Anda di halaman 1dari 16

Tokoh Kritikus

dibidang Arsitektur

ANDI HIDAYATI D
220211502069
Arsitektur 01 / A
KENNETH FRAMPTON
Kenneth Brian Frampton, lahir 20 November 1930 adalah seorang
arsitek, kritikus, dan sejarawan Inggris. Ia dianggap sebagai salah
satu sejarawan arsitektur modernis dan kontemporer terkemuka di
dunia. Dia adalah Profesor Arsitektur Emeritus di Sekolah
Pascasarjana Arsitektur, Perencanaan, dan Pelestarian di
Universitas Columbia, New York, tempat dia mengajar selama lebih
dari 50 tahun. Dia adalah warga negara Inggris dan Amerika
Serikat.
Selama karirnya di bidang arsitektur. Frampton dikenal sebagai
tokoh yang cukup kreatif dalam menghasilkan kritik arsitektur. Salah
satu pencapaiannya yang paling berpengaruh adalah buku Toward
A Critical Regionalism. Dalam tulisannya, ia melontarkan kritik
terhadap globalisasi, budaya konsumen massal, dan dampaknya
terhadap arsitektur.
.

Bagi Frampton, hal ini mewakili isu yang sangat menonjol dalam gerakan modern, karena
hal ini telah mendorong arsitektur menuju keadaan biasa-biasa saja, kesamaan, dan
bentuk perkotaan terbatas yang tidak memiliki perayaan atau keragaman budaya apa pun.
Untuk mengatasi hal ini, Frampton berpendapat bahwa penerapan pendekatan regionalis
yang lebih kritis diperlukan dalam arsitektur, yang mempertimbangkan pertimbangan
spesifik terhadap tempat, topografi, iklim, dan budaya.

Esai Frampton dimasukkan dalam buku The Anti-Aesthetic. Essays on Postmodern Culture ,
diedit oleh Hal Foster, meskipun Frampton kritis terhadap postmodernisme. Posisi Frampton
sendiri berupaya untuk mempertahankan versi modernisme yang mengacu pada
regionalisme kritis atau pemahaman 'sementara' tentang otonomi praktik arsitektur dalam
kaitannya dengan keprihatinannya sendiri terhadap bentuk dan tektonik yang tidak dapat
direduksi menjadi ilmu ekonomi (sementara sebaliknya mempertahankan pandangan Kiri).
sudut pandang mengenai tanggung jawab sosial arsitektur).

Semasa kecilnya Frampton memahami arsitektur sebagai hasil teknologi manusia,


dipengaruhi oleh konteks kota Woking yang merupakan kota pekerja yang penuh dengan
gejolak sosial, serta citra bangunan arsitektur modern yang fungsionalis. Pengalaman
masa kecil itulah yang mendorong Kenneth Frampton berpendapat bahwa dampak
modernisme yang dipaksakan akan mendorong manusia menjadi modern secara instan
serta memicu munculnya individualitas yang berlebihan akibat adanya resistensi atau
penolakan terhadap pihak-pihak lain yang tidak sependapat dengan dirinya. Hal tersebut
dapat dilihat pada ekspresi bangunan arsitektur modern yang cenderung putih, bersih,
purist, dan dingin.
.
Salah satu bangunan yang didesain oleh Frampton pada kurun
waktu tersebut adalah Corringham Apartment (1960-1962).
Dalam merancang apartemen tersebut Frampton menggunakan
prinsip kolase eksterior-interior, seperti tampak pada ekterior
minimalis dan fungsional yang selaras namun bertolak belakang
dengan interior yang kompleks, sesuai dengan kebutuhan calon
penggunanya. Bentuk eksterior Corringham Apartment
menggunakan prinsipprinsip gaya Neue Sachlichkeit yang
ketika itu sedang disenangi oleh Frampton serta pengaruh
Brutalisme James Stirling pada karyanya Faculty of History,
Leeds University. Sedangkan kompleksitas yang muncul pada
interior bangunan merupakan implementasi desain dari
pemahaman Frampton terhadap kebutuhan calon penghuni.
Konsep Awal Regionalisme Kritis
Seperti Tzonis dan Lefaivre, Frampton merumuskan konsep regionalisme kritis berdasar pada pemikiran Paul
Ricoeur. Setidaknya ada tiga pertanyaan mendasar yang diajukan oleh Frampton dari Ricoeur, yaitu bagaimana
orang dapat menjadi modern tanpa meninggalkan asal usul atau jati dirinya, bagaimana masyarakat dapat
menjadi subyek dari modernisasi, dan bagaimana masyarakat dapat mengkritisi modernisasi. Berdasarkan
ketiga pertanyaan di atas, F rampton meletakkan pemiki ran regionalisme kritis bukan sebagai gerakan oposisi
yang menentang, namun melebur pada mainstream arsitektur yang tengah berkembang sembari mengkritisi
agar mainstream tersebut tidak kehilangan identitasnya.

