai agar lebih peduli lagi dalam mengikuti diklat yang diadakan agar

bisa berguna dalam pengembangan kompetensi pegawai tersebut.

4.2.8.2 Melengkapi Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang lengkap dapat menunjang proses

pelaksanaan kegiatan diklat tersebut. karena hal itu dapat memberikan

motivasi dan rasa nyaman dalam melaksanakan diklat. Berdasarkan hasil

wawancara yang dilakukan peneliti dengan kepala Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Asmat bapak kepala

badan BKPSDM kabupaten Asmat Pieter Dallung, SH.,MSi pada tanggal 10

Januari 2023, beliau menyatakan bahwa:

Kami sudah berusaha dalam melengkapi sarana dan prasarana secara


berkala. Kami selalu memprogramkan setiap tahunnya untuk mengatur
kesediaan sarana dan prasarana, Sehingga sarana dan prasarana
tetap terawat dan jika ada sarana dan prasaran yang rusak akan
diperbaiki. Untuk di ruang kelas sarana dan prasarana sedang
diusahakan untuk memasukkan permohonan anggaran kepada
pemerintah daerah.
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat kita ketahui bahwa sarana

dan prasarana yang dimiliki sudah di atur khusus, agar kualitas dari sarana

prasarana yang dimiliki BKSPDM kabupaten Asmat ini dapat terjaga dan

tidak rusak. Kemudian upaya yang dilakukan adalah memberikan

permohonan anggaran kepada pemerintah daerah kabupaten Asmat agar

fasilitas ataupun sarana dan prasarana dapat menunjang kegiatan

pelaksanaan kegiatan diklat.

4.2.8.3 Penambahan Anggaran Diklat

Kegiatan pelaksanaan diklat dalam mengembangkan kompetensi

pegawai belum bisa dilaksanakan oleh karena jumlah anggaran yang masih

terbatas, seperti pada kegiatan pelakasanaan diklat struktural dan diklat

teknis. Berdasarkan hasil wawacara yang dilakukan oleh penulis kepada

Kepala sub bidang pendidikan dan pelatihan Kabupaten Asmat BKSPDM

kabupaten Asmat Frederik Hendrik Yohanes pada tanggal 10 Januari 2023,

beliau menjelaskan bahwa:

Pelaksanaan kegiatan diklat ataupun tugas belajar sudah disesuaikan


dengan anggaran yang ada tapi masih saja belum bisa memenuhi
target. Pada tahun ini BKSPDM menerima tambahan anggaran dana,
namun hal itu masih saja belum bisa menahan semua jumlah yang
wajib mengikuti pengembangan kompetensi dalam terutama diklat PIM
dan juga, ada beberapa pegawai yhang tidak mengikutinya oleh
karena itu anggaran pada tahun ini kita gunakan dengan baik dan dan
mementingkan prioritas.
Selanjutnya penulis melanjutkan wawancara dengan bapak Pieter

Dallung, SH.,MSi selaku Kepala badan BKPSDM kabupaten Asmat pada

tanggal 10 Januari 2023. Beliau mengatakan bahwa “Peningkatan dana telah

kami upayakan, dimulai pada tahun ini megajukan peningkatan 20% dari

dana tahun sebelumnya, semoga disetujui oleh pemerintah daerah”.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dilihat bahwa pengajuan

dana tambahan untuk pelaksanaan kegiatan diklat sudah diupayakan oleh

BKPSDM kabupaten Asmat pada tahun ini, agar kegiatan diklat yang tgelah

diatur jadwalnya dapat terealisasi dengan baik dan dana yang didapat dapat

dipakai dengan baik dan penuh tanggung jawab sehingga bermanfaat..

4.2.8.4 Mengajukan Penambahan Tenaga Pendidik Spesialis

Keberhasilan pelaksanaan diklat di BKPSDM kabupaten Asmat

dipengaruhi yaitu salah satunya penambahan tenaga pendidik atau

widyaiswara. Cara menanggulangi keterbatasan jumlah tenaga pendidik yaitu

dengan cara mengajukan permintaan widyaiswara. Berdasarkan hasil

wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada kepala Badan Kepegawaian

dan Pengembangan Sumber Daya Manusia kabupaten Asmat Bapak Pieter

Dallung,SH.,M.Si pada tanggal 10 Januari 2023, Beliau menyampaikan

bahwa “ Upaya yang dilakukan untuk penambahan tenaga pendidik

widyaiswaya sudah diajukan, namun kami sedang menunggu tindak lanjut

dari pemerintah daerah kabupaten Asmat.”.

Anda mungkin juga menyukai