Menurut Frampton, prinsip regionalisme kritis memiliki dua sifat yang tidak dapat dipisahkan. Di satu sisi
regionalisme kritis menyadari bahwa modernisasi dalam arsitektur tidak dapat dihindari sebagai akibat dari
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia, namun di sisi lain regionalisme kritis menghargai apa
yang sudah ada terlebih dahulu, seperti alam dan kearifan lokal atau genius loci. Untuk itu maka seorang arsitek
harus memiliki kepekaan serta tingkat abstraksi dan komprehensi yang tinggi untuk membaca potensi berikut
permasalahan arsitektur yang ada. Seorang arsitek haruslah memiliki architecture vocabulary yang luas, baik
lokal maupun modern. Menurut Frampton proses memahami potensi dan permasalahan desain berupa atribut
atau konteks lingkungan yang melekat pada site bangunan seperti iklim, pencahayaan, tektonisme material dan
teknologi bangunan, maupun atribut yang lainnya, serta bagaimana arsitek dapat merancang menci ptakan
pengalaman-pengalaman baru pada desain, merupakan sebuah studi fenomenologi yang menarik.
REYNER BANHAM
ABOUT US
Reyner Banham adalah seorang kritikus arsitektur asal Inggris
yang sangat berpengaruh pada abad ke-20. Karyanya yang
paling terkenal adalah buku "Theory and Design in the First
Machine Age" (1960), di mana ia mengkaji perkembangan
arsitektur modern, khususnya arsitektur modernisme, dalam
konteks revolusi industri dan teknologi. Banham dikenal karena
pendekatannya yang objektif terhadap arsitektur dan
pemahamannya yang mendalam tentang hubungan antara
teknologi dan desain.
Setelah sebelumnya menulis review pameran reguler untuk
ArtReview , kemudian diberi judul Art News and Review, Banham
mulai bekerja untuk Architectural Review pada tahun 1952.
Khususnya pada terbitan Desember 1955, Banham
menyumbangkan esai berjudul "The New Brutalism", di mana ia
berusaha mendefinisikan secara gaya Brutalisme Baru .
Hipotesisnya menjadi topik yang banyak dibahas dan
diperdebatkan di antara anggota Tim X dan kelompok lain yang
terlibat dalam perencanaan kota pada saat itu.
Brutalisme : gaya arsitektur murni atau monster beton?
Gaya arsitektur Brutalisme menonjolkan bentuk geometris yang sederhana dan garis bersih Namun, apakah
itu merupakan arsitektur murni yang menakjubkan atau monster beton yang menciptakan Kontroversi?

Brutalisme: Dari Estetika Vandalisme hingga Monumen Modern


Sejak tahun 1990-an, gaya arsitektur Brutalisme sering dikritik dan dianggap terlalu abu abu menjemukan,
dan kakuk oleh para kritikus. Namun, para penggemar arsitektur Brutalisme menyoroti kejelasan
keterusterangan dan keaslian gaya arsitektur tersebut. Pada akhirnya, diskusi mengenai apakah bangunan
Brutalisme merupakan monster beton yang bisa dihancurkan atau monumen arsitektur modern terus
berlangsung. Banyak bangunan Brutalisme yang kini dilindungi oleh UNESCO dan dilestarkan.

Asal Usul Gaya Brutalisme


Istilah Brutalisme sebenarnya berasal dari bahasa Prancis yaitu “béton brut” yang artinya "beton mentah
atau belum selesai. Pada periode pasca Perang Dunia negara negara di seluruh dunia ingin membangun
kembali intrastruktur mereka tetapi baja yang digunakan terlalu mahal untuk impor Sebagai alternatif arsitek
memutuskan untuk menggunakan beton sebagai bahan konstruksi utama Permukaan kasar pada setiap
bangunan brutalisme kemungkinan besar disebabkan oleh bekisting kayu cepat yang digunakan pada masa
itu untuk mengurangi biaya.
Kelemahan Bangunan Brutalisme
Salah satu kelemanan dari bangunan dengan gaya arsitektur
Brutalis adalah kurangnya perawatan yang memadai, sehingga
bangunan tampak cepat kusam dan terbengkalai Beton putin
yang menjadi ciri khas arsitektur ini cepat kotor dan rentan
terhadap pertumbuhan tumut seningga perawatan dan
perbaikan bangunan membutuhkan waktu yang lama.

Bangunan Brutalis dan Bahan Bangunan Lainnya


Bangunan Brutalis terkenal dengan bahan bangunannya yang
terutama terbuat dari beton ekspos, tetapi juga dapat mengolah
bahan lain seperti logam, batu bata, dan batu Penggunaan
bahan-bahan ini menciptakan kesan kasar yang khas pada
arsitektur Brutalis, yang terlihat sangat cocok dengan gaya
minimalis dan gaya industrial Untuk memberi aksen pada
bangunan, beton putih dapat dicat sebagian atau digunakan
pada bagian bangunan tertentu
Bangunan Brutalisme dan Kritikan Terhadapnya
Sejak awal munculnya bangunan dengan gaya
arsitektur Brutalis, bangunan tersebut sering
mendapat kritik yang keras Namun di tahun 2018
Museum Arsitektur Jerman di Frankfurt mengadakan
pameran "SOS Brutalisme - Selamatkan Monster
Beton" untuk menunjukkan pematian pada pentingnya
memelihara bangunan Brutalis di seluruh dunia.
REM KOOLHAAS
ABOUT US
Rem Koolhaas lahir 17 November 1944 adalah seorang arsitek,
teoretikus, dan kritikus arsitektur asal Belanda ialah Profesor Praktik
Arsitektur dan Desain Perkotaan di Sekolah Pascasarjana Desain di
Universitas Harvard . Dia sering disebut-sebut sebagai wakil
Dekonstruktivisme dan penulis Delirious New York : A Retroactive
Manifesto for Manhattan yang juga mendapatkan ketenaran sebagai
kritikus arsitektur. Dia adalah pendiri dari firma arsitektur terkenal,
pertama kali mendapat perhatian publik dan kritis dengan Office for
Metropolitan Architecture (OMA), dan penulis buku-buku yang
mempengaruhi pemikiran tentang perkotaan dan arsitektur modern.
Koolhaas dikenal karena pandangan kritisnya terhadap urbanisasi,
globalisasi, dan kompleksitas arsitektur kontemporer.

Rem Koolhaas adalah seorang arsitek dan teoretikus arsitektur yang


terkenal karena pandangan kritisnya terhadap arsitektur kontemporer
dan perkotaan.
CCTV Headquarters, Beijing, Tiongkok
Salah satu contoh bangunan yang dikritiknya adalah CCTV Headquarters,
Beijing, Tiongkok : Koolhaas terlibat dalam proyek ini, dan ia secara terbuka
mengkritik desain bangunan ini sebagai "di luar kontrol." Dia menganggapnya
sebagai contoh dari ambisi yang tak terkendali dalam arsitektur modern, dan
bahkan menyebutnya sebagai "tornado ekonomi." Namun, perlu dicatat
bahwa pandangan Koolhaas tentang bangunan ini bukanlah pandangan
kritis yang umum, dan beberapa orang mengagumi desainnya.Selain itu,
Koolhaas juga sering mengkritik pendekatan arsitektur yang terlalu mengikuti
tren atau yang mengabaikan konteks sosial dan budaya. Dia dikenal karena
mempromosikan pendekatan yang lebih kritis dan eksperimental terhadap
desain arsitektur serta peran arsitek dalam masyarakat.

Selama 30 tahun, karyanya terus mengkritik diri sendiri dan dunia luar,
sementara pada saat yang sama juga menciptakan keduanya, yang menjadi
kunci proses desain.
Karakter Desain
Sebagian besar karyanya menunjukkan modernitas dan menonjolkan pendekatan desain kemanusiaan
Dia telah disebut modemis, dekon- struktivis, dan strukturalis, namun banyak kritikus mengklaim dia
condong ke humanism: karyanya mencari hubungan antara teknologi dan kemanusiaan tidak seperti
banyak orang sezamannya, yang mengembangkan estetika yang khas, Koolhaas tidak membuat tampilan
konstan dan proyek ke proyek dia menciptakan arsitektur yang dengan memanfaatkan teknologi dan
material modern terbaik, memenuhi kebutuhan situs dan klien tertentu itu sebabnya banyak kritikus
mengklaim dia sebagai arsitek humanism.

Gedung dan buku yang ia terbitkan memiliki sesuatu yang membuatnya dapat dikenali sebagai produk
dari OMA. Produk yang sangat dipenga- ruhi oleh proses pembuatannya, cara yang dilakukan dari bawah
ke atas, padat karya, memimpin penelitian untuk mempertanyakan segalanya. Produknya adalah
assemblies, di mana Koolhaas menolak memberi- kan jawaban yang mudah la mengungkapkan pilihan
bukti dan tuntutan dari client untuk membentuk tafsirnya sendiri. Proses desainnya harus melewati
beberapa tahap proses desain. Pertama, ia dan timnya melakukan observasi terlebih dahulu. Hal tersebut
merupakan cara termudah untuk menemukan ide-ide baru di area di mana kehidupan berubah dengan
cepat sehingga ia dapat mengetahui suasana dan kondisi area tersebut.
REFERENSI
Kenneth Frampton - Wikipedia. (2023). diakses 6 September 2023, dari https://en.wikipedia.org/wiki/Kenneth_Frampt

Anon. (2023). diakses 6 September 2023, dari https://media.neliti.com/media/publications/553312-perkembangan-


konsep regionalisme-kritis-cd2f85bd.pdf

Reyner Banham - Wikipedia. (2023). diakses 6 September 2023, dari https://en.wikipedia.org/wiki/Reyner_Banha

Nuring, A. (2023). Apa Itu Gaya Arsitektur Brutalisme?. diakses 6 September 2023, dari
https://www.arginuring.com/blog/2023/02/20/apa-itu-gaya-arsitektur-brutalisme/
C.
Rem Koolhaas - Wikipedia. (2023). diakses 6 September 2023, dari https://en.wikipedia.org/wiki/Rem_Koolhaas

ARSITEK INSPIRATIF VOL.1. (2023). diakses 6 September 2023, dari


https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=TWgrEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA108&dq=rem+koolhaas+kritikus&ots=va2y-
bBEuq&sig=3TAVUGfjut4fxKVPErGgX8BcDuE&

Anda mungkin juga menyukai